Anda di halaman 1dari 14

KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS

TUGAS AHKIR SEMESTER

WAWANCARA MANAJER GRAND CITY

Anggota Kelompok:

KP D

Cindy Estrelita 130215094 Enos Anastasis 130315195


Michelle Hartono 130315009 Gandhi Gumilang 130214357
Thomas Setiawan 130215192 Yohanes Sugihono W. 130315089
Ian Gani 130215142 Farsa Marwah 130214187
Angelita M 130214454 Alfonsus Liguori 130215904
Devie Yerina Putri 130214348 Agata Putra 130214138
Johanes Yoshua P. 130214233

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan apabila ingin berkembang dan terus beroperasi untuk jangka panjang
pasti membutuhkan seorang pemimpin yang baik. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pemimpin sudah seharusnya bersikap mendorong, menuntun, dan membimbing
asuhannya, karena pemimpin selain harus memprestasikan dirinya sendiri juga
harus bisa memprestasikan/mengembangkan bawahannya agar bisa dibilang
berhasil. Hal yang harus dimiliki oleh pemimpin yang baik bisa seperti adil, jujur,
bijaksana, bertanggung jawab, visioner, inspiratif, dan lain lain.

Tugas seorang pemimpin bukan hanya memberi perintah pada bawahannya, tapi
dia juga harus dapat mendorong dan memotivasi pekerja mereka agar bekerja lebih
giat. Cara mendorong dan memotivasi pekerja dilakukan oleh pemimpin dengan
cara yang berbeda-beda. Hal ini tergantung tipe mana pemimpin mereka itu. Satu
pegawai dapat merasa cocok dengan leadership tipe charismatic dan yang satunya
tidak. Seorang pemimpin yang baik dapat mengkondisikan tipe mana yang akan
menjadi pilihannya untuk mengatur bawahannya namun tetap memotivasi bawahan
tersebut.

Satu tipe leadership dengan leadership lainnya sangat berbeda dan memiliki
kelemahan dan kelebihan tersendiri. Sehingga dalam makalah ini akan dibahas
tentang leadership yang dilakukan pada Mall Grand City Surabaya. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan metode wawancara dan narasumber sendiri adalah
manajer SDM pada Mall Grand City Surabaya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana manajer SDM Mall Grand City Surabaya menggunakan
leadership nya?
1.2.2 Apakah tipe leadership itu cocok digunakan pada Mall Grand City
Surabaya?
1.2.3 Apakah tipe leadership itu efektif saat digunakan pada Mall Grand City
Surabaya?
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Ahkir Semester
mata kuliah Kepemimpinan dalam Bisnis yang lebih rincinya adalah untuk:

1.3.1 Mengetahui bagaimana manajer SDM Mall Grand City Surabaya


menggunakan leadershipnya
1.3.2 Mengetahui apakah tipe leadership itu cocok digunakan pada Mall Grand
City Surabaya
1.3.3 Mengetahui apakah tipe leadership itu efektif saat digunakan pada Mall
Grand City Surabaya
BAB II

KAJIAN TEORI

2. 1 Company Profile
1. Profil Jenio
Nama: Jenio Samuel Tonando

Lulusan: 1. Macquarie University, Australia dan 2. Coventry University, UK


Gelar: Diploma of Business Admin, dan Bachelor of Arts Major in Business and
Marketing with Honours
2. Grand City Mall

Grand City Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya yang cukup
terkenal. Bangunan mall didirikan pada tahun 2009. Pada Maret 2009 barulah
berdiri Grand City Convention and Exhibition Hall seluas 21 ribu m2.

 Sejarah
Grand City Surabaya berada dibawah naungan PT Hardayawidya Graha ini
terinspirasi dari Suntec Singapura yang direncanakan menjadi tempat paling
representatif untuk kegiatan-kegiatan berskala besar dan Internasional.
Selama 3 tahun pengelolaan melakukan riset pasar dan tercetuslah gagasan
untuk menghadirkan gaya hidup lebih dari one stop shopping, tetapi juga
one stop MICE. Selain convention hall, diatas lahan seluas 4,5 hektare ini
akan berdiri mall, area perkantoran, hotel bintang lima dan apartemen yang
saling terintegrasi. Pengunjung yang dibidik pun adalah kalangan atas yang
ingin serba praktis, cepat, mudah dan nyaman. Untuk lalu lintas pengunjung,
pemgelola telah menyiapkan lahan parkir ditiap lantai mall yang terhubung
dengan convention. Total kapasitas parkir dalam ini mampu menampung
sekitar 2.500 kendaraan. Mall ini akhirnya dibuka dan diresmikan pada
tanggal 10 Oktober 2010.
 Visi dan Misi
Visi : Menjadikan Grand City Mall dan Convention sebagai go green mall
di Surabaya
Misi : Berupaya keras dalam menjalankan dan mendukung kegiatan-
kegiatan peduli lingkungan
3. UD Kita Makmur

2. 2Teori

Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau skill seseorang untuk


mempengaruhi suatu kelompok atau seseorang yang gunanya mencapai sebuah visi
atau tujuan yang sudah ditetapkan.

2.2.1 Behavioural theories of leadership

Teori yang menjunjung tinggi dan menomor satukan perilaku spesifik yang bisa
dipelajari tentang perbedaan antara seorang pemimpin dan bukan pemimpin.

2.2.2 Leadership type

Tipe leadership umumnya dibagi menjadi tiga yaitu charismatic leadership,


transactional leadership, dan transformational leadership.
2.2.3 Charismatic leadership

Teori kepemimpinan karismatik biasanya berkaitan dengan rasa hormat


pengikut/karyawan/bawahan yang timbul karena hasil pengamatan atas perilaku
dan sifat pemimpin tersebut.

Pimpinan yang menggunakan gaya kepemimpinan karismatik biasanya dapat


dilihat dari ciri-ciri seperti dibawah ini:

1. Memiliki visi dan dapat menjealskan visi tersebut dengan jelas dan lugas
2. Dia rela berkorban meskipun ditanggung secara pribadi atau personal
3. Pemimpinnya dapat melihat hambatan secara realistis dan mendapatkan
sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perbaikan
4. Pemimpin terbuka terhadap pendapat orang lain dan cepat tanggap atas
kebutuhan bawahannya
5. Tidak konvensional

Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah:

1. Keputusan akan cepat diambil karena mutlak hak pemimpin, tidak ada
bantahan dari bawahan
2. Pemimpin bersifat otoriter pasti bersifat tegas, shingga apabila bawahan
melakukan kesalahan, pemimpin tidak akan segan untuk menegur
3. Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan leadership tipe karismatik adalah:

1. Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
2. Menimbulkan permusuhan, keluhan, dan rawan adanya karyawan keluar
karena tidak merasa nyaman
3. Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggap hal itu sebagai pembangkanan
4. Kreativitas bawahan di batasi karena tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pendapat
5. Mudah melahirkan kubu yang berbeda antara suka dan tidak dengan
pemimpinnya karena pemimpin yang terlalu dominan
6. Disiplin yang ada terlihat seperti hukuman
7. Pengawwasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol

2.2.4 Transactional leadership

Kepemimpinan transaksional adalah tipe kepemimpinan yang memotivasi anggota


mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan tuntutan
tugas. Kepemimpinan transaksional merupakan salah satu gaya kepemimpinan
yang intinya menekankan transaksi di antara pemimpin dan bawahan.

Kepemimpinan transaksional memungkinkan pemimpin memotivasi dan


mempengaruhi bawahan dengan cara mempertukarkan reward dengan kinerja
tertentu.

Kepemimpinan Transaksional mendasarkan pada asumsi bahwa kepemimpinan


merupakan kontrak sosial antara pemimpin dan para pengikutnya. Pemimpin dan
para pengikutnya merupakan pihak-pihak yang independen yang masing-masing
mempunyai tujuan, kebutuhan dan kepentingan sendiri. Sering tujuan, kebutuhan
dan kepentingan tersebut saling bertentangan sehingga mengarah ke situasi konflik.
Misalnya, di perusahaan sering tujuan pemimpin perusahaan dan tujuan karyawan
bertentangan sehingga terjadi perselisihan industrial.

Dalam teori kepemimpinan ini hubungan antara pemimpin dan para pengikutnya
merupakan hubungan transaksi yang sering didahului dengan negosiasi tawar
menawar. Jika para pengikut memberikan sesuatu atau melakukan sesuatu untuk
pemimpinnya, pemimpin juga akan memberikan sesuatu kepada para pengikutnya.

