Anda di halaman 1dari 13

DEKLARASI JOGJA DAMAI MENOLAK KEKERASAN, INTOLERANSI, DAN

RADIKALISME

Oleh :

1. Kristoporus Krasma Aldi Novianto 17307141053


2. Maria Yashinta 17307141070
3. Ainun Nisa Zella Salsabila 17307144019
4. Salsabila Shafa 17307144032

Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk; Pertama, mengetahui apa tujuan dari diadakannya
deklarasi jogja damai menolak kekerasan,intoleransi, dan radikalisme.
Kedua.Bagaimana pandangan tokoh-tokoh agama atas tiga sikap tersebut.Ketiga.Apa
yang hendaknya dilakukan masyarakatan untuk menjaga perdamaian di lingkungannya.
Penelitian ini menggunakan metode wawancara dalam mengumpulkan data, dengan
sumber data yaitu wawancara terhadap tiga tokoh agama.Instrumen dalam penelitian ini
yaitu recording note untuk merekam data yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian ini meliputi :1) Deklarasi penting dilakukan sebab sebagai pintu
pertama penyuara aspirasi atau ekspresi dari masyarakat di mana masyarakat memang
menginginkan adanya toleransi dalam keberagaman, untuk mengingatkan lagi bahwa
kita hidup dalam perbedaan yang harus dilakukan adalah berjalan berdampingan secara
harmonis tanpa ada ancaman satu sama lain. Di mana untuk mengingatkan lagi
bagaimana zaman dahulu saling menjaga perdamaian, saling menghormati perbedaan.
2) Tidak ada ajaran agama yang mengajarkan berbuat kekerasan, intoleransi, dan
radikalisme, tapi agama mengajarkan untuk saling menyayangi, menghormati
perbedaan, dan tidak berfirikan serta bertindak yang tidak ada aturannya dalam kitab
suci.3) Perdamaian dan toleransi tidak dapat tercipta tanpa melibatkan semua pihak,
untuk itu kita bersama-sama saling instrospeksi diri dan mulai belajar lagi dalam
memandang perbedaan, mengembangkan lagi sikap toleransi, karena perbedaan itu
sebuah keniscayaan.
Kata kunci :Deklarasi jogja damai menolak kekerasan, intoleransi,dan radikalisme.

1
PENDAHULUAN Indonesia yang merupakan
Indonesia merupakan Negara Negara kebhinnekaan memiliki
yang kaya akan keberagaman suku, berbagai macam adat istiadat atau
budaya, bahasa dan agama. peraturan daerah yang di dalamnya
Indonesia juga merupakan salah satu memiliki ciri khasnya sendiri. Tak
negara terluas dan memiliki banyak jarang pula karena peraturan
pulau serta memiliki wilayah ataupun adat yang berbeda-beda ini
perairan yang luas, sehingga menimbulkan perselisihan dan
Indonesia sering disebut sebagai perkelahian yang melibatkan orang
Negara Kepulauan. Berada di daerah banyak dan tak jarang pula yang
tropis juga mendukung banyaknya menimbulkan korban jiwa.
Sumber Daya Alam yang dimiliki Kejadian-kejadian itu
oleh Indonesia. Namun, dibalik menyebabkan trauma yang
kekayaan dan keuntungan yang berkepanjangan bagi masyarakat
dimiliki, Indonesia juga mempunyai setempat, bahkan mulai menutupi
dampak negatif. dirinya dari orang lain yang berbeda
Sebagai sebuah Negara yang ras, suku, budaya, dan agama.
besar dan luas, serta memiliki Kejadian ini juga dapat menanamkan
berbagai macam bentuk suku, pemikiran dan konsep negative
bahasa, budaya serta agama, sebuah kepada masyarakat sehingga sangat
perselisihan merupakan sesuatu yang mungkin terjadi adanya bentrok
tak dapat dihindari di Indonesia. ataupun perselisihan yang
Perselisihan yang besar maupun berkepanjangan karena pengaruh
kecil, yang melibatkan orang besar pemikiran intoleransi dan pemikiran
maupun orang kecil, perselisihan bahwa masyarakat lain yang berbeda
antar suku maupun suatu suku dan merupakan musuh. Jika dibiarkan
yang lainnya merupakan hal yang semakin lama, bukannya tidak
pasti pernah terjadi di setiap negara, mungkin perpecahan bahkan
termasuk Negara Indonesia. pelepasan wilayah dapat terjadi.

