Salah satu sumber kontaminasi pada makanan adalah produk pangan itu sendiri.
Produk limbah yang tidak ditangani dengan jalan sanitasi menjadi terkontaminasi
dan didukung oleh pertumbuhan mikroba. Sumber kontaminasi mikroba terbesar
pada makanan antara lain terdapat pada :
a. Peralatan
Kontaminasi pada peralatan rentan terjadi selama proses produksi, misalnya
seperti ketika mesin/ peralatan yang lain tidak digunakan (off). Bahkan
dengan fitur desain higinis, peralatan dapat menjadi tempat berkumpulnya
mikroorganisme dan runtuhan lain dari udara seperti dari pekerja dan
material lain. Produk yang terkontaminasi dari peralatan dapat dikurangi
melalui peningkatan desain higinis dan pembersihan efektif lainnya.
b. Pekerja
Semua cara yang dapat dilakukan untuk memaparkan mikroorganisme ke
makanan, pekerja merupakan sumber kontaminasi tersebar. Pekerja yang
ridak mengikuti praktek sanitasi kontaminasi makanan yang mereka sentuh,
dengan jamur dan mikroorganisme patogen yang datang melalui kontak
langsung dan bagian lingkungan yang lain. Tangan, rambut, hidung dan
mulut dapat mentransfer mikroorganisme ke makanan selama proses
produksi terjadi, pengemasan, persiapan dan perbaikan dengan menyentuh
langsung bahan, pernafasan, batuk, pilrk atau bersin. Karena tubuh manusia
relatif lebih hangat, profelirasi mikroorganisme terjadi lebih cepat, khususnya
di daerah dengan praktek higinis.
c. Udara dan air
Air digunakan sebagai mediun pembersih selama operasi pembersihan dan
penambahan bahan dengan formulasi beberapa proses pangan. Air juga dapat
digunakan sebagai sumber dari kontaminaso. Jika kontaminasi yang terjadi
berlebiha, sumber air yang lain harus diperoleh atau sumber yang ada harus
diperlakukan dengan bahan kimia seperti unit ultraviolet atau dengan metode
lain.
Kontaminasi dapat dihasilkan dari mikroorganisme yang ada diudara didalam
kegiatan produksi pangan, pengemasan, penyimpanan, dan persiapan area.
Kontaminasi ini dapat dihasilkan dari udara yang tidak bersih disekeliling
pabrik pangan atau dari kontaminasi melalui sanitasi yang tidak tepat,
Nama : Budiarti Sentono Putri Kelompok 2:
NIM : 161710101103 1. M. Novarian (1015)
Kelas : THP-A 2. Dewi Anita Sari (1098)
penyaring masuknya udara pada kegiatan produksi dan persiapan area, dan
perlindungan dari udara oleh teknis pengemasan dan bahan-bahan yang tepat.
d. Limbah
Limbah yang tidak diperlakukan dengan benar dapat mengandung bakteri
patogen yang telah dihilangkan dari tubuh manusia, serta bahan-bahan lain
dari lingkungan. Misalnya mikroorganisme yang menyebabkan penyakit
tipus dan demam paratyphoid, disentri dan penularan hepatitis. Limbah dapat
mencemari makanan dan peralatan melalui pipa yang rusak.
Jika limbah yang mentah (belum diolah) dibiarkan pada saluran air minum,
sumur, sungai, danau, teluk, air dan organisme yang hidup seperti seafood
akan terkontaminas. Untuk mencegah kontaminasi ini, privies dan septic tank
harus dipisahkan dari sumuur, sungai, dan saluran air lainnya. limbah mentah
tidak boleh diterapkan untuk ladang dimana terdapat buah-buahan dan
sayuran yang tumbuh.
e. Insektisida dan Rodentisida
Lalat dan kecok terkait dengan tempat tinggal, instansi pangan dan fasilitas
pengolahan makanan, seperti toilet, sampah dan kotoran lainnya. hama ini
mentransfer kotoran dari area yang terkontaminasi ke makanan melalui
produk limbahnya, mulut, kaki dan bagian tubuhnya yang lain. Sementara
regurgitasi dan kotoran kebersihan pangan selama konsumsi makanan untuk
menghentikan kontaminasi dari hama ini, diperlukan adanya pemberantasan
dan pengolahan makanan, persiapan, dan pelayanan area yang harus
dilindungi terhadap ancaman dari hama.
