Anda di halaman 1dari 8

JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1

STRATEGI, STRUKTUR, DAN TEKNOLOGI SEBAGAI KOMPONEN UNTUK MENCAPAI


EFEKTIVITAS ORGANISASI

Yusniar

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Banjarmasin


Jalan H. Hasan Basry No.9-11 Banjarmasin 70123 Telp. 0511-3304652 Faks.0511-3305238

Artikel info Abstract


Keywords: strategy, structure, The organizational effectiveness is a thing to be achieved by any
technology, organizational organization, but it is not easy to determine. Researchers and prac-
effectiveness titioners of the organization concluded that the effectiveness of the
organization can not be measured by a certain criterion only. Different
functions in each organization needs different criteria for evaluating
the effectiveness. This research aimed to explain some approaches that
can be used to determine the effectiveness of the organization,
especially business organizations (companies). Additionally, studied
also some components that are related with the effectiveness
achievement, such as organizational strategy, organizational structure,
and technology. The authors reviewed some literatures (library
research), which contains the results of experts researches and
organizations theories to obtain a comprehensive description, covers
several approaches and components. Research compiled by descriptive
is expected to be made use for the managers of the organization in
achieving the organizational effectiveness based on scientific studies.
Based on the results of the experts, there are four approaches that
developed in determining the criteria for organizational effectiveness.
The approaches are goal attainment approach, systems approach,
strategic constituency approach, and competing value approach. The
measures of effectiveness used depends on the organizational
situation, constituency and its position in the life cycle of organizational
growth. Furthermore, experts suggested that organizational effec-
tiveness is considered as a result of its strategy. If the run of strategies
is right then the organizational goals can be realized, means
organizational effectiveness can be achieved. The results also indicate
the relationship between organizational structure with the
effectiveness. However organizational effectiveness is determined not
only by the structure, but by the suitability of the structure and
technology that organization used. The study conducted on business
organizations which includes manufacturing companies and services
companies. These components are rarely or not always expressed in
the discussion of the effectiveness. In fact the third component,
namely organizational strategy, organizational structure, and orga-
nizational technology are very important for the organizational
effectiveness achievement.

81
STRATEGI, STRUKTUR, DAN TEKNOLOGI SEBAGAI KOMPONEN UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS ORGANISASI

PENDAHULUAN mendefinisikan efektivitas sebagai kemam-


puan organisasi untuk memperoleh input,
Efektivitas organisasi merupakan sua- memproses input tersebut, menyalurkan
tu hal yang semestinya dapat dicapai setiap output, sekaligus mempertahankan stabilitas
organisasi, termasuk organisasi bisnis (peru- dan keseimbangan di dalam sistem (orga-
sahaan). Organisasi bisnis pada umumnya nisasi).
berusaha mencapai efisiensi dan efektivitas Kemudian muncul pendekatan ketiga
perusahaan. Efisiensi lebih mudah diukur, yang lebih komprehensif, yaitu strategic
yaitu ketika perusahaan dapat mengejar laba constituency. Pendekatan ini mendefinisikan
setinggi-tingginya dengan biaya serendah- bahwa efektivitas organisasi merupakan ke-
rendahnya. Akan tetapi masalah efektivitas mampuan untuk memuaskan berbagai tun-
organisasi tidak mudah menentukannya ka- tutan dari konstituen (stakeholder), yaitu
rena berkaitan dengan pencapaian tujuan, berbagai pihak yang secara stategis menen-
kepuasan konstituen dan lain-lain. Oleh se- tukan kelangsungan hidup organisasi. Setiap
bab itu, hingga saat ini masih terjadi perbe- organisasi memiliki pihak-pihak strategis
daan pendapat mengenai ukuran atau pen- yang menentukan kelangsungan organisasi,
dekatan yang digunakan. Padahal efektivitas dan secara keseluruhan perlu dipenuhi tun-
organisasi adalah indikator apakah suatu tutan-tuntutannya. Pendekatan terakhir (ke-
strategi yang dijalankan perusahaan sudah empat) yaitu competing value, mengem-
tepat atau tidak. Efektivitas perusahaan da- bangkan lebih lanjut pemikiran strategic-
pat dianggap merupakan hasil dari strate- constituency dengan menambahkan bahwa
ginya. setiap organisasi pada dasarnya harus me-
Baik organisasi publik maupun orga- miliki preferensi tentang titik berat ukuran
nisasi bisnis, pasti mengharap dapat men- efektivitasnya. Lebih jauh, titik berat ukuran
capai efektivitas organisasinya. Diantara defi- efektivitas organisasi menurut pen-dekatan
nisi efektivitas organisasi adalah sejauh ma- ini hendaknya disesuaikan dengan preferensi
na suatu organisasi mampu merealisasikan konstituen atau stakeholdernya.
berbagai tujuannya (Robbins, 2001). Akan Dalam konteks ini, efektivitas organi-
tetapi, ternyata efektivitas bukan sesuatu sasi dapat dianggap sebagai hasil dari stra-
yang mudah untuk dinilai secara objektif. Pa- teginya. Apabila strategi yang dijalankan su-
ra peneliti dan praktisi organisasi mengambil dah tepat maka tujuan organisasi dapat di-
kesimpulan bahwa efektivitas organisasi ti- wujudkan, berarti efektivitas organisasi juga
dak bisa diukur dengan satu kriteria tertentu dapat dicapai. Strategi itu meliputi pene-
saja. Ada empat pendekatan yang berkem- tapan berbagai tujuan dan sasaran yang
bang dalam menetapkan kriteria efektivitas bersifat mendasar bagi sebuah organisasi,
(Robbins, 2001). Pendekatan pertama mene- yang dilanjutkan dengan penetapan rencana
kankan bahwa suatu organisasi dikatakan aktivitas dan pengalokasian sumber daya
efektif bila mampu mewujudkan berbagai yang diperlukan guna mencapai berbagai
tujuannya dengan baik. Ini merupakan pen- tujuan dan sasaran tersebut (Chandler dalam
dekatan paling sederhana, ukurannya hanya Robbins, 2001).
pencapaian hasil (ends). Sebaliknya, yang Sehubungan dengan itu, permasalah-
kedua yaitu pendekatan sistem lebih mene- an yang akan dibahas dalam penelitian ini
kankan pada proses. Pendekatan sistem adalah bagaimana kriteria-kriteria atau

82
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1

pendekatan-pendekatan untuk menilai efek- nologinya berperan penting terhadap penca-


tivitas organisasi? Kemudian berdasarkan paian efektivitas orgnisasi. Ketiga komponen
penelitian para ahli bahwa sejumlah kompo- ini jarang atau tidak selalu diungkapkan
nen seperti strategi organisasi, struktur orga- dalam pembahasan efektivitas organisasi.
nisasi, dan teknologinya juga berperan ter- Kebanyakan penulis hanya mengemukakan
hadap pencapaian efektivitas organisasi ter- ukuran-ukuran untuk menentukan efektivi-
sebut. Maka permasalahan berikutnya, ba- tas dan sebagian ada juga yang menghu-
gaimana komponen strategi organisasi, bungkan dengan komponen strategi perusa-
struktur organisasi, dan teknologi yang digu- haan. Namun komponen lainnya (struktur
nakan organisasi dapat mendukung terwu- dan teknologi), jarang ditemukan pemba-
judnya efektivitas organisasi? hasannya. Oleh karena itu penulis melakukan
Penelitian ini bertujuan untuk men- kajian pustaka (library research) secara lebih
jelaskan berbagai pendekatan yang dapat komprehensif terhadap beberapa literatur
digunakan untuk menentukan efektivitas yang memuat hasil-hasil penelitian para ahli
organisasi, khususnya organisasi bisnis (peru- dan teori-teori organisasi yang relevan. Pe-
sahaan). Disamping itu, akan dijelaskan pula nulis mengkaji beberapa kriteria untuk meni-
beberapa komponen yang berkaitan dengan lai efektivitas organisasi, karena para ahli
pencapaian efektivitas yaitu strategi orga- menyimpulkan bahwa efektivitas organisasi
nisasi, struktur organisasi, dan teknologinya. tidak bisa diukur dengan kriteria tunggal.
Dengan kajian yang komprehensif
METODE PENELITIAN meliputi beberapa pendekatan dan kom-
ponen tadi maka uraian yang disusun secara
Berdasarkan hasil-hasil penelitian pa- deskriptif ini diharapkan bermanfaat bagi
ra ahli organisasi sebagaimana telah diurai- para pengelola organisasi dalam mencapai
kan di atas maka efektivitas organisasi dapat efektivitas organisasinya berdasarkan kajian
dianggap sebagai hasil dari strateginya. Apa- ilmiah.
bila strategi yang dijalankan sudah tepat
maka tujuan organisasi dapat diwujudkan, HASIL DAN PEMBAHASAN
berarti efektivitas organisasi dapat dicapai.
Hasil penelitian ahli juga menunjukkan ada- Para peneliti dan praktisi organisasi
nya hubungan antara struktur organisasi mengambil kesimpulan bahwa efektivitas
dengan efektivitas. Namun efektivitas orga- organisasi tidak bisa diukur dengan satu kri-
nisasi ditentukan bukan hanya oleh struktur, teria tertentu saja. Fungsi-fungsi yang ber-
melainkan oleh kesesuaian struktur dan tek- beda pada masing-masing organisasi mem-
nologi yang digunakan organisasi. Penelitian butuhkan kriteria evaluasi efektivitas yang
dilakukan terhadap organisasi bisnis, yang berbeda. Selain itu, efektivitas organisasi
mencakup perusahaan manufaktur maupun perlu diukur dari aspek proses atau cara
perusahaan jasa/pelayanan. (means) maupun aspek hasil (outcomes).
Berdasarkan hasil kajian di atas, Begitu pula karakteristik pekerjaan atau
penulis menyusun kerangka pemikiran yang variabilitas tugas-tugas dan teknologinya
dapat dilihat pada bagan 1. Komponen- berbeda-beda, menyebabkan ukuran efekti-
komponen organisasi yang meliputi strategi vitas organisasi tidak dapat disamakan
organisasi, struktur organisasi, dan tek- antara satu dengan yang lain.

83
STRATEGI, STRUKTUR, DAN TEKNOLOGI SEBAGAI KOMPONEN UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS ORGANISASI

Efetivitas Organisasi

Strategi Struktur Teknologi


Organisasi Organisasi dalam Organisasi

Komponen-Komponen
Organisasi

Bagan 1. Kerangka Pemikiran Komponen-komponen untuk Mencapai Efektivitas Organisasi

Beberapa Pendekatan Efektivitas hingga menyalurkan output. Stabilitas dan


Berdasarkan kajian pustaka, ditemu- keseimbangan di dalam sistem pun harus te-
kan empat pendekatan yang berkembang tap dipertahankan.
dalam menentukan kriteria efektivitas orga- Dalam hal konstituen memiliki penga-
nisasi. Pendekatan yang dimaksud adalah ruh besar terhadap kelangsungan organisasi
pendekatan tujuan (goal-attainment), pen- sehingga organisasi harus merespons ber-
dekatan sistem (system), pendekatan konsti- bagai tuntutan mereka dengan baik maka
tuensi (strategic-constituency) dan pendekat- pendekatan strategic-constituency lebih co-
an competing value, dapat dilihat pada Tabel cok bagi organisasi tersebut. Setiap organi-
1. sasi memiliki pihak-pihak strategis (stake-
Pendekatan goal-attainment mengu- holder) yang menentukan kelangsungan
kur efektivitas organisasi dengan pencapaian organisasi. Misalnya sebuah perusahaan,
hasil akhir atau terwujudnya berbagai tujuan memiliki konstituensi strategis seperti pe-
yang telah ditetapkan organisasi. Pende- milik perusahaan atau pemegang saham
katan ini dapat dipakai apabila tujuan-tujuan (share-holder), para karyawan, konsumen/
organisasi dirumuskan dengan jelas, kegiatan pelanggan, pemasok, dan pemerintah. Seca-
organisasi berjalan teratur dan memiliki ra keseluruhan tuntutan-tuntutan konsti-
kerangka waktu (timt bound) pencapaiannya. tuen ini perlu dipenuhi meskipun dapat ter-
Sedangkan pendekatan system lebih jadi tuntutan-tuntutan tersebut berlawanan
menekankan pada proses. Pendekatan ini satu sama lain. Efektivitas organisasi, menu
dapat digunakan kalau terdapat hubungan rut pendekatan ini, diukur dari kemampuan-
yang jelas antara input dan output. Organi- nya memenuhi tuntutan mereka secara
sasi itu efektif apabila organisasi mampu berimbang agar sejumlah konstituen ini me-
memperoleh sumber-sumber daya yang di- rasa terpuaskan.
butuhkan (input), kemudian memprosesnya,

84
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1

Tabel 1. Pendekatan-pendekatan dalam Efektivitas Organisasi


Pendekatan Definisi Kapan Digunakan
(suatu organisasi disebut efektif apabila…) (pendekatan ini diambil apabila…)
Goal- Attainment Mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang telah Tujuan-tujuan organisasi jelas, memiliki
ditetapkan kerangka waktu (time bound), dan
teratur
System Mampu memperoleh sumber-sumber daya Antara input dan output terdapat
yang dibutuhkan hubungan jelas
Strategic- Semua strategic-constituencies minimal merasa Konstituen memiliki pengaruh besar
Constituency terpuaskan terhadap organisasi sehingga organisasi
harus merespons berbagai tuntutan
mereka dengan baik
Competing Value Titik berat organisasi dalam empat area Organisasi tidak mengetahui secara
pengukuran utama sesuai atau cocok dengan jelas titik beratnya, atau terjadi
preferensi konstituen perubahan kriteria dari waktu ke waktu
Sumber: Robbins, S., (2001), Organization Theory: Structure, Design and Applications, Englewood Cliffs, NY:
Prentice-Hall.

Adapun pendekatan competing value, maan dan kerjasama makin kompak, maka
merupakan pengembangan lebih lanjut atas kombinasi pendekatan tujuan dan pende-
pendekatan strategic-constituency dengan katan sistem bisa dipakai. Sedangkan organi-
menambahkan bahwa setiap organisasi pada sasi yang sudah mapan atau dalam fase
dasarnya harus memiliki preferensi tentang ekspansi, dimana perkembangan organisasi
titik berat ukuran efektivitasnya. Menurut lebih mantap, peraturan dan prosedur di-
pendekatan ini, titik berat ukuran efektivitas jalankan lebih ketat, efisiensi tetap dijaga,
organisasi hendaknya disesuaikan dengan diversifikasi produk atau jasa dilakukan,
preferensi konstituen atau stakeholdernya. struktur organisasi makin kompleks dan di-
Jadi pengukuran harus cocok dengan prefe- perluas, maka pengukuran efektivitas bisa
rensi konstituen dari waktu ke waktu. lebih kompleks meliputi empat pendekatan
Ukuran efektivitas juga tergantung di atas. Akan tetapi bagi organisasi yang se-
pada jenis organisasinya, dan posisinya da- dang mengalami kemunduran (fase decline),
lam life-cycle (apakah organisasi itu baru mungkin akibat tingginya persaingan dan
didirikan, organisasi yang sedang tumbuh, permintaan produk atau jasa berkurang ma-
organisasi yang sudah mapan, atau organi- ka efisiensi proses sangat diperlukan se-
sasi yang sedang mengalami kemunduran). hingga pendekatan sistem masih dapat men-
Organisasi yang baru didirikan berada dalam jadi ukuran efektivitasnya.
tahap yang disebut fase entrepreneurial,
yaitu fase perjuangan untuk dapat eksis Komponen-komponen Pencapaian Efektivi-
sebagai organisasi/perusahaan baru. Organi- tas
sasi ini berusaha mempertahankan pasokan Hasil-hasil penelitian para ahli organi-
sumber-sumber daya secara teratur, se- sasi menunjukkan bahwa efektivitas organi-
hingga pendekatan sistem dapat menjadi sasi dapat dicapai apabila strategi yang di-
ukuran efektivitasnya. Bagi organisasi yang jalankan sudah tepat. Selain itu, efektivitas
sedang tumbuh (fase collectivity), dimana organisasi ditentukan pula oleh kesesuaian
visi dan misi organisasi lebih jelas, kebersa- antara struktur organisasi dan teknologi yang

85
STRATEGI, STRUKTUR, DAN TEKNOLOGI SEBAGAI KOMPONEN UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS ORGANISASI

digunakan organisasi tersebut. Ketiga kom- Kemudian hubungan antara struktur


ponen ini, yakni strategi organisasi, struktur dan efektivitas organisasi antara lain diteliti
organisasi, dan teknologinya berperan pen- oleh Woodward terhadap 100 perusahaan
ting terhadap pencapaian efektivitas orga- manufaktur. Setelah ia mengumpulkan data
nisasi. tentang struktur organisasi dan data keun-
Dalam perkembangan selanjutnya, tungan finansial perusahaan, ternyata tidak
efektivitas organisasi tidak hanya diukur ditemukan hubungan yang signifikan antara
dengan satu kriteria tertentu. Pengukuran struktur dan kinerja/keuntungan perusa-
efektivitas dapat dilakukan lebih komprehen- haan. Akan tetapi ketika Woodward menge-
sif, bukan saja mengukur outcomes (pende- lompokkan sampel organisasinya berdasar-
katan tujuan) tapi juga mengukur proses kan tiga tipe teknologi produksinya (yaitu
(pendekatan sistem) dan kepuasan konsti- produksi unit, produksi massa, dan produksi
tuen (pendekatan konstituensi). Dari sini proses), baru ditemukan suatu hubungan
akan terlihat hubungan antara strategi dan yang signifikan. Klasifikasi yang dibuat oleh
efektivitas perusahaan. Tujuan finansial (la- Woodward menggambarkan tingkat kom-
ba) yang diperoleh suatu perusahaan meru- pleksitas teknologi, dimana teknologi pro-
pakan akhir dari rangkaian proses yang di- duksi unit adalah teknologi yang paling se-
jalankan untuk menghasilkan barang atau ja- derhana sedangkan teknologi produksi pro-
sa yang baik, sehingga konsumen/pelanggan ses adalah yang paling rumit. Akhirnya di-
merasa puas. Artinya, perusahaan di sini ha- ambil kesimpulan bahwa efektivitas diten-
rus menjalankan beberapa strategi seka- tukan bukan hanya oleh struktur, melainkan
ligus. oleh kesesuaian struktur dan teknologi yang
Pertama strategi finansial, perusaha- digunakan organisasi itu.
an harus mengelola pertumbuhan usaha, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat keuntungan, dan risiko yang mungkin organisasi dengan teknologi massa mengem-
timbul, serta mensinergikan unit-unit usaha bangkan struktur mekanistik, sementara or-
agar tercapai keuntungan optimal. Strategi ganisasi dengan teknologi produksi unit dan
ini perlu dijalankan terutama dari segi kepen- produksi proses sama-sama mengembang-
tingan pemilik perusahaan atau pemegang kan struktur organik. Perbedaannya adalah
saham dan peningkatan kesejahteraan karya- bahwa organisasi dengan teknologi produksi
wan. Kedua strategi proses, dengan menggu- proses memiliki jenjang hierarki lebih ba-
nakan metode dan teknologi yang dapat nyak, bila dibandingkan organisasi dengan
menghasilkan barang atau jasa yang ber- teknologi produksi unit maupun produksi
kualitas, serta menjaga stabilitas dan efi- massa.
siensi proses tersebut. Strategi ini perlu bagi Karakteristik struktur organik adalah
kepuasan konsumen, pemasok maupun pe- kompleksitas yang rendah (diferensiasi se-
rusahaan sendiri. Ketiga strategi pelanggan, cara vertikal, horizontal, dan spasial berusa-
dengan berusaha menciptakan nilai dan di- ha untuk dikurangi), formalisasi yang rendah
feresiasi produk sehingga pelanggan merasa (aturan, prosedur, dan kebijakan-kebijakan
puas dan loyalitasnya terjaga. Dengan demi- diupayakan tidak banyak), dan sentralisasi
kian efektivitas perusahaan merupakan hasil yang juga rendah (wewenang pengambilan
dari pelaksanaan strategi-strategi yang tepat. keputusan didelegasikan lebih banyak kepa-
da level bawah). Struktur mekanistik adalah

86
JURNAL SPREAD – APRIL 2016, VOLUME 6 NOMOR 1

kebalikannya, dimana kompleksitas, formali- dan kontrol yang terstandardisasi. Sedang-


sasi, dan sentralisasi semuanya tinggi. kan tugas-tugas pada teknologi non-rutin
Peneliti lain, yaitu Charles Perrow membutuhkan fleksibilitas yang besar. Ar-
meneliti teknologi organisasi dalam arti yang tinya, teknologi non-rutin memerlukan ting-
lebih luas, mencakup organisasi jasa/pela- kat formalisasi yang rendah serta desentrali-
yanan dan organisasi manufaktur. Teknologi sasi, interaksi atau komunikasi yang tinggi
diartikannya sebagai aksi atau tindakan yang diantara anggota. Apabila teknologi dan
diperbuat seseorang terhadap suatu peru- aspek-aspek pengaturan struktural tadi da-
bahan pada objek tersebut. Mula-mula pat disesuaikan sedemikian rupa, maka ki-
Perrow melihat ada dua dimensi teknologi nerja perusahaan bisa lebih optimal. Hal ini
tugas atau pekerjaan dalam organisasi. Per- termasuk ukuran dalam mencapai efektivitas
tama, dimensi variabilitas tugas-tugas (tasks organisasi.
variability), yakni apakah tugas-tugas yang
dilakukan membutuhkan banyak pengecuali- PENUTUP
an atau sesuatu pekerjaan yang rutin. Ke-
dua, dimensi keteranalisisan masalah (pro- Simpulan
blem analyzability), yakni apakah tugas-tugas Efektivitas organisasi tidak bisa di-
itu mudah dianalisis; atau tugas yang sulit ukur dengan satu kriteria tertentu karena
didefinisikan (ill-defined). Kedua dimensi tek- fungsi-fungsi yang berbeda pada masing-
nologi Perrow ini bisa diberlakukan pada masing organisasi, karakteristik pekerjaan
organisasi manufaktur maupun jasa/pela- atau variabilitas tugas dan teknologinya ber-
yanan. beda, sehingga memerlukan kriteria evaluasi
Dalam penelitiannya ini, Perrow tidak efektivitas yang berbeda pula.
menekankan unit analisisnya pada organi- Ada empat pendekatan efektivitas or-
sasi, melainkan pada pekerjaan-pekerjaan. ganisasi yang dikembangkan para ahli, yaitu
Berdasarkan karakteristik pekerjaannya, pendekatan tujuan (goal-attainment), pen-
Perrow membagi empat macam teknologi, dekatan sistem (system), pendekatan konsti-
yaitu teknologi kerajinan (craft technologies), tuensi (strategic-constituency) dan pendekat-
teknologi rekayasa (engineering techno- an competing value. Komponen-komponen
logies), teknologi rutin (routine techno- yang berperan penting terhadap pencapaian
logies), dan teknologi non-rutin (nonroutine efektivitas organisasi ini adalah strategi orga-
technologies). Tugas-tugas pada teknologi nisasi, struktur organisasi, dan teknologinya
kerajinan membutuhkan desentralisasi kare- Dalam perkembangan mutakhir, pe-
na pemecahan masalah dilakukan oleh tena- ngukuran efektivitas dapat dilakukan lebih
ga pelaksana, yaitu pekerja yang mempunyai komprehensif, bukan saja mengukur out-
pengetahuan dan pengalaman untuk me- comes (pendekatan tujuan) tapi juga mengu-
ngerjakannya. Akan tetapi tingkat formalisasi kur proses (pendekatan sistem) dan kepu-
biasanya tinggi. Demikian pula tugas-tugas asan konstituen/stakeholders (pendekatan
pada teknologi rekayasa memerlukan desen- konstituensi strategis). Ini berarti perusaha-
tralisasi, namun diperlukan pula fleksibilitas an harus menjalankan beberapa strategi se-
sehingga formalisasi harus rendah. kaligus, misalnya strategi finansial, strategi
Kemudian tugas-tugas pada teknologi proses, dan strategi pelanggan. Di sini ter-
rutin dapat diselesaikan dengan koordinasi lihat hubungan antara strategi dan efek-

87
STRATEGI, STRUKTUR, DAN TEKNOLOGI SEBAGAI KOMPONEN UNTUK MENCAPAI EFEKTIVITAS ORGANISASI

tivitas, dimana efektivitas perusahaan meru- lancar (inward looking) tetapi harus punya
pakan hasil dari pelaksanaan strategi-strategi pandangan keluar (outward looking) mem-
yang tepat. perhatikan kepentingan stakeholders yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berada di luar organisasinya.
efektivitas organisasi ditentukan pula oleh
kesesuaian antara struktur organisasi dan DAFTAR PUSTAKA
teknologi yang digunakan organisasi terse-
but. Hasil ini berlaku terutama pada organi- Ahmad, Gofur, 2012. Manajemen TALU
sasi bisnis yang mencakup perusahaan ma- (Teknik Analisis Lingkungan Usaha),
nufaktur maupun perusahaan jasa/pelayan- Penerbit Grasindo, Jakarta.
an. Apabila teknologi organisasi dan aspek- Jones, Gareth R., 2001. Organizational
aspek pengaturan strukturalnya dapat dise- Theory. Englewood Cliffs, Prentice Hall.
suaikan sedemikian rupa, maka kinerja peru- _________________, 2007. Introduction to
sahaan bisa lebih optimal. Hal ini termasuk Bussines: How Companies Creates Value
ukuran dalam mencapai efektivitas orga- For People. Mc-Graw Hill, New York.
nisasi. Kusdi, 2009. Teori Organisasi dan Adminis-
trasi, Penerbit Salemba Humanika, Ja-
Saran karta.
Efektivitas organisasi adalah sesuatu Marwansyah, 2014. Manajemen Sumber Da-
yang perlu diupayakan setiap organisasi, ka- ya Manusia. Edisi Kedua, Penerbit Alfa-
rena hal ini dapat menunjukkan kinerja orga- beta, Bandung.
nisasi yang bersangkutan. Kinerja organisasi Robbins, Stephen P., 2001. Organization
sangat ditentukan oleh bagaimana efektivi- Theory: Structure, Design, and Appli-
tas organisasinya diukur. cation. Englewood Cliffs, Prentice Hall.
Penyusunan dan pelaksanaan strategi Robert S. Kaplan, dan David P. Norton, 2005.
yang baik sangat menentukan tercapainya The Strategy-Focused Organization, Har-
efektivitas organisasi. Oleh sebab itu, pema- vard Bussiness School Press, Boston.
haman tentang strategi dan bagaimana im-
plementasinya harus disosialisasikan hingga
ke level operasional. Bukan hanya jajaran
pimpinan yang mengerti strategi organisasi-
nya, tetapi unit-unit, bagian-bagian, bahkan
setiap anggota organisasi seyogianya menge-
tahui dan mampu mengimplementasikan
strategi itu dengan tepat.
Pengukuran efektivitas dewasa ini
bukan hanya melihat kepentingan organisasi
sendiri tetapi juga perlu memperhatikan
kepuasan pihak luar seperti pelanggan, pe-
masok, pemerintah, dan pihak lain yang ter-
masuk konstituensinya. Dengan demikian,
pengelola organisasi tidak boleh berpuas diri
hanya dengan melihat organisasinya berjalan

88

Anda mungkin juga menyukai