Revly Ana Auleina1, Nadya Dwi Rahayu2 dan Hasrul Satria Nur3
1. Program studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A.
Yani Km 36, Banjarbaru, 70713, Indonesia
2. Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 36, Banjarbaru,
70713, Indonesia
3. Laboratorium Mikrobiologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 35,8
Banjabaru, 70713, Indonesia
E-mail: Revlyanaauleina@gmail.com
Abstrak
Teknik sterilisasi, dalam mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang harus ada. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada
mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat didalam suatu benda. Ada beberapa teknik sterilisasi, yaitu dengan cara fisik
dengan panas, mekanik dengan filtrasi dan kimia dengan senyawa-senyawa kimia. Sterilisasi Fisik dapat digunakan
dengan cara pemanasan atau penyinaran. Panas kering yaitu sterilisasi dengan menggunakan udara panas, karakteristik
sterilisasi kering adalah menggunakan oven suhu tinggi (160-180°C) dengan waktu yang lama (1,5-3,0 jam). Sterilisasi
panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer dan tabung reaksi. Sebelum dimasukkan ke
dalam oven alat/bahan teresbut dibungkus, disumbat atau dimasukkan dalam wadah tertutup untuk mencegah
kontaminasi ketika dikeluarkan dari oven. Sterilisasi mekanik/Filtrasi dikerjakan dalam suhu ruangan dan menggunakan
saringan yang berpori sangat kecil ( 0.22 mikron atau 0.45 mikron ) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Sterilisasi ini ditujukan untuk bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi kimiawi
digunakan pada alat/bahan yang tidak tahan panas atau untuk kondisi aseptis (Sterilisasi meja kerja dan tangan), bahan
kimia yang dapat digunakan adalah Alkohol, asam parasetat, formaldehid.
1
dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. yang tidak tahan panas atau untuk kondisi aseptis
Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin (Sterilisasi meja kerja dan tangan). Bahan kimia yang
dilaboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan dapat digunakan adalah Alkohol, asam parasetat,
panas.Mikroorganime hidup di segala tempat (tanah, formaldehid dll [3].
air udara makanan, pembuangan, dan pada permuikaan
tubuh). Keberadaan mereka yang ada di segala tempat 2. Metode praktikum
menyulitkan para mikrobiologis untuk memperoleh
suatu koloni mikroorganisme tertentu dan yang sejenis Waktu dan tempat praktikum ini dilaksanakan pada
tanpa adanya mikroorganisme lain yang mencampuri hari Senin 12 Maret 2018, pukul 09.00-11.50
koloni tersebut. Kultur mikroorganisme yang tersusun bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
dari sel-sel sejenis (tunggal) disebut juga sebagai kultur Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas
murni.Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan Lambung Mangkurat Banjarbaru.
kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan
sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi Alat dan bahan yang digunakan saat praktikum,alat
dapat dilakukan secara sempurna, dalam arti tidak ada yang digunakan saat praktikum adalah oven, autoklaf,
mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. tabung reaksi, cawan petri, pipet volumetirik, lampu
Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat spiritus. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
terbebas dari segala bentuk kehidupan. Seperti yang kapas, kertas hvs, membran filter.
telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi untuk Cara kerja.
mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan agar
tidak ikut tumbuh tujuan dilakukannya percobaan ini 1. Sterilisasi alat.
adalah untuk mengetahui dan memahami cara a. Sterilisasi cawan petri.
sterilisasi alat-alat pada laboratorium mikrobiologi [2]. Siapkan kertas dan cawan petri,
letakan cawan petri diatas kertas
Ada beberapa teknik sterilisasi, yaitu dengan cara fisik dengan posisi cawan berada
dengan panas, mekanik dengan filtrasi dan kimia ditengah, lipat kertas hingga kedua
dengan senyawa-senyawa kimia. Pemilihan teknik ujung kertas bertemu, rapatkan
sterilisasi didasarkan pada sifat alat dan bahan yang semua sisi kertas agar udara tidak
akan disterilisasi. ketiga teknik tersebut adalah masuk lipat bagian atas kertas
Sterilisasi mekanik/Filtrasi dikerjakan dalam suhu dengan cara bolak-balik sebanyak
ruangan dan menggunakan suatu saringan yang berpori tiga kali sebagai tempat penulisan
sangat kecil ( 0.22 mikron atau 0.45 mikron ) sehingga label, sisi kiri dan kanan dilipat
mikroba tertahan pada saringan tersebut. Sterilisasi ini berbentuk segitiga lalu dilipat kearah
ditujukan untuk bahan yang peka panas, misalnya bawah agar bagian atas terkunci.
larutan enzim dan antibiotik.Sterilisasi Fisik dapat
digunakan dengan cara pemanasan atau penyinaran. b. Sterilisasi pipet volumetrik.
Terdapat empat macam sterilisasi dengan Siapkan pipet volumetrik dan kertas,
pemanasan.Pemijaran Api membakar alat pada api potong kertas disesuaikan untuk
secara langsung, contoh alat jarum inokulum, pinset, ukuran pipet, gulung kertas dari atas
batang L,dll.Panas kering yaitu sterilisasi dengan ke bawah pada pipet sisakan sedikit
menggunakan udara panas. Karakteristik sterilisasi ujung kertas untuk mengunci pipet
kering adalah menggunakan oven suhu tinggi (160- agar udara tidak masuk.
180°C) dengan waktu yang lama (1,5-3,0 jam).
Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat c. Sterilisasi tabung reaksi.
dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Siapkan tabung reaksi dan kapas,lipat
Sebelum dimasukkan ke dalam oven alat/bahan atau gulung kapas diseusaikan
teresbut dibungkus, disumbat atau dimasukkan dalam dengan ukuran mulut
wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi ketika tabung,masukkan kapas setengah dari
dikeluarkan dari oven.Uap panas Konsep ini hampir mulut tabung pastikan tabung
sama dengan mengukus. Bahan yang mengandung air tertutup rapat dengan kapas, setelah
lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak itu tabung dibungkus kertas dengan
terjadi dehidrasi.Uap panas bertekanan (Autoclaving) posisi berdiri dan ikat bagian atas
Cara kerja alat ini adalah menggunakan uap panas dengan menggunakan pengikat.
dengan suhu 121°C selama 12-15 menit pada tekanan 1
atm. Sterilisasi uap tergantung pada alat/bahan harus
dapat ditembus uap panas secara merata tanpa
mengalami kerusakan. Kondisi steril harus bebas udara
(vacum).Sterilisasi kimiawi digunakan pada alat/bahan 2. Prinsip kerja Autoklaf.
2
berubah volumenya seperti pipet
Cara penggunaan : ukur dan labu ukur sebaiknya suhu
tidak melebihi 100°C.
a. Sebelum melakukan sterilisasi
periksa dahulu air dalam d. Bila waktu yang diatur telah selesai,
autoklaf. Apabila air kurang, pengatur waktu secara otomatis akan
dapat ditambah air sampai batas kembali ke nol.
yang telah ditentukan. Gunakan
air bersih. e. Setelah selesai biarkan terlebih
dahulu peralatan laboratorium dingin
b. Masukkan peralatan dan bahan. didalam oven, setelah itu keluarkan
Pastikan semua bagian alat yang peralatan laboratorium dengan hati-
akan disterilisasi terkrna air. hati.
Cara penggunaan :
3
4. Kesimpulan.
Hasil pengamatan pada praktikum Teknik
sterilisasi, dapat disimpulkan sebagai berikut :
Daftar Acuan
[1] Hadioetomo. Ratna Siri. Mikrobiologi Dasar Dalam
Praktek. P.T. Gramedia Pustaka Utama 2,
Jakarta, 1993, Hal. 26-30.
Gambar 1.4 Cawan petri Untuk membiakkan (kultivasi [2] Suriawira. Pengantar Mikrobiologi Umum .
mikroorganisme). Angkasa, Bandung, 2005 , Hal. 104 -106.