Di era global saat ini banyak tuntutan individu yang harus dicapai agar bisa hidup
mandiri, salah satunya dengan adanya penguatan pendidikan karakter karena aspek pendidikan
menjadi stimulus membina manusia ke arah tersebut. Sehingga “pembangunan karakter
melalui pendidikan dijadikan salah satu solusi terbaik agar tantangan masa depan dapat
terjawab, sehingga kebijakan implementasi pendidikan yang berbasis karakter dijadikan
sebagai kekuatan bangsa” (Trisiana, dkk, 2016, hlm.1). Dan manusia mempunyai hubungan
sebab akibat dalam kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu pembangunan sumber daya
manusia melalui pendidikan menjadi suatu keharusan. Manusia yang berkualitas selalu identik
dengan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, etos kerja (daya juang) yang tinggi,
kesigapan dan keterampilan serta berakhlak mulia (Maryani, 2017, hlm. 2).
Keterampilan menjadi salah satu aspek penting di setiap bidang, begitu pula pendidikan
yang menuntut manusia menjadi makhluk yang kreatif dan inovatif sehingga membentuk
sebuah keterampilan yang bisa mendukung kemajuan pendidikan. Hal ini membuat guru
sebagai sosok yang memiliki peran penting dalam pendidikan, menjadi tantangan untuk terus
berkarya menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif agar siswa bisa aktif mengikuti
pembelajaran dengan motivasi dan partisipasi tinggi. Sehingga guru harus mempersiapkan
strategi pembelajaran yang matang, seperti model dan media yang tepat sasaran disesuaikan
materi pelajaran dan kebutuhan siswanya.
Proses pembelajaran harus dirancang secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembagan fisik serta
psikologis siswa (Kemendikbud, 2017, hlm.1). Sejalan dengan uraian di atas Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menegaskan bahwa:
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan tiga rumusan masalah yaitu:
1) Bagaimana project citizen diterapkan pada pembelajaran geografi di sekolah?
2) Bagaimana Penerapan project citizen pada pembelajaran geografi?
3) Bagaimana peningkatan keterampilan geografi menggunakan project citizen?
Daftar Pustaka
Budimansyah, D. (2008). Revitalisasi Pembelajaran PKn melalui praktik belajar
kewarganegaraan (project citizen). Acta civicus. 1(2). 179-198
Budimansyah, D. (2012). Perancangan pembelajaran berbasis karakter. Widya Aksara Press:
Bandung
Trisiana, A., dkk. (2016). Buku Panduan Model Pembelajaran Project Citizen Untuk
Pendidikan Karakter. CV. Budi Utama: Yogyakarta
Maryani, E. (2007). Geografi dalam perspektif keilmuan dan pendidikan di persekolahan.
Universitas Pendidikan Indonesia. 1-33
Maryani, E. (2017). Penguatan pendidikan karakter, kecakapan abad 21, dan literasi dalam
pembelajaran IPS di SMP. Universitas Pendidikan Indonesia. 1-22
Haryati, T. Dan Rochman, N.(2012). Peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan melalui praktik belajar kewarganegaraan (project citizen). Jurnal
ilmiah CIVIS. 2(2). 1-11
Dokumen
Kemendikbud. (2017). Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru.
Kemendikbud. (2017). Panduan pengembangan pembelajaran aktif. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Muatan Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Geografi SMA/MA
pelajaran geografi yang disajikan melalui permasalahan real yang ada dilingkungan sekitar, dapat
memotivasi siswa membentuk hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dengan ke-
hidupan mereka, baik sebagai anggota keluarga, warga negara atau pekerja Commented [a2]: