Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya. Dikarenakan
manusia memiliki akal, pikiran, dan rasa. Ketiga kekayaan manusia inilah yang membuat
manusia disebut sebagai Khalifah di bumi ini. Tuntutan hidup manusia lebih daripada
tuntutan hidup makhluk lainnya yang membuat manusia harus berpikir lebih maju untuk
memenuhi kebutuhan atau hajat hidupnya di dunia, baik yang bersifat jasmani maupun
rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap
hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup
dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berdasarkan dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatife kebenarannya.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah yang berjudul “manusia dan pandangan hidup”, penulis
memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian pandangan hidup ?
2. Apakah tipe-tipe dari pandangan hidup?
3. Apap saja unsur-unsur pandangan hidup?

C. Tujuan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak mempunyai tujuan
antar lain :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD)
2. Memberi pengetahuan dasar kepada para mahasiswa mengenai masalah manusia dan
pandangan hidup
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya pandangan hidup
4. Mahasiswa dapat menyebutkan manfaat pandangan hidup

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan sebuah hasil penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat
diakui kebenarannya. Kemudian atas dasar pemikiran ini manusia menggunaknnya sebagai
pedoman, petunjuk, arahan dalam kehidupannya. Pandangan juga dapat diartikan sebagai
pertimbangan, pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah dalam waktu dan tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai
petunjuk hidup di dunia.
Dengan demikian pandangan hidup manusia melalui proses waktu yang lama dan
terus menerus bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang sangat singkat, sehingga hasil
pemikiran itu dapat diuji kenyataanya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu
sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Menurut Dr.Hafidh Shaleh, adalah buah dari pemikiran yang mempunyai ide berupa
konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia.
Selain itu, pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode
mempertahankan dan metode menyebarkannya ke seluruh dunia untuk menjabarkan ide dan
jalan keluarnya.
Menurut Sastrapratedja, adalah kumpulan ide, pemikiran dan gagasan yang
berorientasi pada tindakan yang terstruktur dna terorganisis menjadi suatu sistem yang teratur
dan ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat
gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau ajaran,
nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurut KBBI pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau
golongan dalam masyarakat yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah
didunia ini. Menurut Koentjaraningrat (1980) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut
oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan didalam
masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.

2
B. Tipe Pandangan Hidup
1. Pandangan hidup liberalisme
Pandangan ini melihat bahwa setiap manusia memiliki kebebasan untuk meningkatkan
kesejahteraan dirinya. Sifat yang muncul adalah kompetisi individu yang semakin tajam.

2. Pandangan hidup sosialisme


Berbeda dengan liberalisme, pandangan ini justru mengakui bahwa setiap individu
dalam meningkatkan kesejahteraan hidup tidak dilakukan secara individual, melainkan
menekankan prinsip kebersamaan yang bersifat kolektif. Tidak ada individu yang menonjol
melainkan hak kebebasan individu itu dikontrol oleh kepentingan bersama.

3. Pandangan hidup komunisme


Pandangan hidup ini berlandaskan pemikiran bahwa negara berperan mengatur usaha
masyarakatnya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Setiap warga negara harus tunduk
pada aturan yang dibuat oleh negara. Oleh sebab itu, semua alat produksi dikuasai oleh
negara sehingga tidak ada individu yang memiliki kekayaan yang menonjol. Negara juga
mengatur kekayaan yang dimiliki oleh warganya. Hal itu menunjukkan bahwa kebebasan
individu tidak diakui.

4. Pandangan hidup religius


Pandangan hidup ini berlandaskan pemikiran bahwa ajaran agama menjadi landasan
untuk menyelenggarakan sistem pemerintahan. Setiap warga yang berusaha untuk
mewujudkan kesejahteraan hidupnya harus selalu berdasarkan ajaran agama. Hukum dan
sanksinya ditentukan oleh hukum yang dirumuskan dalam ajaran agama tersebut.
5. Pandangan hidup sosialisme religius
Indonesia merupakan negara yang menganut paham sosialisme religius ini. Pandangan
ini berlandaskan pada pemikiran bahwa setiap warga negara tidak dibatasi untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya namun dilakukan secara kolektif bukan individual.
Dalam upaya peningkatan kesejahteraan hidup itu harus didasarkan pada ajaran agama yang
diakui di negara tersebut.

3
C. Unsur-unsur Pandangan Hidup
Ada empat unsur pandangan hidup, yakni (1) cita-cita, (2) kebajikan, (3) usaha atau
perjuangan, dan (4) kepercayaan atau keyakinan.
1. Cita-cita
Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Cita-
cita itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan
manusia.Ada tiga katagori keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang
yang berhati keras, tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak
menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang
yang berhati lunak dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi. Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan
kondisi. Cita-cita, keinginan, harapan, banyak menimbulkan daya kreatifitas para
seniman. Untuk mencapai cita-cita ada tiga faktor, yakni faktor manusia, faktor
kondisi, dan faktor tingginya cita-cita.

2. Kebajikan

Kebajikan merupakan sesuatu yang diinginkan dalam hidup karena berada


dalam keselamatan, kebahagiaan, kebaikan, keberuntungan dan sebagainya.
Kebajikan merupakan realisasi dari cita-cita. Orang yang mencapai cita-citanya
berarti akan mendatangkan kebahagiaan, kebaikan, dan keberuntungan jika
pencapaian itu dilakukan dengan cara berjuang bukan menerabas. Misalnya, Iwan
lulus menjadi seorang tentara karena bantuan dari pamannya yang juga seorang
tentara. Bukan hanya itu, ia harus membayar puluhan juta agar lulus. Jika situasi
seperti Iwan ini bukanlah sikap seorang pejuang yang berusaha meraih cita-cita
dengan perjuangan melainkan sikap terabas. Seseorang yang melakukan cara seperti
itu tidak akan mendatangkan kebajikan.

Diri manusia memang memiliki dorongan-dorongan untuk melakukan


kebaikan dan keburukan. Jika dorongan itu untuk melakukan kebaikan maka manusia
itu akan berbuat baik. Sebaliknya, jika dorongan itu untuk melakukan keburukan
maka manusia itu akan berbuat buruk. Berbuat baik berarti berbuat kebajikan. Setiap
manusia selalu menginginkan kebaikan. Tidak ada manusia yang menginginkan cita-
cita buruk atau kesengsaraan.

4
Kebajikan timbul dalam proses interaksi antara sesama manusia. Orang lain
yang akan memberikan nilai kebajikan karena prilaku dan perbuatan. Oleh sebab itu,
sumber kebajikan adalah manusia itu sendiri ketika ia berinteraksi dengan
lingkungannya. Di samping itu, kebajikan juga bersumber dati Tuhan. Tuhan adalah
pengatur alam semesta sehingga kebajikan juga berasal dari pemberian-Nya terhadap
manusia. KebajikanNya merupakan karunia bagi manusia. Jadi, kebajikan itu
bersumber dari kebajikan manusia dan kebajikan Tuhan. Karunia Tuhan didapatkan
karena mempercayaiNya. Tanpa itu, kebajikan itu tidak akan diperoleh manusia. Bagi
orang yang beriman kepada Tuhan, dia meyakini bahwa kebajikan manusia sejalan
dengan kebajikan Tuhan. Kebajikan manusia muncul karena ia juga berbuat kebajikan
kepada Tuhannya.

3. Usaha atau Perjuangan


Seseorang yang berusaha untuk merebut cita-citanya harus berusaha dan
berjuang. Usaha dan perjuangan merupakan sikap kerja keras seseorang yang
bertujuan untuk mewujudkan cita-cita. Kebahagian dan kesejahteraan hidup hanya
dapat dihasilkan dengan kerja keras sehingga dapat mencapai taraf hidup yang lebih
baik dan manusiawi. Bahkan, begitu pentingnya arti bekerja dalam kehidupan
manusia, Tuhan justru menjadikan pekerjaan yang baik itu adalah salah satu bentuk
ibadah. Dalam hadis disebutkan “bekerjalah kamu seolah-olah kamu hidup selamanya
dan beribadahlah kamu seolah-olah kamu mau mati besok.”

Dalam berusaha dan berjuang, seseorang bisa jadi menggunakan kemampuan


akal dan pikirannya (kecerdasan) dan juga kekuatan fisik serta gabungan kedua-
duanya. Ilmuwan dan peneliti bekerja lebih banyak menggunakan kemampuan
berpikirnya sedangkan nelayan lebih banyak menggunakan tenaga. Orang yang
berprofesi tukang dan teknisi menggunakan kedua-duanya, kemampuan berpikir dan
tenaga.

Bagi orang yang berusaha dan berjuang untuk menyejahterakan hidupnya di


lain pihak juga menjalankan sisi sebagai makhluk individu dan di lain sisi sebagai
makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk individu berperan untuk menjaga harkat
dan martabat dirinya. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki pandangan hidup
untuk bekerja atau pemalas berarti tidak menghargai harkat dan martabat dirinya.
Orang yang malas berarti adalah orang yang membuang-buang waktu. Waktu yang

5
terbuang membua manusia itu akan merugi. Allah Swt. berfirman: “Demi masa,
sesungguhnya manusia selalu dalam keadaan merugi.” Sejalan dengan hal itu pula,
manusia yang menjaga harkat dan martabatnya dirinya akan membangun interaksi
antarsesama manusia.

4. Keyakinan dan kepercayaan


Keyakinan atau kepercayaan merupakan pandangan hidup yang penting dalam
hidup manusia. Pandangan hidup ini berasal dari pemikiran manusia dan kekuasaan
Tuhan. Manusia yang mengerti dirinya merupakan hamba Tuhan akan menyadari
bahwa Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu yang ada dalam hidupnya. Oleh
sebab itu, keyakinan dan kepercayaan terhadapnya adalah dalam rangka mengucapkan
rasa syukur karena karunia yang diberikan bukan merupakan suatu keterpaksaan.

6
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandangan hidup adalah gagasan atau pertimbangan yang menjadi pedoman,
pegangan, arahan, petunjuk untuk hidup. Gagasan itu dapat diterima oleh akal manusia dan
dapat diakui kebenarannya sehingga , manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pedoman, pegangan, arahan, petunjuk yang disebut pandangan hidup. Pandangan hidup
cenderung diikat dengan nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam
pembenaran atau rasionalisasi nilai.
Pandangan hidup terdiri dari atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dengan cita-cita
manusia mempunyai kehendak untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan dan tujuan
hidup, Akan tetapi Allah yang menentukannya. Pandangan hidup sangat erat kaitannya
dengan kebajikan. Karena pada esensinya pandangan hidup merupakan pembenaran dan
rasionalisasi dari nilai. Untuk mewujudkan sebuah pandangan hidup harus dilandasi dengan
sikap hidup yang positif.
B. Saran
Melalui kesempatan ini ada beberapa saran yang akan kami sampaikan, saran tersebut
sebagai berikut:

1. Tanamkan pandangan hidup atau prinsip hidup pada anak sejak dini agar mereka
kelak menjadi manusia yang bijak dan berwatak mulia.
2. Baiknya seorang manusia memegang teguh pandangan hidup yang dimilikinya agar
dalam kehidupannya selalu melakukan kebajikan.

Anda mungkin juga menyukai