Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan Pasar Buah Terpadu Tahap I di Kecamatan Banda Sakti Kota
Lhokseumawe Provinsi Naggroe Aceh Darussalam.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Untuk pekerjaan persiapan perlu dilakukan beberapa hal yaitu:


❑ Pembersihan lapangan
Pembersihan lokasi kerja dilakukan dengan cara manual alat yang digunakan seperti cangkul, parang, pahat
beton, palu, kereta sorong dan lain-lain. Pembersihan lapangan dilakukan agar dalam pelaksanaan pekerjaan
berikutnya lokasi bersih dan memudahkan untuk pekerjaan selanjutnya.
❑ Melakukan pengukuran dan pemasangan bowplank, yang disaksikan dan diawasi pihak yang terkait seperti direksi,
konsultan pengawas, untuk menentukan elevasi dan letak posisi bangunan. Pengukuran dan pemasangan
bowplank dilakukan oleh tenaga surveyor, dengan menggunakan alat ukur theodolit, serta kelengkapan lainnya
seperti bak ukur statif dan meteran.
Pelaksanaan pengukuran dan pemasangan bowplank harus dilakukan dengan sangat teliti sehingga posisi as
bangunan elevasi bangunan sesuai dengan gambar rencana.
❑ Membuat direksi keet dan Gudang sebagai kantor kerja yang dilengkapi dengan meja, kursi, dan papan tulis untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan serta gudang sebagai tempat penyimpanan material. Disamping direksi keet
perlu juga disiapkan barak kerja untuk produksi bekisting dan besi sehingga produksi kerja sesuai dengan target
yang diharapkan. Kemudian pada lokasi kerja akan disediakan WC untuk buang air kecil agar lokasi kerja bersih
dan lingkungan kerja tetap sehat.
❑ Administrasi Proyek yang diperlukan yaitu administrasi kontrak pekerjaan, laporan-laporan pekerjaan, Foto
dokumentasi dari awal dimulainya pekerjaan fisik sampai dengan selesainya pekerjaan.
❑ Persiapan penyediaan pertolongan pertama kecelakaan pada perkerja dengan menyiapkan obat-obatan yang
diperlukan pekerja menjaga gudang material agar material tersebut tidak hilang.
❑ Apabila lokasi pekerjaan tidak tersedia air yang memenuhi syarat untuk campuran beton maka air tersebut perlu
didatangkan dengan menggunakan truck tangki air dan ditampung dilokasi kerja dengan menggunakan drum atau
tangki air.
❑ Supaya lokasi kerja aman dari gangguan maka perlu dibuat pagar sementara yang terbuat dari tiang kayu dan
penutup dari seng plat atau bahan lainnya dengan persetujuan dari direksi teknis.

II. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan tanah terdiri dari galian, urugan, dan timbunan

1. Galian Tanah Pondasi

❑ Pekerjaan galian tanah untuk pekerjaan pondasi dilakukan dengan cara manual yaitu menggali tanah dengan alat
pembobok tanah dan difinishing sampai diperoleh ukuran dan kedalaman galian yang sesuai dengan gambar
bestek.
❑ Hasil dari pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi.
Tanah hasil galian ditempatkan di samping / tidak jauh dari lokasi galian, akan tetapi tidak mengganggu pekerjaan
selanjutnya.

2. Urugan Bekas Galian


❑ Urugan kembali bekas galian dilakukan dengan tanah bekas galian, dan tanah tersebut terlebih dahulu dibersihkan
dari kotoran dan kayu-kayu bekas bekisting.
❑ Urugan dilakukan beberapa lapis, kemudian tiap lapis didapatkan dengan alat pemadat (Stemper) dan lain-lain.

3. Urugan Tanah Bawah Lantai


Timbunan tanah dibawah lantai dalam penimbunannya harus benar-benar padat dan merata agar lantai tidak
bergelombang dan tidak mudah retak, tanah tersebut tidak bercampur sampah atau akar kayu agar lantai
bangunan tersebut kokoh.

1
4. Urugan Pasir Bawah Lantai dan Pondasi
Timbunan pasir bawah pondasi harus benar-benar padat dan merata agar pondasi dan lantai tidak terjadi
penurunan, pasir tesebut tidak boleh bercampur sampah atau akar kayu agar pondasi dan lantai bangunan
tersebut kokoh.

III. PEKERJAAN BETON/BETON BERTULANG

Bahan yang dibutuhkan antara lain:

❑ Semen portland type I


❑ Pasir alami dengan kadar lumpur kurang dari 5 %
❑ Batu kerikil dengan diameter maksimum 25 mm, kadar butir halus kurang dari 1 persen.
❑ Batu Kali
❑ Air untuk pengadukan beton tidak mengandung minyak, asam dan alkali serta garam sehingga dapat merusak
kualitas beton.
❑ Besi beton sesuai dengan gambar bestek .
❑ Kayu dan papan yang sesuai untuk persyaratan bekisting.

Bekisting (cetakan)

❑ Produksi bekisting disesuaikan dengan jenis pekerjaan yaitu pondasi, kolom, sloof, balok lantai dan ring balk.
❑ Bekisting diproduksi dari bahan papan bekisting dan kayu 5/7 sesuai dengan bentuk dan ukuran dengan jumlah
produksi masing-masing pekerjaan lebih kurang 40 % dari kebutuhan bekisting (pondasi, sloof dan kolom)
sedangkan untuk balok dan bekisting diproduksi sesuai dengan gambar bestek.
❑ Pemasangan bekisting dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan besi, hal ini dilakukan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pekerjaan.
❑ Penyetelan bekisting dilakukan setelah bekisting terpasang yang diperkuat dengan sokongan kayu 5/7 sehingga
bekisting kuat, rapi tegak lurus dan segaris.

Pembesian
❑ Produksi besi untuk dipasang dilapangan disesuaikan dengan berdasarkan kebutuhan pekerjaan seperti pondasi,
kolom, sloof, dan balok latai serta ring balk sesuai dengan gambar bestek.
❑ Produksi dilakukan dibarak kerja yang diawasi oleh pengawas kontraktor dan disetujui oleh konsultan pengawas
dan direksi.
❑ Produksi tulangan pokok dan tulangan beugel untuk masing-masing item pekerjaan disesuaikan dengan diameter,
jumlah dan jarak tulangan berdasarkan gambar bestek.

Pengecoran

❑ Pengecoran dilakukan setelah bekisting dan besi selesai dipasang, dan sebalum dilakukan pengecoran perlu
diperiksa kembali bekisting dan pembesian guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan. Sebalum
pengecoran dilakukan harus dilaporkan pada konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan pengecoran.
❑ Persiapkan alat dan bahan yaitu concrete mixer, semen type I, pasir dan kerikil alami serta air sesuai dengan
kebutuhan volume pengecoran.
❑ Siapkan proporsi campuran berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan.
❑ Pengadukan dilakukan dengan conrete mixer sampai adukan benar-benar rata.
❑ Tuang adukan beton kedalam cetakan dan pada saat adukan beton dituang dilakukan pemadatan beton dengan
alat concrete vibrator, agar diperoleh beton yang padat yang tidak keropos.
❑ Bila ada sambungan beton lama dan beton yang baru maka pada beton yang lama permukaannya dikasarkan
pada saat beton dilanjutkan maka pada sambungan tersebut diberi pasta semen dengan fas 0,3 sehingga beton
lama dengan beton baru mengikat dengan baik.
❑ Semua tahapan pekerjaan tersebut diawasi oleh pengawas pelaksana dan disetujui oleh konsultan dan direksi.

TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Pondasi Cyclopen
• Persiapan lapisan pasir 5 cm dan susun batu untuk aanstamping kemudian rongga pasangan batu kosong diisi
dengan pasir urug hingga padat

2
• Pemasangan bekisting yang telah diproduksi sebelumnya, sesuai dengan ukuran pondasi dan pasangan
sokongan samping sebagai pengaku. Pemasangan harus lurus dan kuat sehingga tidak mengembang pada
saat pengecoran
• Cor pondasi dengan adukan beton 1 : 3 : 5 kemudian sambil melakukan pengecoran campuran beton ditambah
batu kali sebanyak 40% hingga memenuhi bekisting.

2. Sloof
• Pasangan tulangan yang telah diproduksi di barak kerja (jumlah tulangan pokok, dan jarak beugel) harus
sesuai dengan gambar rencana.
• Pemasangan bekisting yang telah diproduksi sebelumnya, sesuai dengan ukuran sloof dan pasangan
sokongan samping sebagai pengaku. Pemasangan harus lurus dan kuat sehingga tidak mengembang pada
saat pengecoran.
• Pengecoran sesuai dengan proporsi campuran.

3. Kolom Utama dan Kolom Praktis


• Pembuatan marking dan sepatu kolom agar tepat pada as yang telah ditentukan sesuai dengan gambar
bestek.
• Pemasangan pembesian kolom dan lengkapi dengan beugel sesuai dengan gambar bestek.
• Pasang bekisting kolom untuk ke empat sisi (sebelumnya bekisting diolesi minyak) dan diperkuat dengan kayu
penguat 5/7 pada semua sisi kolom, serta sokongan samping pada ke empat sisi kolom.
• Penyetalan kolom dengan cara lot dari atas ke bawah untuk mendapatkan ketegakan kolom dan pada saat itu
pula sokongan dikunci.
• Pemasangan beton tahu pada bagian atas sehingga selimut beton sesuai dengan gambar rencana.
• Tentukan batas pengecoran yaitu dengan cara memasang paku pada dinding bekisting, sehingga pada saat
pengecoran tinggi kolom tidak kelebihan atau kurang dari ukuran gambar bestek.
• Pengecoran kolom dengan concrete mixer dan pemadatan dengan alat concrete vibrator.

4. Ring Balk
• Pengukuran elevasi balok yang sesuai dengan elevasi pada gambar rencanan.
• Pemasangan stut atau scafolding sebagai landasan untuk menopang balok.
• Pemasangan gelagar (kayu 5/7) dan Papan bekisting sebagai landasan ring balok.
• Pemasangan besi ring balok sesuai dengan gambar rencana.
• Pemasangan dinding balok sisi luar dan stel posisi balok agar lurus, rapi dan kuat.
• Pengecoran ring balok dengan menggunakan concrete mixer setelah mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas dan direksi.
• Pembongkaran bekisting dilakukan setelah umur beton mencapai 28 hari sesuai dengan ketentuan SNI 91.
• Untuk pekerjaan ring balok, pelaksanaannya dibagi dalam 2 zone pelaksanaan, sehingga pekerjaan
selanjutnya dapat dilanjutkan seperti pekerjaan pas bata, plesteran dan plumbing.

6. Cor Lantai
• Persiapkan lapisan pasir urug dan pastikan tanah sudah stabil
• Persiapkan campuran beton sesuai dengan komposisi dan diaduk dengan concrete mixer.
• Setelah beton diaduk kemudian beton dihamparkan diatas lapisan pasir urug diratakan sambil dipadatkan
hingga rapih dan untuk finishing dilakukan dengan cara mengaci permukaannya.

IV. PEKERJAAN PASANGAN DAN LANTAI

Bahan yang dibutuhkan antara lain:

❑ Semen portland type I


❑ Pasir alami dengan kadar lumpur kurang dari 5 %
❑ Air untuk pengadukan beton tidak mengandung minyak, asam dan alkali serta gram sehingga dapat merusak
kualitas beton.
❑ Keramik sesuai dengan ukuran .

3
1. Pasangan bata 1 : 2

• Persiapan batu bata ditempat yang akan dilakukan pasangan bata sesuai dengan kebutuhan / volume kerja
pada tempat tersebut.
• Batu bata direndam beberapa menit dalam air agar air semen pada mortal tidak diserap oleh batu bata
sehingga daya rekat akan berkurang.
• Persiapkan as / posisi pemasangan pada kolom agar posisi pasangan bata tepat dan sesuai dengan gambar
bestek.
• Pengadukan mortal dengan concrete mixer (campuran 1 : 2) sampai campuran homogen dan mortal tidak
boleh encer atau terlalu kental.
• Pemasangan batu bata, (sebellum dimuali pemasangan bata, dipasang benang agar pasangan rapi dan rata.

2. Pasangan bata 1 : 4

• Persiapan batu bata ditempat yang akan dilakukan pemasangan bata sesuai dengan kebutuhan / volume kerja
pada tempat tesebut.
• Batu bata direndam beberapa menit dalam air agar air semen pada mortal tidak diserap oleh batu bata
sehingga daya rekat akan berkurang.
• Persiapkan as / posisi pemasangan pada kolom agar posisi pasangan bata tepat dan sesuai dengan gambar
bestek.
• Pengadukan mortal dengan concrete mixer (campuran 1 : 4) sampai campuran homogen dan mortal tidak
boleh encer atau terlalu kental.
• Pemasangan batu bata, (sebelum dimulai pemasangan bata, dipasang benang agar pasangan rapi dan rata.

3. Plesteran 1 : 2

• Pembuatan marking untuk diperoleh ketebalan plesteran yang sesuai dan rata. Pekerjaan ini dilakukan dengan
cara lot dengan benang dari atas ke bawah.
• Penyiraman dinding pasangan bata dengan air, agar pada saat dilakukan plesteran batu bata tidak menyerap
air yang ada pada mortal.
• Pengadukan mortal (campuran 1 : 2) dengan concrete mixer sampai campuran homogen.
• Persiapkan mistar dari aluminium (minimal 1 m), untuk membuat permukaan plesteran rata.

4. Plesteran 1 : 4

• Pembuatan marking untuk diperoleh ketebalan plesteran yang sesuai dan rata. Pekerjaan ini dilakukan dengan
cara lot dengan benang dari atas ke bawah.
• Penyiraman dinding pasangan bata dengan air, agar pada saat dilakukan plesteran batu bata tidak menyerap
air yang ada pada mortal.
• Pengadukan mortal (campuran 1 : 4) dengan concrete mixer sampai campuran homogen.
• Persiapkan mistar dari aluminium (minimal 1 m), untuk membuat permukaan plesteran rata.

5. Pasangan Lantai Keramik dan Dinding Keramik


• Lantai dibuat dari pasangan keramik yang dipasang diatas lantai kerja dari beton cor 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr,
pasangan keramik menggunakan spesi beton dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.
• Keramik sebelum dipasang terlebih dahulu direndam dalamm air sampai jenuh.
• Pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang rata, tidak bergelombang dengan
memperhatikan kemiringan daerah basah.
• Lebar celah lantai keramik maksimal 4 mm, pengisisan celah/naad/siar diberi warna sesuai dengan warna
keramik yang dipasang.

6. Bon-bon Keramik
Pada sudut pasangan keramik/pada sikuan pasangan keramik dipasang bon-bon keramik, mengenai warna bon-
bon keramik disesuaikan dengan warna keramik atau dengan persetujuan direksi/Konsultan Pengawas.

V. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

4
Kayu Kosen, Pintu, Jendela Ventilasi dibuat dari Bahan kayu yang berkualitas sesuai dengan persyaratan yang dimuat
dalam RKS. Pekerjaan ini dibuat di bengkel yang sesuai dengan gambar kerja kemudian dipasang pada tempat yang
sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan kosen dipasang diatas pasangan bata kemudian diatas kepala kosen dipasang
balok latai dari beton bertulang. Untuk pintu dan jendela dipasang pada tempat yang sesuai dengan gambar kerja.

VI. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

1. Rangka Atap Baja Ringan


Dalam pekerjaan ini bahan baku untuk konstruksi kuda-kuda terbuat dari baja ringan yang sudah memenuhi syarat
(Standar Nasional Indonesia), bahan di datangkan kelokasi kerja (atau dapat juga dikerjakan dibase camp) kemudian
dirangkai sesuai dengan gambar kerja. Mengenai jarak kuda-kuda dan sambungan harus sesuai dengan gambar
bestek.

2. Lisplank Papan 2/25 Cm


Lisplank papan dibuat dari bahan papan yang berkualitas baik, lisplank dipasang harus rata dan rapi, untuk
sambungan dibuat dari sambungan ekor burung.