2
Yogyakarta sebagai salah satu beberapa masyarakat yang sedang
kota besar di Indonesia memiliki melakukan kegiatan beragama
daftar kriminal yang cukup banyak. mengalami luka-luka. Sedangkan di
Menurut laporan, paling tidak setiap lokasi lain, sejumlah jemaat gereja
hari pasti terjadi kasus pelanggaran yang sedang mengadakan baksos
hak asasi yang merugikan orang lain. untuk memperingati 32 tahun
Banyak alasan penyebab terjadinya berdirinya gereja dibubarkan karena
pelanggaran. Karena faktor dianggap sedang melakukan proses
lingkungan, faktor ekonomi kristenisasi di kawasan tersebut.
keluarga, dan dapat pula dari faktor Sontak kejadian ini menjadi sorotan
pemikiran, yaitu penanaman diberbagai macam media dan tentu
pemikiran kepada orang lain yang meresahkan masyarakat sekitar
dilakukan oleh pihak tak terutama bagi masyarakat yang
bertanggung jawab sebagai beragama dan beribadah di daerah
keuntungan pribadi. Bisa juga karena tersebut.
kebiasaan atau pemikiran dari Kejadian ini langsung direspon
seseorang atau sebuah kelompok dan ditanggapi oleh pihak
karena kejadian atau tragedi yang pemerintah Yogyakarta dengan
menimpa di masa lalu. Atau karena mengeluarkan “Deklarasi Jogja
kesepakatan oleh sekelompok orang Damai Menolak Kekerasan,
yang memiliki pemikiran dan tujuan Intoleransi dan Radikalisme” pada
yang sama. tanggal 14 Februari 2018. Deklarasi
Belakangan ini, di Yogyakarta ini dikemukakan langsung oleh Sri
terjadi kasus yang melanggar Sultan Hamengku Buwono X selaku
kebebasan beragama dan Gubernur DI Yogyakarta dengan
berkeyakinan.Sebuah gereja yang tegas untuk menanggapi kejadian-
berada di daerah Jambon diserang kejadian yang meresahkan tersebut
oleh seorang warga tak dikenal, dengan harapan bahwa deklarasi
penyerangan itu menyebabkan tersebut dapat mengubah pandangan

3
dan persepsi masyarakat Yogyakarta menghancurkan bangsa Indonesia
tentang intoleransi dan radikalisme dari ‘dalam’.
sehingga perpecahan dapat dihindari. Untuk menghindari hal
Seperti yang diketahui, tersebut, dikeluarkanlah Deklarasi
intoleransi keberagamaan adalah Jogja Damai Menolak Kekerasan,
suatu bentuk intoleransi atau Intoleransi dan Radikalisme tersebut
kurangnya toleransi terhadap di Yogyakarta.Acara tersebut
kepercayaan atau praktik agama lain. diadakan di Bangsal Kepatihan,
Sedangkan radikalisme adalah suatu Kantor Gubernur DIY dan dihadiri
paham yang menginginkan sebuah oleh para pemuka agama, tokoh
perubahan atau pembaruan dengan masyarakat dan lainnya. Adapun isi
cara drastis hingga ke titik paling dari deklarasi tersebut yaitu sebagai
akar. Bahkan, untuk mencapainya berikut :
melibatkan banyak cara hingga yang 1) Menjaga keutuhan NKRI.
paling ekstrem: kekerasan baik 2) Mengecam segala bentuk
simbolik maupun fisik. Intoleransi kekerasan dan tindakan anarkis
dan Radikalisme seakan-akan telah yang mengatasnamakan agama.
menggerogoti keutuhan bangsa 3) Mengajak seluruh masyarakat
Indonesia. Dengan semakin luasnya DIY untuk tetap menjaga
Intoleransi dan radikalisme, apabila kerukunan, cinta damai dan
tidak ditemukan cara untuk toleransi antar umat beragama.
mengatasi ataupun mengurangi hal 4) Menjadikan DIY sebagai
tersebut, perpecahan di dalam bangsa daerah terdepan dalam
Indonesia akan semakin besar. Hal perlawanan terhadap paham dan
ini seakan-akan mengingatkan kita tindakan yang bertentangan
kepada politik “Adu Domba” yang dengan Pancasila, UUD 1945,
dilakukan Belanda pada masa Bhineka Tunggal Ika dan
penjajahan dahulu yang dapat NKRI.

4
5) Mengecam pelaku kekerasan, Kekerasan, Intoleransi dan
intoleransi dan radikalisme Radikalisme ini
serta mengusut secara tuntas
sesuai aturan hukum yang METODE PENELITIAN
berlaku, mengajak seluruh Metode yang digunakan dalam
masyarakat DIY untuk tetap penelitian ini untuk memperoleh
menjaga kerukunan cinta damai informasi dilakukan dengan cara
dan toleransi antar umat wawancara. Wawancara adalah suatu
beragama. teknik mengumpulkan data dengan jalan
Banyak respon yang diberikan mengadakan komunikasi dengan dialog
masyarakat dan para tokoh agama (tanya jawab) secara lisan, baik langsung
atas deklarasi tersebut. Terdapat maupun tidak langsung. Penentuan
respon positif yang menyetujui dan subjek untuk dijadikan narasumber
mendukung penuh deklarasi tersebut, dalam wawancara pada penelitian ini
ada pula yang memberikan respon adalah :
negatif karena merasa bahwa cara 1. Pemuka agama dari beberapa
untuk mengantisipasi hal tersebut agama resmi di Indonesia,
(intoleransi & radikalisme) masih 2. Mengetahui peristiwa Deklarasi
kurang efektif. Jogja Damai yang dicetuskan
Tulisan ini akan mengambil oleh Sri Sultan.
fokus tentang pendapat yang
Sumber data yang digunakan dalam
diberikan oleh tokoh agama dan
penelitian ini adalah pidato Sultan
masyarakat tentang bagaimana cara
pada Deklarasi Jogja Damai
menerapkan isi dari Deklarasi Jogja
Menolak Kekerasan, Intoleransi dan
Damai Menolak Kekerasan,
Radikalisme pada tanggan 14
Intoleransi dan Radikalisme tersebut
Februari 2018 Serta dengan
serta berfokus pula terhadap dampak
wawancara terhadap tokoh-tokoh
yang telah terlihat sebagai hasil dari
agama yang terlibat. Wawancara
Deklarasi Jogja Damai Menolak
yang dilakukan bertujuan untuk

5
mengetahui pentingnya pencetusan menanamkan pemikiran kepada
deklarasi tersebut bagi masyarakat luas agar dapat
berlangsungnya kehidupan beragama merefleksikan diri dan menjadi lebih
di Daerah Istimewa Yogyakarta. baik.
Instrumen penelitian dengan Toleransi adalah suatu sikap
recording note untuk merekam hasil saling menghormati dan menghargai
penelitian dari wawancara. antarkelompok atau antarindividu dalam
masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sikap toleransi menghindarkan
Deklarasi Jogja Damai Menolak terjadinya diskriminasi sekalipun banyak
Kekerasan, Intoleransi dan Radikalisme kelompok atau golongan yang berbeda
memberikan pandangan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.
dari berbagai pihak. Menurut Romo Dahulu, masyarakat Indonesia
Danang Bramasti, Deklarasi merupakan memiliki rasa toleransi yang sangat
salah satu bentuk ekspresi masyarakat besar. Namun sejak tahun 90-an, mulai
untuk menyuarakan isi pikirannya. muncul pergesekan antar suku, ras,
Menurutnya, Deklarasi itu penting bagi maupun agama. Pada masa itu, terjadi
kita untuk mengingat kembali kondisi beberapa pemberontakan yang dilakukan
dimana Indonesia baru Merdeka, dimana oleh masyarakat, salah satunya peristiwa
saat itu persatuan dan toleransi menjadi 13-15 Mei 1998 yang disebut
budaya Indonesia yang mengakar dan ‘Kekerasan Anti Tionghoa’. Pada masa
menjadikan Indonesia menjadi satu itu, Indonesia sangat tidak seimbang.
kesatuan seperti sekarang ini. Kekerasan dan tindakan anarkis terjadi
Deklarasi juga memiliki tujuan dimana. Dari peristiwa ini, kita dapat
untuk memberitakan bagaimana kondisi mengetahui fakta bahwa Intoleransi
saat ini agar dapat mengubah masa dapat terjadi dalam berbagai macam
depan menjadi lebih baik. Deklarasi alasan dan latar belakang.
Jogja Damai Menolak Kekerasan, Intoleransi merupakan kebalikan
Intoleransi dan Radikalisme dapat dari toleransi.Intoleransi adalah suatu

6
kondisi dimana suatu kelompok bahwa kekerasan, intoleransi dan
(masyarakat, kelompok agama, atau radikalisme adalah haram hukumnya/
kelompok non-agama) secara spesifik Begitu pula menghadapi informasi yang
menolak dan menoleransi praktik- saat ini mudah diakses, sebagai
praktik, para penganut, atau masayrakat yang plural ini diharapkan
kepercayaan. agar tidak mudah menerima ajaran-
Dalam peristiwa yang terjadi di ajaran agama yang tidak ada sumbernya,
Yogyakarta ini, bentuk intoleransi masih sehingga kita tidak terjebak dalam
terlihat dan terasa lantaran peristiwa pemikiran-pemikiran yang keliru
pelanggaran tersebut menyinggung suatu sampai-sampai pada sikap radikalisme.
kelompok atau suatu agama. Menurut Koko Komako, faktor
Sekretaris Umum MUI utama penyebab Intoleransi di Indonesia
Yogyakarta, Ahmad Mukhsin, yaitu Politik dan sikap Fanatik yang
menyatakan bahwa intoleransi tidak berlebihan. Masyarakat sangat mudah
sesuai dengan ajaran agama. Fanatik terpengaruh akan ‘Politik Uang’
terhadap agama yang dianutnya adalah sehingga mengikuti tanpa adanya
suatu keharusan tujuannya agar pemikiran yang matang terlebih dahulu.
keimanan kita tidak mudah goyah. Untuk Yogyakarta, Toleransi dan
Namun sikap fanatik ini harus Kedamaian masih terlihat, hanya saja
dibersamai oleh sikap toleransi terhadap penyebab dari adanya Intoleransi di
agama lain. Dalam ajaran agama sikap Yogyakarta menurutnya yaitu sikap
tassamuh harus dilaksanakan agar tidak Fanatik yang berlebihan dan tidak
terjadi perselisihan. Dengan begitu, dibersamai dengan sikap toleransi,
kerukunan dan kedamaian akan tumbuh sehingga hanya melihat kelompoknya
dengan baik. sendiri dan menjatuhkan kelompok lain.
Dari MUI sendiri telah banyak Intoleransi yang terjadi di Yogyakarta
mengeluarkan fatwa mengenai hukum juga sangat mungkin dikarenakan suatu
melakukan kekerasan, intoleransi, dan kelompok Radikal yang memang ingin
radikalisme. Fatwa ini menyatakan

7
melakukan ‘Adu Domba’ terhadap Hal-hal yang dilakukan untuk mencegah
masyarakat Indonesia. radikalisme yaitu :
Untuk mencegah terjadinya 1. Menghormati pandangan orang
intoleransi, Romo Danang Bramasti lain
mengatakan untuk tidak melabeli suatu 2. Terbuka, saling mengenal
kelompok dengan label yang tidak baik sangatlah penting karena dapat
yang dapat menyebabkan pergesekan. menambah wawasan
Masyarakat harus bisa menerapkan 3. Saling bekerja sama
pemikiran yang dewasa, dan tidak
Deklarasi Jogja Damai Menolak
mudah terpengaruh oleh pemikiran
Kekerasan, Intoleransi dan Radikalisme
ataupun hasutan orang lain. Lalu untuk
ini dibuat sebagai respon atas tindakan
saling membantu bila terjadi
dan kejadian yang baru-baru ini terjadi
penyerangan terhadap suatu kelompok
di Yogyakarta yang menyebabkan
dan penyerangan jangan dibalas dengan
pergesekan antara suatu kelompok
penyerangan pula.
masyarakat yang satu dan yang lainnya,
Sedangkan menurut Koko
serta menyebabkan adanya rasa
Komako, untuk mencegah terjadinya
ketakukan dan kekhawatiran bahwa
Intoleransi, sosialisasi dan keramahan
kejadian ini mungkin saja terulang
harus menjadi dasar sikap masyarakat.
kembali.
Sikap memandang satu sama lain tanpa
Kasus penyerangan Gereja St
memandang suku, ras, ataupun agama
Lidwina di Sleman DIY menyisakan
merupakan suatu sikap tepat yang sesuai
luka bagi seluruh masyarakat. Kasus
dengan ‘Bhinneka Tunggal Ika’.
inilah yang melatarbelakangi Sri Sultan
Radikalisme sulit dibendung.
Hamengku Buwono X bersama para
Janganlah membangun tembok yang
pemuka agama, tokoh masyarakat dan
fungsinya untuk membatasi. Namun
lainnya untuk menggelar Deklarasi Jogja
bangunlah sebuah jembatan yang dapat
Damai Tolak Kekerasan, intoleransi dan
menghubungan satu dengan yang
radikalisme. Deklarasi Jogja Damai ini
lainnya kata Romo Danang Bramasti.
diadakan di Bangsal Kepatihan, Kantor

