PENERAPAN KONSEP
ECO INDUSTRIAL PARK
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Penerapan Konsep Eco Industrial Park pada
Industri ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada
matakuliah manajemen lingkungan. Selain itu, makalah ini juga dapat menambah
pengetahuan mahasiswa atau pembaca mengenai Konsep Eco Industrial park.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Olehnya itu,
penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.Karenanya, saran
dan kritik yang membangun selalu penyusun harapkan demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Penulis
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dewasa ini yang menjadi bahan perdebatan adalah bagaimana menyusun
suatu pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Semakin meningkatnya
populasi manusia mengakibatkan tingkat konsumsi produk dan energi meningkat juga.
Permasalahan ini ditambah dengan ketergantungan penggunaan energi dan bahan baku yang
tidak dapat diperbarui. Pada awal perkembangan pembangunan, industri dibangun sebagai
suatu unit proses yang tersendiri, terpisah dengan industri lain dan lingkungan. Proses
industri ini menghasilkan produk, produk samping dan limbah yang dibuang ke lingkungan.
I.3 TUJUAN
BAB II
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 3
PEMBAHASAN
a. Defenisi
Benturan (ketidakserasian) antara dunia bisnis dengan alam, antara ekonomi
dan ekologi ,terutama karena adanya kenyataan bahwa alam adalah suatu silklus,
sedangkan sistem industri adalah adalah linear.Sistem linear (siklus terbuka)
memanfaatkan energi dan sumberdaya alam kemudian mentransportasikannya
menjadi produk ditambah limbah.Limbah yang dihasilkan kemudian di buang dan
akhirnya membuang produkunya setelah dimanfaatkan.Pola produksi dan konsumsi
yang berkelanjutan membutuhkan suatu siklus yang tertutup,meniru proses
ekosistem.Untuk mencapai pola siklus tertutup, dibutuhkan rancangan ulang yang
mendasar dari bisnis dan ekonomi,pola siklus terbuka harus di ubah menjadi pola
siklus tertutup.
Eco-industrial park (EIP)merupakan sekumpulan industri(penghasil produk
jasa) yang berlokasi pada suatu tempat dimana para pelaku-pelaku di dalamnya secara
bersama mencoba meningkatkan perfomansi lingkungan, ekonomi, dan
sosialnya.Tujuan dari EIP ini tidak lain adalah memperbaiki perfomansi ekonomi bagi
industri-industri didalamnya melalui minimalisasi dampak lingkungan.Dalam hal ini
pendekatan-pendekatan yang dilakukan akan diarahkan pada :desain hijau (green
design) infrasturktur , perencanaan dan penerapan konsep produk bersih, pencegahan
polusi, efisiensi energi, dan hubungan antara perusahaan-perusahaan (inter-company
partnering).
Oktober 1996,hasil workshop yang diselenggarakan oleh United States
President’s Council untuk pembangunan berkelanjutan menyebutkan dua defenisi
penting untuk sebuah EIP.Pertama,EIP merupakan suatu komunitas bisnis yang
bekerjasama satu sama lain dan serta melibatkan masyarakat disekitarnya untuk lebih
mengefisienkan pemanfaatan sumber daya (informasi,material,air,energi,infrastruktur,
dan habitat alam) secara bersama-sama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia
bagi kepentingan bisnis dan juga masyarakat sekitarnya.Defenisi kedua mengenai EIP
adalah suatu sistem industri yang merencanakan adanya pertukaran material dan
energi guna meminimalisasi penggunaan energi dan bahan baku, meminimalisasi
sampah, dan membangun suatu ekonomi berkelanjutan, ekologi dan hubungan sosial.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 4
EIP merupakan evolusi dari konsep dari kawasan-kawasan industri yang sudah
ada.EIP mencoba mengkoreksi konsep kawasan-kawasan industri yang sudah ada
selama ini.Konsep kawasan industri yangs selama ini hanyalah merupakan kumpulan
industri yang hampir sama sekali tidak memiliki keterkaitan terutama dalam
pengelolaan lingkungan, atau dengan kata lain, konsep kawasan industri tradisional
memiliki pertentangan dan mengindahkan konsep co-lokasi (co-location) dalam
perkembangannya.Konsep co-lokasi mengembangkan cara-cara baru untuk meraih
suatu kesinergian dan efisiensi yang lebih besar lagi, dengan memperkuat prospek-
prospek peningkatan nilai tambah dalam proses-proses industri yang diambil dari
keuntungan yang diperoleh karena pengelompokan industri pada suatu kawasan.
