Anda di halaman 1dari 78

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

FAKULTAS TEKNIK
Program studi teknik sipil, Teknik Pertambangan dan Perencanaan Wilayah Kota
Alamat : Jl. K. H. A. Dahlan No.1 Telpon/FAX. (0370) 640728
Pagesangan Mataram

LEMBAR TUGAS : BANGUNAN AIR II

Diberikan kepada : SRI WULANDARI


NIM : 41411A00
Semester : 7 ( TUJUH )

DATA PERENCANAAN
1 PETA
Peta topografi berskala 1:1000

2 TANAH DASAR
Jenis tanah : b) Alluvium
Daya dukung tanah : 0.5 kg/cm2
Sifat fisik dan mekanik ɸ : 30 ᵒ
c : 0.2 kg/cm2
ϒ : 1.75 ton/m3

3 TYPE BENDUNGAN
Bendungan urugan : a) Homogen

4 WADUK
Fungsi : mengontrol debit puncak banjir
Volume : 500000 m3
Kecepatan angin diatas permukaan : 20 m/s
Panjang lintasan ombak : 200 m
Muka air waduk saat penuh : 107

5 BANGUNAN PELIMPAH
Jenis : a) Terbuka α= 0.2
Koefisien limpahan : 2

6 LAIN-LAIN
Luas DAS : 200 km2
Durasi terjadinya banjir abnormaT : 2 jam
Perecepatan dasar gempa : 100 th
Tabel 1 aliran masuk ( penambahan luas penampungan 25000 m2 tiap naik 1m )
Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aliran masuk (m /s)
3
5 10 2x 4x 7x 12x 10x 8x 7x 5x 4x 2x
x = angka terakhir NIM

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aliran masuk (m /s)
3
5 10 27 47 77 127 107 87 77 57 47 27

RENCANAKAN
Rencanakan BENDUNGAN URUGAN dengan langkah langkah sebagai berikut :
- Diemensi dan tata letak tubuh bendungan dan bangunan pelimpah
- Analisis stabilitas tubuh bendungan
- Desain bangunan pelimpah

GAMBAR HASIL PERENCANAAN


Gambar rencana bendungan dan spillway

KETENTUAN LAIN
Tugas dikumpulkan paling akhir seminggu setelah ujian matakuliah Bangunan air 2 , Data-data yang
dianggap perlu untuk menunjang penyelesaian tugas dapat ditentukan sendiri

B. Peta 2

Nilai elevasi di tambah 5 10 15 20 25


M.A.B : +92 di tambah 5 10 15 20 25
ilayah Kota
28
ata-data yang
PETA KONTUR ( SEMUA ELEVASI +15 )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
FAKULTAS TEKNIK
Program studi teknik sipil, Teknik Pertambangan dan Perencanaan Wilayah Kota
Alamat : Jl. K. H. A. Dahlan No.1 Telpon/FAX. (0370) 640728
Pagesangan Mataram

LEMBAR ASISTENSI : BANGUNAN AIR II

Diberikan kepada : SRI WULANDARI


NIM : 41411A00
Semester : 7 ( TUJUH )

NO HARI/TANGGAL CATATAN REVISI TTD

DOSEN PEMBINA

( _______________________________ )
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 perhitungan nilai Aliran masuk perdetik dan aliran keluar perdetik
Tabel 1.2 Nilai perbandingan Permukaan Air dan Debit Peluap
Tabel 1.2.1 Nilai Kenaikan Muka air dan aliran keluar
Tabel 1.3 Kemiringan lereng hulu dan hilir bendungan.
Tabel 1.4 koordinat parabola filtrasi ( dengan drainase ).
Tabel 1.5 koordinat parabola filtrasi ( Tanpa drainase ).
Tabel 1.6 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hulu
Tabel 1.7 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi waduk penuh
Tabel 1.8 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi gempa
Tabel 1.9 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi turun tiba-tiba
Tabel 2.0 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hilir
Tabel 2.1 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi gempa
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan Aliran masuk dan Aliran keluar perdetik
Gambar 1.2 Permukaan Air (m) dan Debit Peluap (m³/detik)
Gambar 1.3 Perhitungan grafis tinggi jagaan bendungan urugan
Gambar 1.4 Potongan Melintang Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
Gambar 1.5 Potongan Memanjang Kontur Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
Gambar 1.6 Peta Kontur
Gambar 1.6.1 Potongan Memanjang Kontur Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
Gambar 1.7 Garis depresi pada bendungan homogen ( dengan drainase )
Gambar 1.8 Koordinat parabola filtrasi.
Gambar 1.9 Garis depresi pada bendungan homogen ( tanpa drainase )
Gambar 2.0 Koordinat parabola filtrasi ( Tanpa drainase ).
Gambar 2.1 Garis depresi pada bendungan homogen ( dengan drainase ).
Gambar 2.2 Garis depresi pada bendungan homogen ( tanpa drainase ).
Gambar 3.1 - Longsoran saat kondisi kering
Gambar 3.2 - Longsoran saat kondisi waduk penuh
Gambar 3.3 - Longsoran saat kondisi akibat gempa
Gambar 3.4 - Longsoran saat kondisi akibat turun tiba-tiba
Gambar 3.5 - Longsoran saat kondisi waduk kering ( Hilir )
Gambar 3.6 - Longsoran saat kondisi waduk gempa ( Hilir )
ilayah Kota
28

TTD

_________ )
ANALISA BANJIR

Diketahui
Lebar peluap = 35 m
Volume daerah Penampungan = 500000 m3 ( V.d.p )
Kenaikan tiap 1 m = 25000 m3

Hitung debit banjir bendungan


Hitung Debit Banjir Bendungan ?

Penyelesaian

Nilai debit dihitung menggunakan Tabel

Tabel 1.1 perhitungan nilai Aliran masuk perdetik dan aliran keluar perdetik

besarnya Aliran Aliran


Aliran Aliran Aliran Besarnya Volume Daerah
penampungan Kenaikan keluar masuk
Jam Masuk Masuk keluar penampungan penampungan
yang dikurangi permukaan air perdetik perdetik
(m³/detik) perjam (m³) perjam (m³) akumulatif (m³) (m³)
(m³) (m³/detik) (m³/detik)
1 1 * 3600 = 2 8*3600 = 3 2-3 = 4 4+5 = 5 (7*V.d.p)+6 = 6 5/6 = 7 8
1 5 18000 0 18000 18000 500000 0.0360 1.3803 5
2 10 36000 4968.939 31031.060958313 49031.060958313 500900.00 0.0979 2.1668 10
3 27 97200 7800.471 89399.529479307 138430.59043762 503347.15 0.2750 10.5444 27
4 47 169200 37959.950 131240.05040862 269670.64084624 510222.65 0.5285 26.1612 47
5 77 277200 94180.171 183019.82888026 452690.4697265 523436.03 0.8648 57.4324 77
6 127 457200 206756.672 250443.32829716 703133.79802366 545057.13 1.2900 102.9593 127
7 107 385200 370653.552 14546.448167897 717680.24619156 577307.59 1.2432 95.3262 107
8 87 313200 343174.403 -29974.40312864 687705.84306291 608386.36 1.1304 82.9884 87
9 77 277200 298758.405 -21558.40463941 666147.4384235 636645.78 1.0463 73.2437 77
10 57 205200 263677.480 -58477.48046688 607669.95795662 662804.26 0.9168 60.8838 57
11 47 169200 219181.691 -49981.69054609 557688.26741053 685724.67 0.8133 50.9196 47
12 27 97200 183310.468 -86110.4680243 471577.79938623 706056.75 0.6679 39.1166 27
Dari nilai aliran masuk dan aliran keluar perdetik maka di dapatkan grafik hubungannya seperti pada gambar 1.1

Aliran Masuk dan Aliran Keluar


140.0000

127
120.0000

107
102.9593
100.0000
95.3262
87
82.9884
80.0000
77 77
73.2437

60.0000 60.8838
57.4324 57
50.9196
47 47
40.0000 39.1166

27 26.1612 27
20.0000
10 10.5444
5
0.0000 1.3803 2.1668
0 2 4 6 8 10 12 14

Al i ra n kel ua r perdetik (m³/detik) Al iran mas uk perdetik (m³/detik)

Gambar 1.1 Hubungan Aliran masuk dan Aliran keluar perdetik


ANALISA LIMPAHAN

Debit yang melimpah pada bangunan air menggunkan persamaan sebagai beriku : �=𝐶.𝐵.𝐻^(3/2)
dengan
Q= Debit (m³/detik)
C= Koefisien limpahan (2.0 s/d 2.1)
B= Lebar peluap (m)
H= Dalamnya peluapan (m)

Berdasarkan persamaan diatas diperoleh hasil sebagi berikut :


diketahui :
B= 35 m
C= 2 (koefisien limpahan)

Tabel 1.2 Nilai perbandingan Permukaan Air dan Debit Peluap


H H^ 3/2 Q
0.00 0 0.000 Perbandingan nilai Q dan H
0.10 0.032 2.214 1.60
1.50
0.20 0.089 6.261 1.40
0.30 0.164 11.502 1.30
1.20
0.40 0.253 17.709 1.10
0.50 0.354 24.749 1.00
0.90
0.60 0.465 32.533 0.80
0.70 0.586 40.996 0.70
0.60
0.80 0.716 50.088 0.50
0.90 0.854 59.767 0.40
0.30
1.00 1.000 70.000 0.20
1.10 1.154 80.758 0.10
0.00
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
1.20 1.315 92.017
1.30 1.482 103.756
1.40 1.657 115.955
1.50 1.837 128.598 Gambar 1.2 Permukaan Air (m) dan Debit Peluap (m³/detik)
Tabel 1.2.1 Nilai Kenaikan Muka air dan aliran keluar
Aliran keluar
Kenaikan
perdetik
permukaan air
(m³/detik)

5/6 = 7 (7*Q)/H = 8
0.04 1.3803
0.10 2.1668
0.28 10.5444
0.53 26.1612
0.86 57.4324
1.29 102.9593
1.24 95.3262
1.13 82.9884
1.05 73.2437
0.92 60.8838
0.81 50.9196
0.67 39.1166
Aliran
masuk
perdetik
(m³/detik)

5
10
27
47
77
127
107
87
77
57
47
27
DATA LAINNYA

M.A.B (Muka Air Banjir) : 107 + 10 = 117 m


Elevasi Dasar Waduk : 91 + 10 = 101 m
Luas Permuaan Air Waduk (A) : 500000 m2
1 jam : 3600 detik
981 cm/s
2
g : 9.81 m/s2

A. PERENCANAAN DIMENSI BENDUNG


a. Menghitung Kedalaman Air Waduk

ha = Elv.M.A.B - Elv.Dasar Waduk


= 117 - 101
= 16.00 m

b. Menghitung Intesitas Seismis Horizontal (koefesien zona pada zona = D)


Karena jenis tanah adalah = Alluvium ,maka :
Ts = 0.5
V = 1.1

e = z * Ac * V/g
= 0.9 * 190 * 1.1
981
= 0.192

c. Menghitung tinggi ombak yang disebabkan gempa

he = e*Ʈ * (g*h0)0.5
π

= 0.192 * 1 * ( 9.81 * 16.00 ) 0.5


3.14
= 0.765 m

Maka tinggi puncak ombak rata-rata :

he = 0.765 = 0.383 m
2 2

d. Menentukan tinggi jagaan pada bendungan

Hf ≥ ∆h + (hw atau he/2) + h0 + h1


Hf ≥ hw + he/2 + ha + h1

Tinggi kenaikan permukaan air karena banjir abnormal :

