Anda di halaman 1dari 15

JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, DAN PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DIY

Putriasri Pujanira
Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
nirapuja@gmail.com
Abdullah Taman
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak: Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan, dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara bersama-sama, berpengaruh serhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 Dinas-dinas Daerah Pemerintah
Daerah DIY. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner kepada 120 responden pegawai penatausaha
keuangan. Berdasarkan hasil penelitian: (1) )Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 8,049 dan
r 2 x1 y = 0,388, (2)Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 6,071 dan r 2 x2 y = 0,265,
(3)Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh postif terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah ditunjukkan dengan t hitung = 5,949 dan r 2 x3 y = 0,258, (4)Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah DIY ditunjukkan dengan persamaan regresi, F hitung = 23,133 dan
R2 y(1,2,3) =0,410.

Kata Kunci: Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Kompetensi Sumber Daya Manusia
Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.

Abstract: The Influence of Human Resource Competency, Application of Governmental Accounting


Standard, Application Region’s Financial Accounting System on Quality of Region’s Financial
Statement. The aims of this research is to describe the influence of human resource competency,
application of governmental accounting standard, application region’s financial accounting system on
quality of region’s financial statement. The population of this research is 15 Departements in Local
Goverment DIY. Data collection technique used questionnaire to 120 respondent. The result showed
that: (1)There is a positive influence of human resource competency on quality of region’s financial
statement indicated by t value = 8,049 and 𝑟 2 𝑥1 𝑦 = 0,388, (2) There is a positive influence of
application of governmental accounting standard on quality of region’s financial statement indicated
by t value = 6,071 and r 2 x2 y = 0,265, (3) There is a positive influence of application region’s financial
system on quality of region’s financial statement indicated by t value = 5,949 and r 2 x3 y = 0,258, (4)
human resource competency, application of governmental accounting standard, region’s financial
accounting system had a positive effect on quality of financial statement indicated by F value = 23,133
and also 𝑅 2 𝑦(𝑥1 ,𝑥2 ,𝑥3 ) =0,410.

Keywords : Quality Of Region’s Financial Statement, Human Resource Competency, Application Of


Governmental Accounting Standard, Application Region’s Financial Accounting System.

14
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
PENDAHULUAN undangan, dan disajikan secara tepat waktu
Pengelolaan keuangan daerah dituntut sesuai dengan peraturan perundang-
untuk tertib, transparan, dan akuntabel guna undangan.
mewujudkan pemerintahan yang bersih. Fenomena yang terjadi dalam laporan
Salah satu upaya mewujudkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
pemerintahan yang bersih maka pemerintah Keuangan (BPK) sepanjang semester I-
daerah diwajibkan untuk menyusun 2016 untuk tahun pelaporan 2015, Badan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat
Laporan keuangan tersebut setidak- masih banyak laporan keuangan pemerintah
tidaknya berupa Laporan Realisasi daerah (LKPD) yang belum memperoleh
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan Dalam LKPD 2015, tercatat hanya 58
Keuangan yang berkualitas dapat persen atau 312 LKPD yang memperoleh
memberikan manfaat dalam upaya opini WTP. Sementara itu, LKPD lainnya
mengambil kebijakan suatu pemerintahan tercatat memperoleh opini lain yaitu Wajar
di masa yang akan datang. Laporan dengan Pengecualian (WDP) tercatat ada
keuangan berkualitas dapat dilihat dari 187 LKPD, Tidak Menyatakan Pendapat
opini dari Badan Pemeriksa Keuangan. Ada (TMP) 30, dan Tidak Wajar (TW) empat
strata penilaian laporan keuangan dari hasil LKPD. Badan Pemeriksa Keuangan juga
pemeriksaan yang dilakukan Badan mengungkapkan 10.198 temuan yang
Pemeriksa Keuangan. Hasil audit berupa memuat 15.568 permasalahan. Sebanyak 51
opini dari Badan Pemeriksa Keuangan yang persen permasalahan adalah ketidakpatuhan
merupakan strata tertinggi adalah Wajar terhadap ketentuan peraturan perundang-
Tanpa Pengecualian (WTP) kemudian undangan. Ketidakpatuhan tersebut
selanjutnya adalah Wajar Dengan berkaitan dengan penyerahan laporan
Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW), keuangan pemerintah daerah yang tidak
dan Tidak Menyatakan Pendapat (TMP). tepat waktu.
Selain opini dari Badan Pemeriksa Kompetensi sumber daya manusia
Keuangan, Kualitas Laporan Keuangan penting dalam mengelola dan menyajikan
dapat dilihat juga apabila telah disusun informasi keuangan sehingga laporan
sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan yang disusun dapat tepat waktu.
Pemerintahan (SAP), disusun melalui Selain sumber daya manusia yang
sistem akuntansi pemerintah daerah, kompeten, penerapan Standar Akuntansi
informasi keuangan tidak terdapat Pemerintahan juga memiliki pengaruh
penyimpangan dari peraturan perundang- terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
15
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Instansi pemerintah mulai tahun 2015 harus memenuhi kompetensi sebesar 40 persen
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah (tribunjogja.com, 2016).
Daerah (LKPD) sesuai dengan Standar Masalah kompetensi sumber daya
Akuntansi Pemerintahan yaitu berbasis manusia menjadi tantangan setiap pegawai
akrual. Laporan keuangan yang sesuai bidang keuangan dinas daerah Provinsi
dengan Standar Akuntansi yang berbasis DIY. Fenomena yang dijumpai masih
akrual membutuhkan sistem akuntansi. ditemukan kesenjangan antara kompetensi
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan sebagai syarat tugas pokok dengan
Daerah dibutuhkan dalam mengelola kompetensi yang dimiiki pegawai. Harus
informasi akuntansi. Hal ini disebabkan diakui masih ada permasalahan yang terjadi
karena pada dasarnya Sistem Akuntansi dimana staf pengelola keuangan dan
Keuangan Daerah mampu memberikan penyusunan laporan keuangan yang terlibat
output data berupa laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan masih kurang
pemerintah daerah. memiliki keterampilan dalam bidang
Tahun Anggaran (TA) 2015 Laporan akuntansi. Berdasarkan uraian diatas,
Keuangan Pemerintah Daerah DIY peneliti mengambil judul “Pengaruh
mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian Kompetensi Sumber Daya Manusia,
(WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah,
(BPK) DIY, pada Sidang Paripurna dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Istimewa DPRD DIY. Walau sudah kali Daerah Terhadap Kualitas Laporan
keenam mengantongi opini WTP, laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi
keuangan pemerinah daerah DIY masih DIY”.
terdapat catatan dari Badan Pemeriksa METODE PENELITIAN
Keuangan. Salah satu catatan yang Tempat dan Waktu Penelitian
diberikan adalah masih belum tepatnya Penelitian dilaksanakan di
pencatatan aset-aset daerah DIY. Banyak Pemerintah Daerah Provinsi DIY.
aset milik Pemerintah daerah DIY yang Responden dalam penelitian adalah
belum jelas statusnya seperti beberapa pegawai Bagian Keuangan 15 Dinas
bangunan Pemerintah Daerah DIY yang Pemerintah Daerah Provinsi DIY. Waktu
berdiri diatas Sultan Ground. Kepala Badan penelitian pada bulan April 2017.
Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Agus Desain Penelitian
Supriyanto juga memaparkan bahwa Penelitian ini menggunakan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan penelitian kausal komparatif dengan
Pemerintah Derah DIY masih belum metode survey. Penelitian kausal
komparatif merupakan penelitian dengan
16
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
karakteristik masalah berupa hubungan Uji Coba Instrumen
sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Uji coba instrumen yang digunakan
Jenis data dalam penelitian ini adalah dalam penelitian ini adalah uji coba
kuantitatif.Sumber data dalam penelitian ini terpakai. Uji instrumen dilaksanakan pada
adalah sumber data primer. bulan April 2017, dengan seluruh anggota
Populasi populasi sebagai responden. Uji coba
Populasi dalam penelitian ini adalah instrumen terdiri dari uji validitas data dan
seluruh pegawai penatausaha keuangan 15 uji reliabilitas data. Uji validitas
Dinas Pemerintah Daerah Provinsi DIY. menggunakan rumus korelasi Product
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah Moment dari Pearson Correlation, yaitu:
120 responden. Subjek penelitian ini
berjumlah 120 responden, maka penelitian 𝑁 (Σ𝑥𝑦)−(Σ𝑥)(Σy)
r=
√{(𝑁Σ𝑥 2 )− (Σ𝑥 2 )}{(𝑁Σ𝑦 2 )− (Σ𝑦 2 )}
ini bersifat populatif.
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan hasil uji validitas
Penelitian ini menggunakan teknik
diketahui variabel Kualitas Laporan
pengumpulan data dengan kuesioner. Jenis
Keuangan terdapat dua pernyataan yang
angket dalam penelitian yaitu angket
tidak valid yaitu pernyataan nomor 1 dan 3.
tertutup, di mana responden hanya memberi
Pada butir pernyataan variabel Kompetensi
jawaban sesuai dengan apa yang sudah
Sumber Daya Manusia terdapat dua
disediakan oleh peneliti, alternatif jawaban
pernyataan yang tidak valid yaitu
sudah tersedia.
pernyataan nomor 23 dan 24. Pada butir
Instrumen Penelitian
pernyataan variabel Penerapan Standar
Instrumen penelitian adalah alat yang
Akuntansi Pemerintahan terdapat satu
digunakan untuk mengukur fenomena yang
pernyataan yang tidak valid yaitu
diamati (Sugiyono, 2011:102). Teknik
pernyataan nomor 4. Butir pernyataan
skala pengukuran instrumen dalam
variabel Penerapan Sistem Akuntansi
penelitian ini menggunakan skala Likert.
Keuangan Daerah terdapat satu pernyataan
Tabel 1. Skor Skala Likert
Jawaban Pernyataan Pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 14.
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 1 Uji reliabilitas data dilakukan dengan
(SS) rumus Cronbach's Alpha sebagai berikut:
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju 2 3 𝑘 𝛴𝜎 2 𝑏
(TS) 𝑟11 = ( ) (1 − )
Sangat Tidak 1 4 𝑘−1 𝜎 2𝑡
Setuju (STS)

17
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tolerance Value. Nilai tolerance yang
dapat diketahui bahwa instrumen pada rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi.
variabel Kualitas Laporan Keuangan Jika nilai VIF ≤ 10 dan nilai Tolerence ≥
Pemerintah Daerah (0,935) Kompetensi 0,10 menunjukkan tidak terdapat
Sumber Daya Manusia (0,980), Penerapan muktikolinieritas dalam penelitian tersebut.
Standar Akuntansi Pemerintahan (0,977), 1
VIF=
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Tolerance Value

Daerah (0,987) nilai Cronbach’s Alpha


Uji heteroskedastisitas menggunakan
berada di antara 0,9 ≤ rh < 1 dapat
analisis dengan uji glesjer. Model regresi
disimpulkan bahwa masing-masing
yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas.
variabel dinyatakan reliabel.
Tidak terjadinya heteroskedastisitas dapat
Teknik Analisis Data
dilihat apabila probabilitas signifikasinya di
Analisis Deskriptif
atas tingkat kepercayaan 5%.
Analisis statistik deskriptif berfungsi
| Ut | = α + βXt + vt
untuk memberi gambaran atas objek yang
diteliti melalui data populasi tanpa analisis Uji Hipotesis
dan membuat kesimpulan yang berlaku Pengujian terhadap hipotesis yang
(Sugiyono, 2012: 29). Analisis deskriptif digunakan dengan rumus analisis regresi
digunakan untuk menggambarkan rata-rata, sederhana untuk mengetahui pengaruh
median, modus, standar deviasi, nilai variabel bebas terhadap variabel terikat dan
maksimal, minimal, dan jumlah data analisis regresi berganda untuk mengetahui
penelitian. pengaruh variabel bebas, secara bersama-
Uji Asumsi Klasik sama terhadap variabel terikat. Langkah-
Uji asumsi klasik dalam penelitian langkah dalam analisis regresi linear
ini, dilakukan agar model regresi signifikan sederhana antara lain:
dan representatif. Uji asumsi klasik dalam 1) Membuat garis linear sederhana
penelitian ini terdiri dari uji linearitas, Y’ = a + bX
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. 2) Mencari koefisien korelasi (r)
Hubungan antar variabel dapat ∑𝑥𝑦
rxy =
√(∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 )
dikatakan linear apabila nilai signifikansi
3) Mencari koefisien determinasi (r2)
>0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansi
∑𝑥𝑦 2
<0,05, maka menunjukkan bahwa r2xy = (∑𝑥 2 )(∑𝑦 2 )
hubungan antar variabel tidak linear. 4) Uji t
Uji multikolinearitas dapat dilihat 𝑟 (√𝑛− 2
t= √1−𝑟 2
dari Variance Inflation Factor (VIF) dan
18
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Apabila t hitung lebih besar atau sama variabel terikat. Sebaliknya, jika F hitung
dengan t tabel berarti terdapat pengaruh lebih kecil dari F tabel, maka hipotesis
antara variabel bebas dengan variabel alternatif ditolak dengan kata lain variabel
terikat secara individual, hal ini dapat bebas secara bersama-sama tidak
disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan berpengaruh terhadap variabel terikat
diterima. Sebaliknya apabila t hitung lebih
kecil dari t tabel berarti tidak ada pengaruh HASIL PENELITIAN DAN
antara variabel bebas terhadap variabel PEMBAHASAN
terikat secara individual dan hipotesis Statistik Deskriptif
ditolak. Analisis data statistik deskriptif yang
Adapun analisis regresi berganda disajikan dalam penelitian ini meliputi
digunakan untuk mengetahui pengaruh Minimal, Maksimal, Mean, dan Standar
variabel bebas, secara bersama-sama, Deviasi (SD). Berikut adalah hasil analisis
terhadap variabel terikat. Langkah- statistik deskriptif dari data penelitian:
langkahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.Hasil Analisis Deskriptif
1) Membuat persamaan garis dengan Variabel N Mi Ma Mean SD
tiga prediktor n x
Kualitas 104 23 36 30,23 3,43
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 Laporan
Keuangan
2) Mencari koefisien determinasi (R) Kompetensi 104 60 100 78,34 8,69
Sumber
antara X1, X2, dan X3 Daya
Manusia
𝑎1 ∑ 𝑋2 𝑦 + 𝑎2 ∑ 𝑋2 𝑦 +𝑎3 ∑ 𝑋3 𝑦
𝑅𝑦(1,2,3) √ Penerapan 104 72 108 84,58 8,59
Σ𝑌 2 Standar
Akuntansi
3) Mencari koefisien determinasi (R2) Pemerintah
antara X1, X2, dan X3 an
Penerapan 104 72 100 80,42 7,72
(a1∑X1Y+a2∑X2Y+a3∑X3Y) Sistem
R2y (x1,x2,x3)= Akuntansi
∑Y2 Keuangan
Daerah
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
4) Uji F
𝑟2( 𝑁 − 𝑚 − 1 ) Hasil Analisis Data
𝐹𝑟𝑒𝑔 = 𝑚 ( 1− 𝑟 2 ) Uji Asumsi Klasik
Pengambilan keputusan, nilai F Uji Asumsi Klasik terdiri dari uji
hitung ini dikonsultasikan dengan nilai F linieritas, multikolinieritas, dan
tabel Jika F hitung sama dengan atau lebih heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat
besar dari F tabel, maka hipotesis diterima dilihat pada tabel berikut :
dengan kata lain variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh terhadap
19
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Tabel 3. Hasil Uji Linieritas nilai Tolerance ≥ 0,10 dan Variance
Variabel Linierity Keterangan
Kompetensi Sumber 0,076 Linier Inflation Factor (VIF) ≤ 10. Jadi, dapat
Daya Manusia
disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak
Penerapan Standar 0,661 Linier
Akuntansi ada multikolinieritas antar variabel dalam
Pemerintahan
Penerapan Sistem 0,918 Linier model regresi.
Akuntansi
Keuangan Daerah Uji heteroskedastisitas bertujuan
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017 untuk menguji apakah dalam model regresi
Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi ketidaksamaan varians dari residual
Linierity untuk masing-masing variabel satu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil
terhadap variabel dependen memiliki nilai uji heteroskedastisitas pada penelitian ini
signifikansi lebih dari nilai probabilitas dapat dilihat pada tabel berikut
0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
Tabel 5.Hasil Uji Heteroskedastisitas
bahwa masing-masing variabel independen Variabel Sig. Bata Keterangan
s
dengan variabel dependen dinyatakan 0,09 0,05 Tidak terjadi
Kompetensi
linier. Sumber 3 Heteroskedastisit
Daya as
Uji multikolinieritas bertujuan untuk Manusia
Penerapan 0,47 0,05 Tidak terjadi
mengetahui apakah dalam model regresi Standar 8 Heteroskedastisit
Akuntansi as
ditemukan adanya multikolinieritas antar Pemerintah
variabel independen. Hasil pengujian an
Penerapan 0,93 0,05 Tidak terjadi
multikolinieritas dapat dilihat pada tabel Sistem 7 Heteroskedastisit
Akuntansi as
berikut: Keuangan
Daerah
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Uji Hipotesis
Kompetensi 0,495 2,018 Penelitian ini menggunakan uji
Sumber Daya Tidak terjadi
Manusia multikolinieritas hipotesis dengan analisis regresi linear
Penerapan sederhana dan analisis regresi linear
0,254 3,933
Standar
Akuntansi Tidak terjadi berganda. Analisis regresi linier sederhana
Pemerintahan multikolinieritas
digunakan untuk menguji pengaruh suatu
Penerapan 0,303 3,301 Tidak terjadi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sistem multikolinieritas
Akuntansi Oleh karena itu, analisis regresi linear
Keuangan
Daerah sederhana digunakan menguji hipotesis

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017 pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis
ketiga. Hasil dari uji regresi sederhana
Tabel di atas menunjukkan bahwa
adalah sebagai berikut :
semua variabel independen mempunyai
20
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Pemerintah Daerah yang dapat dijelaskan
Tabel 6.Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Hipote Cons Koe r2xy t t oleh variabel Kompetensi Sumber Daya
sis t. f. hitung tabel Manusia adalah sebesar 38,8%. Nilai t
H1 10,94 0,24 0,388 8,049 1,667
8 6 hitung > t tabel (8,049> 1,667)
H2 12,18 0,20 0,265 6,071 1,667
9 6 mengindikasi bahwa terdapat pengaruh
H3 12,07 0,22 0,258 5,949 1,667
7 6 yang positif antara Kompetensi Sumber
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017 Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan
Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui Keuangan Pemerintah Daerah, maka
bahwa variabel Pengendalian Internal (X1) hipotesis I diterima.
pada Hipotesis I memiliki persamaan garis Variabel Penerapan Standar Akuntansi
regresi sebagai berikut: Pemerintahan (X2) pada Hipotesis II
Y = 10,948 + 0,246 X1 memiliki persamaan garis regresi sebagai
Persamaan yang telah dibuat tersebut berikut:
menunjukkan jika Kompetensi Sumber Y = 12,189+ 0,206 X2
Daya Manusia (X1) dianggap konstan, Persamaan yang telah dibuat tersebut
perubahan Kualitas Laporan Keungan menunjukkan jika Penerapan Standar
Pemerintah Daerah adalah sebesar 10,948. Akuntansi Pemerintahan (X2) dianggap
Dari persamaan di atas juga dapat diketahui konstan, perubahan variabel Kualitas
jika variabel Kompetensi Sumber Daya Laporan Keuangan Daerah adalah sebesar
Manusia naik sebesar satu satuan, maka 12,189. Dari persamaan di atas juga dapat
akan meningkatkan nilai variabel Kualitas diketahui jika variabel Penerapan Standar
Laporan Keungan Pemerintah Daerah Akuntansi Pemerintahan naik sebesar satu
sebesar 0,246 satuan. Nilai koefisien satuan, maka akan meningkatkan nilai
determinasi (𝑟 2 𝑥1 𝑦 = 0,388) pada hasil uji Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

hipotesis menunjukkan nilai positif. Daerah sebesar 0,206 satuan. Nilai

Dengan demikian, dapat disimpulkan koefisien determinasi (𝑟 2 𝑥2 𝑦 = 0,265) pada

variabel Kompetensi Sumber Daya hasil uji hipotesis menunjukkan nilai


Manusia berpengaruh positif terhadap positif. Dengan demikian, dapat
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah disimpulkan variabel Penerapan Standar
Daerah. Semakin tinggi Kompetensi Akuntansi Pemerintahan berpengaruh
Sumber Daya Manusia, maka akan semakin positif terhadap variabel Kualitas Laporan
baik pula Kualitas Laporan Keuangan Keuangan Pemerintah Daerah. Semakin
Pemerintah Daerah. Nilai koefisien baik dalam menerapkan Standar Akuntansi
determinasi sebesar 0,388, menunjukkan Pemerintahan maka akan semakin baik pula
bahwa Kualitas Laporan Keuangan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
21
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Daerah. Nilai koefisien determinasi sebesar Keuangan Pemerintah Daerah. Semakin
0,265 menunjukkan bahwa Kualitas baik dalam menerapkan Sistem Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Keuangan Daerah maka akan semakin baik
yang dapat dijelaskan oleh variabel pula Kualitas Laporan Keuangan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pemerintah Daerah. Nilai koefisien
adalah sebesar 26,5%. Nilai t hitung > t determinasi sebesar 0,258, menunjukkan
tabel (6,071> 1,667) mengindikasi bahwa bahwa Kualitas Laporan Keuangan
terdapat pengaruh yang positif antara Pemerintah Daerah yang dapat dijelaskan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh variabel Penerapan Sistem Akuntansi
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Keuangan Daerah adalah sebesar 25,8%.
Pemerintah Daerah , maka hipotesis II Nilai t hitung > t tabel (5,949> 1,667)
diterima. mengindikasi bahwa terdapat pengaruh
Variabel Penerapan Sistem Akuntansi yang positif antara Penerapan Sistem
Keuangan Daerah (X3) pada Hipotesis III Akuntansi Keuangan Daerah terhadap
memiliki persamaan garis regresi sebagai Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
berikut: Daerah, maka hipotesis III diterima.
Y = 12,077+ 0,226 X3 Hasil pengujian analisis regresi
Persamaan yang telah dibuat tersebut berganda untuk uji hipotesis IV dapat
menunjukkan jika Penerapan Sistem dilihat pada tabel 7 sebagai berikut:
Akuntansi Keuangan Daerah (X3) dianggap
Tabel 7. Hasil Uji Regresi Berganda
konstan, perubahan variabel Kualitas Variabe Koefisi R R2 F F
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah l en hitu tab
Regresi ng el
adalah sebesar 12,077. Dari persamaan di
Konsta 7,886 0,64 0,41 23,1 2,7
atas juga dapat diketahui jika variabel nta 0 0 33 0
KSDM 0,198
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
PSAP 0,005
Daerah naik sebesar satu satuan, maka akan
PSAKD 0,080
meningkatkan nilai variabel Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sumber: Data Primer yang Diolah, 2017

sebesar 0,226 satuan. Nilai koefisien Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui


determinasi (r 2 x3 y = 0,258) pada uji bahwa variabel Kompetensi Sumber Daya
hipotesis menunjukkan nilai positif. Manusia, Penerapan Standar Akuntansi
Dengan demikian, dapat disimpulkan Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi
variabel Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara bersama-sama,
Keuangan Daerah berpengaruh positif memiiki persamaan garis regresi sebagai
terhadap variabel Kualitas Laporan berikut:
22
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Y=7,886+0,198X1+0,005X2+0,080 X3 Penerapan Standar Akuntansi
Persamaan tersebut memiliki arti Pemerintahan, dan Penerapan Sistem
bahwa nilai koefisien Kompetensi Sumber Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai
Daya Manusia, dan Penerapan Standar nilai F hitung sebesar 23,133 dimana lebih
Akuntansi Pemerintahan, Penerapan Sistem besar dari F tabel yaitu sebesar 2,70.
Akuntansi Keuangan Daerah mempunyai
nilai positif, yang memiliki interpretasi Pembahasan
bahwa semakin tinggi Kompetensi Sumber 1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Daya Manusia dan semakin baik Penerapan Manusia terhadap Kualitas Laporan
Standar Akuntansi Pemerintahan serta Keuangan Pemerintah Daerah
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Provinsi DIY
Daerah maka semakin baik pula tingkat Hasil penelitian ini mendukung
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
Daerah. Besar pengaruh Kompetensi Kompetensi Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar berpengaruh positif terhadap Kualitas
Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara Provinsi DIY. Berdasarkan hasil pengujian
simultan terhadap Kualitas Laporan hipotesis pertama, dapat ditulis persamaan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY regresi Y= 10,948 + 0,246X1. Persamaan
ditunjukkan oleh nilai tersebut memiliki arti bahwa nilai koefisien
𝑅 2 𝑦(𝑥1 ,𝑥2 ,𝑥3 ) sebesar 0,410. Artinya, 41% Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah mempunyai nilai positif. Nilai koefisien
Daerah Provinsi DIY dipengaruhi oleh korelasi juga menunjukkan nilai positif
Kompetensi Sumber Daya Manusia, yaitu sebesar 0,623. Nilai koefisien
Penerapan Standar Akuntansi determinasi sebesar 0,388 yang memiliki
Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi interpretasi bahwa 38,8% variabel
Keuangan Daerah. Hipotesis keempat pada dependen Kualitas Laporan Keuangan
penelitian ini menyatakan terdapat Pemerintah Daerah Provinsi DIY
pengaruh positif Kompetensi Sumber Daya dipengaruhi oleh variabel independen
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Kompetensi Sumber Daya Manusia. Hal ini
Pemerintahan, dan Penerapan Sistem menunjukkan bahwa semakin baik
Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kompetensi Sumber Daya Manusia maka
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah semakin baik Kualitas Laporan Keuangan
Daerah Provinsi DIY diterima karena Pemerintah Daerah. Hal tersebut dapat
23
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
dibuktikan dengan t hitung sebesar 8,049 dependen Kualitas Laporan Keuangan
dimana lebih besar dari t tabel yaitu sebesar Pemerintah Daerah Provinsi DIY
1,667. dipengaruhi oleh variabel independen
Kompetensi Sumber Daya Manusia Penerapan Standar Akuntansi
merupakan kemampuan yang dimiliki PemerintahanHal tersebut dapat dibuktikan
seorang pegawai yang berhubungan dengan dengan t hitung sebesar 6,071 dimana lebih
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam besar dari t tabel yaitu sebesar 1,667. Hal ini
menyelesaikan kinerjanya sehingga dapat menunjukkan bahwa semakin baik
mencapai tujuan yang diinginkan. Sumber Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
daya manusia yang memiliki kompetensi maka semakin baik kualitas laporan
akan dapat menyelesaikan pekerjaanya keuangan.
secara efisien dan efektif. Adanya Standar Akuntansi Pemerintahan
kompetensi sumber daya manusia maka merupakan pedoman penyajian laporan
akan mendukung ketepatan waktu keuangan. Pemerintah daerah mempunyai
pembuatan laporan keuangan. kewajiban untuk menyajikan laporan
keuangan sebagai bentuk tanggung
2. Penerapan Standar Akuntansi jawabnya terhadap pengelolaan keuangan.
Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan keuangan yang dibuat harus
Laporan Keuangan Pemerintah memuat unsur-unsur yang telah diatur
Daerah Provinsi DIY dalam standar akuntansi pemerintahan.
Hasil penelitian ini mendukung Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tahun 2010 Standar Akuntansi
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pemerintahan di Indonesia adalah berbasis
berpengaruh positif terhadap Kualitas akrual. Basis akrual berarti mengakui dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mencatat peristiwa ekonomi serta
Provinsi DIY. Berdasarkan hasil pengujian melaporkan pada saat transaksi atau
hipotesis kedua, dapat ditulis persamaan peristiwa ekonomi itu terjadi. Penerapan
regresi Y=12,189 + 0,206X2. Persamaan basis akrual diharapkan dapar
tersebut memiliki arti bahwa nilai koefisien memperlihatkan akuntabilitas penggunaan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan sumber daya ekonomi.
mempunyai nilai positif. Nilai koefisien
korelasi juga menunjukkan nilai positif
yaitu sebesar 0,515. Nilai koefisien
determinasi sebesar 0,265 yang memiliki
interpretasi bahwa 26,5% variabel
24
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
3. Penerapan Sistem Akuntansi melaporkan transaksi. Penerapan sistem
Keuangan Daerah terhadap Kualitas akuntansi keuangan daerah diperlukan
Laporan Keuangan Pemerintah untuk menghasilkan keluaran berupa
Daerah Provinsi DIY laporan keuangan pemerintah daerah yang
Hasil penelitian ini mendukung tepat dan akurat. Laporan keuangan daerah
hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa yang akurat menjadi dasar untuk
kompetensi sumber daya manusia pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah harus
laporan keuangan. Berdasarkan hasil berkualitas. Jadi, untuk memperoleh
pengujian hipotesis ketiga, dapat ditulis kualitas laporan keuangan daerah sesuai
persamaan regresi Y= 12,077 + 0,226X3. Standar Akuntansi Pemerintahan harus
Persamaan tersebut memiliki arti bahwa melalui Penerapan Sistem Akuntansi
nilai koefisien Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Keuangan Daerah mempunyai nilai positif.
Nilai koefisien korelasi juga menunjukkan 4. Kompetensi Sumber Daya Manusia,
nilai positif yaitu sebesar 0,508. Nilai Penerapan Standar Akuntansi
koefisien determinasi sebesar 0,258 yang Pemerintahan, Penerapan Sistem
memiliki interpretasi bahwa 25,8% variabel Akuntansi Keuangan Daerah secara
dependen Kualitas Laporan Keuangan bersama-sama terhadap Kualitas
Pemerintah Daerah Provinsi DIY Laporan Keuangan Pemerintah
dipengaruhi oleh variabel independen Daerah Provinsi DIY
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Hasil penelitian ini mendukung
Daerah. Hal tersebut dapat dibuktikan hipotesis keempat yang diajukan yaitu
dengan t hitung sebesar 5,949 dimana lebih bahwa Sumber Daya Manusia, Penerapan
besar dari t tabel yaitu sebesar 1,667. Hal ini Standar Akuntansi Pemerintahan,
menunjukkan bahwa semakin baik dalam Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
menerapkan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara bersama-sama berpengaruh
Daerah maka semakin baik Kualitas terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah Provinsi DIY.
Suatu informasi yang disajikan Pengujian terhadap hipotesis keempat
membutuhkan sebuah sistem dalam menghasilkan persamaan regresi Y= 7,886
penyusunannya. Sistem Akuntansi Daerah + 0,198X1 + 0,005X2+0,080X3. Nilai
adalah rangkaian prosedur yang dilakukan 𝑅𝑦(1,2,3) menunjukkan nilai positif yaitu
mulai dari mengumpulkan, mencatat, 0,508. Besar pengaruh Kompetensi Sumber
menggolongkan, dan meringkas serta Daya Manusia, Penerapan Standar
25
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Akuntansi Pemerintahan, dan Penerapan Akuntansi Keuangan Daerah terhadap
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah secara Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
simultan terhadap Kualitas Laporan Daerah dapat ditarik beberapa kesimpulan.
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY Pertama, Kompetensi Sumber Daya
ditunjukkan oleh nilai 𝑅 2 𝑦(1,2,3) sebesar Manusia berpengaruh positif terhadap
0,410. Artinya, 41% Kualitas Laporan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY Daerah DIY. Hal ini dapat dibuktikan
dipengaruhi oleh Kompetensi Sumber Daya dengan persamaan regresi linier sederhana
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Y = 10,948 + 0,26 X1, koefisien determinasi
Pemerintahan, Penerapan Sistem Akuntansi rx1 y=0,623 r 2 x1 y=0,388 , serta t hitung> t
Keuangan Daerah. Nilai F hitung (23,133) tabel (8,049 >1,66). Kedua, Penerapan
> F tabel (2,70). Hal ini berarti bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan
semaki tinggi Kompetensi Sumber Daya berpengaruh positif terhadap terhadap
Manusia Penerapan Standar Akuntansi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Pemerintahan baik, dan Penerapan Sistem Daerah DIY. Hal ini dapat dibuktikan
Akuntansi Keuangan Daerah dapat dengan persamaan regresi linier Y =
dipahami dan diimplementasikan dengan 12,189+ 0,206 X2, koefisien determinasi
baik, maka Kualitas Laporan Keuangan rx2 y=0,515 r 2 x2 y=0,265 , serta t hitung> t
Pemerintah Daerah yang dihasilkan akan tabel (6,071>1,66). Ketiga, Penerapan
semakin baik. Sebaliknya, apabila Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Kompetensi Sumber Daya Manusia rendah, berpengaruh positif terhadap Kualitas
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
yang belum efektif, dan Penerapan Sistem DIY. Hal ini dapat dibuktikan dengan
Akuntansi Keuangan Daerah yang belum persamaan regresi linier sederhana Y=
memenuhi kebijakan akuntansi dapat 12,077 + 0,226 X3, koefisien determinasi
menimbulkan Kualitas Laporan Keuangan rx3 y=0,508 r 2 x3 y=0,258, serta t hitung > t
Pemerintah Daerah yang kurang baik. tabel (5,949>1,66). Keempat, Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar
KESIMPULAN DAN SARAN Akuntansi Pemerintahan, Penerapan Sistem
Kesimpulan Akuntansi Keuangan Daerah terhadap
Berdasarkan penjelasan dan analisis Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
data yang telah dilakukan oleh peneliti Daerah DIY. Hal ini dibuktikan dengan
terkait pengaruh Kompetensi Sumber Daya persamaan regresi linier berganda Y =
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi 7,886+0,198X1+0,005X2 + 0,080X3,
Pemerintahan, dan Penerapan Sistem
26
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
koefisien kuesioner yang diberikan oleh peneliti,
determinasi R y(1,2,3)=0,640 R2 y(1,2,3)=0,410 , sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat
serta F hitung>F tabel (23,133>2,70).
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Abdul Halim. (2007). Akuntansi Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian dan Daerah. Jakarta : Salemba Empat
dapat diusulkan saran yang diharapkan akan Angga Dwi Permadi. (2013). Pengaruh
bermanfaat. Bagi Pemerintah Daerah DIY Sistem Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah terhadap
diharapkan dapat meningkatkan keandalan Kualitas Laporan Keuangan
laporan keuangan karena menyajikan Pemerintah Daerah Studi Kasus
pada Dinas Bina Marga Kota
informasi laporan keuangan secara wajar Bandung. Skripsi Universitas
dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak Widyatama Bandung.

tertentu bukan sebuah prestasi melainkan Bastian, Indra. (2007). Sistem Akuntansi
Sektor Publik. Jakarta : Salemba
suatu kewajiban, meningkatkan kompetensi
Empat
pegawai penatausaha keuangan dalam
___________ (2010). Akuntansi Sektor
mengelola dan menyajikan laporan Publik Suatu Pengantar. Jakarta :
keuangan. Hal tersebut dapat dilihat dari Erlangga
masih adanya pegawai penatausaha BPK RI. (2016). Ikhtisar Hasil
keuangan yang memiliki keterampilan Pemeriksaan Semester 1 Tahun
2016. Diakses pada 22 Desember
rendah dalam bidang akuntansi, 2016. http://www.bpk.go.id/ihps
mengevaluasi penerapan standar akuntansi
Departemen Pendidikan Nasional Balai
pemerintahan terutama asset-aset yang Pustaka. (1989). Kamus Besar
belum jelas statusnya seperti beberapa Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
bangunan Pemerintah Daerah DIY yang
Devi Rovieyanti. (2012). Pengaruh
berdiri diatas Sultan Ground.
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dan Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah terhadap Kualitas
dapat menambahkan variabel-variabel lain
Laporan Keuangan Daerah (Survei
seperti Kapasitas Sumber Daya Manusia, pada Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) Kabupaten Tasikmalaya.
Pengendalian Internal, Teknologi
Journal Accounting Vol 1 No.1.
Informasi, SIMDA, SIPKD. Penelitian
Erma Setiawati. (2014). Kualitas Pelaporan
dapat disertai dengan metode wawancara Keuangan Pemerintah Daerah
atau terlibat tatap muka langsung dengan Ditinjau Dari Sumber Daya
Manusia, Pengendalian Intern,
responden. Hal ini dilakukan dengan tujuan Pemanfaatan Teknologi Informasi
agar responden lebih memahami pernyataan Dan Pemahaman Akuntansi. Call
for paper Universitas

