Anda di halaman 1dari 21

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Disusun oleh :
Kristia Pangesti (1510209881)
Bagus Subantoro (1510210036)
Huda Abdu Rachman Saleh (1510210050)
Dinda Aulia Fani (1510210142)
Astri Dwi Lestari (1510210143)
Nanda Octaryna Damayanti (1510210255)
Huswatun Hasanah (1510210279)
Tyka Melinda Putri (1510210282)
Muhammad Usman (1510210326)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perusahaan bisnis biasanya telah mengatur berbagai tugas-tugas, maupun fungsi-fungsi


yang akan dilaksanakan. Semua jenis organisasi pasti memiliki fungsi pemasaran, keuangan,
sumber daya manusia, dan teknologi. Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang
memproduksi produk yang dijualnya. Sebuah produk dapat dikenal oleh masyarakat luas pasti
membutuhkan proses pemasaran yang sangat baik. Masyarakat luas mengasumsikan pemasaran
dalam arti sempit mencakup penjualan dan periklanan baik melalui televisi, radio, brosur,
internet, dan lain-lain. Tetapi menurut manager pemasaran, pemasaran adalah suatu kegiatan
perorangan dan suatu organisasi dimana fungsinya untuk memudahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan,
pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa, dan gagasan. (William M. Pride dan
O.C. Ferrell, Marketing Concepts and Strategies, 7th ed.(Boston: Houghton Mifflin,1991).4)

Sebuah pemasaran pasti membutuhkan suatu strategi yang sering dikenal dengan nama
“marketing mix”. Marketing mix memiliki 4 pendekatan (4P):

Produk (product): Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau
kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.

Promosi (promotion): Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk,
untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas maupun
produk baru.

Tempat (place): Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk
mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran distribusi.

Harga (price): Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang
dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

Model Sistem Informasi Pemasaran yang sering dikenal dengan Marketing Information
Sistem (MKIS) merupakan suatu model dasar untuk mengorganisasikan semua sistem informasi
fungsional. Model Sistem Informasi Pemasaran didasarkan pada beberapa ahli teori pemasaran.
Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari tiga subsistem input yaitu: SIA, penelitian
pemasaran, dan intelijen pemasaran. Sedangkan subsistem output mengarahkan kebutuhan
informasi dari empat pendekatan marketing mix seperti yang telah diuraikan di atas. Dalam bab
ini, penulis ingin menguraikan lebih jauh lagi mengenai Model Sistem Informasi Pemasaran.
BAB II

PEMBAHASAN

1,1Struktur Organisasi Fungsional

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan.

Teori Struktur Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi


yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya
bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan
semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.
Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan
keahliannya.

Dalam organisasi terdapat bermacam-macam struktur organisasi. Tapi tidak semua


struktur organisasi dipakai oleh suatu organisasi. Organisasi menggunakan salah satu struktur
organisasi tersebut. Beberapa struktur organisasi adalah:

1. struktur organisasi garis dan staff

2. struktur organisasi lini

3. struktur organisasi lini dan staff

4. struktur organisasi fungsional

Disini akan dibahas struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional dibentuk
berdasarkan tugas-tugas yang ada dalam organisasi.

Ciri-ciri nya adalah:

- Organisasi kecil
- Di dalam nya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli

- Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas

- Target yang hendak dicapai jelas dan pasti

- Pengawasan dilakukan secara ketat

Kebaikan struktur organisasi ini adalah:

- Program terarah jelas dan cepat

- Anggaran personalia dan sarana tepat dan sesuai

- Pengawasan dilakukan secara ketat

Keburukan struktur organisasi ini adalah:

- Bingung dalam mengikuti prosedur administrasi

- Koordinasi sulit dilaksanakan

- Inspeksi sulit dilaksanaka

Contoh bagan Struktur Organisasi Fungsional :


1.2 Prinsip Pemasaran

William J.Stanton dan Y.Lamarto dalam buku mereka Prinsip Pemasaran menyatakan
bahwa di dalam perspektif kemasyarakatan ini:

(1) para pemasar

(2) apa yang mereka pasarkan

(3) potensi pasarnya semuanya memiliki dimensi yang luas.