3. Atap Seng Metal


Dalam pekerjaan pemasangan atap Seng Metal harus benar-benar rapi, rata dan setiap sambungan seng harus
dibuat minimal 10 Cm untuk menghindari rembesan air hujan.

4. Rabung Seng Metal


Dalam pekerjaan pemasangan rabung Seng Metal harus benar-benar rapi dan rata.

5. Pasangan Plafond
Rangka Plafond terbuat dari kayu yang berkualitas baik dipasangan sesuai dengan elevasi pada gambar kerja yaitu
tinggi plafond dari permukaan lantai setelah rangka terpasang semua dan sudah rata maka dipasang penutup plafond
yang terbuat dari triplek t = 4 mm, pemasangan plafond dilakukan setelah selesai pekerjaan atap. Plafon dipasang
harus rata, rapi dan tidak bergelombang, rangka plafond digantung ke kuda-kuda supaya rangka plafond kaku. Elevasi
harus diukur dari permukaan lantai (lantai keramik) ke permukaan plafond sesuai dengan yang telah dibuat pada
gambar kerja. Pada sudut plafond (derah pinggir) dipasang list profil dengan persetujuan direksi teknis.

6. Lukisan Tolak Angin Motief Aceh


Lukisan dibuat dibengkel kemudian dipasang pada tempat yang sesuai dengan gambar kerja dan harus mendapatkan
persetujuan dari direksi teknis.

VII. PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA BESI


Seluruh pekerjaan ini dikerjakan/dirangkai di bengkel dan setelah jadi dipasang dilokasi sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan ini meliputi kuda-kuda rangka besi dia. 1,5”, gording besi dia. ¾”, atap fiber, rabung atap fiber dan jurai fiber.

VII. ALAT–ALAT PENGUNCI DAN PENGGANTUNG


Alat-alat pengunci dan penggantung dibutuhkan pada saat pemasangan kuda-kuda dan pada pasang pintu, jendela. Untuk
pada kuda-kuda dibutuhkan baut-baut dan plat strip dan untuk pasang pintu dan jendela dibutuhkan kunci, engsel, grendel,
pacok, hak angin dan lain-lain. Mengenai jumlah dan bentuk harus di sesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dengan
persetujuan direksi teknis.

VIII. PEKERJAAN PENGECETAN

1. Cat Kilat Kosen, Pintu, Papan Pintu dan Besi Rangka Kuda-kuda
Dalam pengecetan kosen, pintu, jendela dan listplank menggunakan cat minyak yang telah ditetapkan dalam RAB dan
pengecetan harus benar-benar rata dan rapi.

2. Cat Dinding / Tembok dan Plafond ( L/D )


Dalam pengecetan dinding tembok menggunakan cat tembok yang telah ditetapkan dalam RAB dan pengecetan
harus benar-benar rata dan rapi.

5
IX. PEKERJAAN ORNAMEN DAN LAIN-LAIN
Pekerjaan ornament dibuat di bengkel kayu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam gambar kerja kemudian
dipasang pada tempatnya. Sedangkan untuk relief dibuat setelah tiang dan dingding selesai dikerjakan, relief terbuat dari
spesi beton dengan perbandingan campuran 1 : 1,5 dibentuk sedemikian rupa atau dengan persetujuan direksi teknis.

X. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

• Pekerjaan elektrikal pelaksanaannya harus melibatkan PLN dan instalatur listrik untuk proses pemasukan arus
listrik.
• Pekerjaan instalasi dapat dikerjakan sendiri atau diserahkan pada instalatur listrik agar pemasangan benar dan
aman.
• Pekerjaan instalasi meliputi pemasangan instalasi titik lampu/stop kontak, lampu dan saklar mengenai jumlah
untuk tiap item disesuaikan dengan gambar kerja dan RAB.

Setelah menyelesaikan pekerjaan fisik sebelum serah terima kepada pemilik lokasi bangunan harus bersih dari barang-
barang yang tidak terpakai baik itu sisa potoongan kayu, besi, seng dan lain-lain.

Lhokseumawe, 11 Oktober 2007


PT. TAMA NIAGA

MOHD. AMIN TJUT ALI


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai