Anda di halaman 1dari 5

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
“Lean Logistics Sebagai Sarana
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Meningkatkan Daya Saing Bisnis Logistics”

dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
Melinda Silvia Ariani / 224415048
“S1 MLM B 2015”
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
ITL TRISAKTI

vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
Lean Logistics Sebagai Sarana Meningkatkan Daya Saing Bisnis
Logistics

Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan
nilai tambah produk agar memberikan nilai kepada pelanggan. Pada fakta di lapangan konsep lean akan
tergambar pada rasio-rasio antara nilai tambah dibandingkan pemborosan. Di Indonesia rasio nilai tambah
dengan pemborosan masih sekitar 10% dan baru masuk ke tahapan lean jika rasio telah mencapai 30%.

Sebelum mengimplementasikan Lean pada aktifitas sekitar, maka perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi seluruh alur pekerjaan pada aktifitas pergudangan.
2. Mengidentifikasi pemborosan pada alur pekerjaan yang telah diidentifikasi.
3. Melihat kemungkinan adanya pertambahan nilai dalam aktifitas pergudangan atau menghilangkan
pemborosan.
4. Mencoba membuat sebuah simulasi mengenai rasio nilai tambah dan pemborosan yang
diidentifikasi.
5. Mempresentasikan simulasi kepada tim.
6. Implementasi dan Evaluasi.
7. Melakukan perbaikan terhadap implementasi.

Konsep Lean Logistik berakar dalam lean manufacturing Toyota Production System. Jim
Womack merangkum prinsip-prinsip kunci dari Sistem Produksi Toyota
sebagai LeanManufacturing dalam bukunya "Lean Thinking". Lean Manufaktur sekarang telah disingkat
hanya disebut "Lean". Lean dan Six Sigma bergabung dalam buku Michael George "Lean Six" Sigma.
Dalam bentuk yang paling murni, Lean adalah tentang penghapusan limbah dan peningkatan kecepatan
dan arus. Meskipun ini merupakan penyederhanaan, tujuan utama dari Lean adalah menghilangkan
limbah dari semua proses. Di bagian atas daftar limbah diketahui, menurut teori Lean adalah
penghapusan persediaan (inventory). Lebih sederhana, persediaan apapun harus dihilangkan yang tidak
diperlukan untuk mendukung operasi dan kebutuhan segera dari para pelanggan.

Dampak Lean pada logistician signifikan, sebagai tujuan dari Lean adalah menghilangkan
pemborosan (persediaan) yang akan bekerja di persediaan penurunan proses yang pada gilirannya akan
menurunkan proses dan waktu siklus dan pada akhirnya meningkatkan kecepatan rantai suplai dan
arus. Lean praktis tidak berfokus pada faktor individu seperti biaya transportasi atau pergudangan, tetapi
lebih berfokus pada "biaya total kepemilikan". Dengan membawa persediaan biaya yang mewakili 15-

2
40% dari total biaya logistik di banyak industri, membuat keputusan berdasarkan total biaya memiliki
implikasi dramatis bagi logistician tersebut. Sayangnya, banyak organisasi tidak sepenuhnya menerima
konsep total biaya.

Baik Lean dan Six Sigma membawa disiplin dan alat untuk Logistik. Menggunakan disiplin dan
alat akan memungkinkan organisasi untuk mengungkap dan menangani limbah (persediaan) dan
inefisiensi kotor. Meskipun alat-alat yang sangat kuat dari kedua Lean dan Six Sigma, perusahaan harus
ingat bahwa untuk membuat Lean dan SixSigma bekerja dalam bidang logistik, pergeseran pikiran
fundamental harus terjadi. Pergeseran pikiran mengharuskan perusahaan mulai membuat keputusan
berdasarkan konsep "Biaya Logistik Total" dan kedua, mereka harus memiliki keberanian untuk
menghilangkan persediaan yang tidak perlu. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tapi kenyataan akan
membuktikan sebaliknya. Organisasi norma dan tradisi akuntansi keuangan akan memerangi "Total
Biaya" dan kecanduan untuk persediaan akan membuat sulit untuk mengurangi tingkat persediaan.
Semua dalam rantai pasokan internasional harus mempraktekkan Lean Logistik untuk mendapatkan hasil
yang dramatis, perbaikan signifikan. Limbah harus diidentifikasi dan dihapus. Variasi harus diidentifikasi
dan dihapus.

