Representasi Grup
Representasi Grup
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dituliskan definisi dan teorema dari suatu matriks
dan invers matriks, definisi grup dan sifat sifat dari suatu homomorfisma,
definisi dan teorema dari ruang vektor serta pemetaan linier.
1. A0 = I,
1.2 Grup
Definisi 1.2.1 [1]
Misalkan G adalah suatu himpunan tak kosong. G dikatakan suatu grup jika
pada G dapat didefinisikan suatu operasi biner, ditulis ’*’ sedemikian sehingga:
b = be = b(ac) = (ba)c = ec = c.
Bukti:
ϕ(ee) = ϕ(e)
ϕ(e)ϕ(e) = ϕ(e).
0 0
Akibatnya ϕ (e) = e adalah unsur identitas diG .
3
Definisi 1.2.3 [4]
Misalkan G suatu grup. G disebut grup siklik, jika terdapat a ∈ G sehingga
G = {an | n ∈Z}. Jika ada a ∈ G sehingga G = G = {an | n ∈ Z} maka a
disebut generator atau pembangun dari G.
dan an = 1.
Contoh 1.2:
Bentuk-bentuk bilangan kompleks adalah :
1. Bentuk penjumlahan √
z = x + iy, dengan x, y ∈ R dan i = −1.
2. Bentuk polar
z = r(cos θ + i sin θ) = r cis θ,
dengan r = |z| dan θ = arg(z).
Range argumen utama: 0 ≤ Arg(z) ≤ 2π, sehingga arg(z) = Arg(z) +
2kπ.
Hubungan bentuk polar dengan bentuk penjumlahan adalah:
p y
r = x2 + y 2 dan θ = tan−1 ( ).
x
3. Bentuk eksponen
z = reiθ .
Menurut rumus Euler, z = reiθ = r(cos θ + i sin θ).
rn = 1 atau r = 1.
nθ = 0 + 2kπ = 2kπ, k ∈ Z.
2kπ
θ = , k ∈ Z.
n
4
2kπ 2kπ
Jadi, w = 1(cos + i sin ).
n n
2πi 0
2πi 1
2π.1 2π.1
Untuk k = 1, maka w = cos + i sin = e n .
n n
2πi 2
2π.2 2π.2
Untuk k = 2, maka w = cos + i sin = e n .
n n
2πi n−1
2π.(n − 1) 2π.(n − 1)
Untuk k = n−1, maka w = cos +i sin = e n .
n n
Jadi,
2πi 1 2πi 2 2πi n−1
1
w = 1 n = 1, e n , e n , ..., e n
Himpunan dari akar ke-n dari 1 di C adalah suatu grup berorde n yang ditulis
dengan Cn . Cn disebut grup siklik berorde n.
2πi
Misal a = e n , maka
Cn = hai = {1, a, a2 , ..., an−1 }.
Definisi 1.2.5 [4]
Misalkan A himpunan yang tak kosong dan ∼ suaturelasipadaA. Relasi ∼ disebut
relasi ekivalen di A jika untuk setiap a, b, c ∈ A berlaku:
1. a ∼ a(ref leksif ),
2. jika a ∼ b maka b ∼ a(simetri),
3. jika a ∼ b dan b ∼ c, maka a ∼ c(transitif ).
Definisi 1.2.6 [5]
Misalkan G suatu grup. Banyaknya unsur di G disebut orde dari G, yang dinotasikan
sebagai |G|. Jika banyaknya unsur di G adalah hingga, maka G dinamakan grup
hingga.
Definisi 1.2.7 [2]
Misalkan G suatu grup dan N suatu grup dari G. N disebut subgrup normal dari
G jika untuk setiap g ∈ G dan setiap n ∈ N berlaku gng −1 ∈ N .
Definisi 1.2.8 [4]
Centre dari grup G, ditulis Z(G), didefinisikan oleh
Z(G) = {z ∈ Z : zg = gz ∀g ∈ G}.
5
1.3 Ruang Vektor
Definisi 1.3.1 [4]
Suatu ruang vektor V atas lapangan F adalah sebuah himpunan V atas lapangan F
adalah sebuah himpunan V yang anggota-anggotanya disebut vektor, termasuk juga
sebuah elemen dari V yakni vektor nol, berikut dengan sebuah operator biner ” + ”,
disebut penjumlahan vektor dan sebuah perkalian skalar antara vektor dengan
anggota F yang memenuhi syarat-syarat berikut
(i) untuk setiap u, v, w ∈ V
a. u + v ∈ V
b. 0̄ + v = v,
c. u + v = v + u,
d. u + (v + w) = (u + v) + w.
(ii) untuk setiap u, v ∈ V dan untuk setiap r, s ∈ F
a. rv ∈ V,
b. 1v = v,
c. 0v = 0̄,
d. r(u + v) = ru + rv,
e. (r + s)v = rv + sv,
f. (rs)v = r(sv).
(ii) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor pada W , maka ku
berada di W .
k1 v1 + k2 v2 + · · · + kr vr = 0
k1 = 0, k2 v2 = 0, · · · + kr = 0
6
Definisi 1.3.5 [1]
Sebuah vektor w dinamakan kombinasi linier dari vektor-vektor v1 , v2 , ..., vr , jika
vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
w = k1 v1 + k2 v2 + ... + kr vr
1. u1 , u2 ∈ U , maka u1 + u2 ∈ U .
2. k ∈ F dan u ∈ U maka ku ∈ U .
1. W1 ∩ W2 = {~0},
7
W dikatakan sebagai jumlah langsung dari W1 dan W2 .
Matriks koordinat v relatif terhadap dinyatakan oleh [v] dan merupakan vektor Rn
yang didefinisikan oleh
c1
c2
[v]B =
:
cn
8
dimana kolom-kolom P adalah matriks-matriks koordinat dari vektor basis baru yang
relatif terhadap basis lama, yakni vektor kolom dari P adalah
Bukti:
[v]B = P Q[v]B
0 c n1 cn2 · · · cnn 0
atau
9
1 c11
0 c21
=
: :
0 cnn
demikian juga, dengan mensubstitusikan secara berurutan x = u2 , u3 , ..., un dari
[x]B = P Q[x]B , maka akan menghasilkan
c12 0 c1n 0
c22 1 c2n 0
= , ..., =
: : : :
cn2 0 cnn 1
sehingga, P Q = I.
[T ]B0 = P −1 [T ]B P
10
Misalkan bahwa T : V −→ V adalah operator linier, maka v adalah vektor eigen
dari T yang berkaitan dengan nilai eigen r jika dan hanya jika
b) T adalah satu-satu jika dan hanya jika v1 , v2 , ..., vn bebas linier di V maka
T (v1 ), T (v2 ), ..., T (vn ) bebas linier di W .
d) T adalah isomorfisma jika dan hanya jika {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis untuk V
maka {T (v1 ), T (v2 ), ..., T (vn )} basis untuk W .
11
f ) Jika T isomorfisma maka T −1 ada dan T −1 : W −→ V .
12
BAB II
REPRESENTASI GRUP DAN CG MODUL
Pada bab ini aka dijelaskan tentang representasi grup CG modul, serta
hubungan antara keduanya.
ρ : G =⇒ GLn C
Dari sifat dasar homomorfisma grup, jika ρ : G → GLn C adalah suatu represntasi
grup dan e adalah elemen identitas dari G, maka
Contoh 2.1
Misalkan G = C2 = {e, a} grup siklik dengan dua anggota dan diperoleh
1 0 −5 12
a2 = e. Definisikan ρ : G −→ GL2 (C) sebagai ρ(e) = dan ρ(a) = .
0 1 −2 5
Karena
1 0 1 0 1 0
ρ(e)ρ(e) = = = ρ(e)
0 1 0 1 0 1
1 0 −5 12 −5 12
ρ(e)ρ(a) = = = ρ(a)
0 1 −2 5 −2 5
2
2 −5 12 1 0
ρ(a ) = = = ρ(e)
−2 5 0 1
13
dikatakan ρ ekivalen dengan σ jika n : m dan terdapat T ∈ GLn C, sedemikian
sehingga
σ(g) = T −1 ρ(g)T untuk setiap g ∈ G
Proposisi 2.1.4 [5]
Misalkan ρ : G → GLn C, σ : G → GLm C dan τ : G → GLs C merupakan tiga
representasi dari G, maka:
1. ρ ekivalen dengan ρ
Bukti:
1. Akan dibuktikan ρ ∼ ρ.
Jelas bahwa n = n dan terdapat T = In ∈ GLn (C) sehingga
ρ(g) = T −1 ρ(g)T.
Perhatikan bahwa
Akibatnya σ ∼ ρ.
Perhatikan bahwa
τ (g) = P −1 σ(g)P
= P −1 T −1 ρ(g)T P.
Contoh 2.2
1 0
Dalam Contoh 2.1 diatas, ρ : G −→ GLn C dan ρ(e) = ,
0 1
14
−5 12
ρ(a) = .
−2 5
2 −3 −1 −1 3
Dengan, mengambil T = sehingga T = , maka diperoleh
1 −1 −1 2
−1 −5 12 −1 3 −5 12 2 −3 1 0
T = =T = =
2 5 −1 2 2 5 1 −1 0 1
dan
−1 1 0 −1 3 1 0 2 −3 1 0
T = =T = = .
0 1 −1 2 0 1 1 −1 0 1
Dengan
demikian, didapatkan
suatu representasi σ : G −→ GLn C dengan σ(e) =
1 0 1 0
, σ(a) = yang merupakan representasi yang ekivalen dengan ρ.
0 1 0 −1
Selanjutnya akan dijelaskan suatu konsep yang sangat penting dalam teori
representasi grup yang dikenal dengan nama C modul.
2.2 CG Modul
Definisi 2.2.1 [5]
Suatu ruang vektor berdimensi hingga V atas C adalah suatu CG modul jika
perkalian gv (untuk setiap g ∈ Gdanv ∈ V ) terdefinisi dan memenuhi kondisi
berikut
untuk setiap u, v ∈ V, λ ∈ C, dang, h ∈ G berlaku
(i) gv ∈ V ,
(iii) 1v = v,
15
[g]B = [[g(v1 )]B |[g(v2 )]B |...|[g(v1 )]B ]
Teorema berikut menjelaskan bahwa [g]B merupakan suatu representasi.
Teorema 2.2.3 [5]
Misalkan G suatu grup hingga.
(i) Diberikan suatu representasi ρ : G −→ GLn (C) ruang vektor V = Cn menjadi
CG modul, dengan mendefinisikan perkalian gv = ρ(g)v untuk setiap g ∈ G
dan vinV . Lebih lanjut, terdapat basis B dari V sedemikian sehingga ρ(g) =
[g]B untuk setiap g ∈ G.
(ii) Diberikan suatu CG modul V berdimensi n > 0 dengan basis B. Fungsi ρ :
G −→ GLn (C) dengan ρ(g) = [g]B adalah suatu representasi dari G.
Bukti:
(i) Akan dibuktikan bahwa ruang vektor V dengan perkalian gv = ρ(g)v memenuhi
kondisi-kondisi pada Definisi 2.2.1, yaitu untuk setiap u, v ∈ V, λ, aij ∈ C dan
g, h ∈ G.
n
ρ(g)v ∈ V . Ambil v ∈ V = C , g ∈ G,
(a) Akan dibuktikan
v1
v2
maka v = : , vi ∈ C untuk setiap i = 1, 2, ..., n.
v
n
a11 a12 · · · a1n
a21 a22 · · · a2n
dan ρ(g) = denganaij ∈ C.
..
: : . :
an1 an2 · · · ann
Perhatikan bahwa:
a11 a12 · · · a1n v1
a21 a22 · · · a2n
v2
ρ(g)v =
..
: :
: : .
an1 an2 · · · ann vn
a11 v1 + a12 v2 + · · · + a1n vn
a21 v1 + a22 v2 + · · · + a2n vn
=
..
: : . :
an1 v1 + an2 v2 + · · · + ann vn
a11 v1 a21 v2 an1 vn
a21 v1 a22 v2
+ · · · + an2 v2
= +
: : :
an1 v1 an2 v2 ann vn
a11 v1 a21 v2 an1 vn
a21 v1 a22 v2 an2 v2
: , : , : ∈ V , akibatnya
Karena
16
Jadi ρ(g)v ∈ V .
(b) Akan dibuktikan (gh)v = g(hv).
Karena v ∈ V dan g, h ∈ G maka:
(gh)v = ρ(gh)v
= ρ(g)ρ(h)v
= ρ(g)(hv)
= g(hv).
g(λv) = ρ(g)(λv)
= λ(ρ(g)v)
= λ(gv).
g(u + v) = ρ(g)(u + v)
= ρ(g)u + ρ(g)v
= gu + gv
17
1
0
Misal v1 =
: , maka
0
a11 a12 · · · a1n 1 a11
a21 a22 · · · a2n
0 = a21
(gv1 ) = ρ(g)v1 =
..
: : . : : :
an1 an2 · · · ann 0 an1
sehinnga diperoleh
akibatnya
a11
a21
[gv1 ]B =
: .
an1
0
1
: , maka
Misal v2 =
0
a11 a12 · · · a1n 0 a12
a21 a22 · · · a2n
1 = a22
(gv2 ) = ρ(g)v2 =
..
: : . : : :
an1 an2 · · · ann 0 an2
sehinnga diperoleh
akibatnya
a12
a22
[gv2 ]B =
: .
an2
18
Dan seterusnya dengan melakukan cara yang sama diperoleh
a11 a12 · · · a1n 0 a1n
a21 a22 · · · a2n
0 a2n
(gvn ) = ρ(g)vn = =
. ..
: : :
: :
an1 an2 · · · ann 1 ann
ann 0 0 1
sehingga diperoleh :
a1n = a1n , a2n = a2n , · · · , ann = ann
akibatnya
a1n
a2n
[gvn ]B =
: .
ann
Karena
[g]B = [[g(v1 )]B |[g(v2 )]B |...|[g(v1 )]B ],
maka
a11 a12 · · · a1n
a21 a22 · · · a2n
[g]B = = ρ(g).
..
: : . :
an1 an2 · · · ann
(ii) Akan dibuktikan ρ : G −→ GLn ((C)) dengan ρ(g) = [g]B adalah homomor-
fisma
1. Untuk setiap g, h ∈ G dan setiap v di basis B akan ditunjukkan
ρ(gh) = ρ(g)ρ(h).
Karena (gh)v = g(hv) maka, ρ(gh) = [gh]B = [g]B [h]B .
2. [1]B = [g]B [g −1 ]B untuk setiap g ∈ G. Karena 1v = v untuk setiap
v ∈ V , maka [1]B merupakan matriks identitas di GLn , sehingga setiap
matriks [g]B mempunyai invers.
Berdasarkan (1) dan (2), maka ρ(g) = [g]B adalah suatu homorfisma dari G
ke GLn ((C)), yaitu suatu representasi dari G.
19
(i) gvi ∈ V ,
(iii) 1vi = vi ,
gv = g(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn )
gv = λ1 gv1 + λ2 gv2 + · · · + λn gvn ∈ V
(gh)v = (gh)(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn )
= λ1 (gh)v1 + λ2 (gh)v2 + · · · + λn (gh)vn
= λ1 g(hv1 ) + λ2 g(hv2 ) + · · · + λn g(hvn )
= g(λ1 (hv1 ) + λ2 (hv2 ) + · · · + λn (hvn ))
= g(hλ1 v1 + hλ2 v2 + · · · + hλn vn )
= g(h(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn ))
= g(hv)
1v = 1(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn )
= λ1 1v1 + λ2 1v2 + · · · + λn 1vn
= λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn
= v
g(λv) = g(λ(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn ))
= g(λλ1 v1 + λλ2 v2 + · · · + λλn vn )
= λλ1 gv1 + λλ2 gv2 + · · · + λλn gvn
= λ(λ1 gv1 + λ2 gv2 + · · · + λn gvn )
= λ(g(λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn ))
= λ(gv)
20
(v) Ambil g ∈ G dan u, v ∈ V . Akan ditunjukkan g(u + v) = gu + gv.
Karena untuk setiap u, v ∈ V berlaku u = α1 v1 + α2 v2 + · · · + αn vn dan
v = λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn , maka:
g(u + v) = g(α1 v1 + α2 v2 + · · · + αn vn + λ1 v1 + λ2 v2 + · · · + λn vn )
= g((α1 + λ1 )v1 + (α2 + λ2 )v2 + · · · + (αn + λn )vn )
= (α1 + λ1 )gv1 + (α2 + λ2 )gv2 + · · · + (αn + λn )gvn
= (α1 gv1 + α2 gv2 + · · · + αn gvn ) + (λ1 gv1 + λ2 gv2 + · · · + λn gvn )
= gu + gv
(i) Jika B0 adala sebuah basis V , maka representasi ϕ dari G yang didefinisikan
sebagai ϕ(g) = [g]B0 untuk setiap g ∈ G merupakan representasi yang ekivalen
dengan ρ.
(ii) Jika σ adalah suatu representasi dari G yang ekivalen dengan ρ, terdapat basis
B00 dari V sedemikian sehingga σ(g) = [g]B00 untuk setiap g ∈ G.
Bukti:
(ii) Jika σ ekivalen dengan ρ, akibatnya terdapat suatu matriks yang dapat diin-
verskan T sedemikian sehingga untuk setiap g ∈ G berlaku
σ(g) = T −1 ρ(g)T.
21
BAB III
REPRESENTASI FAITHFUL
ρ : G −→ GLn C
Misalkan G suatu grup hingga dan ρ : G −→ GLn C suatu representasi grup. Kernel
dari representasi ρ didefinisikan sebagai
Kρ = {g ∈ G : ρ(g) = In }.
Contoh 3.1
Misalkan G = C2 = {1, a} merupakan grup siklik dengan dua unsur di G dan a2 = 1.
Definisikan operasi ”.” di G seperti tabel dibawah ini
dan didefinisikan pemetaan
ρ : G −→ GL2 C
r 1 0
a 7→ , r ∈ {0, 1} ⊆ Z.
0 1
. 1 a
1 1 a
a a 1
23
2. Akan ditunjukkan Kρ subgrup normal, yaitu untuk setiap g ∈ G dan k ∈
Kρ dan berlaku gkg −1 ∈ Kρ . Ambil g ∈ G dan k ∈ Kρ . Karena ρ suatu
representasi grup, maka
Ini berarti,
gkg −1 ∈ Kρ .
Misalkan G suatu grup hingga dan ρ : G −→ GLn C suatu representasi grup. Repre-
sentasi ρ dikatakan faithful jika Kρ = {1}, yaitu jika 1 unsur identitas di G adalah
satu-satunya unsur g yang memenuhi ρ(g) = In .
Contoh 3.2
Misalkan G = C2 = {1, a} merupakan grup siklik dengan dua unsur di G dan a2 = 1.
Definisikan operasi ”.” di G seperti tabel dibawah ini
. 1 a
1 1 a
a a 1
ρ : G −→ GL2 C
r
r i 1
a 7→ , r ∈ {0, 1} ⊆ Z.
2 −i
24
Kasus 3: x = a, y = a. Perhatikan bahwa
2 1 0
ρ(x.y) = ρ(a.a) = ρ(a ) = ρ(1) = = I2 ,
0 1
i 1 i 1 1 0
ρ(x)ρ(y) = ρ(a)ρ(a) = = = I2 .
2 −i 2 −i 0 1
Ini berarti, ρ homomorfisma grup dari G ke GL2 (C), maka ρ merupakan representasi
dari C2 berderajat dua. Karena 1 unsur identitas dari G adalah satu-satunya unsur
g yang memenuhi ρ(g) = I2 , maka Kρ = {1}. Ini berarti, ρ faithful.
ϑ: G/Kρ −→ P eta(ρ)
Kρ g −→ ρ(g)
g1 g2−1 ∈ Kρ
yaitu
Akibatnya
ρ(g1 ) = ρ(g2 ).
Perhatikan bahwa
Ini berarti, ϑ terdefinisi dengan baik atau dengan kata lain, ϑ adalah suatu
pemetaan.
25
2. Ambil sebarang x, y ∈ G/Kρ , maka x = Kρ g1 dan y = Kρ g2 untuk suatu
g1 , g2 ∈ G. Perhatikan bahwa
ϑ(xy) = ϑ(Kρ g1 Kρ g2 )
= ϑ(Kρ g1 g2 ),
= ρ(g1 g2 ),
= ρ(g1 )ρ(g2 ),
= ϑ(Kρ g1 )ϑ(Kρ g2 )
= ϑ(x)ϑ(y)
Ini berarti,
{Kρ ⊆ Kϑ }.
Ambil sebarang x ∈ Kϑ , maka x ∈ G/Kρ dengan ϑ(x) = In , yaitu karena ϑ
homomorfisma grup dan unsur identitas di Peta(ρ). Karena x ∈ G/Kρ , maka
x = Kρ g untuk suatu g di G.
Perhatikan bahwa
In = ϑ(x) = ϑ(Kρ g) = ρ(g).
Ini berarti, g ∈ Kρ . Akibatnya
Kρ g = Kρ .
26
Karena G ∼ = P eta(ρ) maka |G| = |P eta(ρ)|. Akibatnya |Kρ | = 1, yaitu Kρ = {1}.
Ini berarti ρ faithful.
Misalkan G suatu grup hingga. Semua representasi yang ekivalen dengan represen-
tasi faithful adalah faithful.
Bukti:
Misalkan ρ : G −→ GLn (C) suatu representasi grup dari G ke GLn (C), σ : G −→
GLm (C) suatu representasi grup dari G ke GLm (C), σ faithful, yaitu Kσ = {1},
yaitu jika 1 unsur identitas dari G adalah satu-satunya unsur g yang memenuhi
σ(g) = In , ρ ekivalen dengan σ. Akan ditunjukkan ρ faithful, yaitu dengan menun-
jukkan Kρ = {1}, yaitu ika 1 unsur identitas dari G adalah satu-satunya unsur g
yang memenuhi ρ(g) = In .
Karena ρ ekivalen σ, maka terdapat T ∈ GLn (C) sehingga σ(g) = T −1 ρ(g)T .
Karena σ faithful maka Kσ = 1 dengan σ(g) = In untuk g adalah unsur identi-
tas di G. Perhatikan bahwa dari Definisi 3.3.3 [5]
σ(g) = T −1 ρ(g)T,
In = T −1 ρ(g)T,
T −1 In T = T T −1 ρ(g)T T−1 ,
In = In ρ(g)In ,
In = ρ(g), g unsur identitas di G.
σ(h) = T −1 ρ(g)T,
A = T −1 In T,
A = In .
Karena σ faithful, maka σ(h) 6= In . Terlihat adanya kontraksi, maka tidak ada
h ∈ G sehingga ρ(h) = In . Karena ρ(g) = In dan g adalah unsur identitas di G,
maka Kρ = {1}. Ini berarti, ρ adalah fatihful.
Selanjutnya akan dijelaskan suatu konsep representasi trivial dan kaitan-
nya dengan representasi faithful.
27
σ(g) = (1) untuk semua g ∈ G.
28
BAB IV
KARAKTERISTIK CG-HOMOMORFISMA
Proposisi 4.1.2
Misalkan V dan W merupakan CG-modul dan θ : V −→ W merupakan CG-
homomorfisma. Maka inti(θ) merupakan CG-modul dari V dan peta(θ) merupakan
CG-submodul dari W .
Bukti:
Misalkan V dan W merupakan CG-modul dan θ : V −→ W merupakan CG-
homomorfisma.
a) Akan dibuktikan inti(θ) merupakan CG-submodul dari V , yaitu:
Dari (i) dan (ii), dapat disimpulkan bahwa inti(θ) merupakan CG-submodul
dari V .
b) Akan dibuktikan peta(θ) subruang dari W , yaitu:
29
Dari (i) dan (ii), dapat disimpulkan bahwa peta(θ) merupakan CG-submodul
dari W .
Contoh:
θ(gv) = ~0 (4.1.1)
gθ(v) = g~0 (4.1.2)
= ~0 (4.1.3)
θ(gv) = λgv
= gλv
= gλ(v)
Proposisi 4.1.3
Misalkan U, V dan W adalah CG-modul. Misalkan θ : U −→ V dan φ : V −→ W
merupakan CG-homomorfisma. Maka φθ : U −→ W merupakan
CG-homomorfisma (dalam hal ini φθ merupakan suatu komposisi dari φ dan θ).
Bukti:
Misalkan U, V dan W adalah CG-modul. Misalkan θ : U −→ V dan φ : V −→ W
merupakan CG-homomorfisma.
Akan ditunjukkan φθ : U −→ W merupakan CG-homomorfisma.
Ambil u1 , u2 ∈ U, λ ∈ C dan g ∈ G.
Perhatikan bahwa:
(i)
φθ(u1 + u2 ) = φ(θ(u1 + u2 ))
= φ(θ(u1 ) + θ(u2 )
= φθ(u1 ) + φθ(u2 )
(ii)
φθ(λu1 ) = φ(θ(λu1 ))
= φ(λθ(u1 ))
= λ(φθ(u1 ))
(iii)
φθ(gu1 ) = φ(gθ(u1 ))
= g(φ(λ(u1 )))
30
Dari (i), (ii) dan (iii), disimpulkan φθ adalah CG-homomorfisma.
31
Bukti:
(i) θ−1 mempunyai balikan. Berdasarkan Teorema 2.4.8(f), jelas bahwa θ−1 meru-
pakan pemetaan linier yang mempunyai balikan.
Lema 4.1.6
Suatu CG-modul V dan W isomorfik jika dan hanya jika terdapat basis B1 dari V
dan basis B2 dari W , sedemikian sehingga
Bukti:
Misalkan θ merupakan CG-isomorfisma dari V dan W .
Misalkan {v1 , v2 , ..., vn } adalah basis B1 dari V , maka {θ(v1 ), θ(v2 ), ..., θ(vn )} adalah
basis B2 dari W . X
Misalkan g ∈ G, tulis gvi = aji vj , maka:
gθ(vi ) = θ(gvi )
X
= θ( aji vj )
X
= aji θ(vj )
32
Misalkan g ∈ G dan [g]B2 = (aji ), maka:
X
gwi = aji wj
sehingga berlaku,
gθ(vi ) = gwi
X
= aji wj
X
= aji θ(vj )
X
= θ aji vj
= θ(gvi )
Teorema 4.1.7
Misalkan V merupakan CG-modul dengan basis B dan W merupakan CG-modul
dengan basis B0 . Maka V dan W isomorfik jika dan hanya jika representasi
ekivalen.
Bukti:
Misalkan V dan W merupakan CG-modul yang isomorfik.
