Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PROPOSAL TERAPI LINGKUNGAN

Di Ruang Kenanga RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan


PROGRAM PROFESI NERS PSIK FK UNSRI

Disusun Oleh :

Tria Marnia, S. Kep


Amilia Damayanti, S. Kep
Dira Meitri Karunia, S. Kep
Renny Noviyanti, S. Kep
Yenni Apridayanti, S. Kep
Mutia Dwi Sagita, S. Kep

Pembimbing Akademik : Herliawati, S. Kp., M. Kes


Pembimbing Klinik : Lilik Sulistiyowati, S. Kep., Ners

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun proposal ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dalam proposal ini kami membahas mengenai terapi lingkungan yang diterapkan
pada pasien/klien di ruangan kenanga RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan.
Proposal ini dibuat dengan dengan literatur dari jurnal, buku dan internet. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada proposal ini. Oleh karena itu,
kami berharap pembaca dapat memberikan saran serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan proposal selanjutnya.
Akhir kata, semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Palembang, Desember 2017

Co-Ners UNSRI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologi, dan sosial yang
terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan
perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan
masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain seperti
keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain menunjang upaya kesehatan
jiwa juga merupakan stressor yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada
tingkat tertentu dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa
(Videbeck, 2008).
Manusia tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sehingga aspek lingkungan harus
mendapat perhatian khusus dalam kaitannya untuk menjaga dan memelihara kesehatan
manusia. Lingkungan dan situasi rumah sakit yang asing serta pengalaman perawatan
yang tidak menyenangkan akan memberi pengaruh yang besar terhadap kemampuan
adaptasi pasien dengan gangguan fisik dan gangguan mental. Ada kecenderungan
lingkungan rumah sakit menjadi stresor bagi pasien.
Menurut ICN, pada tahun 2020 nanti diseluruh dunia akan terjadi pergeseran
penyakit. Perubahan sosial ekonomi yang sangat cepat dan situasi sosial politik Indonesia
yang tidak menentu menyebabkan semakin tingginya angka pengangguran, kemiskinan,
dan kejahatan, situasi ini dapat meningkatkan angka kejadian krisis dan gangguan mental
dalam kehidupan manusia, pada saat ini terjadi peningkatan sekitar 20%.
Menurut Bloom, 60% faktor yang menentukan status kesehatan seseorang adalah
kondisi lingkungannya. Upaya terapi harus bersifat komprehensif, holistik, dan
multidisipliner. Lingkungan dan situasi RS yang asing serta pengalaman perawatan yang
tidak menyenangkan akan memberi pengaruh yang besar terhadap kemampuan adaptasi
pasien dengan gangguan fisik dan gangguan mental. Lingkungan tersebut juga akan
berpengaruh pula pada proses keperawatan di RS, dan inilah yang akan menentukan
keberhasilan perawatan dan pengobatan.
Pasien gangguan jiwa seringkali mendapat isolasi sosial, diasingkan lingkungannya,
terbuang dari keluarganya, dan mendapat perlakuan fisik yang kurang manusiawi,
sehingga perlu adanya upaya-upaya dalam memodifikasi lingkungan. Menurut hasil
penelitian Bloom menyatakan bahwa lingkungan memberikan kontribusi sebesar 60 %
dalam menentukan status kesehatan seseorang. Menurut teori keperawatan lingkungan
yang dikemukan oleh Florence Nightingale meyakini bahwa udara yang bersih, sinar
matahari yang cukup, serta lingkungan yang bersih merupakan aspek penting untuk
pemulihan kesembuhan seseorang.
Perawatan klien pada rumah sakit jiwa dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan klien mengalami penurunan kemampuan berfikir dan bertindak secara
mandiri dan kehilangan hubungan dengan dunia luar, oleh karena itu diperlukan
pengembangan layanan keperawatan psikiatrik salah satunya dengan penerapan terapi
lingkungan di rumah sakit.
Menurut Suliswati (2005) terapi lingkungan merupakan keadaan lingkungan yang
ditata untuk menunjang proses terapi, baik fisik, mental maupun sosial agar dapat
membantu pemulihan dan pemulihan klien, sedangkan menurut Kusumawati dan Hartono
(2011) Terapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menata lingkungan agar terjadi
perubahan perilaku pada klien dari perilaku maladaptive menjadi perilaku adaptif,
Bentuknya adalah memberi kesempatan klien untuk tumbuh dan berubah perilaku dengan
memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi, dimana komponen
komponen yang harus diperhatikan dalam terapi lingkungan adalah fisik, intelektual,
social, emosional, dan spiritual.
Setiap manusia memiliki dimensi spiritual dan semua pasien memiliki kebutuhan
spiritual dan kebutuhan ini menonjol pada saat keadaan stres emosional, sakit, atau
bahkan menjelang kematian. Oleh karena itu perawat harus sensitif akan kebutuhan
spiritual pasien dan berespon dengan tepat. Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dapat
meningkatkan perilaku koping dan memperluas sumber-sumber kekuatan pada pasien
(Kozier et al, 2004).
Peran perawat dalam hal memenuhi kebutuhan spiritual klien adalah sebagai
spiritual care dimana disini perawat berperan untuk melakukan pengkajian, merumuskan
diagnosa keperawatan, menyusun rencana dan implementasi keperawatan serta
melakukan evaluasi kebutuhan spiritual pasien. Pengkajian kebutuhan spiritual bagi
pasien diantaranya yaitu terkait dengan perilaku pasien itu sendiri diantaranya yaitu
apakah pasien mampu membaca doa sebelum makan dikarenakan hal hal seperti itu di
anggap kecil namun masih dapat dilakukan untuk pasien dengan gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil obervasi di Ruang Kenanga RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera
Selatan pasien belum terbiasa untuk melakukan doa bersama sebelum makan, saat
diwawancara ada beberapa pasien yang mengatakan bahwa lupa bacaan doa sebelum
makan sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan terapi lingkungan terkait dengan
spiritual yakni berdoa bersama sebelum makan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian terapi lingkungan?
2. Apa tujuan dari terapi lingkungan?
3. Apa karakteristik dari terapi lingkungan?
4. Apa jenis jenis terapi lingkungan?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan menerapkan terapi lingkungan pada pasien di Ruang Kenanga
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan serta dapat membekali pasien
kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan dapat menjalankan kehidupan fisik,
social secara optimal.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang pengertian terapi lingkungan
b. Untuk mengetahui tentang tujuan dari terapi lingkungan
c. Untuk mengetahui tentang karakterisitik terapi lingkungan
d. Untuk mengetahui tentang jenis jenis kegiatan terapi lingkungan
e. Untuk menjelaskan tentang jenis terapi lingkungan yang di ambil
f. Untuk memperagakan terapi lingkungan pada pasien di Ruang Kenanga RS
Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
g. Untuk memberdayakan pasien untuk mengikuti terapi lingkungan yang dilakukan

D. Manfaat
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan menerapkan terapi lingkungan pada pasien di
Ruang Kenanga RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan serta dapat membekali
pasien kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan dapat menjalankan kehidupan
fisik, social secara optimal.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian terapi lingkungan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan dari terapi lingkungan
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang karakterisitik terapi lingkungan
e. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis jenis kegiatan terapi lingkungan
f. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis terapi lingkungan yang di ambil
g. Mahasiswa mampu memperagakan terapi lingkungan pada pasien di Ruang Kenanga
RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan
h. Mahasiswa mampu memberdayakan pasien untuk mengikuti terapi lingkungan yang
dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Terapi Lingkungan
1. Pengertian
Terapi lingkungan (Milieu Therapy) berasal dari bahasa Perancis yang berarti
perencanaan ilmiah dari lingkungan untuk tujuan yang bersifat terapeutik atau
mendukung kesembuhan. Terapi lingkungan adalah tindakan penyembuhan pasien
melalui manipulasi dan modifikasi unsur-unsur yang ada pada lingkungan dan
berpengaruh positif terhadap fisik dan psikis individu serta mendukung proses
penyembuhan.
Terapi lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita, yang
diciptakan untuk pengobatan termasuk fisik dan sosial. Suatu manipulasi ilmiah pada
lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan
untuk mngembangkan keterampilan emosional dan sosial. (Stuart Sundeen, 1991).
Dalam pelaksanaannya harus melibatkan team work yang terdiri dari berbagai
ahli di bidangnya masing-masing dengan tujuan mengoptimalkan proses
penyembuhan pasien. Tim tersebut terdiri dari dokter ahli jiwa, psikolog, perawat
jiwa, ahli sanitasi lingkungan, sosial worker, dan petugas kesehatan lainnya. Dimana
dalam pelaksanaannya berupa planning duduk bersama berdasarkan disiplin ilmunya
masing-masing untuk mencapai tujuan dari terapi lingkungan.

