Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Daun, Vol. 3 No.

1, Juni 2016 : 7–14

PENGARUH MEDIA TANAM PADA BERBAGAI KONSENTRASI NUTRISI TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI DENGAN SISTEM TANAM HIDROPONIK NFT
(Influence of Planting Medium on Different Nutrient Concentration to the Growth and Yield
of Celery with the Nutrient Film Technique Hydroponic Cultivation System)
Kun Rawan Sari 1), Jamzuri Hadie 2) dan Chatimatun Nisa 2)
1)
Alumni Program Studi Magister Agronomi Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
2)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
e-mail : pienyani@yahoo.com

Abstract
Celery is a commercial plant that should be cultivated. Nutrient Film Technique Hydroponic
cultivation systems is one of the technologies that can be applied in a narrow area, but research of the
planting medium and the concentration of nutrients in hydroponiccultivation system for celery plants are
rare. This study aimed to analyze the influence interaction planting medium and nutrient concentrations
on the growth and yield of celery. The design of this study used split plot design. The main plot were the
concentration of nutrients (N): 1200 ppm (n1), 1300 ppm (n2), and 1400 ppm (n3). Subplot were the
planting mediums (M): rockwool as control (m0), sawdust (m1), husk fuel (m2), and rice straw (m3). There
were twelve combinations, with three replicates. The results showed that treatment interaction was not
significant effect on growth and yield, but a single treatment of plant media rockwool and nutrient
concentration of 1300 ppm able to increase the growth and yield of celery.
Keywords : nutrient concentration, planting medium, celery, hydroponic

Abstrak
Seledri adalah tumbuhan komersial sehingga patut dibudidayakan. Sistem tanam hidroponik
nutrisi film teknik merupakan salah satu teknologi yang dapat diaplikasikan di lahan sempit, namun
penelitian mengenai media tanam dan konsentrasi nutrisi pada sistem tanam hidroponik terhadap tanaman
seledri belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi media
tanam dan konsentrasi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Rancangan penelitian ini
menggunakan rancangan split plot. Petak utama yaitu konsentrasi nutrisi (N): 1200 ppm (n1), 1300 ppm
(n2), dan 1400 ppm (n3). Anak petak yaitu media tanam (M): rockwool sebagai kontrol (m0), serbuk
gergaji (m1), sekam bakar (m2), dan jerami padi (m3). Ada dua belas kombinasi yang diulang sebanyak
tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interaksi tidak memberikan pengaruh yang nyata
terhadap pertumbuhan dan hasil, namun perlakuan tunggal media tanam rockwool dan konsentrasi nutrisi
1300 ppm mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman seledri.
Kata kunci : konsentrasi nutrisi, media tanam, seledri, hidroponik

PENDAHULUAN Perkembangan perkebunan dan


Seledri (Apium graveolens L.) pertambangan semakin maju dengan pesat,
merupakan tumbuhan serbaguna, terutama khususnya di Kabupaten Paser, Kalimantan
sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri Timur. Perkembangan tersebut banyak yang
termasuk salah satu sayuran komersial yang menggeser lahan pertanian, tidak hanya di
bisa memberikan tambahan pendapatan. daerah perkotaan, di daerah pedesaan pun lahan
Pemanfaatan secara umum sebagai sayuran, dan pertanian berkurang drastis karena
daun, tangkai daun, serta umbi sebagai perkembangan perkebunan sawit. Akibatnya,
campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, lahan pertanian semakin sempit dan disisi lain
atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas kebutuhan akan hasil pertanian semakin
makanan sebagai pelengkap masakan. meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

7
Kun Rawan Sari, Jamzuri Hadie dan Chatimatun Nisa, Pengaruh Media Tanam pada Berbagai Konsentrasi…

penduduk. Oleh karena itu perlu dipikirkan Sebuah sistem NFT dirancang dengan
jalan keluar untuk mengatasi kondisi tersebut. baik didasarkan menggunakan saluran dengan
Mengacu kepada anjuran pemerintah tentang kemiringan yang tepat, laju alir yang tepat, dan
rumah pangan lestari, ke depan setiap rumah panjang saluran yang tepat. Keuntungan utama
tangga diharapkan mengoptimalisasikan dari sistem NFT atas bentuk-bentuk lain dari
sumberdaya yang dimiliki, termasuk hidroponik adalah bahwa akar tanaman yang
pekarangan dalam menyediakan pangan bagi terkena kecukupan pasokan air, oksigen, dan
keluarga. Konsep rumah pangan lestari, nutrisi. Keuntungan ini diharapkan memberikan
pekarangan dilengkapi beberapa fasilitas yang hasil yang lebih tinggi dan berkualitas tinggi
merupakan kebutuhan anggota keluarga, antara dari produk yang diperoleh selama masa tanam.
lain lahan pertanaman, kandang ternak, kolam Sebuah kelemahan, misalnya saat listrik padam.
ikan, lumbung atau gudang, dan tempat Namun secara keseluruhan sistem tersebut
menjemur hasil pertanian. Hidroponik merupakan salah satu teknik yang lebih
merupakan salah satu alternatif yang dapat produktif.
digunakan untuk meningkatkan produktivitas Penelitian ini bertujuan untuk (1)
tanaman, terutama pada lahan sempit (Badan menganalisis pengaruh interaksi media tanam
Litbang Kementerian Pertanian, 2015). dan penambahan nutrisi terhadap pertumbuhan
Media tanam yang dicobakan dalam dan hasil seledri, (2) menganalisis pengaruh
penelitian ini adalah serbuk gergaji, sekam tunggal media tanam dan pengaruh
bakar, jerami padi serta rockwool sebagai penambahan nutrisi terhadap pertumbuhan dan
kontrol. Pemilihan media tanam sekam bakar, hasil seledri, dan (3) menganalisis media apa
serbuk gergaji serta jerami padi, karena ketiga dan pada konsentrasi berapa saja yang terbaik
media tersebut lebih mudah didapatkan di terhadap pertumbuhan dan hasil seledri.
lapangan dan harganya yang murah, bahkan ada
beberapa media yang dibuang saja, sedangkan METODOLOGI
rockwool digunakan untuk kontrol, karena lebih Penelitian dilaksanakan di Jl. R. O. Ulin
steril, mudah mengikat, menyimpan air dan Km. 33 No. 23 Loktabat Banjarbaru,
oksigen yang sangat dibutuhkan tanaman. Kalimantan Selatan, dari bulan September
Penambahan bahan nutrisi dengan Nutrisi Film sampai November 2015. Bahan penelitian yang
Tehnik (NFT) adalah teknik hidroponik dimana digunakan meliputi: benih seledri varietas
aliran air sangat dangkal yang mengandung Amigo, serbuk gergaji, sekam bakar, jerami
semua nutrisi terlarut yang diperlukan untuk padi, rockwool, nutrisi hidroponik, dan air,
pertumbuhan tanaman kembali beredar sedangkan alat yang digunakan terdiri dari:
melewati akar telanjang tanaman dalam selokan aerator, kit untuk tempat tanaman, gelas aqua
kedap air, dan dikenal sebagai saluran. untuk tempat media tanam/net pot, ayakan,

8
Jurnal Daun, Vol. 3 No. 1, Juni 2016 : 7–14

timbangan digital, penggaris, jangka sorong, diameter batang (cm) diukur setelah panen, dan
pisau, hand sprayer, alat pengukur kekentalan berat hasil (g) ditimbang dari tangkai paling
nutrisi, isolasi, selang, dan ember plastik. bawah dan sisakan empat tangkai muda,
Penelitian ini menggunakan Rancangan dipanen setiap minggu.
Acak Kelompok (RAK) sebagai rancangan Data hasil pengamatan masing-masing
lingkungannya, sedangkan rancangan perlakuan dianalisis ragam menggunakan uji F
perlakuannya adalah Rancangan Petak Terpisah taraf 0,05 dan 0,01untuk mengetahui pengaruh
(Split Plot Design) yang terdiri dari petak utama perlakuan terhadap peubah yang diamati.
(mainplot) dan anak petak (subplot). Sebagai Sebelum melakukan analisis ragam, terlebih
petak utama adalah pemberian kekentalan dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap asumsi
nutrisi (N) terdiri 3 taraf yaitu:1200ppm/level kehomogenan ragamnya dengan menggunakan
standar yang digunakan (n1), 1300ppm/level uji Bartlett taraf 0,05. Jika hasil yang diperoleh
standar yang digunakan (n2), dan 1400ppm/ homogen untuk semua peubah (P>0,01), maka
level standar yang digunakan(n3). Anak petak layak dilanjutkan dengan melakukan analisis
adalah pengaplikasian media tanam (M) yang ragam terhadap semua peubah yang diamati.
terdiri dari 4 taraf yaitu: rockwool/40% net pot Bila data hasil analisis uji F berpengaruh nyata
sebagai control (m0),serbuk gergaji/40% net pot atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji
(m1), sekam bakar/40% net pot (m2), dan jerami perbandingan nilai tengah perlakuan
padi/40% net pot (m3). Terdapat 12 kombinasi menggunakan Duncan Multiple Range Test
perlakuan yang terdiri dari 2 tanaman yang (DMRT) taraf 5%. Data hasil pengamatan
diulang 3 kali, sehingga jumlah keseluruhan masing-masing perlakuan dianalisis ragam
tanaman adalah 12x2x3 = 72 tanaman. menggunakan uji F taraf 0,05 dan 0,01 untuk
Pelaksanaan penelitian meliputi mengetahui pengaruh perlakuan terhadap
persiapan kit atau tempat penanaman dan media peubah yang diamati. Sebelum melakukan
untuk penyamaian, pemasangan label analisis ragam, terlebih dahulu dilakukan
penelitian, pemberian nutrisi, persiapan media pemeriksaan terhadap asumsi kehomogenan
tanam, penanaman, penyiraman, perawatan ragamnya dengan menggunakan uji Bartlett
tanaman, pengendalian hama dan penyakit, taraf 0,05. Jika hasil yang diperoleh homogen
serta panen dan pasca panen. untuk semua peubah (P>0,01), maka layak
Pengamatan yang dilakukan terhadap dilanjutkan dengan melakukan analisis ragam
tanaman meliputi: tinggi tanaman umur 2, 4, 6, terhadap semua peubah yang diamati. Bila data
dan 8 minggu setelah tanam (mst), jumlah hasil analisis uji F berpengaruh nyata atau
tangkai daun (buah) umur 2, 4, 6, dan 8 mst, sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji
jumlah anakan (rumpun) umur 7, 8, dan 9 mst, perbandingan nilai tengah perlakuan
panjang tangkai (cm) umur 8 dan 9 mst, menggunakan Duncan Multiple Range Test

9
Kun Rawan Sari, Jamzuri Hadie dan Chatimatun Nisa, Pengaruh Media Tanam pada Berbagai Konsentrasi…

(DMRT) taraf 5% untuk perlakuan interaksi dan digunakan, sedangkan hasil pengamatan tinggi
BNT untuk perlakuan mandiri. Rumus DMRT tanaman umur 8 mst terlihat bahwa perlakuan
dan BNT yang digunakan (Gomez dan Gomez, 1400 ppm/level standar yang digunakan
1978), yaitu: mempunyai tinggi lebih besar dibandingkan
DMRTα = DMRT(α,db) x KTg/n dan dengan perlakuan 1200 ppm/level standar yang
digunakan, namun tidak berbeda dengan
BNTα = t(α,db) x 2KTg/n
perlakuan 1300 ppm/level standar yang
dimana : α = taraf kepercayaan 5%,
digunakan.
db = derajat bebas,
Tabel 1. Pengujian BNT perlakuan kekentalan
n = banyaknya ulangan,
nutrisi pada tinggi tanaman umur
KTg = kuadrat tengah galat. 6 mst dan 8 mst
Tinggi tanaman (cm)
Perlakuan
6 mst 8 mst
HASIL DAN PEMBAHASAN
n1 14,5 a 21,5 a
n2 17,0 b 25,0 b
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa n3 16,9 b 25,3 b
perlakuan interaksi tidak memberikan pengaruh Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
pada lajur yang sama menunjukkan
nyata terhadap seluruh peubah yang diamati,
tidak berbeda nyata menurut uji BNT
namun terdapat pengaruh yang nyata dan sangat taraf 5%

nyata pada perlakuan mandiri kekentalan nutrisi


Tabel 2. Pengujian BNT perlakuan media
dan media tanam.
tanam pada tinggi tanaman umur
Hasil pengujian analisis ragam 2 mst
menunjukkan bahwa perlakuan interaksitidak Perlakuan Tinggi tanaman (cm)
memberikan pengaruh yang nyata terhadap m0 4,47 b
tinggi tanaman, namun perlakuan mandiri m1 3,68 a
m2 4,67 b
kekentalan nutrisi memberikan pengaruh yang
m3 3,42 a
nyata dan sangat nyata pada tinggi tanaman
Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
umur 6 mst dan 8 mst (Tabel 1). Selain itu, menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT taraf 5%
perlakuan mandiri media tanam juga
memberikan pengaruh yang sangat nyata Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan
terhadap tinggi tanaman umur 2 mst (Tabel 2). sekam bakar/40% net pot dapat memicu tinggi
Tabel 1 menunjukkan bahwa 1300 tanaman lebih besar dibandingkan perlakuan
ppm/level standar yang digunakan pada 6 mst serbuk gergaji/40% net pot dan perlakuan
mampu memicu tinggi tanaman lebih besar jerami padi/40% net pot, namun tidak berbeda
dibandingkan perlakuan 1200 ppm/level standar dengan perlakuan rockwool/40% net pot
yang digunakan, namun tidak berbeda dengan sebagai control.
perlakuan 1400 ppm/level standar yang

