Anda di halaman 1dari 5

PUISI LAMA

Secara bahasa, kata “Puisi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “Poites” yang artinya

pembangun, pembuat atau pembentuk. Secara umum, Puisi adalah sebuah karya sastra berupa

seni tertulis yang merupakan bentuk ungkapan perasaan penulisnya melalui bahasa yang terikat

dengan irama, mantra, rima dan penyusunan lirik serta bait. Puisi merupakan karya sastra yang

mementingkan bunyi, struktur dan makna yang ingin disampaikan. Jadi dapat dikatakan bahwa

puisi mewujudkan penggunaan bahasa sebagai sebuah seni yang memiliki kualitas estetika

(keindahan).

B. CIRI – CIRI PUISI LAMA

1. Merupakan puisi rakyat

2. Pengarangnya sering tidak diketahui karena tersebar melalui mulut ke mulut.

3. Bahasa yang padat dan penuh makna

4. Sangat terikat kepada aturan-aturan berikut :

 Jumlah suku kata dalam 1 barisnya


 Jumlah kata dalam 1 barisnya
 Jumlah baris dalam 1 baitnya
 Persajakan (rima)
 Irama

C. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS PUISI LAMA DAN CONTOHNYA


1. Pantun

Pantun merupakan salah satu karya sastra jenis puisi lama yang sangat luas dan dikenal dalam

bahasa-bahasa nusantara yang terdiri dari sampiran dan isi. Istilah kata “Pantun” berasal dari

bahasa Jawa kuno, yakni “tuntun” yang artinya menyusun atau mengatur. Pada dasarnya, pantun

merupakan bentuk karya sastra yang terikat aturan-aturan persajakan serta memiliki rima dan

irama yang indah. Selain itu, pantun juga memiliki arti dan makna yang penting. Awalnya,

pantun hanya berupa sebuah ungkapan secara lisan. Namun seiring perkembangan zaman,
pantun sudah disajikan dalam bentuk tertulis. Pantun merupakan puisi lama yang bersajak a-b-a-

b dimana tiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, tiap baitnya terdiri dari 4 baris, 2 baris utama

merupakan sampiran, 2 baris lagi merupakan isi.

Contoh pantun adalah :

Burung pipit jarang bersua

Bahkan sampai dia mati

Jangan pernah melawan orang tua

Mereka itu harus dihormati

2. Mantra

Mantra adalah jenis puisi lama berupa bunyi, suku kata, kata atau kumpulan kata yang dipercaya

mampu menciptakan perubahan spiritual. Penggunaan mantra dapat bervariasi tergantung filsafat

dan kebudayaan dari tempat penggunaan mantra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Mantra didefinisikan sebagai susunan kata berunsur puisi (rima dan irama) yang dianggap

memiliki kekuatan gaib. Contoh mantra adalah :

Gelang-gelang si gali-gali

Malukut kepala padi

Air susu keruh asalmu jadi

Aku sapa tidak berbunyi

Contoh mantra di atas dipercaya mempunyai kekuatan sebagai obat sakit perut.

3. Karmina

Karmina atau yang juga sering disebut dengan “pantun kilat”adalah salah satu puisi lama yang

memiliki ciri seperti pantun, tetapi hanya terdiri dari 2 baris dalam satu baitnya dan bersajak a-a.

Karmina biasanya digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara langsung. Baris pertama
pada karmina merupakan sampiran dan baris kedua berupa isi, setiap baris terdiri dari 8 – 12

suku kata dan 4 – 8 kata.

Contoh karmina :

Dahulu parang, sekarang besi

Dahulu sayang, sekarang benci

4. Seloka

Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang digunakan untuk menyampaikan sindiran, ejekan,

atau sendagurau dalam bentuk pepatah. Biasanya seloka terdiri atas 2 baris panjang yang dibuat

menjadi bentuk 4 baris, umumnya setiap baris terdiri dari 18 suku kata (2x9). Jika terdiri lebih

dari 1 bait, maka terdapat hubungan antara isi dalam setiap baitnya. Contoh Seloka :

Lurus jalan ke Payakumbuh,

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tak kan rusuh,

Ibu mati bapak berjalan

Kayu jati bertimbal jalan,

Turun angin patahlah dahan

Ibu mati bapak berjalan,

Ke mana untung diserahkan

5. Talibun

Talibun adalah jenis puisi lama seperti pantun yang memiliki jumlah baris lebih dari 4 (6, 8, 10,

...-20). Talibun juga memiliki sampiran dan isi, setengah dari satu bait talibun merupakan

sampiran dan setengahnya lagi adalah isi. Setiap barisnya terdiri dari 8 – 12 suku kata. Talibun
memeiliki sajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya sesuai dengan jumlah baris

dari talibun tersebut.

Contoh talibun :

Untuk apa memakai sandal

Jalan sebentar kaki memar

Sakitnya itu menimbulkan luka

Untuk apa mencari orang terkenal

Banyak saingan para pelamar

Mendin mencara yang kau suka

6. Syair

Syair adalah jenis puisi lama yang tiap bairnya terdiri atas empat baris dan memiliki akhir bunyi

yang sama untuk masing-masing baris tersebut. Syair dapat digunakan untuk menyamaikan hal-

hal yang berkaitan dengan segala hal. Syair hanya memiliki isi dan tidak memiliki sampiran,

pola rimanya adalah a-a-a-a.

Contoh Syair :

Wahai ananda dengarlah pesan

Pakai olehmu sifat anak jantan

Bertanggung jawab dalam perbuatan

Beban dipikul pantang dielakkan\

Wahai ananda intan pilihan

Sifat tanggung jawab engkau amalkan

Berani mencencang terpotong tangan

Berani berhutang tumbuhlah beban


7. Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua bait dengan tiap baitnya terdiri dari 2

baris kalimat dengan sajak a-a. Jumlah suku kata dalam sebuah gurindam biasanya 10 -14 suku

kata dalam satu baris. Gurindam membahas tentang hubungan sebab akibat, biasanya baris

pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.

Contoh gurindam :

Barang siapa tidak memiliki agama

Pastilah sesat hidupnya di dunia

Agar hidupmu tidak sesat dunia dan akhirat

Maka cepatlah engkau bertaubat

Anda mungkin juga menyukai