Berdasarkan Lema 4.1.6, terdapat B1 = {v1 , v2 , ..., vn } basis dari V dan B2 =
{w1 , w2 , ..., wn } basis dari W sedemikian sehingga,
Akibatnya,
[g]B0 = [g]B00 untuk setiap g ∈ G.
Berdasarkan Lema 4.1.6, dapat disimpulkan V ∼
= W.
Proposisi 4.1.8
Misalkan V merupakan CG-modul, dan misalkan
V = U1 ⊕ U2 ⊕ ... ⊕ Ur
v = u1 + u2 + ... + ur
33
untuk suatu vektor tunggal ui ∈ Ui , dan didefinisikan π1 : V −→ V (1 ≤ i ≤ r)
dengan πi (v) = ui .
Maka πi merupakan CG-homomorfisma.
Bukti:
Misalkan V merupakan CG-modul, dan misalkan bahwa V = U1 ⊕ U2 ⊕ ... ⊕ Ur
dimana Ui merupakan CG-submodul dari V .
Misalkan πi (v) = πi (u1 + u2 + ... + ur ) = ui dengan 1 < i < r.
Akan ditunjukkan πi merupakan pemetaan linier, yaitu:
gv = g(u1 + u2 + ... + ur )
= gu1 + gu2 + ... + gur
34
BAB V
LEMA SCHUR DAN APLIKASINYA DALAM
CG-MODUL
Pada bab ini akan dibahas hasil dari tugas akhir ini yaitu tentang Lema
Schur dan aplikasinya dalam CG-modul. Terlebih dahulu akan dibahas tentang
Lema Schur.
Bukti:
35
Karena θ − λ1v adalah CG-homomorfisma maka ker(θ − λ1v ) adalah CG-
submodul dari V . Karena V tidak tereduksi, akibatnya ker(θ − λ1v ) = V .
Sehingga (θ − λ1v )(v) = 0, untuk setiap v ∈ V dan mengakibatkan
(θ − λ1v ) = 0
θ = λ1v
A(gv) = Aρ(g)v
= θ(ρ(g)v)
= θ(gv)
= gθ(v)
= g(Av)
36
Perhatikan bahwa
θ(gv) = Agv
= g(Av)
= gθ(v).
A(gv) = θ(gv)
= gθ(v)
= g(Av).
Selanjuntnya akan dibuktikan arah kekanan dan kekiri dari Akibat 5.1.3.
Misalkan ρ tidak tereduksi.
Akan ditunjukkan untuk setiap An×n yang memenuhi ρ(g)A = Aρ(g) untuk setiap
g ∈ G akan berbentuk A = λIn , λ ∈ C.
Misalkan θ : Cn −→ Cn dengan θ(v) = Av dan ρ(g)v = Aρ(g). Akan ditunjukkan θ
adalah CG- homomorfisma.
Perhatikan bahwa
A(gv) = Aρ(g)v
= ρ(g)Av
= g(Av).
Berdasarkan (i), A(gv) = g(Av) maka θ(gv) = gθ(v). Akibatnya θ adalah CG- ho-
momorfisma.
Karena ρ tidak tereduksi maka CG-modul Cn yang didefinisikan dengan perkalian
gv = ρ(gv), v ∈ Cn , g ∈ G adalah CG-modul tidak tereduksi dan karena θ adalah
CG- homomorfisma maka berdasarkan Lema 5.1.1, θ adalah perkalian skalar dengan
1v , yaitu θ = λ1v .
Karena θ(v) = Av untuk setiap v ∈ C dan An×n adalah matriks yang mewakili
pemetaan θ, akibatnya A = λIn .
Sebaliknya misalkan untuk setiap An×n dan g ∈ G memenuhi ρ(g)A = Aρ(g) akan
berbentuk A = λIn , λ ∈ C.
Misalkan θ : Cn −→ Cn dengan θ(v) = Av.
Akan ditunjukkan ρ tidak tereduksi.
Berdasarkan (ii), θ adalah CG- homomorfisma.
37
Karena A adalah matriks yang mewakili pemetaan θ, akibatnya θ = λ1v .
Berdasarkan Proposisi 5.1.2 maka V = Cn yang didefinisikan dengan perkalian
gv = ρ(g)v, v ∈ Cn , g ∈ G adalah CG-modul tidak terduksi, akibatnya ρ juga
tidak tereduksi.
Contoh:
Misalkan G = C2 = a : a2 = 1 . Definisikan ρ : G −→ GL2 (C) dengan
r
r 1 1
ρ(a ) =
i −i
Akan ditunjukkan bahwa ρ adalah representasi dari grup G yaitu dengan menun-
jukkan bahwa ρ adalah homomorfisma grup.
Perhatikan bahwa C2 = {1, a}, sehingga
0
0 1 1 1 0
ρ(1) = ρ(a ) = =
i −i 0 1
1
1 1 1 1 1
ρ(a) = ρ(a ) = = .
i −i i −i
Akibatnya
1 0
1 0 1 0
ρ(1).ρ(1) = = = ρ(1)
0 1
0 1 0 1
1 0 1 1 1 1
ρ(1).ρ(a) = = = ρ(a).
0 1 i −i i −i
−→ GL
Jadi ρ : G 2 (C) adalah suatu representasi.
1 1
Pilih A =
i −i
Perhatikan bahwa
1 0 1 1 1 1
ρ(1)A = =
0 1 i −i i −i
1 1 1 0 1 1
Aρ(1) = =
i −i 0 1 i −i
1 1 1 1 1+i 1−i
ρ(a)A = =
i −i i −i i − i2 i + i2
1 1 1 1 1+i 1−i
Aρ(a) = =
i −i i −i i − i2 i + i2
38
Bukti:
Misalkan V CG-modul tidak terduksi.
Pilih x ∈ G.
Karena G abelian maka berlaku gxv = xgv untuk setiap g ∈ G.
Misalkan endomorfisma θ : V −→ V dengan θ(v) = xv.
a. Akan dibuktikan bahwa θ : V −→ V dengan θ(v) = xv adalah CG-homomorfisma.
1. Ambil a, b ∈ V, k ∈ C.
Akan ditunjukkan θ(a + b) = θ(a) + θ(b) dan θ(ka) = kθ(a).
Perhatikan bahwa
θ(a + b) = x(a + b)
= xa + xb
= θ(a) + θ(b)
θ(ka) = xka
= kxa
= kθ(a).
Jadi θ adalah pemetaan linier.
2. Akan ditunjukkan θ(gv) = gθ(v). Perhatikan bahwa
θ(gv) = xgv
= gxv
= gθ(v)
Berdasarkan 1 dan 2 maka θ adalah CG-homomorfisma.
Karena V adalah CG-modul tidak tereduksi dan berdasarkan Lema 5.1.1,
maka θ adalah CG-isomorfisma.
39
4. Ambil a ∈ Wλx , k ∈ C.
Akan ditunjukkan ka ∈ Wλx .
a ∈ Wλx artinya a ∈ V sedemikian sehingga xa = λx a.
Perhatikan bahwa
xka = kxa
= kλx a
= λx ka
Jadi ka ∈ Wλx .
5. Ambil w ∈ Wλx , dan g ∈ G.
Akan ditunjukkan gw ∈ Wλx .
w ∈ Wλx artinya w ∈ V sedemikian sehingga xw = λx w.
Perhatikan bahwa
xgw = gxw
= gλx w
= λx gw
Jadi gw ∈ Wλx .
Dari 1,2,3,4, dan 5 maka Wλx adalah CG-submodul dari V . Karena Wλx
berlaku untuk setiap x ∈ G, akibatnya setiap subruang V adalah CG-submodul.
Karena V tidak tereduksi maka dim(V ) haruslah 1.
40
Contoh:
r
r 0 1
ρ(a ) =
−1 −1
Akan diperiksa terlebih dahulu bahwa ρ adalah representasi yaitu dengan menun-
jukkan bahwa ρ adalah homomorfisma grup.
Perhatikan bahwa C3 = {1, a, a2 }, sehingga
0
1 0
0 1 0
ρ(1) = ρ(a ) = =
0 1 0 1
1
1 0 1 0 1
ρ(a) = ρ(a ) = =
−1 −1 −1 −1
2
2 1 0 1 −1 −1
ρ(a ) = ρ(a ) = =
−1 −1 1 0
Akibatnya
1 0 1 0 1 0
ρ(1).ρ(1) = = = ρ(1)
0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 0 1
ρ(1).ρ(a) = = = ρ(a)
0 1 −1 −1 1 −1
0 1 0 1 −1 −1
ρ(a).ρ(a) = = = ρ(a2 )
−1 −1 −1 −1 1 0
41
BAB VI
GRUP ALJABAR CG DAN CG REGULAR
Pada bab ini akan dijelaskan tentang grup aljabar CG dan CG-modul
regular yang mempunyai peranan penting dalam teori representasi.
λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn
untuk setiap λi ∈ C.
Elemen-elemen pada ruang vektor CG juga bisa ditulis dalam bentuk
X
λg g
g∈G
untuk setiap λg ∈ C.
Jika u = Σni=1 λi gi dan v = µni=1 λi gi , maka penjumlahan dan perkalian
skalar pada ruang vektor CG didefinisikan dengan:
untuk setiap λg , µh ∈ C.
Contoh 6.1.2
Misalkan G = C3 = {e, a, a2 }, dengan e adalah elemen identitas di G.
Elemen-elemen pada ruang vektor CG berbentuk λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn , untuk
setiap λi ∈ C.
Misalkan u, v adalah elemen-elemen dari ruang vektor CG, dengan
42
Maka,
Bukti:
Misalkan G adalah grup hingga, yaitu: G = {g1 , g2 , ..., gn } dan c ∈ CG dengan
c = Σni=1 gi , c ∈ CG. Akan dibuktikan bahwa ch = hc = c, untuk setiap h ∈ G.
Perhatikan bahwa
n
!
X
ch = gi h = (g1 + g2 + ... + gn )h = g1 h + g2 h + ... + gn h (i)
i=1
n
!
X
hc = h gi = h(g1 + g2 + ... + gn ) = g1 h + g2 h + ... + gn h (ii)
i=1
ch = hc = g1 h + g2 h + ... + gn h
= g1 + g2 + ... + gn
= c
Lema 6.1.5
Grup aljabar CG membentuk grup terhadap operasi perkalian.
Bukti:
Ambil r, s, t elemen-elemen dari grup aljabar CG.
Maka, r = Σg∈G λg g, s = Σh∈G µh h dan t = Σk∈G vk k untuk setiap λg , µh , vk ∈ C
dan g, h, k ∈ G.
43
1. Akan dibuktikan rs ∈ CG.
Perhatikan bahwa
!
X X X
rs = λg g µh h = λg µh (gh)
g∈G h∈G g,h∈G
g∈G g∈G
X
= λg λ−1 −1
g (gg )
g∈G
= 1e
4. Dari Definisi 6.1.4, grup aljabar CG, memiliki elemen identitas 1e (dimana 1
adalah identitas dari lapangan C dan e adalah identitas di G ).
Dari 1,2,3,dan 4 terbukti bahwa grup aljabar CG membentuk grup terhadap operasi
perkalian.
44
Berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat perkalian pada grup aljabar CG.
1. rs ∈ CG,
2. r(st) = (rs)t,
3. r~1 = r,
5. (r + s)t = rt + st,
6. r(s + t) = rs + rt,
7. r0 = 0r = ~0.
Bukti:
45
Karena r, s, t adalah elemen-elemen dari grup aljabar CG, akibatnya
( ! !)
X X X
r(st) = λg g µh h vk k
g∈G h∈G k∈G
X X
= λg g µh vk (hk)
g∈G h,k∈G
X
= λg µh vk (ghk)
g,h,k∈G
X X X
(rs)t = λg g µh h vk k
g∈G h∈G k∈G
X X
= λg µh (gh) vk (k)
g,h∈G k∈G
X
= λg µh vk (ghk)
g,h,k∈G
46
Perhatikan bahwa
! !
X X X X
(λr)s = λ λg g µh h = λλg g µh h
g∈G h∈G g∈G h∈G
X
= λλg µh (gh)
g∈G
X
= λ λg µh (gh)
g∈G
= λ(rs) (i)
X X
λ(rs) = λ λg µh (gh) = λλg µh (gh)
g∈G g∈G
!
X X
= λg g λ µh h
g∈G h∈G
= r(λs) (ii)
47
Karena r, s, t adalah elemen-elemen dari grup aljabar CG, akibatnya
!
X X X
r(s + t)(r + s)t = λg g µh h + vk k
g∈G h∈G k∈G
X X
= λg g µh h + v k k
g∈G h,k∈G
X
= λg (µh h + vk k)g
g,h,k∈G
X
= λg (µh gh + vk gk)
g,h,k∈G
X
= λg µh (gh) + λg vk (gk)
g,h,k∈G
X X
= λg µh (gh) + λg vk (gk)
g,h,k∈G g,h,k∈G
X X X X
= λg g µh h + λg g vk k
g∈G h∈G g∈G k∈G
= rs + rt
0r = (0 + 0)r = 0r + 0r
−(0r) + 0r = −(0r) + ((0r) + (0r))
~0 = (−(0r) + (0r)) + (0r)
~0 = ~0 + 0r
~0 = 0r
0r = ~0.
Jadi, r0 = 0r = ~0.
48
6.2 CG-modul Regular
Pada subbab ini akan digunakan definisi grup aljabar CG untuk mendefin-
isikan suatu CG-modul yang dinamakan CG-modul regular.
Definisi 6.2.1 [4]
Misalkan G adalah grup hingga dan misalkan F (lapangan) adalah C. Misalkan
V = CG, maka V merupakan ruang vektor berdimensi n atas C. Suatu grup aljabar
CG adalah CG-modul regular jika perkalian gv (untuk setiap v ∈ V dan g ∈ G)
terdefinisi dan memenuhi kondisi-kondisi berikut:
Untuk setiap u, v ∈ V, λ ∈ C dan g, h ∈ G,
1. gv ∈ V ,
2. (gh)v = g(hv),
3. ~1v = v,
4. g(λv) = λ(gv),
5. g(u + v) = gu + gv.
Berikut ini adalah sifat-sifat dari CG-modul regular.
λ1 e + λ2 a + λ3 a2 , (λi ∈ C)
Dari vektor koordinat terhadap basis natural {e, a, a2 } dari CG, diperoleh matriks
penyajian g terhadap basis natural {e, a, a2 } dari CG sebagai berikut:
Misalkan B = {e, a, a2 }, maka v1 = e, v2 = a, v3 = a2 .
1. ρ = [e]B = [[ev1 ]B |[ev2 ]B |[ev3 ]B ]
1
ev1 = ee = 1e + 0a + 0a2 , sehingga diperoleh [ev1 ]B = 0,
0
0
2
ev2 = ea = 0e + 1a + 0a , sehingga diperoleh [ev2 ]B = 1,
0
0
ev3 = ea2 = 0e + 0a + 1a2 , sehingga diperoleh [ev3 ]B = 0,
1
1 0 0
Akibatnya, ρ(e) = [e]B = 0 1 0.
0 0 1
2. ρ = [a]B = [[av1 ]B |[av2 ]B |[av3 ]B ]
0
2
av1 = ae = 0e + 1a + 0a , sehingga diperoleh [av1 ]B = 1,
0
49
0
2
av2 = aa = 0e + 0a + 1a , sehingga diperoleh [av2 ]B = 0,
1
1
av3 = aa2 = 1e + 0a + 0a2 , sehingga diperoleh [av3 ]B = 0,
0
0 0 1
Akibatnya, ρ(a) = [a]B = 1 0 0.
0 1 0
2. (rs)v = r(sv),
50
3. ~1v = v,
4. r(λv) = λ(rv) = (λr)v,
5. r(u + v) = ru + rv,
6. (r + s)v = rv + sv,
7. r0 = 0v = ~0.
Bukti:
Ambil u, v ∈ V, λ ∈ C, dan r, s elemen-elemen dari grup aljabar CG.
Karena r dan s adalah elemen-elemen dari grup aljabar CG maka r ∈ CG, sehingga
r = Σg∈G λg g dan s = Σh∈G µh h
untuk setiap λg , µh ∈ C dan g, h ∈ G.
1. Akan dibuktikan bahwa rv ∈ V
Berdasarkan Defenisi 6.2.5,
X
rv = λg (gv),
g∈G
g ∈ G v ∈ V gv ∈ V
Karena g ∈ G dan v ∈ V maka gv ∈ V
Akibatnya X
rv = λg (gv) ∈ V
g∈G
51
= λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn
= v
X
= (λg g + µh h)v
g,h∈G
X
= λg (gv) + µh (hv)
g,h∈G
X X
= λg (gv) + µh (hv)
g∈G h∈G
= rv + sv
r0 = r(0 + 0) = r0 + r0
0v = (0 + 0)v = 0v + 0v
Akibatnya, r0 = 0v = ~0.
52
Definisi 6.2.7 [4]
Misalkan V adalah suatu CG-modul. V dikatakan faithful jika elemen identitas dari
G, namakan e ∈ G, adalah satu-satunya elemen di G yang memenuhi persamaan
gv = v untuk setiap v ∈ V dan g ∈ G.
v = λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn .
gv = g(λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn )
= λ1 gg1 + λ2 gg2 + ... + λn ggn
= λ1 eg1 + λ2 eg2 + ... + λn egn
= λ1 g1 + λ2 g2 + ... + λn gn
= v
53
BAB VII
CENTRE DARI GRUP ALJABAR CG DAN
KARAKTERISTIKNYA
Misalkan G grup hingga. Centre dari grup aljabar CG, ditulis Z(CG), didefinisikan
sebgai berikut:
Z(CG) = {z ∈ CG : zr = rz ∀r ∈ CG}
(u + v)r = ur + vr
= ru + rv
= r(u + v)
λur = λru
Akibatnya λu ∈ Z(CG)
54
Dari ketiga kondisi diatas maka terbukti bahwa Z(CG) subruang dari CG.
Berikut ini adalah karakteristik dari Z(CG).
Lema 3.1.3
Jika G grup komulatif dan CG grup aljabar maka Z(CG) adalah keseluruhan dari
grup aljabar CG.
Bukti:
Akan ditunjukkan Z(CG) = CG. Ambil z ∈ CG, akan ditunjukkan z ∈ Z(CG).
Berdasarkan Definisi 7.1.1 karena z ∈ CG sedemikian sehingga berlaku zr = rz.
Karena z, r ∈ CG, maka dapat ditulis
X X
z= λg g dan r = µh h.
g∈G h∈G
Terbukti bahwa berlaku zr = rz untuk setiap r ∈ CG, maka z ∈ Z(CG). Ini berarti
bahwa Z(CG) = CG.
Lema 3.1.4 X
Unsur 1 dan g ada pada Z(CG).
g∈G
Bukti:
Pertama akan ditunjukkan 1 ∈ Z(CG). Untuk Setiap grup aljabar CG terdapat
1e ∈ CG, biasa ditulis 1 ∈ C dan e ∈ G, maka menurut Proposisi 6.1.6 berlaku
1r = r1 untuk setiap r ∈ CG. Akibatnya
X 1 ∈ Z(CG). X
Selanjutnya akan ditunjukkan g ∈ Z(CG). Ambil g ∈ CG, yaitu
g∈G g∈G
X
g = g1 + g2 + ... + gn
g∈G
berlaku
X X X X
g r = g µh h = µh gh.
g∈G g∈G h∈G g,h∈G
55
X
Ini berarti bahwa g ∈ Z(CG).
g∈G
Proposisi 7.1.5
Jika H adalah sebarang grup normal dari G, maka
X
h ∈ Z(CG).
h∈H
Bukti: X
Misalkan z = h subgrup normal dari G, maka berdasarkan Lema 2.1.11 untuk
h∈H
setiap g ∈ G, berlaku
X X
g −1 zg = g −1 hg = h = z,
h∈H h∈H
zv = λv untuk semua v ∈ V .
Bukti:
56
dan z ∈ Z(CG) dapat ditulis
X
z = ξ1 r1 + ξ2 r2 + ... + ξr rr = ξr r.
r∈G
Perhatikan bahwa
X X
v1 + v2 = λg g + µh h
g∈G h∈G
θ(v1 + v2 ) = z(v1 + v2 )
X X X
= ξr r λg g + µ h h
r∈G g∈G h∈G
!
X X X X
= ξr r λg g + ξr r µh h
r∈G g∈G r∈G h∈G
X X
= ξr λg (rg) + ξr µh (rh)
r,g∈G r,h∈G
= zv1 + zv2
= θ(v1 ) + θ(v2 ).
Perhatikan bahwa
X X
θ(kv) = zkv = ξr r k λg g
r∈G g∈G
X X
= ξr r kλg g
r∈G g∈G
X
= ξr kλg (rg)
r,g∈G
X
= k ξr λg (rg)
r,g∈G
= kzv
= kθ(v).
57
Karena i dan ii terpenuhi, maka θ adalah suatu pemetaan linier. Selanjutnya akan
ditunjukkan θ adalah CG-homomorfisma, yaitu berlaku θ(gv) = gθ(v) untuk setiap
g ∈ G dan v ∈ V . Ambil g ∈ G dan v ∈ V dan karena θ adalah pemetaan linier
yang didefinisikan θ(v) = zv maka berlaku
θ(gv) = zgv = gzv = gθ(v).
Ini berarti θ adalah CG-homomorfisma.
Karena fungsi θ(v) = zv adalah suatu CG-homomorfisma dari V → V . Maka
berdasarkan Lema Schur, θ CG-homomorfisma sama dengan λ1v , ditulis θ = λ1v
untuk setiap λ ∈ C, dan menurut Definisi 2.4.1, terdapat λ ∈ C yang merupakan
suatu nilai eigen dari θ.
Perhatikan bahwa
θ:V →V
θ(v) = zv dan θ(v) = λ1v v.
Akibatnya
zv = λv untuk setiap v ∈ V, V 6= 0.
Akibat 7.1.7
Jika V adalah CG-modul tak tereduksi, maka terdapat λ ∈ C sehingga
X
g v = λv untuk semua v ∈ V .
g∈G
Bukti:
X
Misalkan z = g ∈ CG, berdasarkan Lema 7.1.4, maka z ∈ Z(CG) maka berdasarkan
g∈G
Proposisi 7.1.6, terdapat λ ∈ C sedemikian sehingga berlaku
X
v = λv untuk semua v ∈ V.
g∈G
58
Tabel 7.2.1: Cayley
+3 0 1 2
0 0 1 2
1 1 1 0
2 2 0 1
CG = {λ1 0 + λ2 1 + λ3 2 : λ1 , λ2 , λ3 ∈ C}
z = λ1 0 + λ2 1 + λ3 2 untuk suatu λ1 , λ2 , λ3 ∈ C.
r = µ1 0 + µ2 1 + µ3 2 untuk suatu µ1 , µ2 , µ3 ∈ C.
Perhatikan bahwa
zr = (λ1 0 + λ2 1 + λ3 2) + (µ1 0 + µ2 1 + µ3 2)
= (λ1 + µ1 )0 + (λ2 + µ2 )1 + (λ3 + µ3 )2
karena λi , µi ∈ C, i = 1, 2, 3, maka λ1 + µ1 = µ1 + λ1 ∈ C, λ2 + µ2 = µ2 + λ2 ∈ C,
dan λ3 + µ3 = µ3 + λ3 ∈ C. Sehingga
zv = λz v untuk setiap v ∈ V .
59
Definisikan pemetaan
θ : Z(G) → C∗
dengan θ(z) = λz untuk setiap z ∈ Z(G) dan λz ∈ C∗ . Akan ditunjukkan θ isomor-
fisma, yaitu: θ homomorfisma, dan θ satu-satu dan pada.
i. Akan ditunjukkan θ homomorfisma.
Ambil z1 , z2 ∈ Z(G). Akan ditunjukkan jika semua z1 , z2 ∈ Z(G) berlaku
θ(z1 z2 ) = θ(z1 )θ(z2 ).
Perhatikan bahwa
θ(z1 z2 ) = λz1 ,z2 = λz1 λz2 = θ(z1 )θ(z2 ).
Akibatnya θ homomorfisma.
ii. Akan ditunjukkan θ satu-satu dan pada. Pertama akan ditunjukkan θ satu-
satu. Diketahui bahwa V adalah CG-modul faithful dan menurut Definisi
2.5.3 untuk setiap gv = v, v ∈ V hanya dipenuhi oleh g = e.
Perhatikan bahwa
zv = λz v
karena V adalah CG-modul faithful maka zv = v dengan λz = 1 hanya
dipenuhi oleh z = e. Akibatnya
θ(e) = λe = 1
Ini berarti bahwa θ satu-satu.
Selanjutnya akan ditunjukkan θ pada. Pandang pemetaan
θ0 : Z(G) → {λz : z ∈ Z(G)}
dengan θ0 (z) = θ(z) = λz . Akibatnya θ0 : Z(G) → {λz : z ∈ Z(G)} pada.
Jadi, karena i dan ii terpenuhi maka θ isomorfisma grup, yaitu
Z(G) ∼
= {λz : z ∈ Z(G)}.
Misalkan {λz : z ∈ Z(G)} adalah subgrup dari C ∗ . Akan dibuktikan bahwa untuk
setiap subgrup hingga dari C ∗ adalah siklik. Misalkan G suatu grup dari himpunan
bilangan kompleks tak nol, maka G = C ∗ . Misalkan H subgrup hingga dari G
yang berorde n, dan misalkan h ∈ H, karena H grup hingga dengan orde n maka
berdasarkan Akibat 2.1.14, o(h) membagi |H| dan hn = 1 untuk setiap h ∈ H.
Misalkan G0 = {g ∈ G|g n = 1}, karena g ∈ C∗ , akibatnya
D E
{g ∈ G|g n = 1} = e2πi/n
D E
Sehingga H merupakan subgrup dari {g ∈ G|g n = 1} = e2πi/n .
D E
Karena |H| dan e2πi/n berorede n, akibatnya
D E
|H| = n = | e2πi/n |
D E
H = e2πi/n .
Sehingga H adalah grup siklik. Ini menunjukkan bahwa subgrup hingga dari C ∗
adalah siklik. Karena {λz : z ∈ Z(G)} subgrup hingga dari C ∗ , maka {λz : z ∈
Z(G)} adalah grup siklik, dan karena Z(G) isomorfik dengan {λz : z ∈ Z(G)} yang
siklik, maka Z(G) juga grup siklik. Jadi, Z(G) ∼
= {λz : z ∈ Z(G)} yang merupakan
subgrup hingga dari C∗ , adalah siklik.
60