Keekrasan Pada Anak
Keekrasan Pada Anak
pada Anak
MTS Darmawan
Satgas Perlindungan Anak IDAI
Departemen Anak FK UII
Latar Belakang
TUMBUH KEMBANG & SIKLUS KEHIDUPAN ANAK
Kualitas
Genetik/ Lingkungan/
Heredokonstitusional Ekosistem
Tumbuh
Kembang
MIKRO
Ibu, pengganti ibu
MINI
Ayah, adik, kakak, pengasuh,
Mainan, norma, aturan,
MESO
stimulasi
Tetangga, teman,
Sarana pendidikan,
Sarana kesehatan
MAKRO
Kebijakan pemerintah,
Profesi, WHO, ekonomi,
Politik, sosial budaya
KEBUTUHAN DASAR ANAK
Kebutuhan Fisis Biomedis:
Pangan/gizi; perawatan kes
dasar (ASI, imunisasi,
penimbangan teratur);
sandang; papan; higienis
Asuh sanitasi; kes jasmani; rekreasi
Asih
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
FISIK MOTORIK KASAR
& HALUS
PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL,
BAHASA KOGNITIF &
MORAL
Kekerasan terhadap Anak (KtA)
Mengupayakan :
hak hidup,
Masalah Global
nilai keadilan &
Menyangkut
Kemanusiaan kasih sayang.
SpA : posisi strategis
memberikan intervensi
Tujuan Manajemen Korban pada KtA
Dilakukan bersamaan
Pengumpulan bukti untuk kepentingan hukum
harus < 72 jam sejak kejadian
Prinsip : RADAR
Discuss
Assess danger
options
Refer to other
groups that
could provide
Assistance
Prinsip
Langkah penanganan kasus KtA : “RADAR”
Laporan UU no 23/2002
Family assessment
Perencanaan kasus
Kasus ditutup
ALUR PELAYANAN TERPADU DI RS
Pasien datang
Registrasi
Triage
PPT/UPP /Pasosmed:
• Konseling
• Pemeriksaan Fisik OK, ICU
IGD
• Pendampingan Perawatan
• Pelayanan
Polisi Spesialis
(sesuai kebutuhan)
LSM / LBH
Dalam satu wilayah
Shelter kabupaten/kota minimal
ada 2 Puskesmas PPKtP
MasaLah
SpA : sering menjadi orang pertama yang
berhadapan dg korban KtA.
BAYI
0-1 thn KEKERASAN-
EMOSIONAL
BALITA KEKERASAN –
1-5 thn SEKSUAL
ANAK KORBAN
KEKERASAN PENELANTARAN
ANAK
USEK
6-18 thn EKSPLOITASI ANAK
(ESKA)
REMAJA TRAFIKING
(Perdagangan anak/bayi)
10-18 thn
PERSENTASE KASUS KTA
MENURUT JENIS KEKERASAN
(N = 600)
723
490476
270264
210198
93
76
19,72%
Laki-laki
Perempuan
Ibu merupakan pelaku Paling Dominan yg melakukan tindak KtA dg tindakan paling
banyak 51.1% Mencubit, 45.5% Membentak dg suara keras/kasar dan 43.5%
membandingkan dg saudara/anak lainnya.
3000
2500
2000 Ayah
1500 Ibu
1000 Saudara
500
0
Dominasi Tindakan Kekerasan yg
terjadi dilingkungan keluarga Hasil Monev KPAI di 9 Prop
PERSENTASE TINDAKAN KEKERASAN TERBANYAK
Ibu
43.5% Mencubit
51.1%
Membentak
Saudara
45.5%
Membandingkan
Membentak
22% 31.7%
Mencubit
28.7%
Ayah
Menyebut
Bodoh
Membandingkan
48.1% 37.3% dengan saudara
Menyebut Bodoh,
35.3% Pemalas
Membentak
3000
2500
2000
Guru
1500
Teman Sekelas
1000
Teman lain kelas
500
0
Pelaku yg mendominasi
Tindak Kekerasan Di
Lingkungan Sekolah Hasil Monev KPAI di 9 Prop
PERSENTASE TINDAKAN KEKERASAN TERBANYAK
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
36.9%
380
34.8%
360
Mencubit
340 31.8%
Membentak
320
Menjewer
300 350 30.8%
280 300 24.8%
Guru
250 20.7%
200
600 150 Mencubit
49.1%
500 100
Mencubit Membentak
50
400
29% 28.9% 0 Menghina depan
Menhina
300 Teman Lain teman
depan teman
Kelas
200 Memukul
dng tangan
100
0
Teman Sekelas
Hasil Monev KPAI di 9 Prop
FAKTOR RISIKO & DAMPAK KtP/A
•Dampak KTA secara langsung
Faktor Anak menyebabkan kematian 5% dan
25% terjadi komplikasi serius
(Individu)
seperti : patah tulang, luka bakar
dan cacat menetap. (WHO)
•Dampak Jangka pendek :
Lebam, lecet, luka bakar, patah
- Faktor Keluarga/Orang PENURUNAN
tulang, kerusakan organ tubuh, KUALITAS
tua
robekan selaput dara, gangguan SDM
susunan syaraf
•Dampak Jangka panjang :
Gangguan fungsi/anggota
Faktor
Lingkungan/Masyarkat tubuh/cacat menetap, IMS,
contoh : Kemiskinan HIV/AIDS, kerusakan/gangguan
organ reproduksi, gangguan
mental emosional
Arah Kebijakan
ANAK SEHAT
DAN
BERKUALITAS
Life Cycle
Approached
Right Based
Approached
Aspek
Psikososial
RS Pendidikan, RSUD
Rumah Aman
RS : Pusat Pelayanan Terpadu (Shelter)
(PPT) MULTI DISIPLIN
APPROACH
KESEHAT LINTAS
RUJUKAN SEKTOR KEMENEG.PP-PA,
AN Penangaan Gawat
Darurat, Tatalaksana TERKAIT KEMENSOS,
Puskesmas Mampu Medis, Rujukan POLRI,
Tatalaksana Kasus KtA (medis dan non KEMENKUM-HAM,
medis) KEMENDIKNAS
INDIKATOR : KEMENDAGRI
Minimal 2 Pusk/Kab-Kota
67,40% Cakupan : - 335 Kab/Kota
- 1382 Pusk
FAKTOR RISIKO KtA
-Tingkat kriminalitas tinggi -Pergeseran budaya
-Layanan sosial rendah -Stress pada pengasuh anak
-Kemiskinan tinggi -Budaya hukuman badan
-Tingkat pengangguran tinggi -Pengaruh media massa
-Adat istiadat /Kebiasaan Faktor
masyarakat/ -Riwayat ortu dengan KtA
-Ortu remaja
sosial -Kurang kemampuan merawat anak
-Dukungan sosial rendah
-Keterasingan dari masyarakat
-Kemiskinan
-Kepadatan hunian
-Masalah interaksi dengan lingkungan
Risiko
-KDRT
-Riwayat depresi & masalah kesehatan
mental
-Prematuritas
Faktor Anak situasi -Kurang dukungan sosial
-Kurang persiapan kelahiran
-BBLR keluarga -Orangtua tunggal
-Anak Penyandang Cacat/ -Riwayat bunuh diri keluarga
Anak Berkebutuhan Khusus -Pola asuh
-Anak dengan masalah perilaku -Nilai yang dianut
-Kurang pengertian perkembangan anak
FAKTOR RISIKO KtA
1. Nilai/ norma yang ada di masyarakat
Faktor 2. hubungan antar manusia
Sosiokultural 3. Kemajuan zaman: pendidikan, hiburan,
olahraga, kesehatan, hukum, dsb
Situasi -Disiplin
-Konflik keluarga/ pertengkaran
pencetus -Masalah lingkungan yang
mendadak
Sikap/ -Penganiayaan
perbuatan -ketidakmampuan merawat
keliru -Peracunan
-teror mental
DAMPAK KtA PADA
TUMBUH KEMBANG ANAK
Adanya distorsi kognitif, seperti merasa salah, malu, menyalahkan diri sendiri
Dampak kecacatan pada fisik yang dapat mengganggu fungsi tubuh atau anggota
tubuh tersebut
Anak yang mengalami KtA berpotensi menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari
Dampak Kasus Kekerasan Seksual
Kehamilan
Prostitusi
Dampak Jangka Panjang KtA
Fokus :
◦ Adanya luka lama & baru yang sesuai urutan
kejadian peristiwa
◦ Amati adanya tanda perlawanan atau kekerasan
: gigitan, cakaran, ekimosis, hematom
◦ Kesesuaian tanda kekerasan dengan riwayat
kejadian.
Robekan baru di fossa navicularis
Robekan hymen
yang sudah menyembuh
1. Aspek Medis
2. Aspek Mediko Legal
3. Aspek Psikososial
4. Pendampingan
Rujukan dilakukan pada pemeriksaan pertama :
◦ kebutuhan dukungan psikologis,
◦ shelter, dan
◦ informasi mengenai hak mengajukan tuntutan
hukum
TATA LAKSANA
1. Aspek Medis
◦ Profesional & manusiawi sesuai kebutuhan korban
& sesuai standar
TATA LAKSANA
3. Aspek Psikososial :
◦ Pendampingan
◦ Konseling
◦ Penanganan krisis
◦ Kunjungan rumah
◦ Shelter & rumah aman
Pencegahan
Kepedulian semua
Identifikasi & menghilangkan faktor risiko:
◦ Atasi kemiskinan, cegah alkohol, narkoba
◦ Keluarga, perkawinan & kehamilan terencana
◦ Pendekatan pada keluarga dengan risiko tinggi cara
mendidik anak, menerima / menyadari anak berbeda,
disiplin
disediakan hotline dan “crisis centre” untuk OT
yang membutuhkan (keadaan darurat).
Pencegahan SCA
Pencegahan tetanus
◦ Tetanus dapat terjadi selama kekerasan seksual.
◦ Suntikan booster antitetanus toxoid 0.5 mL secara i.m.
dapat diberikan pada korban dengan luka terbuka yang
belum mendapatkan vaksinasi dalam 10 tahun.
Manajemen KORBAN yang DATANG DALAM
WAKTU 72 JAM SETELAH KEJADIAN