Anda di halaman 1dari 8

Beberapa pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari dapat digolongkan

ke dalam berbagai bidang, antara lain sebagai berikut.

A. Bidang Peternakan
Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan
pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih
banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah
digunakan oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya
Nusa Tenggara Barat. Hal ini menyebabkan ternak yang diberi formula tersebut bisa
lebih cepat perkembangannya gemuk dan bobotnya bertambah, meningkatkan kualitas
dan produksi susu ternak, dan mempercepat reproduksi.
Dibidang peternakan, teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin
untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak
terhadap penyakit, dan lain sebagainya.

Teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang kesehatan ternak, bermanfaat antara lain
untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan
cacing. Para ilmuwan juga telah berhasil menemukan pemanfaatan radiasi telah
membuat radiovaksin dan pengawetan produk ternak. Radiovaksin adalah teknik
pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Melalui vaksin ini, kekebalan atau antibodi
ternak dalam melawan penyakit dapat ditingkatkan. Dalam usaha perbaikan genetik
hewan ternak pun, energi nuklir dapat dimanfaatkan.

B. Bidang Pertanian
Dibidang pertanian, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk mendapatkan varitas tanaman
yang unggul seperti varitas padi dan kedelai melalui tehnik irradiasi.Pusat Aplikasi Isotop
dan Radiasi (PAIR) telah menghasilkan sejumlah varietas unggul yang baru dengan cara
mutasi oleh imbas radiasi, seperti varietas padi untuk dataran rendah dan dataran
tinggi, kedelai, dan kacang hijau. Sebagai contoh, dulu produksi padi sawah hanya 4 – 5
ton perhektar, namun dengan varietas unggul hasil mutasi radiasi, maka produktivitas
panen bisa ditingkatkan menjadi 7-11 ton perhektar.
Di antara manfaat dari teknologi nuklir adalah pengurangan penggunaan pupuk buatan
serta pendayagunaan dan peningkatan produktivitas lahan, pengendalian hama
tanaman.

C. Bidang Kedokteran
Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk diagnosa maupun
untuk pengobatan atau terapi.
Dengan menggunakan radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap
sel-sel kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu terpengaruh
selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa penyakit pasien tanpa harus
melakukan pembedahan, para dokter biasanya menggunakan sinar-X. Selain itu,
kedokteran nuklir juga mampu mendeteksi adanya kekambuhan penyakit kanker.
Sejak puluhan tahun lalu, berbagai rumah sakit nasional telah memanfaatkan
radioisotope produksi dalam negeri guna keperluan diagnosa atau pun terapi aneka
macam penyakit.

Bidang kedokteran telah mengambil manfaat dari teknik nuklir seperti pemeriksaan
medik dengan menggunakan pesawat gamma kamera, renograf-prototipe yang berguna
untuk diagnosis fungsi ginjal, pesawat sinar X-prototipe yang berguna sebagai diagnosis
anatomi organ tubuh, Thyroid uptake-prototipe untuk uji tangkap gondok, dan
brachterapi yang digunakan sebagai terapi kanker rahim, pemeriksaan jantung koroner,
dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan.

Selain untuk Brakiterapi, radisotop Cs-137 dan Co-60 juga dimanfaatkan untuk
Teleterapi, meskipun belakangan ini teleterapi dengan menggunakan radioisotop Cs-137
sudah tidak direkomendasikan lagi untuk digunakan. Meskipun pada dekade belakangan
ini jumlah pesawat teleterapi Co-60 mulai menurun digantikan dengan akselerator
medik. Radioisotop tersebut selain digunakan untuk brakiterapi dan teleterapi, saat ini
juga telah banyak digunakan untuk keperluan Gamma Knife, sebagai suatu cara lain
pengobatan kanker yang berlokasi di kepala.

Generator radioisotop-pun saat ini juga berperan besar dalam memproduksi radioisotop
untuk kesehatan, terutama kedokteran nuklir. Produksi, pengembangan dan
pemanfaatan generator Mo-99/Tc-99m merupakan dampak positif dalam aplikasi nuklir
untuk kesehatan dan farmasi. Dengan generator ini masalah-masalah faktor produksi
ulang, waktu, dan jarak terhadap tempat yang memproduksi radioisotop, selain juga
mengurangi dosis yang diterima oleh pasien.

Teknologi Nuklir untuk Pemandulan Vektor Malaria. Salah satu cara pemandulan
nyamuk/vektor adalah dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu
stadium perkembangannya. Radiasi untuk pemandulan ini dapat menggunakan sinar
gamma, sinar X atau neutron.

Kemampuan lainnya adalah menentukan lokasi kelainan pada keadaan di mana kadar
petanda tumor dalam darah meningkat. Manfaat lain dari teknik kedokteran nuklir
adalah dapat digunakan untuk memantau fungsi organ dan mendeteksi kerusakan yang
ditimbulkan oleh pengobatan, misalnya memantau fungsi jantung penderita yang
mendapat perawatan kemoterapi. Selain itu, pencitraan tulang menggunakan teknik
kedokteran nuklir merupakan cara untuk mendeteksi penyebaran kanker ke tulang.
Metode yang sama juga digunakan juga untuk memantau. teknologi nuklir juga sangat
membantu dalam penyembuhan penyakit jantung. Teknologi nuklit memiliki kemampuan
dalam mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit jantung koroner. Secara
umum teknik kedokteran nuklir dalam bidang kardiologi (penyakit jantung)
menggunakan kamera gamma yang dapat digunakan untuk menilai fungsi jantung
secara kualitatif dan kuantitatif. Selain itu, dapat pula dilakukan penilaian fungsi jantung
secara global maupun regional. Selain itu, untuk memindai paru-paru dan menilai
masalah pernapasan.

D. Bidang Energi
Penggunaan yang paling signifikan adalah reaktor nuklir sebagai sumber energi untuk
pembangkitan tenaga listrik dan untuk kekuasaan di beberapa kapal-kapal. Hal ini
biasanya dilakukan dengan metode yang melibatkan menggunakan panas dari reaksi
nuklir untuk tenaga turbin uap. Dibidang energi, tenaga nuklir telah dimanfaatkan secara
besar-besaran untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Untuk transportasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu pemanfaatan langsung reaktor
nuklir untuk transportasi dan pemanfaatan secara tak langsung dengan produksi
Hidrogen dari kelebihan panas reaktor nuklir, yang nantinya hidrogen tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari
reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan
energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan
panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan
mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dan/atau melakukan pekerjaan mekanis.

Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 15,7% listrik yang dihasilkan di seluruh
dunia (data tahun 2004) dan digunakan untuk menggerakkankapal induk,kapal pemecah
es, dan kapal selam nuklir.

E. Bidang Biologis
Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18).
Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari
H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses
fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
a) Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom


nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan
sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara
karbon-14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan,
sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu
tahun. Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini
berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan
dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

b) Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut

 Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.


 Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap
perkembangan tumbuhan.
 Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
 Mempelajari kesetimbangan dinamis.
 Mempelajari reaksi pengeseran.
F. Bidang Pangan
Dengan dosis radiasi tertentu bakteri dan salmonela yang ada pada produk makanan
dan minuman itu bisa dimatikan, sehingga kondisi makanan tetap segar dan utuh, dan
juga tidak ada efek samping.

Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan radiasi pengion yang
ditujukan untuk menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang
diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma,
sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu
pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging
buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan
(penyinaran dengan radiasi) suatu bahan untuk mendapatkan manfaat teknis.

G. Bidang Arkeologi
Menentukan umur fosil dengan C-14. Radioisotop memiliki peran yang masih sulit
digantikan oleh metode lain. Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil.
Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup
masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan konstan, sama dengan
kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan karena pengaruh sinar kosmis pada
sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan
makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak
makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam. Sebagai
akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun mengalami
peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan karbon-14 di
dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia
5730 tahun.

H. Bidang Hidrologi
a) Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur

Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya,
garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat
atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan
untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui.

b) Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah

Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya
digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop Na-24
ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat
pencacah radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam
yang mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan
tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang
berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan untuk
menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat.
I. Bidang Pertambangan
Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada
pertambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan
batuan. Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang
dapat diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis
atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya.
Penambahan tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak
dengan air yang dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui
pengeboran sumur baru. Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang
dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang
dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop kobal-57, kobal-58
dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion
ini akan bergerak bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut
dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal tersebut. Radiosotop
kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek
Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.

Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah
dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam
sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-
kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak
mentah telah diperoleh dengan cara ini.

J. Bidang Industri
Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan
digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di
perut bumi. Di bidang industri, teknologi nuklir pun sudah banyak digunakan, misalnya
untuk sterilisasi, pengujian kualitas bahan, konstruksi, dan banyak lagi.

a) Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Teknik ini berdasarkan sifat
bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan
makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau
ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan
lebih hitam.

b) Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan
dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang
diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih
kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
c) Pengawetan bahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena
inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada
pengawetan makanan melalui dua cara:

 Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti


merica, ketumbar, dan kemimiri.
 Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang
biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit.
d) Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.

e) Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

Dibidang industri, Distributed Control System (DCS) dan Nucleonic Control System
(NCS) telah dipergunakan untuk mendeteksi berbagai kesalahan atau kelainan pada
sistem kerja alat industri. DSC dan NSC akan secara otomatis melakukan pengendalian
jika terdapat ada kelainan dalam operasi terutama dalam sistem produksi.

K. Bidang Lain
Nuklir juga ternyata bisa dipakai untuk mengukur unsur serta kandungan partikel yang
bertebaran di udara.

Di zaman ini, pencarian air di bawah tanah dan menawarkan air asin, juga dilakukan
dengan menggunakan teknologi nuklir.

Kalau pemanfaatan iptek nuklir di Indonesia pada awal 1970 lebih ditekankan untuk
mencari kebocoran air dari berbagai dam, mengukur debit air sungai, dan sebagainya,
pada akhir-akhir ini pemanfaatan iptek nuklit digunakan untuk mencari sumber air tanah
dalam yang akan digunakan sebagai sumber air di daerah sulit air.

Pada bidang konstruksi, khususnya paka teknologi jalan. Teknologi nuklir digunakan
untuk mengukur kelembaban dan kepadatan tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan
teknologi nuklir juga digunakan untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk
industri, misalnya untuk menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90,
juga dapat digunakan untuk menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa
industri rokok di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga
kualitas rokoknya.

DAFTAR RUJUKAN:
Anonim. 2011. Manfaat radioaktif dalam bidang teknologi dan kehidupan sehari-hari.
(Online), (http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-
bidang.html), diakses 8 Desember 2012.
Anonim. 2011. Pemanfaatan Energi Nuklir. (Online),
(http://www.ut.ac.id/html/suplemen/pafi4446/pemanfaatan.htm), diakses 6 Desember
2012.
Aprilia, Ririn. 2011. Nuklir dan Pemanfatannya. (Online),
(http://nasional.news.viva.co.id/news/read/254284-nuklir-dan-pemanfaatannya),
diakses 6 Desember 2012.
Putra, Sinly Evan. 2007. Nuklir. (Online), (http://www.chem-is-
try.org/artikel_kimia/kimia_fisika/nuklir/), diakses 6 Desember 2012.
Wikipedia. 2012. Teknologi Nuklir. (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir), diakses 6 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai