PENDAHULUAN
Indonesia memiliki 56,7 persen masyarakat kelas menengah dari total jumlah
penjualan sepeda motor pada tahun 2013 yang mencapai 7,7 juta unit (AISI,2014).
Dengan sifat dan karakteristik pengguna motor yang berbeda serta tingkat
2013). Menurut data unit Laka Lantas Polres kabupaten Malang, angka
kecelakaan lalu lintas di kabupaten Malang selama tahun 2012 sejumlah 623
kasus dan melibatkan 771 sepeda motor. Sedangkan jumlah korban meninggal
dunia sebanyak 140 orang, korban luka ringan sebanyak 796 orang dan korban
2009). Hal tersebut didukung dengan daya beli masyarakat terhadap moda
transportasi sepeda motor sangat tinggi. Angka kecelakaan lalu lintas pada tahun
1
2
sepeda motor. Presentase yang tinggi dan sangat seimbang dengan keberadaan
Menurut Global Status Report on Road Safety (2013), sebanyak 1,24 juta
korban meninggal tiap tahun di seluruh dunia dan 20–50 juta orang mengalami
luka akibat kecelakaan lalu lintas. Data WHO menyebutkan bahwa kecelakaan
lalu lintas menjadi penyebab utama kematian anak di dunia dengan rata-rata angka
kematian 1000 anak dan remaja setiap harinya pada rentang usia 10–24 tahun.
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia dalam tiga tahun terakhir ini menjadi
Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan prasarana dan sarana jalan serta
transportasi publik yang memadai. Kondisi lalu lintas yang semakin padat,
dianggap dapat menghemat waktu tempuh dan irit bahan bakar. Banyaknya
korban dan kerugian yang ditimbulkan, baik akibat hilangnya nyawa, maupun
kecelakaan lalu lintas termasuk dalam masalah dalam lingkup lalu lintas dan
kecelakaan sepeda motor, maka perlu dilakukan penelitian pada berbagai jenis
kondisi ruas jalan. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini bisa dijadikan bahan analisis untuk melihat tingkat
kepamilikan sepeda motor pada arus lalu lintas terhadap berbagai kondisi jalan
3
dan dijadikan masukan untuk instansi terkait dalam rangka penyusunan dan
Arus lalu lintas di negara-negara berkembang sangat berbeda dengan yang ada di
transportasi dengan jumlah yang besar (Do, 2010). Indonesia yang merupakan
tidak mengikuti aturan lalu lintas. Perilaku pengendara sepeda motor seperti
mampu bermanuver zigzag, tidak berjalan pada satu garis mengikuti kendaraan
lain, bergerak ke depan antrian, berjalan bersama kendaraan lain di lajur yang
sama dan merapat dengan pengendara lain merupakan faktor yang berpengaruh
pada kondisi arus lalu lintas. Hal tersebut diperkirakan akan berpengaruh terhadap
sepeda motor yang dipengaruhi oleh kepemilikan sepeda motor perlu dipelajari.
Jumlah dan proporsi sepeda motor yang beragam, karakteristik pengendara sepeda
raya..
Permasalahan yang terjadi pada arus lalu lintas sangat beragam. Oleh karena itu
1. Faktor penyebab lalu lintas dibatasi manjadi tiga faktor yaitu faktor manusia,
2. Data kecelakaan yang digunakan adalah data time series 5 tahun terakhir di
Kota Bandung.
bandung.
Agar proses penelitian ini tersusun dengan baik, maka disusun langkah-langkah
dipilih, maka dirumuskan tujuan penelitian dan dilakukan studi literatur serta
wawancara dan kuestioner serta data sekunder kecelakaan dari Polrestabes Kota
dari semua variabel yang diteliti, baik independen maupun dependen. Analisis
bivariat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel faktor yang
lalu lintas dengan menggunakan uji cross tabulation, yaitu tabulasi silang tabel
kemaknaan 0,05 dengan ketentuan bermakna bila p value < 0,05 dan tidak
bermakna bila p value > 0,05, jika nilai tiap sel tidak ada yang kurang dari 5. Jika
pada hasil analisis chi-square tabel 2 x 2 terdapat sel yang nilai expected kurang
dari 5, maka p value yang digunakan adalah p value uji Fisher. Analisis
adalah variabel terikat dikotom. Variabel yang akan dimasukkan ke dalam analisis
regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat mempunyai nilai p <
terhadap variabel dependen akan dilihat lebih lanjut dari nilai odds ratio (OR) dan