2   Q0 h
h   
3 Q A h
1
Q T

Q0 = 145 m3/s
Q = 150 m3/s
h = 16.00 m
A = 500000 m2
T = 1 Jam = 3600 detik

∆h = 2 * 0.2 x 145 * 16.000


3 150 1+ 500000 x 16.00
150 x 3600

∆h = 0.130 m

Tinggi kemungkinan kenaikan permukaan air waduk, apabila terjadi kemacetan pada
pintu pelimpah ( ha ) = 0.5 s/d 1.00 m

Tinggi tambahan yang didasarkan pada tingkat urgensi waduk ( hi ) = 1 m

Jadi tinggi jagaan dapat dihitung dengan rumus :

Hf ≥ ∆h + (hw atau he/2) + h0 + h i

Hf ≥ 0.130 + 0.383 + 0.5 + 1


Hf ≥ 2.013 m → 117 + 2.013
→ 119.013 m
Gambar 1.3 Perhitungan grafis tinggi jagaan bendungan urugan

H = Ha+Hf
= 16.00 + 2.013
= 18.013 m

e. Menentukan lebar mercu bendung


Tinggi bendung ditentukan, sehingga didapat H= 18.013 m

B = 3.6 * H1/3-3
= 3.6 * 18.013 1/3
- 3
= 6.437 m 643.693 cm

Tabel 1.3 Kemiringan lereng hulu dan hilir bendungan.


NO. Material Timbunan Slope Hulu Slope Hilir
1 Homogen Well graded 1 : 2.5 1 : 2.0
2 Homogen Course Silt 1 : 3.0 1 : 2.5
3 homogen Silty Clay
H<15 m 1 : 2.5 1 : 2.5
H>15m 1 : 3.0 1 : 3.0
4 Sand atau Sand Gravel 1 : 2.5 1 : 2.0

Gambar 1.4 Potongan Melintang Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
Gambar 1.5 Potongan Memanjang Kontur Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)

Gambar 1.6 Peta Kontur


Gambar 1.6.1 Potongan Memanjang Kontur Bendungan Urugan (Tipe Homogen Well Graded)
B. Perhitungan Stabilitas Bendungan Terhadap Aliran Filtrasi
1. Perhitungan Aliran Filtrasi dengan menggunakan model drainase

Gambar 1.7 Garis depresi pada bendungan homogen ( dengan drainase )

Nilai panjang ditentukan menggunakan bantuan Software AutoCad, adapun nilainya seperti
dibawah ini :

h= 16.000 m
l1 = 15.000 m
l2 = 6.710 m
0.3*l1= 4.500 m
d= 11.210 m d  ( 0 . 3 xl 1 )  l 2

y0  h2  d 2
 d

yo = (16.000^2 + 11.210^2)^0.5 - 11.210

= 8.326 m

Y0/2 = 8.326
2
= 4.163 m

Maka Parabola bentuk Dasarnya Adalah:

2
y 2 . y0 . x  y0

Уo
α + ∆α = 1-cosα
8.326
α + ∆α = 1- cos 27

8.326
= 1 + 0.891

= 4.403 m

Untuk y setelah 0 , digunakan nilai 4.163 m


Dan di peroleh koordinat parabola pada tabel di bawah

Tabel 1.4 koordinat parabola filtrasi ( dengan drainase ).


x (m) y (m)
-4.163 0.000 Garis Depresi
0.000 8.326 18.000
1.000 9.272 16.000
2.000 10.131 14.000
3.000 10.922 12.000
4.000 11.659 10.000
5.000 12.353 8.000
6.000 13.009 6.000
7.000 13.634 4.000
8.000 14.232 2.000
9.000 14.805 0.000
14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0.000 -2.000 -4.000 -6.000
10.000 15.357
11.210 16.000 Gambar 1.8 Koordinat parabola filtrasi.

2. Perhitungan Aliran Filtrasi dengan menggunakan model tanpa drainase

Gambar 1.9 Garis depresi pada bendungan homogen ( tanpa drainase )

Nilai panjang ditentukan menggunakan bantuan Software AutoCad, adapun nilainya seperti
dibawah ini :

h= 16.00 m
l1 = 15.00 m
l2 = 24.49 m
0.3*l1= 4.500 m
d= 28.990 m d  ( 0 . 3 xl 1 )  l 2

y0  h2  d 2
 d

yo = (16.000^2 + 28.990^2)^0.5 - 28.990

= 4.122 m

Y0/2 = 4.122
2
= 2.061 m

Maka Parabola bentuk Dasarnya Adalah:

2
y 2. y0 .x  y0

Уo
α + ∆α = 1-cosα
4.122
α + ∆α = 1- cos 27

4.122
= 1 + 0.891

= 2.180 m

Untuk y setelah 0 , digunakan nilai 2.061 m

Dan di peroleh koordinat parabola pada tabel di bawah

Tabel 1.5 koordinat parabola filtrasi ( Tanpa drainase ).


x (m) y (m)
-2.061 0.000 Garis Depresi
0.000 4.122 8
1.000 5.024
7
2.000 5.786
6
3.000 6.460
4.000 7.069 5

5.000 7.630 4
6.000 8.152 3
7.000 8.643 2
8.000 9.108
1
9.000 9.550
0
10.000 9.972 35 30 25 20 15 10 5 0 -5
11.000 10.377
12.000 10.767 Gambar 2.0 Koordinat parabola filtrasi ( Tanpa drainase ).
13.000 11.143
14.000 11.507
15.000 11.860
16.000 12.203
17.000 12.536
18.000 12.861
19.000 13.177
20.000 13.486
21.000 13.789
22.000 14.084
23.000 14.374
24.000 14.658
25.000 14.937
28.990 16.000
Gambar 2.1 garis depresi pada bendungan homogen ( dengan drainase )

Gambar 2.1 Garis depresi pada bendungan homogen ( dengan drainase ).


Gambar 2.2 garis depresi pada bendungan homogen ( tanpa drainase )

Gambar 2.2 Garis depresi pada bendungan homogen ( tanpa drainase ).


C. Perhitungan Stabilitas Bendungan Terhadap Longsoran
1. Perhitungan longsoran saat kondisi kering

Gambar 3.1 - Longsoran saat kondisi kering


Diketahui :
γ kering = 1.750 (t/m³) γ terendam = 1.450 (t/m³) ( γ terendam = γ jenuh - γ air
c = 0.200 kg/cm² γ jenuh = 2.450 (t/m³) ( γ jenuh = γ kering*(1+0.4) )
Ө = 30.000 ⁰ γ air = 1.000 (t/m³)
L parbola = 25.430 m

Tabel 1.6 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hulu
Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 0.719 1.750 1.258 2.00 -11.00 0.982 30.00 0.577 0.713 -0.191 -0.240
2 2.037 1.750 3.565 2.00 -6.00 0.995 30.00 0.577 2.047 -0.105 -0.373
3 3.168 1.750 5.544 2.00 -2.00 0.999 30.00 0.577 3.199 -0.035 -0.193
4 4.109 1.750 7.191 2.00 3.00 0.999 30.00 0.577 4.146 0.052 0.376
5 4.856 1.750 8.498 2.00 8.00 0.990 30.00 0.577 4.859 0.139 1.183
6 5.402 1.750 9.454 2.00 14.00 0.970 30.00 0.577 5.296 0.242 2.287
7 5.740 1.750 10.045 2.00 19.00 0.946 30.00 0.577 5.484 0.326 3.270
8 5.860 1.750 10.255 2.00 24.00 0.914 30.00 0.577 5.409 0.407 4.171
9 5.750 1.750 10.063 2.00 30.00 0.866 30.00 0.577 5.031 0.500 5.031
10 5.386 1.750 9.426 2.00 35.00 0.819 30.00 0.577 4.458 0.574 5.406
11 3.833 1.750 6.708 2.00 41.00 0.755 30.00 0.577 2.923 0.656 4.401
12 1.348 1.750 2.359 2.00 46.00 0.695 30.00 0.577 0.946 0.719 1.697
Jumlah 50.860 44.509 27.016
ƩcL + ƩN
F =
ƩT
50.860 + 44.509
F =
27.016
F = 3.5301 ………… > 1.25 (AMAN)
2. Perhitungan longsoran saat kondisi waduk penuh

Gambar 3.2 - Longsoran saat kondisi waduk penuh


Diketahui :
γ kering = 1.750 (t/m³) γ terendam = 1.450 (t/m³)
c = 0.200 kg/cm² γ jenuh = 2.450 (t/m³)
Ө = 30.000 ⁰ γ air = 1.000 (t/m³)
L parbola = 25.430 m

Tabel 1.7 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi waduk penuh


Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 0.719 1.450 1.04 2.00 -11.00 0.98 30.00 0.58 0.59 -0.19 -0.199
1' 11.093 1.000 11.09 2.00 -11.00 0.98 30.00 0.58 6.29 -0.19 -2.117
2 2.037 1.450 2.95 2.00 -6.00 0.99 30.00 0.58 1.70 -0.10 -0.309
2' 9.537 1.000 9.54 2.00 -6.00 0.99 30.00 0.58 5.48 -0.10 -0.997
3 3.168 1.450 4.59 2.00 -2.00 1.00 30.00 0.58 2.65 -0.03 -0.160
3' 7.966 1.000 7.97 2.00 -2.00 1.00 30.00 0.58 4.60 -0.03 -0.278
4 4.109 1.450 5.96 2.00 3.00 1.00 30.00 0.58 3.44 0.05 0.312
4' 6.395 1.000 6.40 2.00 3.00 1.00 30.00 0.58 3.69 0.05 0.335
5 4.856 1.450 7.04 2.00 8.00 0.99 30.00 0.58 4.03 0.14 0.980
5' 4.823 1.000 4.82 2.00 8.00 0.99 30.00 0.58 2.76 0.14 0.671
6 5.402 1.450 7.83 2.00 14.00 0.97 30.00 0.58 4.39 0.24 1.895
6' 3.252 1.000 3.25 2.00 14.00 0.97 30.00 0.58 1.82 0.24 0.787
7 5.740 1.450 8.32 2.00 19.00 0.95 30.00 0.58 4.54 0.33 2.710
7' 1.681 1.000 1.68 2.00 19.00 0.95 30.00 0.58 0.92 0.33 0.547
8 3.547 1.450 5.14 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 2.71 0.41 2.092
8' 2.314 1.750 4.05 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 2.14 0.41 1.647
8" 0.255 1.000 0.26 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 0.13 0.41 0.104
9 5.750 1.450 8.34 2.00 30.00 0.87 30.00 0.58 4.17 0.50 4.169
10 5.386 1.750 9.43 2.00 35.00 0.82 30.00 0.58 4.46 0.57 5.406
11 3.833 1.750 6.71 2.00 41.00 0.75 30.00 0.58 2.92 0.66 4.401
12 1.348 1.750 2.36 2.00 46.00 0.69 30.00 0.58 0.95 0.72 1.697
Jumlah 50.860 64.351 23.692

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
50.860 + 64.351
F =
23.692
F = 4.863 ………… > 1.25 (AMAN)
3. Perhitungan saat kondisi gempa

Gambar 3.3 - Longsoran saat kondisi akibat gempa


Diketahui :
γ = 1.750 (t/m³) n = 1.56 ad = n.(ac.z)^m
c = 0.20 kg/cm² m = 0.89 ad = 213.97896 cm/s²
Ө = 30.00 ⁰ z = 0.9 ad 213.979
E = = = 0.218
L parbola = 25.430 m ac = 280 cm/s² g 980
g = 980 cm/s²
Ket : E : Koefisien Gempa
g : Gaya Grafitasi 980 cm/s²
z : Faktor Letak Geografis
ac : Percepata Dasar Gempa(1000 th)280 cm/s²
ad : Percepatan Gempa Rencana cm/s²

Tabel 1.8 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi gempa


Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)

1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10xE 12 13=4x12


1 0.719 1.520 1.09 2.00 -11.00 0.98 30.00 0.58 0.14 -0.19 -0.21
1' 11.093 1.000 11.09 2.00 -11.00 0.98 30.00 0.58 1.37 -0.19 -2.12
2 2.037 1.520 3.10 2.00 -6.00 0.99 30.00 0.58 0.39 -0.10 -0.32
2' 9.537 1.000 9.54 2.00 -6.00 0.99 30.00 0.58 1.20 -0.10 -1.00
3 3.168 1.520 4.82 2.00 -2.00 1.00 30.00 0.58 0.61 -0.03 -0.17
3' 7.966 1.000 7.97 2.00 -2.00 1.00 30.00 0.58 1.00 -0.03 -0.28
4 4.109 1.520 6.25 2.00 3.00 1.00 30.00 0.58 0.79 0.05 0.33
4' 6.395 1.000 6.40 2.00 3.00 1.00 30.00 0.58 0.81 0.05 0.33
5 4.856 1.520 7.38 2.00 8.00 0.99 30.00 0.58 0.92 0.14 1.03
5' 4.823 1.000 4.82 2.00 8.00 0.99 30.00 0.58 0.60 0.14 0.67
6 5.402 1.520 8.21 2.00 14.00 0.97 30.00 0.58 1.00 0.24 1.99
6' 3.252 1.000 3.25 2.00 14.00 0.97 30.00 0.58 0.40 0.24 0.79
7 5.740 1.520 8.72 2.00 19.00 0.95 30.00 0.58 1.04 0.33 2.84
7' 1.681 1.000 1.68 2.00 19.00 0.95 30.00 0.58 0.20 0.33 0.55
8 3.547 1.520 5.39 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 0.62 0.41 2.19
8' 2.314 1.800 4.17 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 0.48 0.41 1.69
8" 0.255 1.000 0.26 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 0.03 0.41 0.10
9 5.750 1.520 8.74 2.00 30.00 0.87 30.00 0.58 0.95 0.50 4.37
10 5.386 1.750 9.43 2.00 35.00 0.82 30.00 0.58 0.97 0.57 5.41
11 3.833 1.800 6.90 2.00 41.00 0.75 30.00 0.58 0.66 0.66 4.53
12 1.348 1.800 2.43 2.00 46.00 0.69 30.00 0.58 0.21 0.72 1.75
Jumlah 50.86 14.39 24.47

F = ƩcL + ƩN
ƩT
F = 50.860 + 14.386
24.468
F = 2.667 ………… > 1.25 (AMAN)
4. Perhitungan saat kondisi penurunan tiba-tiba

Gambar 3.4 - Longsoran saat kondisi akibat turun tiba-tiba


Diketahui :
γ kering = 1.750 (t/m³) γ terendam = 1.450 (t/m³)
c = 0.20 kg/cm² γ jenuh = 2.450 (t/m³)
Ө = 30.00 ⁰ γ air = 1.000 (t/m³)
L parbola = 25.430 m

Tabel 1.9 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi turun tiba-tiba


Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)
1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12
1 0.719 2.450 1.76 2.00 -11.00 0.98 30.00 0.58 1.00 -0.19 -0.34
2 2.037 2.450 4.99 2.00 -6.00 0.99 30.00 0.58 2.87 -0.10 -0.52
3 3.168 2.450 7.76 2.00 -2.00 1.00 30.00 0.58 4.48 -0.03 -0.27
4 4.109 2.450 10.07 2.00 3.00 1.00 30.00 0.58 5.80 0.05 0.53
5 4.856 2.450 11.90 2.00 8.00 0.99 30.00 0.58 6.80 0.14 1.66
6 5.402 2.450 13.23 2.00 14.00 0.97 30.00 0.58 7.41 0.24 3.20
7 5.740 2.450 14.06 2.00 19.00 0.95 30.00 0.58 7.68 0.33 4.58
8 5.860 2.450 14.36 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 7.57 0.41 5.84
8' 2.314 1.750 4.05 2.00 24.00 0.91 30.00 0.58 2.14 0.41 1.65
9 5.750 1.750 10.06 2.00 30.00 0.87 30.00 0.58 5.03 0.50 5.03
10 5.386 1.750 9.43 2.00 35.00 0.82 30.00 0.58 4.46 0.57 5.41
11 3.833 1.750 6.71 2.00 41.00 0.75 30.00 0.58 2.92 0.66 4.40
12 1.348 1.750 2.36 2.00 46.00 0.69 30.00 0.58 0.95 0.72 1.70
Jumlah 50.86 59.11 32.86

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
50.860 + 59.106
F =
32.856
F = 3.347 ………… > 1.25 (AMAN)
C.2. Perhitungan Stabilitas Bendungan Terhadap Longsoran

1.2. Perhitungan longsoran saat kondisi kering

Gambar 3.5 - Longsoran saat kondisi waduk kering ( Hilir )


Diketahui :
γ kering = 1.750 (t/m³) γ terendam = 1.450 (t/m³)
c = 0.20 kg/cm² γ jenuh = 2.450 (t/m³)
Ө = 30.00 ⁰ γ air = 1.000 (t/m³)
L parbola = 21.539 m

Tabel 2.0 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi baru selesai dikerjakan bagian hilir
Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)

1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10 12 13=4x12


1 0.456 1.750 0.798 2.000 -13.000 0.974 30.000 0.577 0.449 -0.225 -0.180
2 1.316 1.750 2.303 2.000 -8.000 0.990 30.000 0.577 1.317 -0.139 -0.321
3 2.072 1.750 3.626 2.000 -2.000 0.999 30.000 0.577 2.092 -0.035 -0.127
4 2.723 1.750 4.765 2.000 4.000 0.998 30.000 0.577 2.745 0.070 0.332
5 3.267 1.750 5.717 2.000 10.000 0.985 30.000 0.577 3.251 0.174 0.993
6 3.700 1.750 6.475 2.000 16.000 0.961 30.000 0.577 3.594 0.276 1.785
7 4.019 1.750 7.033 2.000 23.000 0.921 30.000 0.577 3.738 0.391 2.748
8 4.217 1.750 7.380 2.000 30.000 0.866 30.000 0.577 3.690 0.500 3.690
9 4.289 1.750 7.506 2.000 37.000 0.799 30.000 0.577 3.461 0.602 4.517
10 4.049 1.750 7.086 2.000 43.000 0.731 30.000 0.577 2.992 0.682 4.832
11 2.640 1.750 4.620 2.000 50.000 0.643 30.000 0.577 1.715 0.766 3.539
12 0.916 1.750 1.603 2.000 56.000 0.559 30.000 0.577 0.518 0.829 1.329
Jumlah 43.078 29.559 23.139

ƩcL + ƩN
F =
ƩT
43.078 + 29.559
F =
23.139
F = 3.139 ………… > 1.25 (AMAN)
1.3. Perhitungan saat kondisi gempa

Gambar 3.6 - Longsoran saat kondisi waduk gempa ( Hilir )


Diketahui :
γ = 1.750 (t/m³) n = 1.56 ad = n.(ac.z)^m
c = 0.20 kg/cm² m = 0.89 ad = 213.97896 cm/s²
Ө = 30.00 ⁰ z = 0.9 ad 213.979
E = = = 0.218
L parbola = 21.539 m ac = 280 cm/s² g 980
g = 980 cm/s²
Ket : E : Koefisien Gempa
g : Gaya Grafitasi 980 cm/s²
z : Faktor Letak Geografis
ac : Percepata Dasar Gempa(1000 th)280 cm/s²
ad : Percepatan Gempa Rencana cm/s²

Tabel 2.1 Perhitungan stabilitas tubuh bendungan kondisi gempa


Irisan A (m²) γ (t/m³) W (t) c (t/m²) cL (t/m) α (⁰) Cos α Ө (⁰) tan Ө N (t) sin α T(t)

1 2 3 4=2x3 5 6=5xL 7 8 9 10 11=4x8x10xE 12 13=4x12


1 0.464 1.750 0.812 2.000 -13.000 0.974 30.000 0.577 0.100 -0.225 -0.183
2 1.320 1.750 2.310 2.000 -8.000 0.990 30.000 0.577 0.288 -0.139 -0.321
3 2.074 1.750 3.630 2.000 -2.000 0.999 30.000 0.577 0.457 -0.035 -0.127
4 2.724 1.750 4.767 2.000 4.000 0.998 30.000 0.577 0.599 0.070 0.333
5 3.267 1.750 5.717 2.000 10.000 0.985 30.000 0.577 0.710 0.174 0.993
6 3.700 1.750 6.475 2.000 16.000 0.961 30.000 0.577 0.785 0.276 1.785
7 4.017 1.750 7.030 2.000 23.000 0.921 30.000 0.577 0.816 0.391 2.747
8 4.215 1.750 7.376 2.000 30.000 0.866 30.000 0.577 0.805 0.500 3.688
9 4.286 1.750 7.501 2.000 37.000 0.799 30.000 0.577 0.755 0.602 4.514
10 4.046 1.750 7.081 2.000 43.000 0.731 30.000 0.577 0.653 0.682 4.829
11 2.637 1.750 4.615 2.000 50.000 0.643 30.000 0.577 0.374 0.766 3.535
12 0.915 1.750 1.601 2.000 56.000 0.559 30.000 0.577 0.113 0.829 1.327
Jumlah 43.078 6.455 23.120
ƩcL + ƩN
F =
ƩT
43.078 + 6.455
F =
23.120
F = 2.142 ………… > 1.25 (AMAN)
C. Bangunan Pelimpah ( Spillway )

Gambar 4.0 - Skema bangunan spillway


a. Saluran Pengarah
kedalaman saluran pengarah.
Data yang diperoleh dari analisis aliran masuk dan keluar
Q = 102.959 m3/s ( debit yang meliwati spillway )
Kenaikan muka air / ketinggian air diatas mercu (hd) = 1.290 m
Lebar ambang mercu pelimpah = 35 m
Maka :

W ≥ (1/5) * H

W≥ 1 * 1.290
5
W≥ 0.258 ~ Maka di digunakan W = 1 karena harus ≥ 0.258

Gambar 4.1 - Saluran pengarah aliran pada bangunan Spillway

Kedalam air di saluran pengarah = 1 + 1.290 = 2.290 m

V = Q
A

V = 102.959
35 * 2.290

V = 1.285 m/s

Jadi tinggi kecepatan aliran

V2 = ( 1.285 ) 2 = 0.084
2g 2 * 9.81

Maka H = hd + V2
2g

H = 1.290 + 0.084
= 1.374 m
b. Saluran Pengatur
> Spillway

Perencanaan mercu pelimpah (Ogee)

Gambar 4.2 - Mercu bentuk Ogee

0.282 * hd = 0.282 * 1.290 = 0.364 m


0.175 * hd = 0.175 * 1.290 = 0.226 m
R1 = 0.2 hd = 0.2 * 1.290 = 0.258 m
R = 0.5 hd = 0.5 * 1.290 = 0.645 m

Table 3.0 - Harga-harga k & n dengan menggunakan persamaan sbb :


Kemiringan
k n n
permukaan hilir Y 1  X 
   
vertikal 2.000 1.850 hd k  hd 
3:1 1.936 1.836
3:2 1.939 1.810

untu tipe hulu vertikal k = 2


n = 1.850

Y = 1 X 1.850
hd 2 hd

X 1.850 = 2 hd 0.85 Y
X 1.850 = 2 1.290 0.85 Y

Y = X 1.850
2 1.290 0.85

Table 3.1 - Harga X & Y mercu Ogee


Koordinat mercu ogee
Elv.Lengkung
X Y 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
0
0 0 115.626
0.1 0.006 115.620 0.5
0.2 0.021 115.605 1
0.3 0.043 115.582 1.5
0.4 0.074 115.552
2
0.5 0.112 115.514
2.5
0.6 0.157 115.469
0.7 0.208 115.418 3

0.8 0.266 115.359 3.5


0.9 0.331 115.295
1 0.403 115.223 Gambar 4.3 - X&Y Mercu Ogee
1.1 0.480 115.146
1.2 0.564 115.062
1.3 0.654 114.972
1.4 0.750 114.875
1.5 0.853 114.773
1.6 0.961 114.665
1.7 1.075 114.551
1.8 1.195 114.431
1.9 1.320 114.306
2 1.452 114.174
2.1 1.589 114.037
2.2 1.732 113.894
2.3 1.880 113.746
2.4 2.034 113.592
2.5 2.194 113.432
2.6 2.359 113.267
2.7 2.529 113.097
2.8 2.705 112.921
2.9 2.887 112.739
3 3.074 112.552
Gambar 4.4 - Mercu Ogee ( Hasil analisa )

Titik 2

V2 = 2g (0.5 * H + Z )

V2 = 2 * 9.81 0.5 * 1.374 + 3.074

V2 = 8.590 m/s

Tinggi kecepatan

2
V22 = 8.590 = 3.761 m
2g 2 * 9.81

q = Q
B
q = 102.959 = 2.942 m2/s
35

Kedalaman aliran

y2 = q = 2.942 = 0.342 m
v2 8.590
Kedalaman kritis

yc = 3 q2 = 3 2.942 2 = 0.959 m
g 9.81

Kecepatan kritis

Vc = q
yc

Vc = 2.942 = 3.067 m/s


0.959

Bilangan Froude

Fr = V2 = 8.590 = 4.686
g*y2 9.81 0.342

Jadi aliran nya merupakan aliran super kritis karena yu < yc dan Fr > 1

c. Saluran transisi (Bagian transisi)

Gambar 4.4 - tampak atas & samping saluran transisi

Diketahui : B2 = 35 m digunakan B3 = 25 m

y = B2 - B3 = 35 - 25 = 5m
2 2

L = y = 5 = 5 = 22.554 m
tan α tan 12.5 0.222

kemiringan saluran direncanakan 0.1

i = ΔH
L

0.1 = ΔH
22.554

ΔH = 22.554 * 0.1 = 2.255 m

Perhitungan hidrolis saluran transisi

z+d+ v2 = dc + vc2 +E
2g 2g

dimana :
d = kedalaman aliran di hulu
V = kecepatan aliran di hulu
dc = kedalaman kritis di hilir
Vc = kecepatan aliran di hilir
E = kehilangan tinggi tekanan akibat perubahan penampang lintang, gesekan dll

Catatan d = y2 dan dc = y3

E = K ( v 2 - vc 2 ) + hm
2g

dimana :
K = koefisien kehilangan tinggi tekanan yang disebabkan oleh perubahan penampang
lintang. ( 0.1 - 0.2 )
hm = kehilangan total tinggi tekanan yang disebabkan gesekan dll.

𝑘∗(��2−�2)/2𝑔+hm
v2 / 2g
vc2/2g
d
dc
dc

Gambar 4.5 - Penampang memanjang Saluran transisi

y2 = q = 2.942 = 0.342 m
v2 8.590

V2 2 = 3.761 m ( Sama dengan perhitungan sebelumnya )


2g

ΔH = 2.255 m

Ruas Kiri

= ΔH + y2 + V2 2
2g

= 2.255 + 0.342 + 3.761


= 6.358 m

Ruas Kanan

= y3 + V2 2 + k v22 - v32 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

diasumsikan V3 = 8.064 m/s ( Nilai coba-coba )

Q = V*A

102.959 = 8.064 * 35 * y3
y3 = 102.959
282.24
= 0.365 m

V3 2 = 8.064 2
2g 2 * 9.81

= 3.314 m

k v22 - v32 = 0.1 * 8.590 2 - 8.064 2 = 0.045 m


*
2g 2* 9.81

L Q2n2 = 23 102.959 2 * 0.015 2


A2R4/3 35 * 0.365 2 35 * 0.365 2
35 + 2 * 0.365
= 2.635 m

= y3 + V2 2 + k v22 - v32 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

= 0.365 + 3.314 + 0.045 + 2.635

= 6.359 m

Ruas kiri Ruas kanan Ruas kiri dan ruas kanan nilainya hampir mendekati
=
6.358 6.359 atau hampir sama maka asumsi v = 8.064
dapat diterima

Bilangan Froude Fr = V3 = 8.064 = 4.263


g * y3 9.81 * 0.365

d. Saluran peluncur

Fungsi : Mengatur aliran air yang melimpah dari mercu sehingga dapat mengalir dengan
lancar tanpa hambatan hidrolis.

direncanakan dengan penampang lurus dan penampang terompet ( saluran terompet )


penampang lurus digunaan kemiringan 0.25

Gambar 4.6 - Skema saluran peluncur

menurut suryono sostrodarsono ( 2002 ) saluran terompet di hitung menggunakan


rumus dibawah ini :

F = v dimana : α = Sudut pelebaran ( ˚ )


g*d F = Angka froude
v = kecepatan aliran air (m/s)
tan α = 1 d = kedalaman aliran air (m)
3*F g = gravitasi (m/det2)

Gambar 4.7 - hasil perhitungan kemiringan saluran vetikal:horizonal 1:3

Penampang lurus direncakan 15 m dengan lebar 25 m


kemiringan 1:3

Gambar 4.7 - Tampak atas saluran peluncur

y3 = 102.959
282.240

= 0.365 m

V32 = 8.064 2 = 3.314 m


2g 2 * 9.81
Ruas Kiri

= ΔH + y3 + V2 2
2g

= 5 + 0.365 + 3.314 = 8.679 m

Ruas Kanan

= y4 + V4 2 + k v32 - v42 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

diasumsikan V4 = 10.043 m/s ( Nilai coba-coba )

Q = V*A

102.959 = 10.043 * 25 * y4
y4 = 102.959
251.07
= 0.410 m

V4 2 = 10.043 2
2g 2 * 9.81

= 5.141 m

k v32 - v42 = 0.1 * 8.064 2 - 10.043 2 = -0.183 m


2g 2* 9.81

L Q2n2 = 23 102.959 2 * 0.015 2


A2R4/3 25 * 0.410 2 25 * 0.410 2
25 + 2 * 0.410
= 3.311 m

= y4 + V4 2 + k v32 - v42 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

= 0.410 + 5.141 + -0.183 + 3.311


= 8.679 m

Ruas kiri Ruas kanan Ruas kiri dan ruas kanan nilainya hampir mendekati
=
8.679 8.679 atau hampir sama maka asumsi v = 10.043
dapat diterima

Bilangan Froude Fr = V3 = 10.043 = 5.007


g * y3 9.81 * 0.410

e. Saluran Terompet

Panjang saluran terompet digunakan 10 m

y4 = 102.959
282.240

= 0.365 m

V42 = 10.043 2 = 5.141 m


2g 2 * 9.81

Ruas Kiri

= ΔH + y3 + V2 2
2g

= 5 + 0.365 + 5.141 = 10.505 m

Ruas Kanan

= y5 + V5 2 + k v42 - v52 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

diasumsikan V5 = 9.665 m/s ( Nilai coba-coba )

Q = V*A

102.959 = 9.665 * 35 * y5
y5 = 102.959
338.275
= 0.304 m
V5 2 = 9.665 2
2g 2 * 9.81

= 4.761 m

k v42 - v52 = 0.1 * 10.043 2 - 9.665 2 = 0.038 m


2g 2* 9.81

L Q2n2 = 23 102.959 2 * 0.015 2


A2R4/3 35 * 0.304 2 35 * 0.304 2
35 + 2 * 0.304
= 5.401 m

= y4 + V4 2 + k v32 - v42 + L Q2n2


2g 2g A2R4/3

= 0.304 + 4.761 + 0.038 + 5.401

= 10.505 m

Ruas kiri Ruas kanan Ruas kiri dan ruas kanan nilainya hampir mendekati
=
10.505 10.505 atau hampir sama maka asumsi v = 9.665
dapat diterima

Bilangan Froude Fr = V5 = 9.665 = 5.593


g * y5 9.81 * 0.304

f. Peredam energi

Kecepatan awal loncatan = 9.665 m/s


Lebar saluran = 35 m

q = 102.959 = 2.942 m2/s


35

syarat permakaian kolam olakan datar type III

q < 18.5 m2/s


v < 18 m/s
Fr > 4.5

Berdasarkan data diatas digunakan kolam olakan type III


Ukuran kolam olakan adalah L 29.5 m dan P 0.82179 m >P= 5m

Dimensi gigi pemancar aliran


a. panjang blok muka gigi pemancar aliran ≥ 2y
= 2 * y5 = 0.304 * 2
= 0.609 >> 1.0 m

b. tinggi gigi pemancar aliran = yu


= 0.304 = 0.304
= 0.304 >> 1.0 m

c. Lebar gigi pemancar aliran ( w ) = y


= 0.304 = 1.0 m

kemiringan blok muka gigi pemancar aliran = 5%

jarak antar gigi pemancar aliran = y

= 0.304
= 0.3 m > 1m

karena lebar ujung saluran peluncur adala 29.5 m


maka jumlah gigi-gigi dibuat = 14 dan jarak tepi ke dinding masing-masing
0.5 * 0.304 = 0.152 >> 0.5 m

cek 28 m

Jarak gigi peredam tengah dengan gigi pemancar aliran

0.82 * y = 0.82 * 0.304


= 0.250 > 1 m

Dimensi gigi peredam bagian tengah


a. Tinggi

n= y ( 4 + Frud ) = 0.304 4 + 5.593


6 6

= 0.49 m > 1 m

b. Panjang = tinggi ( perbandingan 1:1 )

c. Panjang puncak

0.2 * n = 0.2
d. Lebar
0.75 * n = 0.75 > 1 m

e. Jarak antar gigi


0.75 * n = 0.75 > 1 m

f. Jarak tepi
0.675 * n = 0.675 > 1 m

Dimensi ambang ujung hilir kolam olakan


a. Tinggi ambang ujung hilir = (yu*(18+fru))/(18)
= 0.399 > 0.500 m

b. Lebar ambang ujung hilir = 1 m

Gambar 4.8 - Detail kolam olakan & peredam energi


amaan sbb :
5 3 3.5

Ogee
r mendekati
m/s

alir dengan
r mendekati
m/s
r mendekati
m/s
masing-masing

Anda mungkin juga menyukai