Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS REGRESI

A. PENDAHULUAN

Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, namun perubahan
nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan
variabel tersebut. Dalam statistik, pola perubahan nilai sesuatu yang disebabkan oleh variabel
lain memungkinkan kita untuk membuat perkiraan prediction) nilai variabel tersebut dari nilai
variabel yang mempengaruhinya. Teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan
antara dua atau lebih variabel tersebut adalah analisis regresi. Analisis regresi adalah analisis
lanjutan dari analisis korelasi. Pada dasarnya analisis regresi dan analisis korelasi keduanya
mempunyai hubungan yang sangat kuat. Setiap analisis regresi otomatis ada analisis korelasinya,
tetapi sebaliknya analisis korelasi belum tentu dapat diuji regresi atau diteruskan dengan analisis
regresi. Analisis kerelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi adalah analisis korelasi
yang kedua variabelnya tidak mempunyai hubungan fungsional dan sebab akibat. Analisis
regresi dapat dihitung secara manual atau dengan menggunakan SPSS.

B. PEMBAHASAN

Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih X (variabel bebas)
terhadap Y (variabel terikat), dengan maksud untuk meramalkan nilai Y. Tujuan analisis regresi
adalah mendapatkan pola hubungan secara matematis antara X dan Y, mengetahui besarnya
perubahan variabel X terhadap Y, dan memprediksi Y jika nilai X diketahui. Sehingga dalam
suatu persamaan regresi terdapat dua macam variabel, yaitu variabel dependen (variabel terikat,
respon) danvariabel independen(variabel bebas, prediktor).

Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah
bahwa antara variabel dependen dengan variabel independennya mempunyai sifat hubungan
sebab akibat (hubungan kausalitas), baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian
sebelumnya, ataupun yang didasarkan pada penjelasan logis tertentu. Syarat-syarat regresi antara
lain data harus berbentuk interval atau rasio, data berdistribusi normal, adanya korelasi
(hubungan) antarvariabel, dan tidak terdapat korelasi antarvariabel bebasnya (multikolinearitas)
untuk regresi ganda. Berdasarkan banyak dan jenisnya data, analisis regresi dapat dibedakan
atas:

1. Regresi linier, yaitu regresi yang membuat diagram pencar membentuk garis lurus. Regresi
linier terdiri atas regresi linier sederhana (1 variabel bebas) dan regresi linier berganda (lebih
dari 1 variabel bebas).
2. Regresi non linier, regresi yang membuat diagram pencar tidak membentuk garis lurus tetapi
membentuk pola tertentu, meliputi parabolik, eksponen, geometrik, logistik, dan hiperbolik.

Penjelasan serta contoh dari perhitungan regresi linier secara manual adalah sebagai berikut:

-Ilustrasi:

Seorang guru ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara gaya mengajar guru dengan
keaktifan siswanya. Tentukan persamaan regresinya dan Buatlah pengujian hipotesis bahwa ada
pengaruh antara gaya mengajar guru dengan keaktifan siswa. Gunakan Taraf signifikansi 5%
(Sampel 40 siswa). Asumsi bahwa data berdistribusi normal, linear dan homogeny
Data :

Jawab :
1. Persamaan Regresi

Y= a + b X

Y= 21,234 + 0,634 X
Makna Persamaan Regresi :

a. Ketika gaya mengajar guru (X) konstan, maka rata-rata keaktifan siswa sebesar 21,234
b. Koefisien regresi gaya mengajar guru sebesar 0,634 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
satu konstanta pada gaya mengajar guru akan meningkatkan keaktifan siswa sebesar 0,634

2. Pengujian Hipotesis

-Hipotesis
Ho: b = 0 (Tidak ada pengaruh antara gaya mengajar guru terhadap keaktifan siswa)
Ha: b ≠ 0 (Ada pengaruh antara gaya mengajar guru terhadap keaktifan siswa)

-Taraf singnifikansi: α = 5%

-Statistik Uji: Uji F

Sehingga Tabel Anova:

-Kriteria Penolakan:

Ho ditolak jika Fo > Fα/2 :(k-1)(n-k) –> F 0,025;(1,38) =5,42 (Uji dua sisi)

Dari hasil perhitungan statistik diperoleh Fo=12,749

-Kesimpulan:

Ho ditolak karena Fo > Fα/2 :(k-1)(n-k) yaitu 12,749 > 5,42, sehingga Ha diterima, artinya
bahwa ada pengaruh antara gaya mengajar guru terhadap keaktifan siswa.
Itu dia contoh melakukan analisis regresi linear sederhana secara manual. Namun pada contoh di
atas, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji F, jika ingin melakukan
dengan statistik uji-t silahkan kalian coba, pasti akan memberikan kesimpulan yang sama. Kalian
juga bisa mempelajari cara analisis regresi linear sederhana dengan Excel dan SPSS.

Anda mungkin juga menyukai