27
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 2 / TAHUN 2017
Muhammadiyah Surakarta. Diambil Permendagri No. 13 Tahun 2006. Pedoman
pada 1 November 2015, Pengelolaan Keuangan Daerah.
darihttp://publikasiilmiah.ums.ac.id Diakses pada 1 November
2015,darihttp://portal.mahkamahko
Husein Umar. (2011). Metode Penelitian nstitusi.go.id
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Rajawali Pers. PP No. 71 Tahun 2010. Diakses pada 1
November 2015, dari
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis http://www.djpk.depkeu.go.id
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19 Edisi 5. Semarang: Pramono Hariadi, dkk. (2010).
Universitas Diponegoro. Pengelolaan Keuangan Daerah.
Jakarta :Salemba Empat
Kadek Desiana Wati, Nyoman Trisna
Herawati, dan Ni Kadek Sinarwati. Republik Indonesia. (2010). Standar
(2014). “Pengaruh Kompetensi Akuntansi Pemerintahan. Jakarta :
SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Salemba Empat
Akuntansi Keuangan Daerah
terhadap Kualitas Laporan Rivai, Veithzal. (2011). Manajemen
Keuangan Daerah”. E-Journal S1 Sumber Daya Manusia untuk
Ak Universitas Pendidikan Ganesha Perusahaan. Jakarta: Rajawali pers.
Vol 2 No. 1.
Sugiyono. (2008). Statistika Untuk
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Negara No 46A Tahun 2007. ___________.(2011). Metode Penelitian
Pedoman Penyusunan Standar Kombinasi (Mixed Methods).
Kompetensi Jabatan Struktural Bandung : Alfabeta
Pegawai Negeri Sipil. Diakses pada
1 November 2015, dari Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi.
http:/mahsanafifiles.wordpress.com Yogyakarta: Andi Offset
Mardiasmo. (2006). Perwujudan Vicky Agustiawan Lasoma. (2012).
Transparansi dan Akuntabilitas “Pengaruh Standar Akuntansi
Publik melalui Akuntansi Sektor Pemerintah (SAP) terhadap
Publik: Suatu Sarana Good Kualitas Laporan Keuangan
Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah Daerah pada Dinas
Pemerintah Vol 2. No. 1 Pendapatan Dan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah
Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi. Jakarta: Kabupaten Gorontalo Utara”.
Salemba Empat Jurnal Akuntansi Vol. 2. No.1
Nawawi. (2001). Manajemen Sumber Daya Yadiati, Winwin dan Abdullah Mubarok.
Manusia untuk Bisnis yang (2017). Kualitas Pelaporan
Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Keuangan. Jakarta: Kencana
Mada University Press Prenadamedia Group
Permendagri No. 4 Tahun 2008. Pedoman
Pelaksanaan Reviu atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah.
Diakses pada 1 November 2015,
darihttp://keuda.kemendagri.go.id

28

Anda mungkin juga menyukai