Dalam kegiatan modifikasi perilaku ada kaidah yang mendasari, yaitu perilaku
manusia selalu didahului oleh suatu sebab atau Antecedent. Kemudian suatu perilaku
akan memberikan suatu akibat atau Consequence. Dari sinilah kemudian muncul
kaidah A B C, yakni A adalah Antecedent atau penyebab; B adalah Bahaviour atau
perilaku; C adalah Consequence atau akibat yang disebut juga operant conditioning
(Juang, 2006:3).
Lebih dalam lagi, menurut Sutarlinah Soekadji (1983) dalam Edi Puwanta
(2015) jika kaidah A B C dapat digunakan untuk melakukan analisis fungsi. Dalam
analisis ini informasi yang relevan dikumpulkan sesuai dengan permasalahan yang
ditangani yakni, faktor-faktor yang penyumbang terjadinya perilaku, yang
“memelihaara” perilaku, dan tuntutan lingkungan terhadap klien. Kaidah tersebut
adalah;
Bagian kunci dari penilaian fungsional adalah mencari tahu apa yang memicu
perilaku tertentu pada anak Anda di rumah, di sekolah dan dengan teman-teman.
Terkadang orang tua dan guru menganggap mereka tahu apa yang menyebabkan
perilaku anak karena mereka melihat anak-anak lain melakukan hal yang sama. Tetapi
penting untuk diingat bahwa penyebab perilaku yang sama dapat sangat bervariasi di
antara anak-anak (https://www.understood.org/en/school-
learning/evaluations/evaluation-basics/functional-assessment-what-it-is-and-how-it-
works).