Jurnal Informasi Studi Temperatur Udara PDF
Jurnal Informasi Studi Temperatur Udara PDF
\YAH Pendahuluan
Pada beberapa dasa warsa terakhir semakin sering masyarakat
pemerhati
iklim memper-bincangkan fenomena El Nino dan La Nina. Diskusi tentang fenomena
tersebut tidak jauh dengan percakapan tentang gejala perubahan lklim
(climate
ena penyimpangan
changes). El Nino dan La Nina sendiri adalah adanya suatu fenom
atauanomaliiklim,yaituadanyaperbedaantemperaturdantekananudarayangtidak
La Nina berarti
normal. El Nino dalam bahasa Latin berarti si anak natal, sedangkan
si nona kecil. Diberi nama si anak natal (corrientes de nifroi),
berawal dari ceritera
nelayanPeruyangselalukehilanganikanpadasetiapbebeapatahunsekalidiseputar
evisi Rumus sehingga
hari irlatal, karena tiba+iba air laut menjadi lebih hangat daripada biasanya,
' ini berawal
tidak ada ikan yang bisa diambil (Strahler, 1987: 142)'
sudah tidak
Bagi masyarakat awam, terutama di Indonesia' perubahan iklim
yang ada
'elatifdingin pola hujan yang kurang
dapat dijumpai antara lain suhu udara yang semakin panas,
leratur udara Pada tahun 2008 ketika Bengkulu
ui suhu udara -"n.n*, dan semakin sering timbulnya badai'
diterjang badai dengan kekuatan hingga 120 km perjam, yang oleh BMG
langsung
:a ketinggian di
dinamai Badai Durga, sangat mengejutkan masyarakat, karena sebenarnya
:ngan data di menerima dampak
Indonesia badai tidak akan melintasi Indonesia. Indonesia hanya
tidaklangsungdaribadaitersebut(AchmadZakir,BMG)'Dampakbadaidariwilayah
a di wilaYah ada penelitian-
lain biasinyaiidak lebih dari 100 km /jam. Itulah makanya terus harus
Fat penelitian
penelitian ientang iklim, karena itu berkaitan langsung dengan kehidupan manusia'
ata sekunder'
iklim memiliki banyak anasir, seperti suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara'
ir isian data
hujan. angina. radiasi matahari.
:rkait dengan
silah satu anasir iklim tersebut di atas adalah suhu udara. Suhu udara
penelitian ini
mengalami penurunan secara gradasi. Menurut penelitian terdahulu, penunman
ng dirata-rata
suh.il,dara sekitar 0,6 setiap kenaikan tinggi tempat 100 meter di permukaan bumi
(Braak, 1977). Permasalahamya adalah banyak masyarakat berpendapat bahwa di
;ar perbedaan
wilayah pegunungan sudah tidak sedingin 30 tahun yang lalu' Apakah betul telah
:rmukaan laut
ter.ladi perutatran suhu udara? Apabila betul, apakah mungkin penumnan suhu
l. Temperatur
oduru ,"ku.ung .udah tidak mengikuti formula peneliti terdahulu? untuk menjawab
I sangat nyaia
pertanyaan permasalahan tersebut benkut ini hasil penelitian tentang perubahan
rra bulan APni
gradien suhu udara di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta'
an suhu udara penelitian ini bernrjuan unfuk mengetahui suhu udara di permukaan air laut,
Lan 800 meter.
untuk mengetahui perbedaan suhu udara per seratus meter hingga ketinggian 2000an
rpangan hanYa
meter, untuk mengetahui selisih hasil perhitungan dengan formula Braak dengan
:tinggian 2101'
data di wilayah Penelitian.
L data laPangan
sinar matahari, awan, angin, dan hujan, dipelajari dalam meteorologi. Meteorologi tahunan-
adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala cuaca dalam ruang dan jangka waktu Ke:
terbatas. Climate is the characteristic condition of the atmosphere near the earthb tekanan ui.
surface as a given place or over a given region (Sttahley 1987: 144).Iklim adalah rendah suir:
keadaan udara dekat permukaan bumi di suatu wilayah tertentu, dipelajari dalam \ {-
klimatologi. Klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang mernpelajari gejala-gejala
cuaca secara umum dalam waktu yang lebih lama dan pada daerah yang relatifluas.
Misalnya, wilayah Asia Tenggara yang terletak di daerah ekuator, memiliki iklim
tropis yang salah satu cirinya memiliki intensitas curah hujan yang tinggi.
Pengamatan, pencatatan, dan analisis cuaca dan iklim di Indonesia dilalcukan Keterangan
oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Pengamatan dan pencatatan keadaan t =su
cuaca tersebut meliputi suhu udara, arah angin, kecepatan angin, kelembapan udara, 26,3 C: sa
awan, dan curah hujan. Hasilnya digunakan sebagai bahan analisis keadaan cuaca 0,61 C: gn
ataupun iklim di Indonesia. h :ke
Unsur-unsur cuaca dan iklim Fom
Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi suhu udara, kelembapan cuaca, tekanan sama dengat
udara, angin, awan, dan curah hujan. At=
Matahari merupakan salah satu sumber panas bagi permukaan bumi. Pancaran
sinar matahari ke permukaan bumi menimbulkan adanya energi. Permukaan Z1 adalah rit
atmosfer menerima energi sebesar 1,94 kalori/menit setiap cm2 yang terdiri atas 22 adalah tit
sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan sinar cahaya. Hal inilah yang menyebabkan
perbedaan suhu udara di permukaan bumi, yaitu banyak sedikitnya sinar matahari Kerangka P
yang sampai di permukaan bumi. Teml
Banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi tergantung temperatur r
pada sudut datang sinar matahari, semakin kecil sudut datang sinar, semakin banyak di permukaa
sinar matahari yang diterima bumi, lamanya penyinaran matahari, tebal tipisnya awan, dengan menr
ada tidaknya penghalang di permukaan bumi (rumah, vegetasi, dan sebagainya),jenis berbagai tem
zat permukaan bumi yang disinari (daratan lebih cepat menerima panas daripada temperatur u
lautan). Posisi Indonesia terletak di daerah khatulistiwa, sehingga memperoleh yang ada. Dat
sinar matahari secara maksimal dan merata sepanjang tahun. Rata-rata suhu udara berbeda, anta
di Indonesia setiap tahunnya adalah 27oC, untuk daratan rata-rata 28'C dan lautan meter, hingga
sebesar 26,3'C. Semua diukur di atas permukaan air laut. Untuk setiap kenaikan 100 perubahan?
meter pada suhu normal akan mengalami penurunan sebesar 0,60oC, tetapi untuk Tujua
udara kering suhu udara turun 1oC. Penenfuan suhu rata-rata tahunan menggunakan telah ada ten
data suhu udara harian. Pengukuran suhu udara dilakukan setiap hari selama 24 jarn Kemungkinar
dicatat pada tiap jamnya. Hasil pengukuran ini digunakan untuk menentukan suh'; berubah, dala
rata-raIa harian. Suhu rata-rata harian digunakan untuk menentukan suhu rata-ral. khususnya Ja
bulanan dan suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu rata-rac
Temperatur Udara Terkini di Wilayah di Jawa Tengah dan DIY 169
: suhu udara
:
C suhu rata-rata tahunan
6 : gradien suhu setiap kenaikan 100 m
: ketinggian tempat
Formula yang lain adalah formula Mock. Menurut Mock, besamya A t adalah
dengan selisih tinggi tempat dikalikan dengan konstanta 0,006.
t: 0,006 (zl - z2)
Penelitian
Temperatur udara di permukaan bumi tidak seragam. Ketidaksamaan )ry
udara sangat dipengaruhi oleh tinggi tempat. Semakin tinggi tempat
bumi maka temperatur udara semakin rendah. Penelitian ini diawali
mencari data primer dan sekunder selama beberapa tahun, temperatur di
i tempat yang mewakili tempat di permukaan bumi. Hasil pengumpulan data
udara berdasar ketinggian tersebut kemudian dimasukkan dalam rumus
ada. Data yang dikumpulkan adalah data temperatur di berbagai ketinggian yang
antara lain pada ketinggian 0 meter, 100 meter,200 meter, 300 meter,400
. hingga 2000an meter. Apakah formula masih sesuai, ataukah telah mengalami
,)
Penelitian ini adalah penelitian mumi yang hasilnya untuk kepentingan Keteran_sa
pembelajaran dan riset berikutnya bagi dosen maupun mahasiswa. Intinya adalah t : s-:- :rt-E-!
mengevaluasi konstante rumus yang telah ada, diambil dari penelitian ilmuwan Barat. 26,3 C: -:'- :=:-:E
-<
Penelitian didasari dengan teori yang telah ada dan menggunakan hasil pengumpulan 0,61 C=_m:":,=
=,or
:ke=;;ne
data primer. Data primer berupa suhu udara kemudian diterapkan pada rumus yang h
telah ada. Berdasarkan analisis akan diketahui bahwa rumus masih berlaku atau sama
sekali sudah tidak berlaku untuk wilayah penelitian. Forn':-: -,ro.;
Lokasi dalam penelitian ini adalah sebagian wilayah pantai di DIY dan Jawa Ar = -. -r-r: :
Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah semua udara yang ada di wilayah
permukaan bumi di Pulau Jawa bagian Tengah. Penelitian ini bersifat penelitian Keterangaa :
kuantitatif berdasarkan hasil pengukuran langsung dan perekaman data sekunder. At adalah *:-'. '.-.:e'
Penelitian kuantitatifyaitu suatu penelitian untuk memperoleh suatu data yangjelas Zl adalah t:ri- -:pE
pada suatu daerah atau kondisi obyek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. 22 adalah drq= =?-E
Pendekatan Geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
ekologi. Pendekatan ekologi merupakan pendekatan yang menekankan pada Hasil Penelidar
lingkungan hidup, interaksinya dengan manusia. Dalam hal ini wilayah Yogyakarta Deskripsi uilal-.eh
dan Jawa Tengah. Wilal'ah:r.r._
Kondisi udara yang dijadikan sample adalah suhu udara yang terukur dengan pantai dengaa iq=
thermometer suhu udara, baik yang ada di stasiun-stasiun pengamat cuaca, stasiun ketinggian rcerc:i-::
hujan, maupun diukur langsung. Data suhu udara diambil dari wilayah Parangtritis, ketinggian Dencer :.: _1
Kecamatan Kretek Bantul, mewakili ketinggian mendekati 0 meter, wilayah Parangrtnns:-
Wonosobo mewakili ketinggian mendekati 800 dan wilayah dataran tinggi Dieng daerah Istimeu a \b s-, . i
mewakili ketinggian mendekati 2000an meter. barat merupakan n---=
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa thermometer, dan geologi lembar \b_e--' -i
formul jr isian data. Untuk mencapai tujuan penelitian maka data yang dikumpulkan, formasi bah:an. ia:-_:-
dibagi menjadi, dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer, atau data Nglanggran. Alur ::: :
tangan pertama adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian. di sepanjang Sur.3= _,1
Data primer didapat dari pengukuran langsung den gan purposive random sampling. Endapan lr.rlkan_i: \ |
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan
=a
di wilayah beka-. .=--.ra
masalah dan tujuan penelitian antara lain : data temperatur. aglomerat, lava. c'- -_-=
Dalam penelitian ini analisis dilakukan dengan memasukkan hasil pengukuran berwarna coklat ker::
primer yang dirata-rata dengan pengkuran sekunder dan kemudian dimasukkan yang terbentang umI3 k
dalam rumus yang telah ada. Hasilnya dilaporkan dalam bentuk deskripsi hasil atas unit-unit geomorf,lt
penelitian. gumuk-gumuk pasir. dar
Formula Braak: Wilayah Wbno_-i:
(0,61'C - h) Parangtritis. Sbno{,.r_ :
t: 26,3"C - 800 meter dpal. Daai-an c
100 ketinggian tempar 2l 00 r
: l. xxxvll, Th.2011 Studi Temperatur Udara Terkini di Wilayah di Jawa Tengah dan DIy t7t
:r :j a untuk kePentingan Keterangan :
.: ' --.sisrva. Intinya adalah t - suhu udara
: --e eLitran ilmuwan Barat' 26,3 C = suhu rata-rata tahunan d.p.a.l.
::---.an hasil PengumPulan 0,6I C : gradien suhu setiap kenaikan 100 m
r=:=:kan pada rumus Yang h - ketinggian tempat
rx - atih berlaku atau sama
Formula yang lain adalah formula Mock:
r"r :antai di DIY dan Jawa t :0,006 (21 - z2)
rN,--= Yang ada di wilaYah
rc"=- rni bersifat Penelitian Keterangan :
l :E-3(aman data sekunder' A t adalah sama dengan selisih tinggi
E: 3:t suatu data Yang jelas Z1 adalah tinggi tempat lokasi I
l ;-:
drlakukan Penelitian' 22 adalah tinggi tempat lokasi 2
cr--'- iniadalah Pendekatan
r . ::g menekankan Pada Hasil Penelitian
. oi wilayah YogYakarta Deskripsi wilayah
'' Wilayah penelitian adalah di Parangtritis Yogyakarta yang berada di garis
r ..,:,.ra Yang terukul dengan pantai dengan ketinggian 0 meter hingga 15 meter, wilayah Wonosobo mewakili
]I -ngamat cuaca, stasiun ketinggian mendekati 800 meter dan wilayah dataran tinggi Dieng mewakili
E ::ri wilaYah Parangtritis' ketinggian mendekati 2000an meter.
e,-:kati 0 meter, wilaYah Parangtritis merupakan wilayah dataran pantai selatan di Kabupaten Bantul
rL:.:h dataran tinggi Dieng daerah Istimewa Yo gy^karta. Sebelah timur dibatasi dengan perbukitan kapur, sebelah
barat merupakan muara Sungai Opak. Kondisi geologis parangtritis, berdasar peta
t -rupa thermometet dan geologi lembar Yogyakarta, Jawa, oleh Wartono Raharjo dkk (1977), teflapat tiga
lx= data yang dikumPulkan, formasi batuan, yaitu aluvium (Qa), endapan wlkanik Merapi muda, dan formasi
r-: Data Primer, atau data Nglanggran. Aluvium terdiri atas kerakal, pasir, lanau, dan lempung yang redapat
5-3 dari subjek Penelitian' di sepanjang Sungai Opak, dataran banjir, igir-igir pantai, dan bukit-bukit pasir.
tt--:o s ive r andom s amPl ing. Endapan rulkanik Merapi muda terdiri atas aluvial yang berasal dari Merapi terdapat
us=lsi yang terkait dengan di wilayah bekas laguna. Formasi Nglanggran berupa brekssi vukanik breksi aliran,
aglomerat, lava, dan tufa. Sebagian besar batuan tersebut telah lapuk menjadi tanah
e-: rukkan hasil pengukuran berwama coklat kemerahan. Batuan tersebut tersebar di pegunungan Baturagung
: -,=r kemudian dimasukkan yang terbentang utara ke timur. Secara geomorfologis wilayah parangtritis terdiri
l* ..lr bentuk deskriPsi hasil atas unit-unit geomorfik berupa kipas aluvial, dataran banjir, dataran bekas laguna,
gumuk-gumuk pasir, dan pegunungan blok patahan.
Wilayah Wonosobo berada di Provinsi Jawa Tengah, beq'arak 140 km dari
Parangtritis. Wonosobo merupakan wilayah pegunungan. Ketinggian tempat berkisar
800 meter dpal. Dataran tinggi Dieng juga masih berada di wilayah Wonosobo, dengan
ketinggian tempat 2100 meter dpal. Jarak wilayah Dieng ke parangtritis 160 km.
t'71 INFORMASI, No. 2, XXXVII, Th. 2011
Studi Ten-:-.-_- -- .
Koppen ro-ii
Schmith dan Ferguson menggolongkan tipe iklim berdasarkan curah hujan hujan bulanan ) xr5- ._:_
di Indonesia berdasarkan besar kecilnya nilai Q. Penggolongan nilai Q didasarkan vegetasi. Men ur-:: \.-rtr
atas data curah hujan tahunan dari daerah penelitian. Pembagian iklim, menunrt tipe tempat tumbuirj I \,:_::
curah hujan Schmid dan Ferguson adalah sebagai berikut: yaitu kesetimba:;_l = -
-::
adalah sebagai ber-_.;::
Tabel 6. Pembagian Tipe Curah Hujan menurut Schmidt dan Ferguson I . Iklim Hujan T:::-<:
Tipe Bulan Kering Nilai Q Kondisi Iklim
Golongan *!ir_ ,.-.
curah hujanleri.: :es
2. Iklim Kenng rD-- i-.
A < 1,5 < 0,14 S angat B asah(lt e ry W e t) Golongan ikllin :r. .-
B i,5 < 3,0 0,14 < 0,33 Basah(lI/et) 3. Iklim Sedan*s tifu.":;
c 3,0 < 4,5 0,33 < ,60 Agak Basah(Falrly lilet) Golongan iklim r-ar;
D 4,5 < 6,0 0,60 <1,00 Sedang(Fairly) bulan terdin gin a-n,-ar
E 6,0 <7,5 1,00 <1,67 Agak Kering(Fzz irlyDry) 4. Iklim Dingin (itu.2;
F 75<qO 1,67 <3,00 Kering(Dry) Golongan ini mempui
G 9,0 < 10,5 3,00 <7,00 Sangat Kering (Very Dry) dari OoC dan rata-rara
H > 10,5 > 7,00 Luar Biasa Kerine(Extremelv Dm^) 5. Iklim Kurub (polar C
Rata-rata temperatur I
Selanjutnya Kopp
yaitu:
a) Tipe Hutan Hujan Trtr
Cin-ciri daera,
terdingin lebih besar d
1'76 INFORMASI, No.2, XXXVII, Th. 2011 Studi Ter=ra- 1,=
dari 60 mm. \a::-- -'"-'*--
b) Iklim Monsun Tropis (Am) pantai ;-an_r -t--cci-
Suatu daerah yang apabila curah hujan bulan terkering lebih kecil dari 2,4 tersebut rr:-i- ---
inci(60 mm) dan lebih besar dari 3,94 - rl25 dengan keterangan r adalah curah seperti b€.;-j_
hujan tahunan dalam inci. Daerah Iklim Monsun Tropis ini pada bulan - bulan
basah dapat mengimbangi kekeringan pada bulan kering dan pada umumnya
masih terdapat hutan yang cukup lebat. r _ ri r_:,_
c) Iklim Savana (Aw)
Suatu daerah yang apabila curah hujan bulan terkering lebih kecil dari
3,94 - tl25 (Soekardi Wisnubroto, 1986 : 70). Kenr a_, = ._ _
Berdasarkan tipe iklim menurut Koppen, maka suatu daerah dapat dimasukkan April hing_ea ! ]t:. l_
ke dalam tipe iklirn Am, Aw, atau Af. Brla r:---i =
Dieng, hasilnr:
mm Af -=r-_
OT Br=
L
i) o t: 1i.:r^ -
L Am
Aw
(0,61'C ) 2100
t = 28,5'C - = 16,'70"C
i00
Kenyataaan di lapangan suhu rerata yang diambil selama satu bulan dari 8
April hingga 8 Mei 2011 adalah 16,25'C.
Dengan asumsi formula Braak berdasarkan temperatur setempat pada nol
meter di atas permukaan air laut, maka sebcnamya rumus atau formula Braak tidak
)ppen ada kesalahan yang signifikan. Pada ketinggian 800 meter di wilayah Wonosobo,
perbedaan temperatur hasil perhitungan rumus Braak dengan data lapangan hanya
23,62"C dengan 24"C, atau 1,2o/o, sedangkan di wilayah dengaan ketinggian 2100
nh penelitian daPat diketahui meter di wilayah Dieng ada perbedaan temperatur hasil perhitungan rumus Braak
I Made (1987:8) dengan data lapangan hanya 16,70"C dengan 16,25"C, atalu 2,loh-
-k (Sandy,
Hasil perhitungan tentu saja tidaklah sangat akurat, karena data yang
ketinggian 0 meter di atas
, kenaikan 100 meter d.P.a l ' digunakan hanya selama sahr bulan. Temperatur diukur pada jam 7 jam 13.00 dan
jam 18.00.
,a ketingggian, maka dengan
neter di wilaYah Wonosobo
Penutup
Perbedaan suhu udara berdasar perbedaantinggi tempat masih mengikuti
rumus Braak, hanya suhu udara di permukaan laut yang sering para peneliti
menggunakan atgka 26,3oC, menjadi berubah, sangat variatif, namun berdasarkan
data sepuluh tahun terakhir angka mencapai2T ,91"C. Temperatur udara berdasarkan
data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang sangat nyata' Pada tahun 1978
di wilayah Parangtritis, suhu udara rerata masih berkisar 27oC, pada tahun 1987
telah meningkat menjadi 28,3'C, suhu udara rerata 2001-2010 sebesar 27,91, untuk
178 INFORMASI, No. 2, XXXVII, Th. 2011 Studi Tetlper- L
rerata tiga tahun dari 2008 hingga 2010 telah menc apai29,l"c, danpada tahun 2011 \las--- 3<r
untuk rerata suhu udara diperoleh angka 28,5.C. Wilayah pantai yang merupakan \;_u- l':-:a
wakil permukaan air laut bersuhu udara 28,5"C, suhu udara pada g00 m sebesar Kii- _--r r
24"C, dan suhu udara pada ketinggiaan udara 2100 meter sebesar 16,25"C. pada G+t-=-": i
ketinggian 800 meteq perbedaan temperatur hasil perhitungan rumus Braak dengan Dala:-- r..:r:
data lapangan ha nya 23,62"C dengan 24oC, atau 1 ,2%, sedangkan di wilayah dengaan Ote:.:.:
ketinggian 2100 meter, perbedaan temperahrr hasil perhitungan rumus Braak dengan --.=:-
-{f 1--:: -rj
data lapangan hanya 16,70'C den gan 16,25"C, atau2,lvo. perfuada penelitian lebih Kebu:..:= :
rinci per wilayah dengan pengukuran suhu udara lebih akurat agai dapat menjadi Indone:; ?t
pagu peneliti berikutnya. Alam c: .rin-l
Reson p=-;::
Daftar Pustaka r\lelaa _\{_--.
Bambang Irawan, 2006. Forum Penelitian Agronomi. Vol 24. No. I Juli 2006:2g_ Educc:.,,: -:.
45. L-niyers::. )
Queenland Government, 2010. (Department of Environment and Resource
Management)
Ray K. Linsley. JR; (1989). Hidrologi Untuk Insinyur Jakata: Erlangga
Schmidt and Ferguson. Meteotrology. New york : John Willey & Sons
Shahler (1987), Mo dern Physical Geography, New york : John Willey & Sons
Damen, M. C. J. 1989. Cities and Environmental Earth Sciences. Enschede:
International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences, ITC.
Hansen, A. 1984. Landslide hazards Analysis. Geotechnical Control Office, London:
University of London.
Huntington, E. Human Geography. London: John Willey & Sons.
King, 1964. An Introduction to Oceanography. New york: McGraw Hill Book
Company.
Sahala Hutabarat, 1982. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UI press.
P'L Awani Modem, 1997 . Laporan Analisis Dampak Lingkungan, pengembangar
Kawasan Pariwisats Parangtritls. Yogyakarta: CV pamor Keris.
Verstappen, H. Th., 1985. Applied Geomorphological Survey and Natural Hazar;
Zoning. Enschede: lTC.
Warta Indonesia, i4 Mei 2010. Dampak El Nino: cuaca Ekstrem Bakal lani.
Indonesia
I
I
IDry