5 Bab Iv
5 Bab Iv
HASIL
dari ruang IGD, ruang pelayanan loket, KIA/KB gizi, apotik, laboratorium, poli
Kota yang dijabarkan oleh Puskesmas Tembilahan Kota sebagai unsur pelaksana
pemerintah dalam bidang kesehatan pada dasarnya mendukung visi, misi dan
yaitu mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Adapun misi yang
26
POLI
DEWASA/UMUM
RUANGAN
TINDAKAN
POLI KIA/KB
PENDAFTARAN KONSELING
APOTIK
IMUNISASI
POLI GIGI
PASIEN
LABOR
TATA USAHA
Dari jumlah penduduk 43.435 jiwa di 5 desa, 99,94% sudah mengerti baca
segitiga di mana dominasi penduduk usia anak-remaja yang dominan. Dari 43.435
jiwa, hanya 23.502 jiwa yang mengecap bangku sekolah, dan 3.711 di antaranya
puskesmas yakni sekitar 10% atau 5800 jiwa dari 5 desa tergolong pada
masyarakat miskin.5
27
4.2. Data pelayanan masyarakat primer
Januari - Februari tahun 2012 dari 3 wilayah kerja puskesmas memiliki angka
pencapaian pemberian ASI eksklusif belum tercapai. Target cakupan ASI eksklusif
yang harus dicapai Puskesmas Tembilahan kota adalah 80%. Angka pencapaian
pemberian ASI di desa Tembilahan Kota 63,3%, desa Pekan Arba 61,6% dan desa
Masalah dalam mini project ini adalah kurang optimalnya promosi ASI
masalah berupa penyuluhan baik kepada ibu-ibu maupun kepada kader posyandu
mengenai ASI eksklusif dan permasalahan dalam menyusui. Setelah dan sebelum
kader mengenai ASI eksklusif. Kuesioner sudah diuji validitas dan reliabilitasnya
Gambar 4.2. Persentase tingkat pengetahuan ibu dan kader sebelum penyuluhan
28
Gambar 4.3 Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan
Ga
mbar 4.4 Persentase tingkat pengetahuan ibu dan kader setelah penyuluhan
29
Gambar 4.5 Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan setelah
penyuluhan
30
Terhadap data sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan uji Marginal
homogeneity dengan SPSS versi 17.0, didapatkan nilai p 0.000. Hal ini berarti
kader. Media informasi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi dalam
untuk media informasi bagi kader dan ibu-ibu. Selain itu, kepada bidan desa juga
ASI eksklusif.
31
BAB V
DISKUSI
ASI eksklusif dan kurang optimalnya promosi kesehatan para kader posyandu
Dalam hal pengetahuan ibu yang masih kurang, intervensi yang dilakukan
berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif dan diskusi interaktif yang diadakan
pada saat posyandu balita. Ibu-ibu sangat antusias selama penyuluhan dan proses
diskusi.
32
memberikan umpan balik terhadap penyuluhan serta adanya saling tukar
informasi dan pengalaman sesama peserta penyuluhan. Penelitian yang dilakukan
oleh Rika (2008) menyatakan bahwa penyuluhan sebagai upaya promosi
kesehatan memberkan pengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan sikap ibu
hamil terhadapa pemberian ASI eksklusif. ( DARI KAK EKA)12
Untuk mengetahui apakah intervensi yang dilakukan bermanfaat maka
Sebelum intervensi, dari 156 orang ibu dan kader yang hadir didapatkan
angka pengetahuan mengenai ASI eksklusif yang masih rendah yakni 57%, yang
sedang 29%, dan yang baik 15%. Setelah diberikan intervensi, kuesioner
dibagikan dan dinilai kembali hasil intervensi. Hasil kuesioner setelah intervensi
yakni yang berpengetahuan baik 67%, sedang 26%, dan kurang menjadi 7%.
keluarnya ASI, jika sudah 3 hari menyusui ASI tidak keluar maka ibu berpikir
sudah saatnya untuk memberikan anaknya susu formula. Paham ini sebenarnya
salah secara medis, sebab ASI pada prinsipnya akan keluar jika cara menyusui
yang dilakukan ibu benar dan frekuensinya on demand bagi bayinya. Sehingga
tidak ada alasan bagi ibu untuk menghentikan ASInya jika 3 hari tidak keluar
Ibu dan kader sudah mengerti definisi ASI eksklusif akan tetapi masih
ditemukan 82 orang yang tidak paham mengenai ASI yang disebut eksklusif.
Pemberian air, madu, susu formula pada bayi < 6 bulan yang sebelumnya
33
diberikan ASI masih dianggap ASI eksklusif oleh 82 ibu dan kader. Padahal ASI
dikatakan eksklusif jika hanya ASI saja yang diberikan selama < 6 bulan.
Faktor lain berupa masalah dalam menyusui juga menyebabkan ibu dan
kader berpikir untuk menghentikan ASI eksklusif. Hal ini terlihat dari 54 orang
yang berpikir bahwa jika putting susu lecet maka harus berhenti menyusui, dan 43
orang yang benar-benar berhenti menyusui jika terjadi mastitis pada salah satu
payudara. Seharusnya jika lecet pada puting susu, menyusui tetap dilanjutkan, dan
jika mastitis terjadi, maka menyusui dihentikan hanya pada payudara yang sakit
Ibu pekerja merupakan salah satu faktor lainnya yang dapat menyebabkan
ibu berhenti menyusui. Sebanyak 53 ibu dan kader tidak mengetahui bahwa ASI
dapat disimpan. Jika ibu pekerja, maka ASI dapat disimpan di ruangan biasa dan
bertahan selama 6-8 jam, di kulkas bertahan 2-3 bulan, di freezer bisa sampai 6
bulan. Sehingga dengan demikian tidak ada alasan lagi bagi ibu pekerja untuk
menghentikan ASInya.
bermanfaat untuk meningkatkan tingkat pengetahuan ibu dan kader dan dapat
meluruskan pengetahuan ibu dan kader yang salah. Hasil uji statistic
34
sifatnya harus berkelanjutan, sehingga ibu dan kader dapat lebih bersemangat dan
untuk konseling tiap kegiatan posyandu balita. Poster seukuran kertas A4 juga
Menyediakan media informasi berupa flip chart dan leaflet bertujuan agar
kader dapat melakukan penyuluhan mengenai materi kesehatan ibu dan anak
secara berkesinambungan pada tiap bulan saat klub mengadakan perkumpulan.
Mengutip dari Notoatmojo (2007), media cetak sebagai informasi memiliki
kelebihan diantaranya yakni tahan lama, dapat dibawa kemana-mana,
mempermudah pemahaman dan meningkatkan gairah belajar sehingga media ini
lebih banyak dipilih responden. ( PUNYA KAK EKA)14
35
BAB VI
6.1. Kesimpulan
informasi berupa leaflet dan poster ke ibu dan kader posyandu balita.
3. Penyuluhan ASI eksklusif bermakna dalam meningkatkan tingkat
6.2. Saran
36