8
Gubernur DIY pada hari Rabu, 14 harus diikuti dengan tindakan
Februari 2018. nyata dan sinergitas dalam
Beberapa contoh kerjasama menjaga kedamaian di wilayah
dalam perbedaan yang telah dilakukan DIY.
yaitu seperti : kegiatan lintas agama 2. Setiap pemeluk agama harus saling
yang diikuti oleh 15 aktivis perdamaian menghormati setiap agama agar
yang datang dari berbagai negara yang bisa saling memberikan
merupakan anggota dari ASEAN. pengayoman dan setiap pemuka
Kegiatan yang diterapkan di antara agama harus bisa menjadi pelopor
perbedaan bahasa dan budaya yang ada dalam menjaga kestabilitas sosial
pada para aktivis yaitu kegiatan di masyarakat.
memasak bersama dan makan bersama. 3. Peristiwa ini seperti repetisi
Selain itu juga salah seorang mahasiswa sejarah ketika ditandatanginya
dari universitas di Yogyakarta menjelang pelaksanaan Pemilu
membacakan puisi dengan tema 2014. Musyawarah bersama untuk
perdamaian yang berbahasa Arab di kerukunan beragama telah
sebuah gereja. Di mana ia membacakan merumuskan tentang etika
pusisi dari Anis Chosin tentang beragama bahwa setiap pemeluk
perdamaian. Pembacaan puisi berbahasa agama menghormati setiap
Arab di dalam merupakan pertama kali perbedaan.
terjadi di Indonesia. 4. Waspadailah politik adu domba
Isi dari Sambutan Sri Sultan antar umat beragama yang terjadi
Hamengku Buwono X sebagai berikut: dan dengan adanya kegiatan
1. Baru saja kita saksikan refleksi ini harapan dan ajakan
penandatanganan Deklarasi Jogja saya yakni menyambut baik dan
Damai menolak kekerasan, mengapresiasi berlangsungnya
intoleransi dan radikalisme, Saya kegiatan deklarasi ini.
berharap agar deklarasi ini tidak 5. Kepada media dan pimpinan
sebatas dokumen mati saja tetapi redaksi harus bisa melakukan cek

9
dan ricek setiap pemberitaan yang bagimu Jogja untuk Indonesia.
ada agar berita yang keluar tidak Marilah Jogja kita kokohkan bagi
memperkeruh suasana. Saya semua warga tanpa membedakan
sangat mengutuk keras tindakan suku, agama dan ras. Semoga
brutal yang dilakukan oleh pelaku Allah SWT memberikan jalan
tindak kriminal yang terjadi di yang lurus dan tercipta kerukunan
Gereja beberapa waktu lalu. di DIY.
6. DIY merupakan sasaran intoleransi
Adapun isi dari ‘Deklarasi Jogja
dengan kasus diskriminasi dan
Damai menolak Kekerasan, Intoleransi
intoleransi antar agama. Peran
dan Radikalisme’ sebagai berikut :
serta Bupati dan Walikota
1. Menjaga keutuhan NKRI.
sangatlah penting.Saya juga
2. Mengecam segala bentuk
mengajak kepada aparat desa dan
kekerasan dan tindakan anarkis
masyarakat untuk ikut serta
yang mengatasnamakan agama.
menghidupkan kembali jaga warga
3. Mengajak seluruh masyarakat DIY
di desa – desa.
untuk tetap menjaga kerukunan,
7. Ditahun politik ini meskipun
cinta damai dan toleransi antar
Yogyakarta tidak melakukan
umat beragama.
Pilkada, anggota intelijen harus
4. Menjadikan DIY sebagai daerah
bisa menelisik dan melakukan
terdepan dalam perlawanan
deteksi dini agar tidak terjadi
terhadap paham dan tindakan yang
kecolongan.
bertentangan dengan Pancasila,
8. Kami harapkan kepada aparat Polri
UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika
untuk segera mengungkap motif
dan NKRI.
pelaku penyerangan di gereja yang
5. Mengecam pelaku kekerasan,
terjadi di Sleman.
intoleransi dan radikalisme serta
9. Saya mengajak semua warga
mengusut secara tuntas sesuai
untuk membangun taman
aturan hukum yang berlaku,
perdamaian dan salam damai
mengajak seluruh masyarakat DIY

10
untuk tetap menjaga kerukunan diambil oleh Pemerintah terutama
cinta damai dan toleransi antar Sultan. Masyarakat berpikir bahwa
umat beragama. Sultan hanya menindaklanjuti dengan
perkataan saja, namun tidak
Untuk merealisasikan Deklarasi
ditindaklanjuti dengan perbuatan secara
Jogja Damai ini perlu diterapkan hal-hal
cepat, seperti dengan member sanksi
berikut :
kepada penyebab kejadian tersebut dan
1. Jangan mencela
sebagainya.Kasarannya masyarakat tidak
2. Jangan menghakimi
puas karena Sultan tidak langsung turun
3. Terbuka
tangan kelapangan untuk kasus seperti
4. Menghargai satu sama lain
ini.
5. Mengadakan dialog kerjasama
Namun inti yang ingin
6. Saling mengenal
disampaikan oleh Sultan pidato dan isi
Terdapat berbagai macam respon Deklarasinya adalah untuk “mewaspadai
yang diberikan masyarakat Yogyakarta politik adu domba antarumat beragama”.
atas Deklarasi dan pidato yang diberikan Suatu Kota bahkan Negara dapat
oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X. menjadi baik apabila penduduk dan
Ada yang memberikan respon positif, pemerintahnya baik pula. Sesuatu hal
ada juga yang memberikan respon yang menjadi baik, dimulai dari diri
negatif. sendiri.
Dari beberapa sumber yang
didapatkan, salah satu respon positif KESIMPULAN
yang diberikan adalah apresiasi dari Dari data kajian yang telah
masyarakat Yogyakarta terhadap dibahas dapat diambil kesimpulan sesuai
cepatnya respon yang dilakukan oleh dengan tujuan penelitian ini: Pertama.
Pemerintah dalam menanggapi kejadian Deklarasi penting dilakukan sebab
yang terjadi.Sedangkan respon negatif sebagai pintu pertama penyuara aspirasi
yang diberikan yaitu, ketidakpuasan atau ekspresi dari masyarakat di mana
masyarakat terhadap tindakan yang masyarakat memang menginginkan

11
adanya toleransi dalam keberagaman, 8/02/14/deklarasi-damai-jogja-
untuk mengingatkan lagi bahwa kita menolak-kekerasan-intoleransi-
hidup dalam perbedaan yang harus dan-radikalisme/.
dilakukan adalah berjalan berdampingan Rahardjo, Edzan. (2018, Februari 14)
secara harmonis tanpa ada ancaman satu https://news.detik.com/berita-
sama lain.Di mana untuk mengingatkan jawa- tengah/d-
lagi bagaimana zaman dahulu saling 3867214/deklarasi-jogja-damai-
menjaga perdamaian, saling sultan-serukan-waspadai-politik-
menghormati perbedaan. adu-domba.
Kedua. Tidak ada ajaran agama Ridarineni, Neni. (2018, Februari
yang mengajarkan berbuat kekerasan, 18).Diakses dari
intoleransi, dan radikalisme, tapi agama http://nasional.republika.co.id/b
mengajarkan untuk saling menyayangi, erita/nasional/daerah//.
menghormati perbedaan, dan tidak
berfirikan serta bertindak yang tidak ada
aturannya dalam kitab suci.
Ketiga. Perdamaian dan toleransi
tidak dapat tercipta tanpa melibatkan
semua pihak, untuk itu kita bersama-
sama saling instrospeksi diri dan mulai
belajar lagi dalam memandang
perbedaan, mengembangkan lagi sikap
toleransi, karena perbedaan itu sebuah
keniscayaan.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2018 Februari 14)


http://www.suarakristen.com/201

12
Lampiran

13

Anda mungkin juga menyukai