Anda di halaman 1dari 3

I.

DEFINISI
Masalah kesehatan (pasien) adalah tanggung jawab pasien itu sendiri. Keputusan
untuk mengobati atau tidaknya masalah kesehatan merupakan tanggung jawab pasien.
Untuk meningkatkan atau memulihkan kesehatan pasien diperlukan tindakan
kedokteran. Walaupun tidak dapat dipastikan hasil akhir dari tindakan kedokteran
tersebut. Tindakan kedokteran hanya merupakan suatu upaya yang tidak wajib diterima
pasien. Namun, tindakan kedokteran akan lebih berhasil apabila terjadi kerja sama yang
baik antara dokter, pasien, keluarga pasien. Dokter memberikan penjelasan kepada
pasien/keluarga pasien tentang tindakan kedokteran, kemudian pasien/keluarga pasien
memutuskan untuk menyetujui/menolak tindakan kedokteran tersebut setelah
mempertimbangkan beberapa hal. Persetujuan/penolakan pasien/keluarga pasien
terhadap tindakan kedokteran dituangkan dalam lembar Infomed Consent dalam rekam
medis pasien untuk mengatur keserasian, keharmonisan dan ketertiban hubungan dokter
dan pasien. Informed Consent) adalah pernyataan persetujuan (consent) atau tidak
setuju dari pasien atau keluarga pasien yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa
paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya
sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang
dimaksud oleh petugas kesehatan. Informed Consent terdiri dari 2 kata yaitu : Informed
: telah diberitahukan, telah disampaikan atau telah diinformasikan. Consent :
persetujuan yang diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu.

II. RUANG LINGKUP


Yang termasuk dalam ruang lingkup Informed Consent adalah:
a. Penerima informasi : setiap pasien yang dirawat di RSU Bunda Thamrin dan
keluarga pasien.
b. Yang melakukan informasi dan edukasi : DPJP di RSU Bunda Thamrin.
c. Rekam Medis pasien.

III. TATA LAKSANA


1. DPJP memberikan informasi kepada pasien tentang tindakan kedokteran
yang akan dilakukan.
2. Isi informasi dan penjelasan yang harus diberikan :

1
i. Diagnosis
ii. Informasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan
tindakan medis yang akan dilakukan.
iii. Informasi dan penjelasan tentang tata cara tindakan medis yang akan
dilakukan
iv. Informasi dan penjelasan tentang resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi.
v. Informasi dan penjelasan tentang alternative tindakan medis lain yang
tersedia dan resikonya masing – masing.
3. Informasi dan penjelasan disampaikan secara lisan, informasi dan
penjelasan secara tulisan dilakukan hanya sebagai pelengkap penjelasan
yang telah disampaikan secara lisan.
4. Setelah mendapat penjelasan tentang tindakan kedokteran, pasien
menuliskannya dalam form informed consent bahwa pasien setuju/ tidak
setuju untuk dilakukan tindakan.
5. Pihak yang berhak menyatakan persetujuan :
a. Pasien sendiri yaitu apabila pasien berumur 21 tahun atau telah
menikah.
b. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan atau penolakan
tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai
berikut :
 Ayah/Ibu kandung
 Saudara – saudara kandung
c. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua
atau orangtua nya berhalangan hadir , persetujuan atau penolakan
tindakan medis diberikan menurut urutan hak sebagai berikut :
 Ayah/Ibu adopsi
 Saudara – saudara kandung
 Induk semang
d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, informed consent
diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut :
 Ayah/Ibu Kandung

2
 Wali yang sah
 Saudara – saudara kandung
e. Bagi pasien dewasa yang berada di bawah pengampunan ( curatelle )
informed consent diberikan menurut urutan hak sebagai berikut :
 Wali
 Curator
f. Bagi pasien dewasa yang telah menikah / orang tua informed consent
diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut :
 Suami/Istri
 Ayah/Ibu kandung
 Anak – anak kandung
 Saudara – saudara kandung
6. Cara Menyatakan Persetujuan/ Tidak Setuju adalah secara tertulis dalam
lembar informed consent dengan menggunakan materai.
7. Formulir informed consent diisi dan ditanda tangani oleh :
 Pihak yang memberikan persetujuan/ penolakan
 Saksi yaitu : 1 orang perawat.
 DPJP
8. Pengisian informed consent dilakukan pada semua tindakan invasive kecuali
dalam keadaan gawat darurat.

IV. DOKUMENTASI
Semua informasi yang diberikan oleh DPJP kepada pasien/ keluarga pasien
tentang diagnosis dan tindakan dan pernyataan persetujuaan / penolakan terhadap
tindakan tersebut didokumentasikan dalam lembar informed consent dalam
Rekam Medis pasien.

Anda mungkin juga menyukai