Tikus menyebarkan kotoran dan penyakit melalui kakinya, bulu, dan saluran
usus. Seperti lalat dan kecoa, mereka mentransfer kotoran dari sampah dan
selokan ke makanan atau pengolahan makanan dan foodservice area.
infeksi dapat terjadi melalui kenop pintu, telepon, pensil, buku, kamar kecil, dan
pisau. Penyakit usus dan pernafasan seperti Salmonellosis, disentri, difteri
mungkin menyebar melalui penularan tidak langsung, westafel harusnya
dioperasikan dengan pengontrolan bukan dioperasikan secara manual
menggunakan tangan (kran) dan pintu harus tertutup secara otomatis.
melekat kuat pada permukaan kulit dan sulit untuk dilepas. Misalnya
Stapylococcus epidermidis.
Cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari ontaminasi resident
bakteri adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun atau air selama ±15
menit. Selain itu pada proses pengolahan pangan para pekerja diwajibkan
menggunakan sarung tangan untuk menhindari kontaminasi pada makanan.
Melanin pada kulit melindungi dari sinar UV yang berbahaya. Selain itu
juga terdapat keratin yang membantu mendorong elastisitas dan
membantumembentuk struktur kulit.
b. Sensasi
Kulit sangat sensitif dan mudah merasakan sedikit perubahan suhu,
tekanan dan sejenisnya. Kulit dapat bereaksi terhadap panas atau dingin,
rasa sakit atau cedera dan bahkan sentuhan lembut dengan cara yang
tepat.
c. Pengatur suhu
Lapian kulit akan berkeringat jika kita merasakan panas. Keringat dari
kelenjar keringat membantu mendinginkan tubuh kita dan ketika kita
merasa dingin kulit akan diisi dengan darah. Hal ini yang menyebabkan
kita merasa hangat.
d. Alat ekskresi
Kotoran sisa metabolisme dalam tubuh manusaia dikeluarkan melalui
kulit dalam bentuk keringat. Keringat mengandung urea, air, asam urat
dan ammonia.
9. What are the two most predominant bacterial species normally present on the
skin?
Dua spesies bakteri yang paling sering ditemukan dikulit ialah bakteri
Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus s. Aureus. Kedua bakteri
tersebut mampu menyebabkan penyakit bisul bernanah, kulit melepuh (borok)
dan infeksi pada bekas luka operasi. Bakteri ini merupakan jenis bakteri resident
yang sulit dihilangkan.
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada produk pangan saat proses
produksi, karyawan yang bersangkutan wajib menutup saluran kulit yang
diyakini mampu menyebabkan kontaminasi khususnya permukaan tangan yang
ditutup dengan sarung tangan setelah dicuci dengan alkohol.
bisul menunjukkan bahwa sistem kekebalan pada tubuh bekerja. Infeksi kulit ini
dapat menular dan menyebar ke area lain melalui pembuluh getah bening dan
pembuluh darah.
Langkah untuk menghindari kontaminasi akibat carbuncle (bisul) antara lain:
a. Menjaga kebersihan tubuh
b. Mengganti pakaian secara teratur
c. Mengeringkan tubuh dari keringat
d. Mencuci tangan dan wajah
e. Menghindari beberapa jenis makanan yang mengandung protein tinggi.
1. What is HACCP?
Konsep HACCP merupakan konsep yang dikembangkan ditahin 1950 melalui
NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan Natick Laboratories
untuk digunakan dipabrik kedirgantaraan dibawah nama “Failure Mode Effect
Analysis”. Pendekatan yang rasional ini digunakan untuk proses pengontrolan
produk pangan yang dikembangkan bersama dengan perusahaan Pllisbury,
NASA dan US Army Natick Laboratories pada tahun 1971 sebagai upaya untuk
menerapkan program zero-defect di industri pengolahan pangan. HACCP
terganbung untuk menjamin makanan yang digunakan diprogram antariksa
Amerika Serikat yang 100% telah bebas dari bakteri patogen. Clark (1991)
menjelaskan bahwa HACCP merupakan sistem yang sederhana tetapi sangat
spesifik untuk mengidentifikasi bahaya dan untuk menerapkan kontrol yang
sesuai untuk mencegah potensi bahaya pada makanan. HACCP dikenalkan oleh
keamanan pangan departemen pertanian Amerika Serikat dan pelayanan
pemeriksaan (FSIS) sebagai alat untuk mencegah bahaya keamanan pangan
selama produksi daging dan ternak unggas. HACCP menganut dan
direkomendasikan untuk digunakan oleh beberapa ilmuwan Scientific. Hal
tersebut termasuk NAS (National Academy of Science) komite Scientific Basic
of The Nation’sMeat and Poultri Inspection Program dan panitia kecil kriteria
mikroba pada perlindungan pangan. Kedua komite ini diakui HACCP sebagai
pendekatan perbaikan yang rasional untuk kontrol produksi pangan yang dapat
menentukan daerah yang paling kritis pada pabrik pangan yang aman dan sehat.
Nama : Budiarti Sentono Putri Kelompok 2:
NIM : 161710101103 1. M. Novarian (1015)
Kelas : THP-A 2. Dewi Anita Sari (1098)
2. What is a hazard?
Teknik HACCP yang menilai arus pangan melalui proses, penyediaan
mekanisme untuk memonitor fekuensi operasi dan untuk menentukan poin kritis
untuk mengontrol bahaya penyakit yang disebabkan oleh makanan. Sebuah
hazard (bahaya) berpotensi menyebabkan atau membahayakan konsumen.
Critical control point (CCP) adalah sebuah operasi atau langkah yang dapat
mencegah atau mengontrol tindakan-tindakan yang dapat dilaksanakan yang akan
dihilangkan, mencegah atau meminimalisir bahaya (hazard) yang telah terjadi
sebelumnya.
HACCP terbagi menjadi dua bagian yaitu hazard analisys dan penentuan critical
control point. Analisis hazard dibutuhkan melalui pengetahuan mengenai
mikrobiologi pangan dan pengtahuan tentang mikrobiologi yang mungkin hadir,
dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup.
7. What are the five steps necessary to develop a HACCP plan prior to conducting a
hazard analysis?
Lima langkah penting dalam mengembangkan rencana HACCP yaitu:
a. Pembentukan tim HACCP
Operasi pangan harus menjamin pengetahuan dan keahlian spesifik
produk tertentu untuk mengenbangkan rencana HACCP yang efektif. Hal
tersebut dapat dicapai dengan pembentukan sebuah tim.
b. Deskripsi produk
Deskripsi dari produk harus dibuat secara rinci yang menyangkut
komposisi, struktur fisik maupun kimia serta perlakuan mikrosidal
sepertipemanasan, pendinginan, penggaraman, pengasapan, dll,
pengemasan, kondisi penyimpanan, dan daya tahan serta metode
pendistribusian produk.
c. Identifikasi kelompok
Digunakan oleh konsumen makanan khusunya untuk mengidentifikasi
yang dimaksudkan untuk konsumsi bayi dan imunocompromise lain yang
ditargetkann pelanggan.
d. Pengembangan diagram alir
e. Verifikasi diagram alir
Nama : Budiarti Sentono Putri Kelompok 2:
NIM : 161710101103 1. M. Novarian (1015)
Kelas : THP-A 2. Dewi Anita Sari (1098)
8. What is monitoring?
Monitoring (pemantauan) merupakan urutan rencana yang dilakukan untuk
pengamatan atau pengukuran untuk memastikan bahwa CCP yang berada
dibawah kendali dan untuk menghasilkan catatan dengan ketepatan yang tinggi
untuk digunakan sebagai verifikasi dimasa depan. Monitoring penting dalam
pengelolaan keamanan pangan karena alat ini memantau sistem operasi.
Monitoring merupakan suatu tindakan terhadap suatu proses yang telah
direncanakan dengan tujuan untuk melakukan penilaian yang dimana akan dibuat
catatan yang akurat sebagai bentuk dari verifikasi terhadap manajemen perbaikan
pengolahan produk pangan.
Salah satu pemantauan yang dilakukan di industri pangan adalah dilakukannya
pengukuran fisik dan kimia yang layak. Pemantauan fisik dan kimia meliputi
pengukuran suhu, pH, waktu, kelembaban, langkah pencegahan kontaminasi
silang dan prosedur penanganan makanan tertentu. Pemantauan tersebut lebih
banyak digunakan bila dibandingkan dengan pengujian mikroba dengan
menggunakan CCP karena eaktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian
relatif lebih lama dari pengukuran fisik dan kimia. Hasil dari pemantauan yang
dilakukan harus didokumentasikann. Kegagalan dari pengendalian CCP adalah
cacat kritis yang mengakibatkan kondisi berbahaya / tidak aman bagi pengguna
produk.
HACCP plan validation adalah suatu sisten yang digunakan untuk memastikan
sebuah sistem sudah memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. Audit
dapat dilakukan melalui tim HACCP, manajemen atau konsultan dan ilmuwan
pangan. Audit tersebut mencakup kajian komprehensif dari rencana keseluruhan
dengan evaluasi dan pengamatan yang telah terdokumentasi, disimpulkan dan
direkomendasikan.audit bertujuan untuk melaporkan rencana atau sebagai kartu
laporan untuk rencana dan memberkan arah masa depan. Audit memberikan
kontribusi untuk validasi. Validasi merupakan unsur yang berfokus pada
pengumpulan dan evaluasi informasi yang menentukan apakah rencana HACCP
yang apabila diterapkan dengan benar akan efektif mengontrol bahaya secara
signifikan. Validasi dapat juga diartikan sebagai pemeriksaan awal oleh tim
HACCP untuk menjamin semua elemen dalam rancangan tim HACCP benar
untuk dilakukan dan diterapkan.