Lean logistik tidak hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan customer tetapi juga sekaligus
usaha dalam mengurangi limbah ke tingkat minimum. Lean logistik berasal dari filosofi manajemen
produksi Jusi In Time (JIT) yang ditemukan oleh Toyota Motor Corporation. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan semua limbah termasuk inventori. Konsep lean logistik ini adalah produksi barang dan
distribusi barang untuk memenuhi permintaan pelanggan di waktu, tempat, kualitas dan kuantitas yang
tepat sehingga waste yang dihasilkan minimum dan mencapai "persediaan nol (zero inventory)". Inti dari
lean logistik ini adalah konsep perbaikan terus menerus dan fokusnya adalah untuk menghilangkan waste
dan melayani pelanggan dengan kecepatan secepat mungkin, meminimalkan biaya dan memaksimalkan
kualitas sehingga dapat meningkatkan daya saing dari suatu perusahaan. Berikut ini beberapa konsep dari
lean logistik :
1. Zero inventory
Lean logistik yang fleksibel berarti distribusi barang dalam jumlah yang diperlukan dan pada waktu
yang dibutuhkan sehingga tercapai zero inventory. Hal ini berarti perusahaan hanya memproduksi
dan menyediakan barang seperti yang diminta oleh pelanggan.
2. Perbaikan terus menerus
Perbaikan terus menerus adalah konsep pendukung dalam prinsip pemecahan masalah dalam
produksi, logistik dan top management sehingga waste pada perusahaan bisa dihilangkan.

3
Karakteristik yang terdapat dalam lean logistik adalah persediaan kecil, kecepatan tinggi dalam
pengiriman, perbaikan terus menerus, pengurangan investasi.
Cara untuk melakukan lean logistik adalah dengan penggunaan tiga JIT (Just In Time), yaitu JIT
pembelian, JIT penjualan, dan JIT pengiriman. Prinsip dasar dari JIT pembelian adalah membeli produk
dari supplier untuk perusahaan pada saat dan di lokasi yang tepat dan pada jumlah dan kualitas yang
tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan waste berupa inventory. Prinsip dari JIT penjualan
adalah untuk mendorong agar barang sampai ke tangan customer dengan cepat dan di waktu yang tepat.
Sedangkan prinsip JIT pengiriman adalah membangun pusat intensif logistik untuk pabrik, yaitu untuk
memusatkan persediaan awalnya tersebar di semua cabang perusahaan. Selain itu langkah penerapan lean
logistik adalah dengan :
1. Membangun perbaikan sistem pasar ekonomi social.
2. Perbaikan disini diperlukan untuk dapat mengimplementasikan lean logistik di lingkungan makro.
3. Mengenalkan konsep manajamen rantai pasok
Lingkungan di luar perusahaan yang menguntungkan harus diciptakan untuk pelaksanaan lean
logistik dengan mengenalkan konsep manajemen rantai pasok terlebih dahulu.
4. Membuat budaya perusahaan yang kuat
Sebuah perusahaan harus membangun budaya yang sesuai dengan lean logistik dan perusahaan
harus memastikan bahwa nilai dari budaya tersebut dapat tersampaikan di seluruh lapisan karyawan.
5. Pemberian pelatihan bagi karyawan
Keterampilan dan pengetahuan karyawan merupakan sumber daya pendukung utama bagi
perusahaan. Jika perusahaan ingin mengimplementasikan lean logistik, maka pemberian pelatihan
harus dilakukan supaya karyawan mengetahui konsep lean logistik dan siap dalam pelaksanaan lean
tersebut.
6. Penerapan teknologi informasi untuk logistic
Diharapkan dengan adanya teknologi informasi seperti website mampu menyampaikan informasi
antara pelanggan, pemasok, dan perusahaan sehingga pengiriman barang yang dibutuhkan oleh
pelanggan dapat dikirim dengan jumlah, kualitas dan waktu yang tepat.

4
Aplikasi Lean Logistics di Perusahaan

1. DELL Inc
DELL merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi laptop dan komputer. Dell telah naik ke
puncak industri komputer di dunia dalam waktu 20 tahun dengan JIT telah diterapkan dalam bidang
lean logistik. DELL Inc. melaksanakan prinsip yaitu, penjualan langsung dimana tidak ada
persediaan. Pelanggan dapat langsung memesan produk DELL dan kemudian DELL akan langsung
memproduksi produk yang dipesan oleh pelanggan saja. Sehingga dalam logistik DELL dapat
menerapkan "zero inventory" yang berarti DELL tidak memiliki inventori sehingga akibatnya DELL
dikenakan biaya tambahan untuk membayar agen atau penyimpanan barang. Inti dari penjualan
DELL adalah terletak pada kecepatan dan keunggulan dari zero invenorynya.

http://panggilsayabella.com/2010/05/31/lean-logistic/
(sumber : http://it.swufe.edu.cn/UploadFile/other/xsjl/sixwuhan/Paper/IM123.pdf)

Anda mungkin juga menyukai