Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Semakin bertambahnya zaman, maka akan semakin bertambah pula tingkat dari
kebutuhan manusia. Kaca merupakan bahan yang sangat sering dijumpai baik di rumah,
di kantor, atau di tempat-tempat gedung perkotaan. Kaca dari segi fisika merupakan zat
cair yang sangat dingin di mana struktur partikel-partikel penyusunnya saling berjauhan
sama seperti susunan partikel dari benda padat. Hal tersebut terjadi karena proses
peendinginan yang sangat cepat sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun
diri secara teratur. Kaca, apabila dilihat dari segi kimia merupakan gabungan dari
berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap, yang dihasilkan dari dekomposisi
dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya.
Kaca memiliki sifat yang khas dibandingkan dengan bahan-bahan golongan keramik
lainnya.
Kaca merupakan media yang dekoratif dan sangat funsional. Maka dari itu kaca
dikembangkan secara luas di Mesir dan Asyur. Pada abad pertengahan kaca dikreasi
menjadi bahan yang sangat menarik yang disebut sebagai seni kaca. Pada saat itu, para
pembangun gereja katedral di Norman dan Gothic di Eropa membawa seni kaca untuk
diaplikasikan pada bangunan gereja tersebut. Perputaran abad ke-19 merupakan puncak
gerakan seni kaca tua di mana pabrik kaca blower diganti dengan tiupan dari botol
mekanis.

APLIKASI SENI KACA

1. Seni Kaca Sebagai Fashion


a. Perhiasan
Penggunaan kaca pertama kali yaitu digunakan sebagai manik-manik dan potongan
perhiasan. Manik-manik dan perhiasan termasuk salah satu pengaplikasian seni kaca yang
paling umum dan dalam pembuatannya dapat dikerjakan tanpa menggunakan tungku.
b. Bahan Pantas Pakai
Dimulai pada akhir abad ke-20, pahatan kaca dapat digunakan sebagai bahan
pembuat pakaian., di mana bentuk kaca disesuaikan dengan pesanan tubuh dari si
pemakainya. Kaca yang dibuat biasanya hasilnya halus dan tidak ditujukan untuk
pemakaian biasa.
2. Seni Kaca Sebagai Wadah/Bejana
Beberapa karya seni kaca awal dan paling praktis adalah bejana kaca. Bahan yang
dipakai dalam pembuatan kaca sebagai bejana biasanya adalah kaca timah atau kaca
kristal. Pada abad ke-20, kaca sebagai bejana mulai diproduksi secara massal dan dikenal
sebagai kaca pabrik.
3. Seni Kaca Dalam Arsitektur
Dimulai pada abad pertengahan, kaca menjadi lebih banyak diproduksi dan
digunakan sebagai jendela. Kaca patri banyak digunakan pada jendela-jendela di
bangunan sipil besar. Pada abad ke-20 kaca juga digunakan sebagai peralatan rumah
seperti meja, rak, dan lantai.
4. Seni Kaca Sebagai Pahatan/Patung
Beberapa patung kaca yang paling terkenal adalah bangunan megah monumental
seperti patung oleh Livio Seguso, atau oleh Stanislav Libensky dan Jaroslava Brychtova.
Contoh lain adalah “Object” 1960 karya Rene Roubicek yaitu sebuah karya terpanjang
dan terpanas dari 52,2 cm yang diperlihatkan pada pameran “Desain in an Age of
Adversity“ di Corning Museum of Glass tahun 2005.
5. Seni Kaca Sebagai Panel
Penggunakan kaca sebagai panel dapat digunakan sebagai dinding atau hiasan atap
yang digantung di langit-langit. Dalam pembuatannya, teknik yang digunakan meliputi
pematrian kaca, ukiran, pembekuan, enameling, dan penyepuhan. Panel kaca sebagai
dinding dapat juga dilengkapi dengan adanya pencahayaan lampu dinamis atau dengan air
yang mengalir.

Anda mungkin juga menyukai