Selain perusahaan niaga, kategori pemasar (marketers ) dapat pula mencakup beberapa
unit sosial yang berbeda, misalnya, (a) partai politik yang berusaha untuk memasarkan calonnya
kepada masyarakat ; (b) direktur museum seni yang memamerkan koleksi terbarunya untuk
menarik bantuan dana dan jumlah pengunjung yang lebih banyak; (c) serikat buruh yang
memasarkan ide-idenya kepada para anggota dan pengelola perusahaan; dan (d) para profesor
yang berusaha membuat mata kuliah mereka menarik minat mahasiswa.

1.3 Model Sistem Informasi Pemasaran

Subsistem Pemrosesan Data,

Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai


informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data
yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau
dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer
melalui beberapa teknik penelitian:

♫ Survei,

Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan
pertanyaan yang sama.

♫ Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan
wawancara lebih panjang d

an lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.

♫ Pengamatan, dan

Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat
mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah
orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.

♫ Pengujian Terkendali

Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur
dampak dari suatu perlakuan tertentu. .

Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik
penelitian:

♫ Mailing Lists,

Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan
kartu indeks.

♫ Direct Mail

Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat
terpilih, biasanya dengan surat langsung.

Subsistem Intelejensi Pemasaran,

Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi
akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran
mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan
suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.

Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak
memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari
manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix
dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.

Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari
perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk
memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat
bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan
suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.

Subsistem Promosi

Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang
pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga
tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:

♫ Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin
mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.

♫ Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk

Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru,
mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat
mengetahui selera para konsumen.

Subsistem Harga,

Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan.
Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan
menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan
harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.

Subsistem Unsur Terpadu


Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran
dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.

1.4 Evolusi Sistem Informasi Pemasaran

• Pada tahun 1966, Prof. Philip Kotler dari Northwestern University, menggunakan
istilah Pusat Saraf Pemasaran (Marketing Nerve Center)untuk menggambarkan suatu unit
baru di dalam pemasaran yang mampu mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran.

• Walaupun Kotler tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, tetapi itulah
yang ada dalam pikirannya.

• Kotler mengidentifikasikan 3 jenis informasi pemasaran, yaitu :

1. Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent), informasi yang mengalir


dari lingkungan ke perusahaan.

1. Informasi Pemasaran Intern (Internal Marketing Information),


informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan.

1. Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication), informasi yang


mengalir dari perusahaan ke lingkungan.

Gambar Arus Informasi menurut Kotler


• Struktur model yang digunakan terdiri dari :

A. Subsistem input (yang mengumpulkan data dan informasi dari dalam


perusahaan dan lingkungannya).

A. Database (tempat penyimpanan data).

A. Subsistem output (yang mengubah data menjadi informasi).

A. Subsistem Input Sistem Informasi Pemasaran

• Dalam model Sistem Informasi Pemasaran, Subsistem Input menyediakan data bagi
database.

• Subsistem Input terdiri dari :

1. SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

2. Penelitian Pemasaran

3. Intelijen Pemasaran

• SIA (Sistem Informasi Akuntansi)

• SIA (Sistem Informasi Akuntansi) mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi


pemasaran perusahaan.

• Data tersebut dugunakan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk laporan


periodik (laporan penjualan produk yang laku dan tidak laku) dan laporan khusus (laporan
penjualan produk berdasarkan daerah penjualan).

2. Penelitian Pemasaran

• Penelitian Pemasaran dapat dilakukan melalui penelitian khusus mengenai operasi


pemasaran untuk tujuan mempelajari kebutuhan konsumen dan meningkatkan efisiensi
pemasaran.
• Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan
segala jenis informasi, tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada konsumen dan calon
konsumen.

• Data yang dikumpulkan dapat berupa :

i. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perusahaan.

i. Data Sekunder, data yang dikumpulkan oleh orang lain.

i. Data Primer

• Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perusahaan, melalui wiraniaga dan
para karyawan lainnya.

• Terdapat beberapa cara yang digunakan untuk memperoleh data primer, antara lain :

a. Survei

b. Wawancara Mendalam

c. Pengamatan

d. Pengujian Terkendali

a. Survei

• Survei (Survey) dapat dilakukan dengan menanyakan langsung kepada sejumlah


konsumen dengan pertanyaan yang sama melalui telepon, surat, atau kuisoner.

• Penekanan pada survei adalah APA yang konsumen lakukan.

b. Wawancara Mendalam

• Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) dilakukan kepada sejumlah kecil konsumen


melalui beberapa pertanyaan dengan waktu wawancara yang lebih lama dibandingkan waktu
survei.
• Penekanan wawancara mendalam adalah mendapatkan penjelasan MENGAPA konsumen
bertindak demikian.

c. Pengamatan

• Pengamatan (Observation) dapat dilakukan dengan mengamati perilaku tertentu atau


mencari bukti bahwa hal itu terjadi.

• Peneliti pemasaran sering mencatat plat nomor mobil di tempat parkir pusat perbelanjaan
untuk mengetahui seberapa jauh orang tersebut mengemudi, atau ada kalanya peneliti juga
memeriksa sampah orang untuk mengetahui produk apa yang mereka beli.

d. Pengujian Terkendali

• Pengujian Terkendali (Controlled Experiment) dilakukan untuk mengukur dampak dari


suatu perlakuan tertentu (seperti iklan tertentu) terhadap suatu perilaku (seperti kemampuan
untuk mengingat iklan tersebut).

• Pasar nyata dan ruang kelas dapat digunakan sebagai laboratorium dan mahasiswa sering
menjadi subyek dalam suatu percobaan.

ii. Data Sekunder

• Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain untuk dijadikan referensi
tambahan yang mampu mendukung data primer.

• Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah dengan mencarinya di
surat kabar, buku atau internet.

3. Intelijen Pemasaran

• Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence) digunakan untuk mengumpulkan informasi


dari lingkungan luar perusahaan (terutama pesaing) yang berkaitan dengan operasi pemasaran.

• Pemasaran tidak bertanggung jawab untuk membuat arus keluar bagi pesaing, tetapi
membuat arus masuk dari pesaing.
• Istilah Intelijen Pemasaran mengacu pada berbagai kegiatan yang etis guna mendapatkan
sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan pesaing.

• Jadi, Intelijen Pemasaran bukan suatu kegiatan perusahaan yang satu memata-matai
perusahaan yang lain guna mencuri semua data dan informasi mengenai perusahaan yang
dimata-matainya tersebut.

• Selama tahun 1960-an dan 1970-an perusahaan-perusahaan tidak menaruh perhatian


khusus untuk mendapatkan informasi mengenai pesaing mereka, tetapi persaingan global yang
meningkat telah mengubahnya menjadi dramatis.

• Kini pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi persaingan merupakan


aplikasi komputer yang penting di banyak perusahaan.

• Istilah Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent) atau Intelijen Persaingan


(Competitive Intelligent / CI) atau Intelijen Bisnis (Business Intelligent / BI)banyak digunakan
untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi mengenai pesaing.

• Informasi yang dikumpulkan disebut intelijen (intelligent).

• 5 tugas dasar bagi Intelijen Pemasaran, antara lain :

1. Mengumpulkan Data, data pesaing dapat berupa data primer dan data sekunder.

2. Mengevaluasi Data, data yang telah dikumpulkan harus diperiksa untuk memastikan
akurasinya.

3. Menganalisis Data, jarang data menjelaskan secara menyeluruh sehingga perlu dilakukan
analisis untuk mengubah data menjadi informasi.

4. Menyimpan Informasi, informasi yang telah diubah perlu disimpan sedemikian rupa
sehingga memudahkan dalam pengambilan kembali.

5. Menyebarluaskan Informasi, penyebarluasan informasi diperuntukkan bagi mereka yang


berminat.
B. Subsistem Database Sistem Informasi Pemasaran

• Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan
menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali.

• Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tetapi banyak yang
berbagi dengan area fungsional lain.

• Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input, yaitu :

1. Sumber Internal, terdiri dari SIA, Penelitian Pemasaran.

1. Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Pemasaran.

• Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.

C. Subsistem Output Sistem Informasi Pemasaran

• Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem tersebut sebagai bagian
dari bauran.

1. Subsistem Produk (Product)

2. Subsistem Tempat (Place)

3. Subsistem Promosi (Promotion)

4. Subsistem Harga (Price)

5. Subsistem Bauran Terintegrasi

2. Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur
dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana
pemasaran yang menyeluruh.

1. Subsistem Produk (Product)

• Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk guna memenuhi kebutuhan


pasar tertentu.
• Subsistem Produk (Product) menyediakan informasi mengenai produk perusahaan

• Suatu kerangka kerja yang disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)mampu
menelusuri penjualan suatu produk mulai dari perkenalan, perkembangan, dewasa, dan
penurunan.

• Siklus Hidup Produk mampu mengarahkan manajer pemasaran dalam membuat


keputusan-keputusan berorientasi produk.

Siklus Hidup Produk dan Keputusan-Keputusan Strategi

Keterangan Gambar Siklus Hidup Produk :

• Dalam tahap perkenalan produk, manajer pemasaran diharuskan membuat keputusan


apakah akan mengembangkan dan memasarkan produk yang sudah dibuat ?

• Tahap perkembangan dan dewasa mencakup waktu saat berbagai strategi perlu
dipertimbangkan untuk membuat penjualan tetap berjalan.

• Tahap penurunan merupakan saat dimana produk sudah tidak diinginkan lagi oleh
konsumen, sehingga perlu diambil keputusan alternatif apakah produk tersebut ingin dihapus ?

2. Subsistem Tempat (Place)

• Subsistem Tempat (Place) menyediakan informasi mengenai jaringan distribusi


perusahaan.
• Berbagai saluran distribusi yang digunakan perusahaan untuk menyalurkan produk-
produknya ke konsumen merupakan unsur Tempat (Place) dalam bauran pemasaran, baik
menjual langsung maupun melalui jaringan perantara (pedagang besar, pedagang perantara dan
penyalur).

Arus Uang, Arus Material, dan Arus Informasi :

• Produk atau material bukan satu-satunya sumber daya yang mengalir melalui saluran
distribusi pemasaran.

• Arus material berawal dari pemasok dan berakhir di konsumen.

• Arus uang berawal dari konsumen dan berakhir di pemasok.

• Arus informasi menyediakan arus 2 arah yang menghubungkan semua peserta distribusi.

• Tiap peserta distribusi harus mengetahui rincian arus material sehubungan dengan peran
mereka dalam proses distribusi.

• Misalnya, perusahaan manufaktur tidak harus terus memproduksi produk yang hanya akan
mengumpulkan debu di rak-rak pengecer, tetapi juga harus mengetahui tingkat harga yang akan
dibeli pedagang besar. Demikian juga dengan peserta yang lain juga harus mengetahui tingkat
harga yang dibeli pengecer dari pedagang besar, dan tingkat harga yang akan dibeli konsumen
dari pengecer.

• Arus informasi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Informasi Umpan Balik (Feedback Information) merupakan informasi yang mengalir


dengan arah yang berlawanan dari arus material. Misalnya, jika perusahaan manufaktur
mengharapkan umpan balik dari yang lain maka sesuatu harus ditawarkan sebagai
imbalannya.

1. Informasi Maju / Searah (Feedforward Information) merupakan informasi yang


mengalir kepada konsumen. Misalnya, perusahaan manufaktur memberikan
pengumuman produk baru, alat bantu penjualan dan promosi kepada pedagang besar.

3. Subsistem Promosi (Promotion)

• Subsistem Promosi (Promotion) menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan dan


penjualan langsung.

• Lebih menekankan pada sifat kreatifitas bagaimana menawarkan produk sehingga


konsumen tertarik untuk membelinya.

• Hingga saat ini, “promosi bibir” atau promosi dari mulut ke mulut merupakan promosi
yang paling efisien dibandingkan dengan promosi yang menggunakan media cetak dan media
elektronik

4. Subsistem Harga (Price)

• Subsistem Harga (Price) menyediakan informasi yang dapat membantu manajer dalam
membuat keputusan harga.

• Penentuan harga dibuat berdasarkan :

a. Biaya

b. Permintaan

a. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya

• Penentuan harga berdasarkan biaya (cost-based pricing) dilakukan dengan menghitung


terlebih dahulu mengenai biaya / ongkos yang dikeluarkan perusahaan dalam menghasilkan /
memperoleh produk.

• Setelah menentukan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dan kemudian ditambahkan (mark
up) yang diinginkan, maka diperoleh harga mengenai suatu produk
b. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan

• Penentuan harga berdasarkan permintaan (demand-based pricing) dilakukan dengan


menyesuaikan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.

• Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan permintaan dengan tepat.

• Pendekatan ini memerlukan pemahaman yang baik mengenai konsumen serta pasar,
termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.

5. Subsistem Bauran Terintegrasi

• Subsistem Bauran Terintegrasi (Integrated Mix Subsystem) memungkinkan manajer untuk


mengembangkan strategi dengan mempertimbangkan dampak kombinasi dari unsur 4P (Product,
Place, Promotion, Price).

• Hal ini dapat dicapai dengan memproyeksikan berbagai kemungkinan hasil dari berbagai
kombinai unsur 4P tersebut.

• Penjelasan mengenai subsistem bauran terintegrasi dalam literatur jarang didapat, karena
sukarnya melakukannya dan juga adanya keinginan dari pihak perusahaan untuk menjaga
kerahasiaan.

• Model subsistem bauran terintegrasi yang banyak dipublikasikan adalah BRANDAID,


yang dikembangkan oleh Prof. John D.C. Little dari MIT.

• BRANDAID mencakup beberapa submodel untuk periklanan, promosi, harga, penjualan


perorangan, dan distribusi pengecer.

• BRANDAID merangsang kegiatan perusahaan manufaktur yang menjual prosuk ke


konsumen melalui para pengecer dalam lungkungan yang kompetetif.

• Pendekatan dasar dari pendekatan ini adalah memperkirakan dampak dari berbagai
pengaruh pada penjualan perusahaan manufaktur.
• Sama seperti model-model yang lainnya, model BRANDAID masih belum mampu
menangani kejadian yang tidak terduga.

• Hal ini terjadi jika perusahaan yan menggunakan model BRANDAID dilanda pemogokan
lalu diikuti dengan tanggapan tak terduga yang baik atas penjualan paket baru.

• Tetapi, model subsistem bauran terintegrasi seperti BRANDAID dapat menjadi alat yang
mampu diandalkan bagi manajer pemasaran.
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Model Sistem Informasi Pemasaran yang sering dikenal dengan Marketing


Information Sistem (MKIS) merupakan suatu model dasar untuk mengorganisasikan semua
sistem informasi fungsional. Model Sistem Informasi Pemasaran didasarkan pada beberapa ahli
teori pemasaran. Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari tiga subsistem input yaitu: SIA,
penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Sedangkan subsistem output mengarahkan
kebutuhan informasi dari empat pendekatan marketing mix seperti yang telah diuraikan di atas.
Dalam bab ini, penulis ingin menguraikan lebih jauh lagi mengenai Model Sistem Informasi
Pemasaran.

3.2 Saran

Harapan penulis, semoga makalah penulis dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
pengguna makalah penulis. Kurang lebihnya dalam pembahasan makalah penulis mohon maaf
yang sebesar- besarnya kepada para pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

http://16111592.blogspot.co.id/2012/10/struktur-organisasi-fungsional.html

https://khairunnisafathin.wordpress.com/2010/11/10/pemasaran/

https://puspa06.wordpress.com/2011/11/23/model-sistem-informasi-pemasaran/

http://yusup-doank-2.blogspot.co.id/2011/06/sistem-informasi-pemasaran.html

Anda mungkin juga menyukai