Anda di halaman 1dari 10

JUDUL

ABSTRAK

Tenaga surya merupakan salah satu energi terbarukan yang digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Matahari merupakan salah satu bentuk sumber energi yang
paling berpotensi untuk masa depan. Dengan sumber daya tersebut kami ingin
mengoptimalkan panas matahari untuk dijadikan energi listrik dengan menggunakan prinsip
kerja Solar Thermal Power Plant. Prinsip kerja dari Solar Thermal Power Plant yaitu
menangkap energi panas dengan menggunakan heliosthat yang kemudian dipantulkan ke
Solar Receiver Steam Generator. Panas dari matahari tersebut dikumpulkan dan digunakan
untuk memanaskan air dengan menggunakan system boiler. Pada receiver tersebut terdapat
sebuah boiler dimana alat tersebut mengubah air menjadi uap menggunakan energi panas dari
matahari. Selanjutnya uap tersebut akan disalurkan ke steam turbin untuk mendapatkan GGL
dari putaran steam turbin yang kemudian disalurkan ke generator untuk menghasilkan energi
listrik.

Untuk mengoptimalkan energi panas dari prinsip kerja Solar Thermal Power Plant
maka kami menggunakan PCM sebagai peningkatnya. PCM (Phase Change Material)
merupakan material berbentuk seperti bola pejal yang dapat menyimpan dan mengeluarkan
energi panas. Ketika PCM dalam keadaan solid, maka PCM akan menyerap energi panas
sehingga menyebabkan efek dingin. Dan ketika PCM dalam keadaan liquid, maka PCM akan
mengeluarkan energi panas sehingga akan menyebabkan efek panas.

Pada kedua penjelasan diatas, kami ingin mengkombinasikan antara Solar Thermal
Power Plant dengan PCM sehingga dapat mengoptimalkan energi panas sebagai bahan bakar
utama untuk merubahnya menjadi energi listrik. PCM akan digunakan sebagai pemanas di
boiler. Sehingga energi listrik yang dihasilkan akan lebih besar.

Kata Kunci : PCM (Phase Change Material), Solar Thermal Power Plant, energi panas
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang mempunyai potensi tenaga surya
tinggi. Suhu panas rata-rata di Indonesia bisa mencapai 32-37˚C, panas ini bisa
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misal menjemur baju, Salah satu pemanfaatan
energi matahari yakni Solar Thermal Power Plant sebagai pembangkit energi terbarukan.
Solar Thermal Power Plant merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan panas
matahari yang diubah menjadi energi listrik, salah satu keuntungan pembangkit ini yaitu
dapat mengurangi polutan yang disebabkan oleh pembakaran atau proses konversi energi
tersebut, serta dapat mengurangi biaya produksi secara berkelanjutan. Namun, pada
kenyataannya Solar Thermal Power Plant merupakan pembangkit yang belum ada di
Indonesia.
Solar Thermal Power Plant prinsip kerjanya seperti PLTU tetapi disini sumber energi
untuk pembakaran air menjadi uap menggunakan energi panas matahari, panas matahari
yang ditangkap oleh heliosthat akan dipantulkan ke receiver yang didalamnya boiler
terdapat PCM sebagai penyerap energi panas, saat panas yang diterima sudah mencapai
titik leleh dari PCM akan menyebabkan PCM menjadi liquid dan menghasilkan energi
panas untuk menguapkan air. Uap yang dihasilkan akan menggerakkan turbin yang
dikopel dengan generator yang akan menghasilkan energy listrik.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara meningkatkan effisiensi pembangkit tersebut?
2. Bagaimana cara membuat PCM ?
3. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan dari pembangkit ini ?
4.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
BAB II
LANDASAN TEORI

Solar Thermal Power Plant merupakan sebuah pembangkit energy listrik dengan
memanfaatkan panas dari sinar matahari. Cara kerja dari pembangkit ini adalah sinar
matahari dipantulkan oleh cermin menuju ke receiver. Cermin ini dilengkapi dengan software
control heliostat yang digunakan untuk mengatur letak cermin agar dapat mengarahkan
cermin agar tetap memantulkan cahaya matahari menuju ke receiver. Kemudian cahaya yang
dipantulkan ke receiver (Solar Receiver Steam Generator) dikumpulkan dan digunakan untuk
memanaskan air dengan menggunakan sistem boiler. Jadi di dalam receiver tersebut terdapat
sebuah boiler yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap yang menggunakan energi
panas matahari. Setelah air menjadi uap kemudian akan dialirkan ke steam turbin yang
digunakan untuk memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN

3.1. METODE PENELITIAN

3.1.1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu PLTU dan kampus PENS yang bertempat
di jl. Raya ITS kelurahan keputih, kecamatan sukolilo, kota Surabaya. Penelitian ini
membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.

