Dosis dari parasetamol untuk nyeri dan deman oral 2-3 dd 0,5-1 g,
maks 4 g/hari, pada penggunaan kronis maks. 2,5 g/hari. Anak–anak 4–6
dd 10 mg/kg, yakni rata–rata usia 3-12 bulan 60 mg, 1-4 tahun 240–360
mg, 4–5x sehari (Tan Hoan Tjay, 2007).
Dewasa ini dianggap sebagai zat antinyeri yang paling aman, juga
untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Efek analgetisnya diperkuat
oleh kodein dan kofein dengan kira – kira 50%. Reabsorpsinya dari usus
cepat dan praktis tuntas, secara rektal lebih lambat. Dalam hati zat ini
diuraikan menjadi metabolit– metabolit toksis yang diekskresi dengan
kemih sebagai konyugat–glukuronida dan sulfat. Efek sampingnya tak
jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitivitas dan kelainan darah.
Overdose dapat menimbulkan antara lain mual, muntah, dan anoreksia.
Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman, juga selama
laktasi walaupun mencapai air susu ibu. Interaksi pada dosis tinggi dapat
memperkuat efek antikoagulansia tetapi pada dosis biasa tidak interaktif.