10
Jurnal Daun, Vol. 3 No. 1, Juni 2016 : 7–14

Jumlah Tangkai Daun anakan yang lebih banyak dibandingkan


Hasil pengujian analisis ragam perlakuan lainnya.
menunjukkan bahwa perlakuan mandiri Tabel 4. Pengujian BNT perlakuan kekentalan
nutrisi pada jumlah anakan tanaman
kekentalan nutrisi memberikan pengaruh yang
umur 7 mst, 8 mst, dan 9 mst
nyata terhadap jumlah tangkai daun tanaman Jumlah anakan (buah)
Perlakuan
umur 6 mst dan 8 mst (Tabel 3). 7 mst 8 mst 9 mst
a a
n1 0,87 1,17 1,36 a
Tabel 3. Pengujian BNT perlakuan kekentalan
nutrisi pada jumlah tangkai daun n2 1,36 b 1,74 b 1,96 b
tanaman umur 6 mst dan 8 mst n3 1,70 c 2,05 b 2,25 b
Jumlah tangkai daun (buah) Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
Perlakuan
6 mst 8 mst pada lajur yang samamenunjukkan
a
n1 2,65 10,0 a tidak berbeda nyata menurut uji BNT
taraf 5%
n2 2,91 a 13,3 a
n3 3,34 b 17,0 b
Berat Hasil
Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
pada lajur yang sama menunjukkan Hasil pengujian analisis ragam
tidakberbedanyata menurut uji BNT
menunjukkan bahwa perlakuan mandiri
taraf 5 %
kekentalan nutrisi memberikan pengaruh yang
Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan nyata terhadap berat hasil umur 8 mst (Tabel 5).
1400 ppm/level standar yang digunakan pada 6 Selain itu, perlakuan mandiri media tanam juga
mst dan 8 mst mampu memicu pertumbuhan memberikan pengaruh yang sangat nyata
jumlah tangkai daun lebih banyak dibandingkan terhadap berat hasil umur 7 mst (Tabel 6).
perlakuan 1200 ppm/level standar yang Tabel 5. Pengujian BNT perlakuan kekentalan
nutrisi pada berat hasil tanaman umur
digunakan dan perlakuan1300 ppm/level
8 mst
standar yang digunakan.
Perlakuan Berat Hasil (g)
n1 1,35 a
Jumlah Anakan
n2 1,85 b
Hasil pengujian analisis ragam
n3 2,07 b
menunjukkan bahwa perlakuan interaksi tidak Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
memberikan pengaruh yang nyata terhadap menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut ujiBNT taraf 5%
jumlah anakan, namun perlakuan mandiri
kekentalan nutrisi memberikan pengaruh yang Tabel 5 dapat dilihat bahwa perlakuan
sangat nyata terhadap jumlah anakan tanaman 1400 ppm/level standar yang digunakan
umur 7mst, 8 mst, dan 9 mst (Tabel 4). mempunyai berat hasil yang lebih tinggi
Tabel 4 dapat dilihat bahwa perlakuan dibandingkan perlakuan 1200 ppm/level standar
1400 ppm/level standar yang digunakan pada 7 yang digunakan, namun tidak berbeda dengan
mst, 8 mst, dan 9 mst mempunyai jumlah perlakuan 1300 ppm/level standar.