3.1.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah panalitian jenis penelitian mixs-method.


menurut Creswell (2014: 5) mix- methods merupakan pendekatan penelitian yang
mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif.

3.1.3. Jenis data dan sumber data

Jenis data dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Data primer
Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pihak PLTU
mengenai kinerja dan proses dari PLTU itu sendiri, dosen pens yang pernah
melakukan penelitian dan berkunjung ke PLTU maupun PLTS. serta dengan
pengambilan data berupa data kuantitatif dari penelitian di kampus mengenai
photovoltaic.

2. Data sekunder
Data sekunder ini diperoleh diperoleh dari beberapa sumber data sebagai
penunjang penelitian, misal dengan melihat penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya mengenai penggunaan PCM serta beberapa sumber dari internet.

3.2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Teknik pegambilan data pada penelitian ini antara lain:

1. Wawancara terstruktur
Wawancara adalah teknik pengambilan data dengan langsung bertatap muka
antara narasumber dengan pewawancara terkait dengan prinsip kerja dari PLTU,
kapasitansi energy listrik yang dihasilkan dalam setiap hari, serta effisiensi dari
PLTU. Pada penelitian ini kita mengambil 1 orang dari masing masing bagian control
PLTU dan PLTS serta 2 orang dosen PENS.

2. Participation observation

Pengamatan terlibat (participation observation) yaitu teknik pengambilan data


dimana peneliti langsung terlibat langsung dalam proses pengambilan data atau
sumber data. Dimana disini yaitu pengambilan data kuantitatif penelitian mengenai
kinerja dari photovoltaic serta hubungan dengan heliosthat.

3. Studi dokumen

Studi dokumen merupakan teknik pengambilan data dengan meneliti berbagai


dokumen sebagai penunjang dan membantu dalam analisis penelitian. Menurut
Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.

3.3. TEKNIK SAMPLING

Pengambilan sample dari penelitian ini yaitu menggunakan metode nonprobability


sampling jenis purposive sampling dengan mempetimbangkan sample yang akan digunakan
yaitu orang yang mengerti mengenai bidang tersebut. Menurut sugiono, Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2012:96). Dalam penelitian ini diambil 3 orang sebagai orang yang mengerti dan paham
mengenai PLTS dan PLTU.

3.4. TEKNIK ANALYSIS

Menurut Ardhana12 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori,
dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini kita mengecek kelengkapan data, memeriksa
kualitas data, memeriksa kualitas pengukuran, klastering data, kemudian analisis data.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
JUDUL

ABSTRAK

Matahari merupakan salah satu bentuk sumber energi yang paling berpotensi untuk
masa depan. Photovoltaic dapat merubah energi matahari menjadi energi listrik. Di negara
Indonesia, photovoltaic sangat berpotensi karena intensitas radiasi matahari di Indonesia
cukup tinggi yakni mencapai 4,8 kWh/m2/hari dengan waktu efektif penyinaran 8-10
jam/hari.untuk sel surya silikon,elevasi terkait suhu operasi mengurangi output daya
listrik,menghasilkan koefisien suhu -0,4 to -0,5% /k-1 melampaui suhu karakterisasi
mereka.karena sel surya siliko ditandai pada 1000w/m2dan 25˚C, menjaga suhu sel pada 25
˚C dapat mempertahankan efisiensi nilai sel.dalam pendekatan pasif yang paling umum untuk
pembuangan panas, saluran diatur dibelakang PV secara konveksi alami.namun, metode
alami ini masih memiliki sistem pendingin yang kurang efektif karena perpindahan panas
yang buruk.sebagai sebuah metode baru untuk menaikkan suhu PV, bahan berupa fasa(PCM)
yang menyerap energi sebagai panas laten sebagai suhu transisi fasa konstan bekerja.
Penelitian ini dilakukan pada model bangunan,dimana photovoltaic dipasang pada atap
bangunan dengan sudut pemasangan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai