ABSTRAK Sona
ABSTRAK Sona
Pada anak usia 3-5 tahun reaksi terhadap hospitalisasi adalah menolak
makan, agresif, menangis, tidak kooperatif. Reaksi ini akan mempersulit perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan, sehingga diperlukan tindakan keperawatan
yang menyenangkan. Lewat terapi bermain origami yang berprinsip
meminimalkan stressor, mencegah perasaan kehilangan, dan meminimalkan rasa
takut terhadap perlukaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi
bermain origami terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak
usiaprasekolah (3-5 tahun) selama perawatan diruang anak RSUD Blambangan
Banyuwangi 2017.Desain penelitian menggunakan pre eksperimenta dengan
teknik One-group pra-post test design. Sampel sejumlah 15 anak dengan teknik
purposive sampling. Data diperoleh dari observasi sebelum dan sesudah
pemberian terapi bermain, kemudian dilakukan scoring, tabulating dan uji statistic
menggunakan Wilcoxon match pair test.Hasil perhitungan diperoleh jumlah
peringkat yang terkecil sebesar 120, selanjutnya angka 120 dibandingkan dengan
harga kritis Wilcoxon pada tabel 2 demana pada N=15 dengan taraf kesalahan
(α)= 0,05 diperoleh angka sebesar 8. Angka 120>8, maka hipotesis alternative
diterima, artinya ada pengaruh terapi bermain origami terhadap tingkat kecemasan
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di ruang anak RSUD
Blambangan Banyuwangi tahun 2017.Pemberian terapi origami ini dapat
diterapkan sebagi salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan
kecemasan anak usia prasekolah selama menjalani hospitalisasi