UAS
UAS
Anggota Kelompok:
KP D
UNIVERSITAS SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan apabila ingin berkembang dan terus beroperasi untuk jangka panjang
pasti membutuhkan seorang pemimpin yang baik. Menurut Ki Hajar Dewantara,
pemimpin sudah seharusnya bersikap mendorong, menuntun, dan membimbing
asuhannya, karena pemimpin selain harus memprestasikan dirinya sendiri juga
harus bisa memprestasikan/mengembangkan bawahannya agar bisa dibilang
berhasil. Hal yang harus dimiliki oleh pemimpin yang baik bisa seperti adil, jujur,
bijaksana, bertanggung jawab, visioner, inspiratif, dan lain lain.
Tugas seorang pemimpin bukan hanya memberi perintah pada bawahannya, tapi
dia juga harus dapat mendorong dan memotivasi pekerja mereka agar bekerja lebih
giat. Cara mendorong dan memotivasi pekerja dilakukan oleh pemimpin dengan
cara yang berbeda-beda. Hal ini tergantung tipe mana pemimpin mereka itu. Satu
pegawai dapat merasa cocok dengan leadership tipe charismatic dan yang satunya
tidak. Seorang pemimpin yang baik dapat mengkondisikan tipe mana yang akan
menjadi pilihannya untuk mengatur bawahannya namun tetap memotivasi bawahan
tersebut.
Satu tipe leadership dengan leadership lainnya sangat berbeda dan memiliki
kelemahan dan kelebihan tersendiri. Sehingga dalam makalah ini akan dibahas
tentang leadership yang dilakukan pada Mall Grand City Surabaya. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan metode wawancara dan narasumber sendiri adalah
manajer SDM pada Mall Grand City Surabaya.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Ahkir Semester
mata kuliah Kepemimpinan dalam Bisnis yang lebih rincinya adalah untuk:
KAJIAN TEORI
2. 1 Company Profile
1. Profil Jenio
Nama: Jenio Samuel Tonando
Grand City Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan di Surabaya yang cukup
terkenal. Bangunan mall didirikan pada tahun 2009. Pada Maret 2009 barulah
berdiri Grand City Convention and Exhibition Hall seluas 21 ribu m2.
Sejarah
Grand City Surabaya berada dibawah naungan PT Hardayawidya Graha ini
terinspirasi dari Suntec Singapura yang direncanakan menjadi tempat paling
representatif untuk kegiatan-kegiatan berskala besar dan Internasional.
Selama 3 tahun pengelolaan melakukan riset pasar dan tercetuslah gagasan
untuk menghadirkan gaya hidup lebih dari one stop shopping, tetapi juga
one stop MICE. Selain convention hall, diatas lahan seluas 4,5 hektare ini
akan berdiri mall, area perkantoran, hotel bintang lima dan apartemen yang
saling terintegrasi. Pengunjung yang dibidik pun adalah kalangan atas yang
ingin serba praktis, cepat, mudah dan nyaman. Untuk lalu lintas pengunjung,
pemgelola telah menyiapkan lahan parkir ditiap lantai mall yang terhubung
dengan convention. Total kapasitas parkir dalam ini mampu menampung
sekitar 2.500 kendaraan. Mall ini akhirnya dibuka dan diresmikan pada
tanggal 10 Oktober 2010.
Visi dan Misi
Visi : Menjadikan Grand City Mall dan Convention sebagai go green mall
di Surabaya
Misi : Berupaya keras dalam menjalankan dan mendukung kegiatan-
kegiatan peduli lingkungan
3. UD Kita Makmur
2. 2Teori
Teori yang menjunjung tinggi dan menomor satukan perilaku spesifik yang bisa
dipelajari tentang perbedaan antara seorang pemimpin dan bukan pemimpin.
1. Memiliki visi dan dapat menjealskan visi tersebut dengan jelas dan lugas
2. Dia rela berkorban meskipun ditanggung secara pribadi atau personal
3. Pemimpinnya dapat melihat hambatan secara realistis dan mendapatkan
sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perbaikan
4. Pemimpin terbuka terhadap pendapat orang lain dan cepat tanggap atas
kebutuhan bawahannya
5. Tidak konvensional
1. Keputusan akan cepat diambil karena mutlak hak pemimpin, tidak ada
bantahan dari bawahan
2. Pemimpin bersifat otoriter pasti bersifat tegas, shingga apabila bawahan
melakukan kesalahan, pemimpin tidak akan segan untuk menegur
3. Mudah dilakukan pengawasan
1. Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
2. Menimbulkan permusuhan, keluhan, dan rawan adanya karyawan keluar
karena tidak merasa nyaman
3. Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggap hal itu sebagai pembangkanan
4. Kreativitas bawahan di batasi karena tidak diberi kesempatan untuk
mengajukan pendapat
5. Mudah melahirkan kubu yang berbeda antara suka dan tidak dengan
pemimpinnya karena pemimpin yang terlalu dominan
6. Disiplin yang ada terlihat seperti hukuman
7. Pengawwasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol
Dalam teori kepemimpinan ini hubungan antara pemimpin dan para pengikutnya
merupakan hubungan transaksi yang sering didahului dengan negosiasi tawar
menawar. Jika para pengikut memberikan sesuatu atau melakukan sesuatu untuk
pemimpinnya, pemimpin juga akan memberikan sesuatu kepada para pengikutnya.
3. Meningkatkan kebutuhan karyawan yang lebih tinggi seperti harga diri dan
aktualisasi diri;
4. Dan yang penting itu adalah bagaimana keahlian komunikasi dari pemimpin.
Bagaimana seorang pimpinan itu mengkomunikasikan bagaimana visi dan misi
perusahaan kepada bawahan.
1. Idealized influence
2. Individualized consideration
3. Inspirational motivation
4. Intellectual stimulation
Pemimpin transformasional harus mendorong kreaativitas anggotanya. Pemimpin
demi mencapai kreativitas harus berusaha untuk mengeksplorasi cara baru dalam
mengerjakan sesuatu dan memberi kesempatan baru untuk belajar mengembangkan
ide dan kreativitas seluruh anggotanya.
HASIL WAWANCARA
Gaya kepemimpinan Jenio saat menjabat sebagai manajer di GrandCity adalah tipe
reward punishment yang dapat digolongkan menjadi transactional leadership.
Jenio pada suatu saat tertentu akan menjadi manajer yang tegas, misalnya saja pada
saat inspeksi dan sedang rapat bulanan namun pada saat hari biasa beliau akan
menjadi manajer yang ramah terhadap bawahannya sehingga mereka tidak merasa
canggung kepada dirinya.
Tugas Jenio sebagai manajer disini adalah untuk mengurus barang, stock opname,
preorder barang, dan mengurus karyawan untuk bekerja dengan baik dan benar.
Selain itu, tugas Jenio juga menjadi pihak ketiga antara ranchmarket dengan kantor
bagian atas.
Cara grandcity untuk membuat karyawan berkerja dengan baik, yaitu dengan
mengadakan meeting evaluasi setiap senin dan kamis untuk smua karyawan. Selain
itu juga ada meeting dihari jumat, namanya meeting SPV.
Biasanya smua masalah yang terjadi di grandcity akan dibuka hari jumat dan
karyawan yang melakukan kesalahan akan disidang di hari senin. Disitu biasanya
ramai karena ada samua karyawan grandcity dan untuk karyawan yang salah akan
dievaluasi atas kesalahannya di depan smua karyawan. Setelah itu akan diberikan
pengarahan selalu dan jika kinerjanya tetap kurang baik akan diberikan Surat
Peringatan.
PUNISHMENT
Ada pula siding setiap senin dan jumat yang dilakukan secara rutin untuk
mengevaluasi karyawan secara terbuka. Hal ini menurut Jenio memancing
rasa malu pada karyawan agar tidak lagi di evaluasi didepan umum.
Ada SP 1 dan SP 2.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Tipe leadership yang digunakan oleh ranchmarket grandcity sudah baik, namun
apabila tipe leadership ini masih digunakan untuk jangka panjang maka apabila
perusahaan tidak memiliki sesuatu untuk diberi kepada bawahannya maka banyak
karyawan akan bailout. Selain itu metode ini membuat loyalitas karyawan juga
lemah dan tidak merasa terikat dengan perusahaan secara mental.
Selain kedua hal diatas, transactional leadership juga dapat membuat persaingan
dalam perusahaan tinggi karena semakin besar usaha mereka maka perusahaan akan
semakin besar memberi reward kepada mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.linkedin.com/pulse/leadership-transactional-vs-transformational-winda-
dwi-astuti-zebua
https://pasberita.com/pengertian-kepemimpinan-dan-pemimpin-yang-baik/
https://rizqiyahratna.wordpress.com/2015/04/01/tipe-tipe-kepemimpinan-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya/
https://muharamtuhalal.wordpress.com/2011/12/05/kepemimpinan-
transformasional/