Kelebihan transactional leadership:

1. dapat memotivasi secara individu


2. meningkatkan kerja pegawai secara individu

Kekurangan transactional leadership:


1. Munculnya persaingan dalam individdu
2. Komitmen bawahan terhadap perusahaan hanya jangka pendek
3. Aktivitas pekerjaan bawahan hanya terfokus pada negosiasi upah serta
mengabaikan pemecahan masalah atau visi Bersama
4. Komitmen bawahan terhadap organisai akan tergantung pada sejauh mana
kemampuan organisasi dalam memenuhi keinginan bawahan

2.2.5 Transformational leadership

Kepemimpinan transformasional adalah jenis gaya kepemimpinan yang dapat


menginspirasi perubahan positif pada mereka yang mengikuti

Konsep kepemimpinan transformasional awalnya diperkenalkan oleh ahli


kepemimpinan dan penulis biografi presiden James McGregor Burns. Menurut
Burns, kepemimpinan transformasional dapat dilihat ketika para pemimpin dan
pengikut satu sama lain membuat langkah untuk maju ketingkat yang lebih tinggi
dalam hal moral dan motivasi.

Kepemimpinan transformasinal dibutuhkan karena dapat membuat perubahan


dramatis, tuntutan transparansi, persaingan hebat,kepedulian besar terhadap
kepemimpinan, dan dibutuhkannya pemimpin yang bisa mengawal perubahan yang
akan terjadi.

Ada beberapa cara seorang pemimpin transformasional memotivasi karyawannya,


yaitu dengan:

1. Mendorong karyawan untuk lebih menyadari arti penting hasil usaha;

2. Mendorong karyawan untuk mendahulukan kepentingan kelompok; dan

3. Meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri dan
aktualisasi diri;
4. Dan yang penting itu adalah bagaimana keahlian komunikasi dari pemimpin.
Bagaimana seorang pimpinan itu mengkomunikasikan bagaimana visi dan misi
perusahaan kepada bawahan.

Komponen dari transforming leadership:

1. Idealized influence

Pemimpin transformasional berfungsi sebagai panutan bagi anggotanya. Misalnya


saja pemimpin harus menunjukkan bahwa ia memiliki pendirian yang kuat, bisa
hadir pada masa-masa krisis, menunjukkan value penting dan utama pada
bawahannya.

2. Individualized consideration

Kepemimpinan transformasional juga melibatkan dukungan dan dorongan dari


anggotanya. Dalam hal yang sifatnya mendukung pekerjaan, pemimpin
transformasional harus menjaga jalur komunikasi agar tetap terbuka antara dirinya
dan bawahannya. Hal ini membuat anggota merasa bebas untuk berbagi ide dan
pemimpin dapat menerima langsung ide unik dan brilian yang bisa dikemukakan
anggotanya.

3. Inspirational motivation

Pemimpin transformasional harus memiliki visi yang jelas sehingga bisa


mengartikulasikan visi tersebut kepada anggotanya. Selain itu pemimpin juga harus
bisa membantu anggotanya mendapatkan gairah dan motivasi untuk memenuhi
tujuan yang ingin dicapai dan pemimpin demi mewujudkannya disarankan untuk
menggunakan kata-kata yang bersemangat juga. Pemimpin harus berbicara secara
optimis dan antusias agar anggotanya dapat terbawa mood dan termotivasi untuk
berkembang lebih baik.

4. Intellectual stimulation
Pemimpin transformasional harus mendorong kreaativitas anggotanya. Pemimpin
demi mencapai kreativitas harus berusaha untuk mengeksplorasi cara baru dalam
mengerjakan sesuatu dan memberi kesempatan baru untuk belajar mengembangkan
ide dan kreativitas seluruh anggotanya.

Kelebihan dari kepemimpinan transformasional adalah:

1. Tidak membutuhkan biaya yang besar


2. Komitmen yang timbul pada karyawan bersifat mengikat emosional
3. Mampu memberdayakan potensi karyawan
4. Meningkatkan hubungan interpersonal

Kekurangan dari kepemimpinan transformasional adalah:

1. Waktu yang lama agar komitmen bawahan tumbuh terhadap pemimpin


2. Tidak ada jaminan keberhasilan bawahan secara menyeluruh
3. Membutuhkan perhatian pada detail
4. Sulit dilakukan apabila anggota banyak
BAB III

HASIL WAWANCARA

Manager Ranchmarket Grandcity

Ranchmarket adalah pasar modern yang dibeli oleh grandcity.

Gaya kepemimpinan jenio di ranchmarket grandcity, reward punishment.

Gaya kepemimpinan Jenio saat menjabat sebagai manajer di GrandCity adalah tipe
reward punishment yang dapat digolongkan menjadi transactional leadership.

Jenio pada suatu saat tertentu akan menjadi manajer yang tegas, misalnya saja pada
saat inspeksi dan sedang rapat bulanan namun pada saat hari biasa beliau akan
menjadi manajer yang ramah terhadap bawahannya sehingga mereka tidak merasa
canggung kepada dirinya.

