Anda di halaman 1dari 2

ANAMNESIS

 Nyeri kepala adalah salah satu gejala paling sering dalam praktik kedokteran, dengan
prevalensi seumur hidup sebesar 30% pada populasi umum.1-3 Di antara berbagai
jenis nyeri kepala, migrain mendominasi, mendekati 80% jika diagnosis ditegakkan
dengan cermat. Nyeri kepala umumnya diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder.
Namun, setiap nyeri kepala layak dievaluasi secara teliti untuk mencari kausa-kausa
yang mengancam nyawa seperti meningitis, perdarahan subaraknoid, atau lesi massa.
Galilah penjelasan lengkap untuk setiap nyeri kepala dan ketujuh atributnya (lihat h.
70). Apakah unilateral atau bilateral? Parah dengan awitan mendadak, seperti petir?
Menetap atau berdenyut? Terus-menerus atau hilang timbul (intermiten)?
(Nyeri kepala primer mencakup nyeri kepala migrain, tension, cluster, dan nyeri
kepala kronik sehari-hari; nyeri kepala sekunder terjadi karena kausa struktural yang
mendasari, sistemik, atau infeksi misalnya meningitis atau perdarahan subaraknoid
dan mungkin mengancam nyawa. International Classification of Headache Disorders,
yang kini dalam revisi keduanya, terus berkembang)
 Carilah tanda-tanda penting ("bendera merah") yang memberi peringatan bahwa nyeri
kepalanya memerlukan pemeriksaan yang segera.
Semakin sering atau parah dalam periode 3 bulan
◗◗ Muncul mendadak seperti "petir (thunder c(ap)" atau "nyeri kepala terparah
seumur hidup
◗◗ Baru muncul setelah usia 50 tahun
◗◗ Diperparah atau diperingan oleh perubahan posisi
◗◗ Dipicu oleh perasat Valsalva
◗◗ Disertai gejala demam, keringat malam, atau penurunan berat
◗◗ Adanya kanker, infeksi HIV, atau kehamilan
◗◗ Baru mengalami trauma kepala
◗◗ Disertai papiledema, kaku kuduk, atau defisit neurologik fokal

(Nyeri kepala "petir" yang mencapaiintensitas maksimal dalam beberapa menit terjadi
pada 70% pasien dengan perdarahan subaraknoid, dan sering didahului oleh sentinel
leak headache akibat kebocoran vaskular ke dalam ruang subaraknoid.)
 Atribut terpenting pada nyeri kepala adalah keparahan dan pola kronologisnya.
Apakah nyeri kepalanya parah dan mendadak? Apakah semakin berat dalam beberapa
jam? Apakah bersifat episodik? Apakah kronik dan kambuhan? Apakah ada
perubahan pola akhir-akhir ini? Apakah nyeri kepala kambuh pada saat yang sama
setiap hari?

(Jika nyeri kepalanya parah dan mendadak, pertimbangkan perdarahan


subaraknoid atau Meningitis. Nyeri kepala migrain dan tension bersifat episodik
dan cenderung memuncak dalam beberapa jam. Nyeri kepala yang baru dan
menetap serta progresif menimbulkan kekhawatiran akan tumor, abses, atau lesi
massa.)
 Setelah pengajuan pertanyaan-pertanyaan terbuka, minta pasien untuk menunjuk area
yang terasa nyeri atau tidak enak.

(Nyeri kepala unilateral terjadi pada nyeri kepala cluster dan migrain.1,4 Nyeri
kepala tension sering muncul di area temporal; nyeri kepala cluster mungkin
retro-orbita.)
 Tanyakan mengenai gejala terkait, misalnya mual dan muntah.
(Mual dan muntah sering terjadi pada migrain, tetapi juga dapat disebabkan
oleh tumor otak dan perdarahan sub-araknoid.)
 Apakah ada prodroma berupa perasaan aneh seperti euforia, mengidam makanan, rasa
lelah, atau pusing bergoyang? Apakah pasien melaporkan adanya aura dengan gejala-
gejala neurologis, misalnya perubahan penglihatan, baal, atau kelemahan otot?
(Sekitar 60% sampai 70% pasien migrain mengalami gejala prodroma sebelum
munculnya nyeri kepala.Sekitar sepertiga mengalami aura visual, misalnya
fotopsia kilatankilatan sinar, fortifikasi (lengkung sinar yang zig-zag), dan
skotomata (adanya lapang pandang yang hilang dengan penglihatan sekitar
normal).)
 Perhatikan bahwa, karena meningkatnya risiko stroke iskemik dan penyakit
kardiovaskular, WHO menasihati wanita dengan migrain yang berusia lebih dari 35
tahun serta wanita yang mengalami migrain dengan aura menghindari pemakaian
kontrasepsi estrogen-progestin.
 Tanyakan apakah batuk, bersin, atau perubahan posisi kepala memengaruhi nyeri
kepala ?
(Perasat Valsalva dapat meningkatkan nyeri akibat sinusitis akut atau karena
lesi massa akibat perubahan tekanan intrakranium.)
 Apakah terdapat penggunaan analgesik, ergotamin, atau triptan berlebihan?
(Pewarisan genetik tampaknya dijumpai pada 30% sampai 50% pasien dengan
migrain.)

PEMERIKSAAN FISIK

 STATUS GENERALIS
 STATUS PSIKIATRIK
 STATUS NEUROLOGIS

Anda mungkin juga menyukai