Perbedaan Eco industrial-park dengan kawasan industri biasanya menurut
Anca-Katrin Fleig (2000) adalah:
Tingginya kerjasama/pertukaran antara perusahaan-perusahaan , pengelola
kawasan dan para pembuat kebijakan lokal diwilayah tempat EIP tersebut
berada.
Para pelaku usaha dalam EIP selalu bekerja keras untuk mewujudkan visi dari
aktivitas industri yang dilakukan untuk mencapai suatu keberlanjutan yang
berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial dan ekologis.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 5
membantu para anggotanya untuk memperoleh efisiensi ekonomi yang lebih
besar melalui kolaborasi tersebut.
Konsep EIP ini akan memberikan keuntungan lebih bagi industri-
industri kecil dan menengah.Lemahnya kemampuan industri kecil dan
menengah terhadap akses informasi , merupakan kendala besar bagi mereka
untuk meraih pasar dan menghadapi persaingan dari skala ekonomi perusahaan
lokal.
Manfaat Bagi Lingkungan
Penerapan konsep EIP akan mengurangi banyak sumber-sumber polusi,
limbah, dan sampah juga mengurangi pemanfaatan sumberdaya alam secara
berlebihan .Dari sisi perusahaan yang merupakan anggota EIP dengan
penerapan konsep EIP ini akan mengurangi beban mereka terhadap tuntutan
ramah lingkungan melalui pendekatan yang lebih inovatif bagi penerapan
produksi bersih, diantaranya termasuk usaha-usaha pengendaliaan polusi,
efisiensi energi,manajemen limbah, pemulihan sumber daya alam, dan teknik
serta metode lainnya bagi penerapan konsep manajemen lingkungan.
Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan meningkatnya performansi perusahaan-perusahaan anggota EIP akan
menjadikan EIP sebagai suatu kekuatan alat pembangunan ekonomi suatu
masyarakat.EIP akan memberikan kesempatan usaha-usaha baru bagi
masyarakat.Berkembangnya EIP akan menciptakan program-program baru
bagi kemajuan ekonomi regional bersangkutan dan juga memperoleh
keuntungan lingkungan dari kemajuan yang diperoleh dari sektor industri
mereka,diantaranya masyarakat disekitarnya akan memperoleh udara,air, dan
tanah yang lebih bersih, berkurangnya sampah dalam jumlah besardan
keuntungan-keuntungan lingkungan lainnya.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 6
dimanfaatkan lagi.Perwujudan dari suatu pertukaran hasil samping merupakan
hal yang paling esensial dalam penerapan strategi dalam melaksanakan konsep
ekologi industri.
Untuk mewujudkan suatu pertukaran hasil samping tidak hanya sebatas
pertukaran material atau pun energi saja.Akan tetapi membutuhkan dukungan
dari banyak pihak, sehingga pertukaran hasil samping yang dikembangkan
tidak hanya mendorong keuntungan dari sisi lingkungan saja (pengurangan
penggunaan sumber daya dan polusi), tetapi juga memberikan suatu
keuntungan ekonomi (peningkatan efisiensi dan produktivitas) dari para
pelaku yang terlibat, serta mendorong pembangunan masyarakat dalam rangka
pembangunan berkelanjutan.
Aplikasi awal dalam konsep sistem ekologi industri adalah desain dan implementasi
yang disebut ekosistem industri. Ekosistem industri ditandai oleh adanya simbiosis antar
industri, yaitu suatu hubungan antara dua atau lebih perusahaan yang melibatkan pertukaran
materi, energi, atau informasi dalam suatu cara yang saling menguntungkan. Model Ekologi
industri mengarah pada pertukaran material antar sektor industri yang berbeda, dimana
limbah dari salah satu industri tersebut menjadi cadangan bahan baku ( feedstock ) untuk
industri lainnya .
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 7
dan juga penggilingan semen serta penghasil pupuk. Semua bahan baku industri ini
tidak lain berasal dari limbah industri gula.
Aliran energi dan material
Industri utama dari perusahaan Guitang ini adalah industri gula. Hasil
samping yang utama dari pengilangan gula ini adalah ampas tebu yang kemudian
diolah menjadi pulp sebagai bahan baku kertas. Hasil samping lain dari
pengilangan gula ini adalah molase yang disuling menjadi produk alkohol dalam
bentuk etanol yang diolah menjadi pupuk tanaman. Sementara itu, sisa ampas lain
termasuk air yang telah melewati proses pengolahan terlebih dahulu disuplai ke
perkebunan tebu. Hasil samping dari pulp yang ditambah dengan sisa daun tebu
kering atau ampas pertanian yang mudah terbakar dimanfaatkan sebagai sumber
energi generator. Lumpur putih hasil samping dari pembuatan kertas diolah menjadi
semen.Untuk menjamin agar aliran material ini terus berjalan dengan baik dan
menjamin jumlah kualitas gula, anak perusahaan melakukan kerjasama dengan
petani di daerah setempat untuk membeli hasil panennya. Imbas lain adalah
bahwa perusahaan bertanggung jawab terhadap suplai air bagi perkebunan
mereka. Grup Guitang ini terus melakukan inovasi baru, diantaranya untuk masa
akan datang Guitang Group akan terus berencana melakukan pembangunan
peternakan sapi baru dengan menggunakan sisa gula sebagai pakannya,
pembangunan pabrik penghasil susu murni, susu bubuk dan yogurt untuk pasar
lokal, pembangunan rumah pengepakan daging sapi dan bone glue, pembangunan
plantasi biokimia untuk membuat asam amino berdasarkan produk-produk gizi.
Sebuah perusahaan pengembangan jamur menggunakan pupuk dari sisa pengolahan
susu dan perternakan sapi juga kemudian akan dikembangkan. Residu jamur akan
digunakan sebagai pupuk untuk tanaman tebu.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 8
Perusahaan Guitang juga melakukan usaha lain dengan memperluas skala
tanam tebu. Dengan keinginan-keinginan seperti, maka akan dikembangkan pelatiha
pelatihan bagi industri dan pemerintah tentang prinsip-prinsip eko industri dan
metode-metode pendekatan strategi produksi bersih. Beberapa tujuan jangka panjang
yang direncanakan adalah membangun sebuah kawasan eco-sugar untuk pertanian
tebu organik, dengan meningkatkan kandungan gula tebu per meter persegi lahan
dan memperpanjang masa panen, memperluas pabrik penggilingan kertas dengan
tujuan meningkatkan produksi hingga 30.000 ton per tahun dalam tiga fase,
membangun sebuah fasilitas produksi bahan bakar alkohol dari hasil samping molase
dan gula serta mengadopsi teknologi berklorida tinggi untuk pemucatan kertas.
Rencana yang akan dijalankan oleh Guitang ini didukung penuh oleh State
Environmental Protection Bureau China juga China National Cleaner Production
Center.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 9
dari pendirian kawasan industri terpadu di dekat kawasan pertanian masyarakat atau
lebih dikenal dengan kawasan agroindustri. Paling sedikit ada lima alasan utama
kenapa agroindustri ini penting untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi
Indonesia di masa depan, yakni karena:
a. Agroindustri mampu mentransformasikan keunggulan komparatif menjadi
keunggulan bersaing (kompetitif), yang pada akhirnya akan memperkuat daya
saing produk agribisnis Indonesia.
b. Produknya memiliki nilai tambah dan pangsa yang besar sehingga kemajuan
yang dicapai dapat mempengaruhi perekonomian nasional secara keseluruhan.
c. Memiliki keterkaitan yang besar baik ke hulu maupun ke hilir (forward and
backward linkages), sehingga mampu menarik kemajuan sektor-sektor lainnya.
d. Memiliki basis bahan baku lokal (keunggulan komparatif) yang dapat
diperbaharui sehingga terjamin sustainabilitasnya.
e. Memiliki kemampuan untuk mentransformasikan struktur ekonomi nasional dari
pertanian ke industri.
Seperti telah dijelaskan pada uraian sebelumnya bahwa pengembangan
agroindustri diIndonesia terbuka sangat luas, hal ini dimungkinkan karena adanya
dukungan faktor internal dan eksternal yang kuat. Faktor internal yang
memperkuat pengembangan agroindustri adalah:
a. Besarnya jumlah penduduk.
b. Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin meningkat.
c. Cukup tersedianya faktor-faktor produksi.
d. Kapasitas produksi yang idle.
e. Teknologi dasar pengolahan pangan yang sudah dikuasai.
Faktor eksternal yang mendukung bagi pengembangan industri pangan adalah:
a. Liberalisasi perdagangan dunia.
b. Perekonomian dunia yang semakin membaik.
c. Naiknya permintaan pangan dunia.
d. Tingginya konsumsi pangan olahan di masyarakat negara maju.
Pada pembahasan selanjutnya, akan diuraikan contoh kasus potensi penerapan
ekologi industri di Indonesia yang berbasis agro. Pada contoh kasus pertama,
kawasan industri yang dikaji adalah murni berbasis agro dimana tidak melibatkan
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 10
industri-industri berat, yakni Kawasan Agroindustri Poto Tano di Kabupaten
Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat
. Kawasan Agroindustri Poto Tano
Gambaran umum
Kawasan Agroindustri Poto Tano terletak di Desa Poto Tano, kecamatan
Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat. yang
memiliki sub agroekosistem Dataran Rendah Iklim Sedang (DRIS). Pemilihan lokasi
didasarkan pada hasil kesepakatan bersama antara Bappeda dengan Tim BPTP Nusa
Tenggara Barat. Kawasan Agroindustri Poto Tano terintegrasi dengan Program
Pengembangan Manajemen Kawasan Terpadu Pulau Sumbawa (mencakup 4
kabupaten dan 1 kota) yang difasilitasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Pengembangan Kawasan Agroindustri Poto Tano telah ditetapkan oleh Menteri
Negara Pembangunan Daerah Tertinggal tanggal 9 September 2008, Penetapan
komoditas unggulan dan inovasi teknologi didasarkan pada pertimbangan: peluang
pasar dari masing-masing komoditas unggulan dan penunjang, potensi lahan dan
kesesuaian agroekosistem, tingkat penerapan teknologi oleh petani, tingkat
kemudahan dan peluang penerapan inovasi oleh petani, potensi peningkatan hasil,
potensi peningkatan pendapatan dan keuntungan, ketersediaan inovasi teknologi,
potensi pengembangan usaha pengolahan hasil (potensi komoditas sebagai bahan
baku industri) Sesuai dengan tujuan awal,program pengembangan Kawasan
Agroindustri Poto Tano diarahkan untuk:
a. Meningkatkan ekspor produk agroindustri melalui peningkatan efisiensi,
promosi dan mutu untuk peningkatan daya saing produk.
b. Meningkatkan mutu produk agroindustri olahan untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
c. Memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.
d. Memasyarakatkan pola kemitraan usaha antara petani produsen dan industri
pengolah yang saling menguntungkan.
Adapun sasaran program pengembangan kawasan agroindustri Poto Tano adalah:
a. Meningkatnya daya saing produk agroindustri olahan melalui peningkatan mutu,
produktivitas dan efisiensi.
b. Meningkatnya investasi dan ekspor dengan memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya manusia setempat.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 11
c. Semakin kuatnya struktur industri pangan hulu-hilir dan skala besar-menengah-
kecil.
d. Meningkatnya kemampuan penguasaan teknologi dan manajemen usaha agro
industri, baik untuk tenaga kerja, pengusaha dan aparat pembina.
Terkait dengan tujuan tersebut, maka peluang penerapan konsep ekologi industri
berbasis agroindustri di Kawasan Agroindustri Poto Tano sangat mungkin untuk
dilakukan.
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 12
Beberapa unit produksi yang dapat diintegrasikan diantaranya adalah pabrik
tahu, pengalengan daging sapi, tempat budidaya jamur pangan, pabrik pembuatan
bir, pembukaan lahan perkebunan anggur dan pabrik minuman herbal berbahan dasar
ekstrak daun anggur.Sentra peternakan sapi selain menghasilkan sapi bali varietas
unggul dengan skala ekspor juga akan menghasilkan limbah padat maupun cair
terutama dari kotoran sapi dengan jumlah yang relatif besar. Kotoran padat dan
cair ini dapat dialirkan ke unit digester anaerobik untuk memproduksi biogas yang
akan disuplai ke pabrik tahu maupun dialirkan ke pabrik pupuk organik yang
pupuknya akan disuplai untuk kebutuhan perkebunan sayuran dan perkebunan
anggur.
Digester anaerobik selain menghasilkan biogas juga menghasilkan air yang
akaya akan nutrien, air ini dapat dialirkan ke unit kolam pembiakan alga. Kolam
unit pembiakan alga juga akan menghasilkan air kaya nutrien yang dapat dialirkan
ke area budidaya kolam ikan akua kultur. Alga dan mikroba yang mati dapat
dialirkan ke unit pabrik pembuatan pupuk organik sebagai salah satu bahan bakunya.
Selain dari unit digester anaerobik dan kolam alga, air kaya nutrien juga dapat
berasal dari area budidaya ikan akuakultur. Air ini dapat digunakan untuk
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 13
keperluan perkebunan sayuran sehingga dapat mengurangi kebutuhan air untuk
keperluan tersebut. Sementara di sisi lain, pabrik tahu yang didirikan dapat dicukupi
kebutuhan bahan bakunya yakni kedelai dari perkebunan sayur-mayur yang
diantaranya menanam kedelai. Pabrik tahu ini akan menghasilkan limbah cair yang
masih kaya akan nutrien dan juga menghasilkan ampas tahu. Limbah cair yang masih
kaya akan nutrien ini dapat digunakan untuk campuran pakan sapi yang dicampur
dengan ampas tahu sehingga dapat mengurangi kebutuhan pakan sapi.
Daerah Kawasan Agroindustri Poto Tano merupakan lahan dataran rendah
dengan iklim sedang yang cenderung kering. Iklim seperti ini sangat cocok untuk
budidaya tanaman anggur. Di area perkebunan anggur dapat didirikan pabrik
pembuatan minuman beralkohol atau bir yang sisa-sisa residunya dapat digunakan
oleh tempat pembudidayaan anggur sebagai zat aditif kaya nutrien. Selain dari produk
anggur, sisa dari daun-daun tanaman anggur dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan minuman herbal dari ekstrak daun anggur. Produk ini telah terbukti
dapat diterima di pasar internasional sehingga sangat potensial untuk
dikembangkan. Semua komoditas dari kawasan industri ini dapat dipasarkan baik
untuk skala daerah setempat, nasional maupun internasional.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Ekologi industri merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengelola aliran
energi atau material sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan menghasilkan sedikit
polusi. Penerapan konsep ekologi industri tesebut sangat diperlukan dalam rangka
pembangunan industri yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
III.2 SARAN
Setelah membaca isi makalah ini penulis sangat menyarankan mari kita jaga bumi kita
agar tidak sampai tercemar salah satunya dengan menerapkan konsep eco industrial park ini
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 14
Daftar Pustaka
@ ivannet
TEKNIK TEKSTIL Page 15