Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah rata-rata Tubifex terbanyak adalah
pada media pakan 5%. Ini dikarenakan konsentrasi pakan yang optimal bagi Tubifex sp adalah sebanyak 5%. Dan faktor lainnya adalah usia dari Tubifex sp. Tubifex sp pada media pakan 5% kebanyakan merupakan cacing yang berusia 40-45 hari, dimana pada usia tersebut Tubifex sp dapat membuat kokon yang nantinya dapat diisi oleh telur. Sehingga akhirnya, jumlah Tubifex sp pada media makan 5% lebih banyak daripada Tubifex sp pada media pakan 10% (Gusrina, 2008) menyebutkan, pada umumnya induk yang dapat menghasilkan kokon dan mengeluarkan telur mempunyai usia sekitar 40-45 hari. Daur hidup Tubifex sp dari telur, menetas, hingga menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon dibutuhkan aktu sekitar 50-57 hari Dalam pengembangbiakannya cacing sutra (tubifex sp) menghasilkan telur, sifat dan system reproduksi cacing ini adalah hermaprodit dimana satu individu memiliki dua alat kelamin. Telur-telur biasanya dihasilkan oleh cacing yang telah mengalami kematangan sex betinanya yang selanjutnya dibuahi oleh individu cacing lain yang kelamin jantannya telah matang. Bila makanan yang diberikan sesuai dengan takaran seharusnya, maka pertumbuhan serta perkembangan cacing tersebut akan maksimal. Sesuai dengan Lingga (1987) menyatakan bahwa cacing sutra (tubifex sp) merupakan makanan untuk memacu pertumbuhan anak ikan. Sedangkan untuk induk ikan yang sedang bunting bisa menghambat keluarnya telur, hal ini disebabkan kandungan lemak yang dimilikinya sangat tinggi, sehingga bisa terjadi penyumbatan pada saluran telur induk ikan. Susanto (1988) menyatakan bahwa cacing sutra terkenal sebagai pemacu pertumbuhan anak ikan yang matang telur (untuk dipijahkan), cacing sutra (tubifex sp) tidak cocok, karena menghambat keluarnya telur. Hal ini disebabkan kandungan lemak yang berlebihan menyumbat saluran telur induk. Kesimpulan • Cacing Tubifex dapat berkembang (dilihat dari pertambahan berat) dengan konsentrasi makanan yang sesuai, dari pengamatn didapatkan bahwa konsentrasi yang sesuai untuk cacing sutra adalah tetrabit dengan konsentrasi 5%
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Lingga. 1987. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebus Swadaya Susanto, Astrid, S. 1988. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek. Bandung: Bina Cipta.