2. Tujuan Terapi Lingkungan


Terapi lingkungan bertujuan untuk membantu individu untuk mengembangkan
rasa harga diri, mengembangkan kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain,
membantu belajar mempercayai orang lain, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke
masyarakat.
Menurut Abrons dalam Stuart sundeen 1995 menyebutkan tujuan terapi
lingkungan meliputi:
a) Tujuan umum
Membekali pasien kemampuan untuk kembali ke masyarakat dan dapat
menjalankan kehidupan fisik dan sosial seoptimal mungkin.
b) Tujuan khusus
Membatasi gangguan dan perilaku maladaptif. Mengajarkan keterampilan
psikososial dengan cara :
 Orientasi yaitu pencapaian tingkat orientasi dan kesadaran terhadap realita yang
lebih baik. Orientasi berhubungan dengan pengetahuan dan pemahaman pasien
terhadap waktu, tempat, tujuan, sedangkan kesadaran dapat dikuatkan melalui
interaksi dan aktifitas pada semua pasien.
 Asertation yaitu kemampuan mengekspresikan perasaan sendiri dengan tepat.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendorong pasien dalam mengekspresikan
diri secara efektif dengan tingkah laku yang dapat diterima oleh masyarakat.
 Accuption yaitu kemampuan pasien untuk dapat percaya diri dan berprestasi
melalui keterampilan membuat kerajinan tangan.
 Recreation yaitu kemampuan membuat dan menggunakan aktifitas yang
menyenangkan dan relaksasi. Hal ini memberi kesempatan pada pasien utnuk
mengikuti bermacam-macam reaksi dan membantu pasien untuk menerapkan
keterampilan yang telah dipelajari, misalnya interaksi sosial.

Menurut Stuart dan Sundeen tujuan lingkungan diantaranya adalah:


 Meningkatkan pengalaman positif pasien khususnya yang mengalami gangguan
mental, dengan cara membantu individu dalam mengembangkan harga diri.
 Meningkatkan kemampuan untuk berhubungan denagan orang lain
 Menumbuhkan sikap percaya pada orang lain
 Mempersiapkan diri kembali ke masyarakat, dan
 Mencapai perubahan yang positif.

3. Jenis-jenis Kegiatan Terapi Lingkungan


a) Terapi rekreasi
Yaitu terapi yang menggunakan kegiatan pada waktu luang, dengan tujuan pasien
dapat melakukan kegiatan secara konstruktif dan menyenangkan serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial.
b) Terapi kreasi seni
Perawat dalam terapi ini dapat sebagai leader atau bekerja sama denagn orang lain
yang ahli dalam bidangnya karena harus sesuai dengan bakat dan minat.
 Dance therapy/menari : untuk mengkomunikasikan tentang perasaan dan
kebutuhan pasien.
 Terapi dengan menggambar/melukis : dengan menggambar akan menurunkan
ketegangan dan memusatkan pikiran yang ada.
 Literatur/biblio therapy : Terapi dengan kegiatan membaca seperti novel,
majalah, buku-buku dan kemudian mendiskusikannya.Tujuannya adalah untuk
mengembangkan wawasan diri dan bagaimana mengekspresikan
perasaan/pikiran dan perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang ada.
c) Pettherapy
Terapi ini bertujuan untuk menstimulasi respon pasien yang tidak mampu
mengadakan hubungan interaksi dengan orang-orang dan pasien biasanya merasa
kesepian, menyendiri.
d) Planttherapy
Terapi ini bertujuan untuk mengajar pasien untuk memelihara segala
sesuatu/mahluk hidup, dan membantu hubungan yang akrab antara satu pribadi
kepada pribadi lainnya.
e) Terapi spiritual
Terapi spiritual merupakan salah satu cara meningkatkan aspek spiritual dari
lingkungan dalam proses penyembuhan ditujukan untuk memaksimalkan manfaat
dari pengalaman, pengobatan, dan perasaan damai bagi pasien. Cara pemenuhan
yang paling mudah adalah dengan berdoa sebelum makan dan setelah makan, serta
penyediaan sarana ibadah seperti tempat ibadah. Pemberian penguatan terhadap
perilaku positif yang telah dilakukan pasien dalam hal spritual akan memotivasi
pasien melakukannya lebih baik sebagai dampak dari peningkatan harga diri
pasien.

B. Terapi Lingkungan Spiritual (Membaca Do’a Sebelum Makan)


1. Alasan Membaca Do’a Sebelum Makan
Dalam Islam :
Di dalam agama Islam sudah dijelaskan banyak sekali alasan mengapa kita harus
mambaca doa sebelum makan. seperti yang telah diriwayatkan ‘Aisyah radhiyallahu
‘anha dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pernah bersabda bahwa
jikalau salah satu diantara kalian akan makan atau minum, maka sebut nama Allah
saat sebelum memulai makan tersebut. namun jika kalian lupa, maka kalian dapat
mengucap basmalah saat awal ataupun akhir makan dan minum.
Dengan adanya hadist riwayat inilah, perintah berdoa sebelum makan itu
sangatlah jelas adanya. Selain hadist diatas, ada satu lagi hadits yang menjadi seruan
untuk selalu membaca doa sebelum makanan dan minum, hadits ini diriwayatkan dari
Abu Hurairah radhiyallahu’anhu yang mengatakan bahwa Rosullullah SAW ketika
hendak minum, beliau akan melakukan 3 nafas yang berbeda, jika gelas minuman
tersebut didekatkan dibibirnya, maka beliau akan mengucap nama Allah Ta’ala.
Setelah itu selesai, beliuau juga bertahmid dengan memuji Allah SWT.
Dalam Ilmiah :
Ternyata seruan-seruan untuk berdoa sebelum makanan dan minum diatas ,
setelah dilakukan berbagai macam penelitian secara ilmiah, sekarang ini sedikit demi
sedikit terungkap bahwa sebenarnya doa tersebut sangat bermanfaat bagi umat
manusia terutama dalam hal kesehatan.
Salah satu penelitian ilmiah pernah dilakukan oleh seorang ilmuwan yang berasal
dari Jepang, beliau bernama Dr Masaru Emoto. Penenlitian mengenai manfaat doa
sebelum makanan dan minum tersebut sekarang telah dibukukan dalam sebuah buku
karya ilmiah yang berjudul “The Hidden Message in Water”. Dimana buku ini
menjelaskan bahwa setiap minuman atau makanan yang dibacakan doa, makanan dan
minuman tersebut akan mengalami perubahan molekul secara lebih baik. Nah susunan
molekul inilah yang menurutnya sangat bermanfaat bagi kesehatan. bahkan beliau
juga mengungkapkan bahwa makanan dan minuman yang baik (telah dibacakan doa),
akan mempengaruhi perilaku orang agar menjadi baik pula.
Maka dari itu, mulai sekarang sebelum mengonsumsi makanan atau minuman,
alangkah lebih baik apabila Anda membaca doa terlebih dahulu. karena selain
merupakan sunah Rosullulah, doa tersebut juga sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh kita.

2. Manfaat Berdoa Untuk Kesehatan Tubuh Manusia


Menurut sebuah penelitian terbaru, praktik kerohanian dan agama bisa mengusir
depresi dan menjauhkan seseorang dari berbagai penyakit. Jika anda adalah seseorang
yang religious spiritual, dan sering meluangkan waktu untuk berdo’a setiap hari, kini
ada bukti bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi otak dan tubuh Anda.
Menurut sebuah penelitian, praktik kerohanian dan agama bisa melawan depresi –
khususnya untuk orang yang cenderung mengalami penyakit tersebut – dengan
mempertebal korteks otak.
Penelitian yang dilakukan Lisa Miller, professor sekalian direktur Clinical
Psychology dan direktur Spirituality Mind Body Institute di Teachers College,
Columbia University, diuji coba terhadap 103 orang yang berisiko tinggi mengalami
depresi. Tingkat risiko tersebut ditentukan berdasarkan sejarah keluarga mereka.
Saat memetakan aktivitas dan struktur otak mereka menggunakan MRI, Lisa
menemukan bahwa orang-orang yang menjunjung tinggi agama mereka dan berdoa
secara teratur memiliki korteks lebih tebal dibandingkan mereka yang tidak. Penipisan
korteks, khususnya di bagian tertentu di otak merupakan indikator semakin
memburuknya kesehatan, terutama karena depresi.
Korteks lebih tebal mengindikasikan bahwa peluang orang tersebut menderita
depresi lebih kecil, sehingga menunjukkan bahwa doa dan kerohanian benar-benar
menghasilkan beberapa manfaat luar biasa bagi otak manusia.
Penelitian itu merupakan satu dari beberapa penelitian lain yang juga pernah
membuktikan hal serupa. Ketika kami membandingkan berbagai temuan yang ada di
semua studi, kami merangkum beberapa manfaat berdoa bagi tubuh Anda, yaitu:
a. Membebaskan Diri Anda dari Stress
Berdoa memengaruhi kondisi pikiran, membantu Anda rileks dan dengan demikian
mengurangi efek stress terhadap berbagai organ tubuh. Berdoa tak hanya
bermanfaat untuk mengurangi stress mental, tapi juga membantu memerangi stress
fisik dan bahkan meredakan reaksi emosional Anda terhadap stress tersebut.

b. Mengurangi Peluang Anda Menderita Depresi dan Kegelisahan


Menurut sebuah penelitian di Inggris, yang diterbitkan di British Journal of Health
Psychology, berdoa bisa mengurangi risiko terserang depresi dan kegelisahan.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa Anda cenderung merasa positif dan
tidak tertekan jika berdoa di tempat ibadah.

c. Membantu Anda mengatasi Serangan Emosional


Berdoa sangat bermanfaat dalam memberikan kekuatan untuk mengatasi stress
yang Anda alami dari hari ke hari. Berdoa memungkinkan Anda untuk merenung
sendirian, sehingga Anda bisa berpikir dan fokus terhadap diri sendiri serta
mengurangi tekanan mental.
d. Menjauhkan dari Segala Penyakit yang Berhubungan dengan Stress
Penyakit kronis seperti jantung, diabetes, darah tinggi, magh dan migraine diyakini
terjadi karena terlalu banyak stress. Menurut ahli terapi alternatif seperti Ayurveda,
stress merupakan alasan utama terjadinya penumpukan racun di dalam tubuh, yang
tidka hanya mengarah kepada penyakit kronis seperti diabetes, tapi juga penyakit
kanker.

e. Membuat Anda Lebih Bahagia


Sebuah penelitian yang dilakukan Dr. Andrew Newberg dari Department of
Psychiatry di University of Pennsylvania, menemukan fakta bahwa berdoa bisa
meningkatkan kadar dopamine atau “hormone gembira” di otak Anda. Membuat
Anda lebih bahagia dan lebih damai.

f. Membuat Anda Menjadi Orang yang Lebih Baik


Penelitian serupa juga menemukan bahwa praktik religious bisa membantu
mengurangi tingkat ego seseorang dengan cara memengaruhi bagian otak yang
berhubungan dengan emosi itu. Oleh karena itu, berdoa membuat Anda lebih
rendah hati, mengurangi keserakahan Anda terhadap materi dan membantu
membentuk Anda menjadi orang yang lebih baik.

g. Mempercepat Pemulihan Pascaoperasi


Beberapa penelitian lain menemukan bahwa berdoa bisa membantu mempercepat
penyembuhan luka pascaoperasi. Hal tersebut dikarenakan jika Anda sedang
merasa tertekan, tubuh memfokuskan seluruh upayanya untuk menyeimbangan
diri; sehingga mengakibatkan kurangnya sumber daya untuk menyembuhkan luka.

h. Menjauhkan Berbagai Penyakit


Berdoa bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Sebuah penelitian tertentu juga
menemukan bahwa berdoa juga berguna untuk mengurangi gejala asma. Penelitian
mengapa reaksi semacam ini terjadi masih terus dilakukan.

i. Baik untuk Kesehatan Jantung Anda


Berdoa terbukti memiliki banyak manfaat bagi fungsi jantung. Berdoa dikenal
mampu mempercepat pemulihan jantung setelah terjadinya serangan jantung dan
operasi. Selain itu, berdoa juga membantu mengatur detak jantung Anda,
membuatnya lebih kuat dan mengurasi tekanan.

j. Membantu Anda Hidup Lebih Lama


Selain beberapa manfaat di atas, salah satu kegunaan utama berdoa adalah
membuat Anda hidup lebih lama. Dengan meminimalkan efek buruk stress dan
faktor lingkungan, berdoa membantu memulihkan tubuh dengan lebih baik dan
membuat Anda menua dengan lebihs ehat. Berdoa bermanfaat menyembuhkan
tubuh Anda dengan lebih cepat dan menaklukkan semua penyakit yang cenderung
menyerang ketika Anda bertambah tua.

Berikut ini adalah lafadz bacaan doa sebelum dan sesudah makan beserta latin dan
terjemahnya.
Doa Sebelum/Hendak Makan

‫اب و لنَّار‬ َ ََ‫ْي َما لَنَا َزَ ْقتَنَا فََقنَا ر‬


َ َ‫عذ‬
‫اَللَّ ُه َّم َبار ْك‬
Alloohumma barik lanaa fiimaa razatanaa waqinaa 'adzaa bannar
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan
peliharalah kami dari siksa api neraka"

Bacaan doa diatas dibaca ketika kita hendak makan sebagai rasa syukur kita kepada
Allah Swt yang telah memberikan rezeki sehingga kita bisa makan dan juga supaya
setan tidak mengganggu kita saat sedang makan.

Doa Sesudah/Setelah Makan


ْ َ‫سقَانَا ا‬
ْ ‫ط َع َمنَا الَّذ‬
‫ى للََ ُم ْسلميْنَ َو َج َعلَنَا و‬ َ ُ‫ا َ ْل َح ْمد‬
Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin

Artinya:
"Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta
menjadikan kami sebagai orang-orang islam"
BAB IV
EVALUASI

1. Klien dapat melakuakan baco doa sebelum dan sesudah makan


2. Menunjukkan afek positif tanpa perasaan marah, dan ansietas
3. Dapat membaca doa makan dengan benar dan bersama-sama dengan teman
4. Klien dari yang tidak tahu menjadi tahu bacaan doa makan
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komitmen agama dapat mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit,
meningkatkan kemampuan mengatasi penyakit dan mempercepat pemulihan penyakit
yang dipadukan dengan terapi kedokteran. Agama bersifat protektif daripada problem
producing. Komitmen agama mempunyai hubungan signifikan dan positif dengan clinical
benefit. Kesimpulan umum adalah seperti yang telah dikemukakan oleh Larson (1990), “in
the navigating the complexities of human helath and relation ship, religiuos commitment is
force to consider”. Masyarakat dan bangsa kita adalah bangsa yang religius. Maka
sepatutnyalah pendekatan keagamaan dalam praktik kedokteran dan keperawatan dapat
diamalkan dalam dunia kesehtan dengan catatan bukan untuk tujuan mengubah keimanan
seseorang terhadap agama yang sudah diyakininya, melainkan untuk membangkitkan
kekuatan spiritualnya dalam menghadapi penyakit. Selain itu, pemberian penguatan
terhadap perilaku positif yang telah dilakukan pasien dalam hal spiritual akan memotivasi
klien melakukan lebih baik sebagai dampak dari peningkatan harga diri pasien.

B. SARAN
1. Bagi keluarga pasien
Berikan dukungan dan motivasi kepada pasien untuk melakukan membaca doa sebelum
dan sesudah makan
2. Bagi perawat atau tim medis
a. Terapkan baca doa sebelum dan setelah makan setiap harinya di jadwal kegiatan
b. Berikan informasi mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan pada keluarga
dan pasien. Mengenai doa makan sebelum dan setelah makan.
c. Berikan penyuluhan mengenai kapan saja kita membaca doa mkan.
DOKUMENTASI
TERAPI LINGKUNGAN (MEMBACA DOA SEBELUM MAKAN)
DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, Wahyu, dkk, Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta : Nuha Medika press,
2009.
Stuart, G. W, and Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC, 1998.
Yosep, Iyus, Keperawatan Jiwa (edisi revisi). Bandung : PT Refika Aditama, 2007.

Anda mungkin juga menyukai