Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan terkemuka kebanggaan nasional yang bertanggung jawab dan
memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, serta manfaat bagi segenap pemangku
kepentingan secara berkesinambungan
#Koreksi (harus mencantumkan waktu dalam perumusan visi perusahaan)
Pada tahun 2028 dapat menjadi perusahaan rokok nomor 1 di Indonesia dan juga
memiliki peran dominan dalam industri rokok global, serta penjamin kesejahteraan bagi
seluruh mitra usaha.
Misi Perusahaan :
Catur Dharma yang merupakan misi Perseroan:
Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan suatu
kebahagiaan.
Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.
Kesuksesan tidak dapat terlepas dari peranan dan kerja sama dengan orang lain.
Karyawan adalah mitra usaha yang utama.
#Koreksi
1. Memahami kebutuhan konsumen domestik maupun global
3. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan
membina hubungan baik dengan mitra usaha
Tujuan Perusahaan :
Skor
Bobot Peringkat
Faktor-Faktor Eksternal Utama Bobot
1 2 1*2
Peluang :
Pesaing
Konsumen
Teknologi
Ekonomi
Pangsa Pasar
Ancaman :
Pesaing
Skor
Bobot Peringkat
Faktor-Faktor Internal Utama Bobot
1 2 1*2
Kekuatan :
Produksi
Produksi
Pemasaran
Keuangan
0,10 3 0,3
Laba perusahaan tidak mengalami
pertumbuhan yang signifikan
Total 1 2,90
Lembar Kerja 5
Matriks SWOT – Alternatif Strategi
Keterangan Kekuatan Kelemahan
1. Pangsa tahun 2017, 21,4% dengan produk terjual 78,7 M. memproduksi 1. cuaca buruk dapat mempengaruhi tingkat produksi
berbagai macam variasi produk kedalam berbagai kelas dan ragam yang 2. Variasi produk yang terlalu banyak namun tidak disertai promosi
memenuhi pasar Indonesia yang kurang memadai
2. Sponsorship pada berbagai kegiatan, mulai olah raga sampai dengan 3. Perlu adanya pengawasan karena jumlah karyawan yang banyak
pagelaran music (41.000 orang)
3. 281 titik distribusi yang tersebar diseluruh Indonesia. 4. Laba perusahaan tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan
4. Berpedoman pada Catur Dharma Perusahaan 5. Kurangnya Kemampuan SDM dalam R&D
5. Saham gudang garam tergolong saham primadona
6. Kontrol kualitas didukung sistem komputerisasi terpadu.
Peluang Strategi Kekuatan-Peluang Strategi Kelemahan-Peluang
1. banyak pesaing yang mulai memunculkan Memperbesar pangsa pasar yang telah ada serta mempertahankan konsumen Meningkatkan promosi atas segala jenis varian rasa yang ada
produk rokok dengan rendah tar dan nikotin yang loyal (S1, O2) sehingga konsumen tahu dan ingin mencoba . (W2, O4)
2. Loyalitas konsumen atas kualitas rasa produk Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan agar dapat menarik masyarakat Gencar melakukan kegiatan pemasaran, agar dapat meningkatkan
Gudang garam. untuk berinvestasi di perusahaan (S5, O4) penjualan serta laba perusahaan (W4, O4, O5)
3. mesin linting otomatis mempermudah Memperluas distribusi dalam negeri maupun di luar negeri (S3, O5, O6) STRATEGI STABILITAS
produksi rokok sigaret kretek mesin. Mensponsori berbagai kegiatan seperti acara olahraga dan pagelaran music
4. daya beli masyarakat meningkat yang diadakan di berbagai tempat yang ada di Indonsia (S2, O5)
5. Penjualan di pulau jawa mencapai 50%, STRATEGI EKSPANSI
6. PP no 38 tahun 2000. menyebabkan hambatan
masuk bagi perusahaan baru.
Ancaman Strategi Kekuatan-Ancaman Strategi Kelemahan-Ancaman
1. Pesaing ramai memainkan perannya dalam Meningkatkan kinerja perusahaan agar investor tetap loyal kepada Merekrut tenaga ahli ataupun menggunakan teknologi canggih
merebut pasar rokok rendah tar. perusahaan yang dianggap menguntungkan (S5, T4) untuk mempercepat riset akan produksi rokok dengan tar dan
2. Persaingan harga dengan meningkatnya harga Mempertahankan cita rasa keaslian rokok Gudang Garam agar membuat nikotin yang rendah (W2, W5, T1) [Pengembangan Produk]
jual konsumen tidak mudah beralih. (S1, T3) [kosentrasi] Menambah distributor cengkeh agar persediaan dalam proses
3. Munculnya vapor atau rokok elektrik. Memperbanyak peran pada event-event yang dapat menjadi media promosi produksi tetap lancar ditengah kelangkaan akan perubahan musim
4. Ditariknya jumlah saham yang cukup besar perusahaan (S2 ,T5) yang terjadi (W1, T2) [Backward Integration]
akan berpengaruh pada saham perusahaan STRATEGI STABILITAS STRATEGI KOMBINASI
5. PP 38 tahun 2000 menyebabkan semakin
terbatas untuk melakukan kegiatan promosi.
Lembar Kerja 6
Formulasi Strategi
A. Evaluasi Alternatif:
B. Alternative Choice
Strategi Ekspansi
Contoh: PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan
untuk bergerak di sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang.
PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion
securities, dan Maspion money changer.
Contoh: PT.Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal group lippo memutuskan
untuk bergerak di sector property seperti lippo karawaci, lippo cikarang dan
PT.Maspion Intonesia memiliki PT.Bank Maspion Indonesia, Maspion
securities, dan Maspion money changer.
3. Strategi Defensif (Defensive Strategy)
Dalam kondisi tertentu perusahaan akan lebih memilih strategi defensive yang
akan mempertahankan posisi yang ada saat ini atau karena kondisi yang
terbatas maka perusahaan paling tidak harus survive. Berikut beberapa strategi
defensive yang dapat diterapkan sesuai dengan urutan skala prioritas mulai dari
strategi yang paling awal yaitu strategi penghematan yang jika diterapkan tidak
ada hasil maka strategi berikutnya adalah divestasi jika strategi inipun tidak
menolong perbaikan kondisi perusahaan maka jalan dan strategi terakhir adalah
likuidasi.
a. Strategi Penghematan/Retrenchment Penghematan terjadi ketika
perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan asset
untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga
strategi turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain untuk
memperkuat basic kompetensi distingtif. Selama retrenchment, strategist
bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari pemilik,
karyawan, dan media. Langkah awal dalam pelaksanaan strategi
penghematan ini adalah menonaktifkan beberapa asset yang tidak
produktif, jika ini tidak berhasil, maka menonaktifkan asset yang produktif
dengan syarat perusahaan mengalami penurunan penjualan. Wujud nyata
dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini produk, penutupan unit
bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan karyawan,
system pengendalian biaya yang ketat. Pedoman yang harus dijalankan
agar strategi retrenchment efektif:
- Gagal mencapai tujuan dan sasaran secara konsisten, tetapi perusahaan
memiliki kompetensi distingtif
- Perusahaan adalah salah satu pesaing lemah
- Inefisiensi, profitabilitas rendah, moral karyawan buruk, serta tekanan
dari pemilik untuk melakukan reorganisasi
- Manajemen stratejik gagal dilaksanakan
- Pertumbuhan yang terlampau pesat, perlu reorganisasi internal
Bidang Pemasaran:
Bidang Operasional:
Bidang Keuangan: