Teori Anggaran
Teori Anggaran
Menurut Elmi (2002) Penganggaran adalah suatu proses menyusun rencana keuangan ,
yaitu pendapatan dan pembiayaan, kemudian mengalokasikan dana tersebut ke masing-
masing kegiatan sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Penganggaran
sector publik (public budgeting) menurut Lynch (dalam Rubenstein, 2002) adalah a plan
for introducing programs deal with objectives and and goals within a period, including
an estimate of resources required, usually compared with past periods and showing
future requirements.
Dalam upaya pemberdayaan pemerintahan daerah , maka perspektif perubahan yang
diinginkan dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah adalah sbb
(Mardiasmo,2002) :
1. Pengelolaan keungan harus bertumpu pada kepentingan public (public oriented) .
2. Kejelasan tentang misi pengelolaan keuangan daerah dan kejelasan peran para
partisipan yang terkait dalam pengelolaan anggaran, seperti Kepala Daerah,
DPRD, Sekda dan perangkat lainnya.
3. Prinsip pengadaan dan pengelolaan barang daerah yang lebih professional
4. Ketentuan tentang bentuk dan struktur anggaran, anggaran kinerja dan anggaran
yang multi tahunan
5. Prinsip akuntansi pemerintah daerah, laporan keuangan daerah , peran DPRD dan
akuntansi public dalam pngawasan , pemberian opini dan rating kinerja anggaran
dan transparansi informasi anggaran kepada public
6. aspek pembinaan dan pengawasan yang meliputi batasan pembinaan,peran
asosiasi dan peran anggota masyarakat guna pengembangan profesionalisme
aparat pemerintah daerah
7. Pengembangan system informasi keuangan daerah untuk menyediakan informasi
anggaran yang akurat dan pengembangan komitmen pemerintah daerah terhadap
penyebarluasan informasi sehingga memudahkan pelaporan, pengendalian dan
mendapatkan informasi.
Anggaran sektor public mempunyai beberapa fungsi utama :
a. sebagai alat perencanaan
b. alat pengendalian
c. alat kebijakan fiskal
d. alat politik
e. alat koordinansidan komunikasi
f. alat penilaian kinerja
g. alat motivasi