Tugas Jenio sebagai manajer disini adalah untuk mengurus barang, stock opname,
preorder barang, dan mengurus karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar.
Selain itu, tugas Jenio juga menjadi pihak ketiga antara ranchmarket dengan kantor
bagian atas.

Cara grandcity untuk membuat karyawan berkerja dengan baik, yaitu dengan
mengadakan meeting evaluasi setiap senin dan kamis untuk smua karyawan. Selain
itu juga ada meeting dihari jumat, namanya meeting SPV.

Biasanya smua masalah yang terjadi di grandcity akan dibuka hari jumat dan
karyawan yang melakukan kesalahan akan disidang di hari senin. Disitu biasanya
ramai karena ada samua karyawan grandcity dan untuk karyawan yang salah akan
dievaluasi atas kesalahannya di depan smua karyawan. Setelah itu akan diberikan
pengarahan selalu dan jika kinerjanya tetap kurang baik akan diberikan Surat
Peringatan.

Kepemimpinan Reward dan punishment yang dilakukan jenio di grandcity:


REWARD

 Jenio pada saat menjadi manajer, kepemimpinan yang beliau gunakan


adalah reward and punishment. Beliau memberikan reward apabila
karyawannya bekerja dengan baik menurut dia, sehingga bisa juga disebut
reward tutup sebelah mata karena penilaiannya lumayan subjektif dan
fleksibel. Misalnya saja apabila pada jam istirahat (12-1) karyawannya ingin
istirahat jam 11-1 maka diperbolehkan asal hasil kerja nya baik dan tepat
waktu.
 Bonus dan keuangan lain tidak ada, karena itu bukan wewenangnya.

PUNISHMENT

 Jenio memberikan punishment seperti pimpinan pada umumnya yaitu


dengan diberikan Surat Peringatan atau dipecat.

 Ada pula siding setiap senin dan jumat yang dilakukan secara rutin untuk
mengevaluasi karyawan secara terbuka. Hal ini menurut Jenio memancing
rasa malu pada karyawan agar tidak lagi di evaluasi didepan umum.

 Contoh masalah yang pernah terjadi: cashier ranchmarket grandcity


memainkan member supermarket grandcity jadi org beli tidak ditawari
untuk buat member, namun setiap ada pembeli, akan digunakan member
milik cashier sendiri, karena dengan begitu stiap poin pembelian dari
pelangggan akan menjadi milik cashier dan dabat digunakan untuk
keuntungannya saja. Akibat dari kesalahannya tersebut, cashier langsung di
pecat, karena hal ini berhubungan langsung dengan uang.

 Jika kesalahan dilakukan cashier pada umumnya dipecat karena


berhubungan dengan uang, namun apabila karyawan lain yang misalnya
melakukan salah pencatatan maka ia hanya akan diberikan Surat Peringatan.

 Ada SP 1 dan SP 2.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Jenio adalah seseorang manager Mall Grandcity Surabaya, gaya


kepemimpinan yang Jenio pakai saat menjadi seorang manager adalah berupa
Reward dan Punishment. Reward yang diberikan disebut Reward sebelah mata
yaitu bagi bawahannya yang telah bekerja dengan baik dan terpercaya akan
diberikan reward. Dan punishment yang diberikan Jenio berupa surat peringatan
atau dipecat, ada pula SP1 dan SP2. Cara Grandcity memperlakukan karyawannya
agar bekerja dengan baik yaitu dengan mengadakan meeting setiap senin dan kamis
bagi seluruh karyawan dan meeting pada hari jumat yang bernama meeting SPV.

Bisa dibilang tipe leadership Jenio adalah transactional leadership karena


metode reward punishment sama dengan give and take.

4.2 Saran

Tipe leadership yang digunakan oleh ranchmarket grandcity sudah baik, namun
apabila tipe leadership ini masih digunakan untuk jangka panjang maka apabila
perusahaan tidak memiliki sesuatu untuk diberi kepada bawahannya maka banyak
karyawan akan bailout. Selain itu metode ini membuat loyalitas karyawan juga
lemah dan tidak merasa terikat dengan perusahaan secara mental.

Selain kedua hal diatas, transactional leadership juga dapat membuat persaingan
dalam perusahaan tinggi karena semakin besar usaha mereka maka perusahaan akan
semakin besar memberi reward kepada mereka.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.linkedin.com/pulse/leadership-transactional-vs-transformational-winda-
dwi-astuti-zebua

https://pasberita.com/pengertian-kepemimpinan-dan-pemimpin-yang-baik/

https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/

https://muharamtuhalal.wordpress.com/2011/12/05/kepemimpinan-
transformasional/

Anda mungkin juga menyukai