11
Kun Rawan Sari, Jamzuri Hadie dan Chatimatun Nisa, Pengaruh Media Tanam pada Berbagai Konsentrasi…

Tabel 6. Pengujian BNT perlakuan media Tabel 7. Pengujian BNT perlakuan kekentalan
tanam berat hasil tanaman umur 7 mst nutrisi pada diameter batang tanaman
umur 8 mst
Perlakuan Berat hasil (g)
Perlakuan Diameter batang (cm)
m0 2,22 b
m1 1,83 a n1 0,31 a
m2 1,96 a n2 0,47 b
m3 1,84 a n3 0,42 ab
Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama Keterangan : Nilai rerata yang berskrip atas sama
menunjukkan tidak berbeda nyata menunjukkan tidak berbeda nyata
menurut uji BNT taraf 5% menurut uji BNT taraf 5%

Tabel 6 terlihat bahwa perlakuan


Pembahasan
rockwool/40% net pot sebagai kontrol
Teknik hidroponik sangat bergantung
mempunyai berat hasil lebih besar
pada larutan nutrisi yang digunakan karena
dibandingkan perlakuan lainnya.
larutan nutrisi merupakan sumber pasokan
Panjang Tangkai nutrisi bagi tanaman untuk mendapatkan
Hasil pengujian analisis ragam makanan dalam budidaya hidroponik.
menunjukkan bahwa perlakuan interaksi dan Penggunaan nutrisi yang berlebihan dapat
perlakuan mandiri tidak memberikan pengaruh menyebabkan keracunan pada tanaman, dan
yang nyata terhadap panjang tangkai. sebaliknya penggunaan nutrisi yang terlalu
sedikit dapat menyebabkan terhambatnya
Diameter Batang pertumbuhan tanaman. Hal ini terkait erat
Hasil pengujian analisis ragam dengan kadar pH larutan yang akan menentukan
menunjukkan bahwa perlakuan interaksi tidak proses metabolisme tanaman. Selain larutan
memberikan pengaruh yang nyata terhadap nutrisi, faktor lain yang mempengaruhi
diameter batang, namun perlakuan mandiri pertumbuhan tanaman yaitu media tanam.
kekentalan nutrisi memberikan pengaruh yang Fungsi dari media tanam pada budidaya
nyata terhadap diameter batang umur 8 mst hidroponik adalah sebagai tempat tumbuh dan
(Tabel 7). tempat penyimpanan unsur hara yang
Tabel 7 dapat dilihat bahwa perlakuan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Jenis
1300 ppm/level standar yang digunakan media tanam yang digunakan sangat
mempunyai diameter batang yang lebih tinggi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
dibandingkan perlakuan 1200 ppm/level standar perkembangan tanaman. Hal ini karena setiap
yang digunakan, namun tidak berbeda dengan media tanam tersebut memiliki kelebihan dan
perlakuan 1400 ppm/level standar yang kekurangan (Marlina et al., 2015).
digunakan.

12
Jurnal Daun, Vol. 3 No. 1, Juni 2016 : 7–14

Perlakuan 1300 ppm/level standar yang mampu menampung air hingga 14 kali
digunakan merupakan perlakuan mandiri kapasitas lapang tanah, dapat meminimalkan
pemberian kekentalan nutrisi terbaik yang dapat penggunaan disinfektan, dapat mengoptimalkan
diaplikasikan untuk memacu pertumbuhan dan peran pupuk, dapat menunjang pertumbuhan
hasil seledri. Kisaran kekentalan nutrisi yang tanaman karena rongganya dapat dengan mudah
baik untuk pertumbuhan dan perkembangan dilewati akar, serta dapat dipergunakan
seledri adalah 1260 ppm -1680 ppm (Putri, berulang, sedangkan kekurangan rockwool
2011). Semakin pekat nutrisi yang adalah harganya yang masih terbilang mahal
diaplikasikan, semakin banyak nutrisi yang karena masih impor (Marlina et al., 2015).
terkandung dalam larutan. Namun, berdasarkan Selain rockwool, sekam bakar juga
penelitian ini, kekentalan nutrisi 1300 ppm merupakan perlakuan yang dapat
secara optimal telah dapat meningkatkan direkomendasikan untuk hidroponik. Hal ini
pertumbuhan dan perkembangan seledri tanpa disebabkan karena kedua media tanam tersebut
harus menambah kekentalan nutrisi lagi. Oleh memberikan pengaruh yangtidak jauh berbeda
karena itu, berdasarkan perhitungan tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil seledri. Hal ini
dan dari segi ekonomi, maka kekentalan nutrisi sesuai dengan hasil penelitian Marlina et al.
1300 ppm lebih direkomendasikan untuk (2015) yang menunjukkan bahwa media sekam
tanaman seledri. bakar juga dapat memberikan pertumbuhan dan
Perlakuan 1200 ppm/level standar yang hasilsayuran terbaik yang ditanam secara
digunakan merupakan perlakuan yang paling hidroponik. Selain itu, terdapat kelebihan dari
rendah dalam memacu pertumbuhan dan hasil media sekam bakar dibandingkan media
seledri. Kepekatan nutrisi yang kurang rockwool, yaitu dari segi harganya yang relatif
menunjukkan bahwa nutrisi yang terkandung lebih murah dan mudah diperoleh.
dalam larutan juga kurang, sehingga Perlakuan jerami padi/40% net pot
menyebabkan tanaman kekurangan nutrisi merupakan perlakuan yang paling rendah dalam
untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini akan memacu pertumbuhan dan hasil seledri. Hal ini
membuat pertumbuhan dan hasil seledri yang karena kurang optimalnya kemampuan jerami
dibudidayakan tidak optimal. padi menampung air disebabkan kandungan
Perlakuan rockwool/40% net pot sebagai lignin yang tinggi. Lignin bersifat hidrofobik
kontrol merupakan perlakuan mandiri yang berarti tahan terhadap air sehingga air
pemberian media tanam terbaik yang mampu tidak dapat menembus sel pada jerami padi
memacu pertumbuhan dan hasil seledri. (Mulyani, 2014).
Rockwool memiliki beberapa kelebihan Sistem tanam secara hidroponik pada
dibandingkan media tanam yang lain yaitu tidak seledri dapat memberikan beberapa keuntungan
mengandung patogen penyebab penyakit, dibandingkan sistem tanam seledri secara

13
Kun Rawan Sari, Jamzuri Hadie dan Chatimatun Nisa, Pengaruh Media Tanam pada Berbagai Konsentrasi…

konvensional, yaitu hasil produksi yang lebih kisaran yang telah direkomendasikan bagi
banyak karena pembungaannya lebih lama tanaman seledri dan dikombinasikan dengan
sekitar enam bulan dan selang panen dapat jenis media tanam lainnya.
mencapai empat hari sekali. Hal ini tentu
sangat mengguntungkan bila dibandingkan DAFTAR PUSTAKA
sistem tanam konvensional, karena selang Badan Litbang Kementerian Pertanian. 2015.
Kawasan Pangan Lestari 1997-
panennya satu minggu sekali dan
2015,http://www.litbang. Pertanian
pembungaannya lebih cepat yaitu tiga bulan .go.id/kprl.com.Diakses 19 Januari 2016.
setelah tanam. Selain itu, sistem tanam
Gomez, K.A., and Gomez, A.A. 1978.
secara hidroponik juga mampu memproduksi Statistical Prosedure for Agricultural
Research. JohnWiley & Sons, Inc., New
tanaman secara berkelanjutan, tidak terkendala
York.
musim, berteknologi energi bersih, serta
Marlina, I., S. Triyono, dan A. Tusi. 2015.
dapat menekan serangan hama dan penyakit
Pengaruh Media Tanam Granul dari
(Nurlaeny, 2014). Tanah Liat Terhadap Pertumbuhan
Sayuran Hidroponik Sistem Sumbu.
Jurnal Teknik Pertanian Lampung.
SIMPULAN DAN SARAN 2(4):143-150.

Mulyani, S. 2014. Komponen Kimia Kayu.


Simpulan
Http://Srimulyani.blogspot.co.id/2014/01
1. Perlakuan 1300 ppm/level standar yang /komponen-kimia-kayu.html. Diakses
tanggal 13 Februari 2016.
digunakan merupakan perlakuan mandiri
pemberian kekentalan nutrisi terbaik yang Nurlaeny, N. 2014. Teknologi Media Tanam
dan Sistem Hidroponik. Universitas
dapat diaplikasikan untuk memacu
Padjadjaran Press. Bandung.
pertumbuhan dan hasil tanaman seledri.
Putri, M. D. 2011. Cara Memakai Nutrisi
2. Perlakuan rockwool/40% net pot sebagai
Hidroponik.
kontrol merupakan perlakuan mandiri http://kebunhidroponik.net/blog/cara-
memakai-nutrisi-hidroponik/. Diakses
pemberian media tanam terbaik yang
tanggal 13 Februari 2016.
mampu memacu pertumbuhan dan hasil
tanaman seledri.

Saran
Untuk mengkaji lebih lanjut mengenai
kekentalan nutrisi dan media tanam yang dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil seledri
secara optimal, maka perlu dilakukan penelitian
lanjutan terhadap kekentalan nutrisi dengan
komposisi yang lebih ditingkatkan sesuai

14

Anda mungkin juga menyukai