Ta 3211 Geostatistika Untuk Pemodelan Sumberdaya
Ta 3211 Geostatistika Untuk Pemodelan Sumberdaya
Oleh :
Idham Muhammad Fachri
12114014
Asisten :
1. Mohammad Rachman Ardiansyah, S.T.
2. Hifdzul Fikri, S.T.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhannahu Wa Ta’ala yang karena rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas besar mata kuliah Geostatistik untuk
Pemodelan Sumberdaya ini. Laporan ini merupakan salah satu bagian dari mata kuliah Geostatistik
untuk Pemodelan Sumberdaya yang wajib ditempuh di Departemen Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Bandung (ITB) sebagai salah satu pemenuh syarat nilai. Laporan disusun sebagai hasil
proyek besar berupa penghitungan sumberdaya nikel laterit pada suatu wilayah menggunakan bus
dan Datamine Studio dan SGeMS
Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
masukan serta bimbingan selama kegiatan berlangsung. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Mohamad Nur Heriawan, ST., MT., Ph.D selaku dosen mata kuliah
Geostatistik untuk Pemodelan Sumberdaya, Hifdzul Fikri, S.T. dan Mohammad Rachman
Ardiansyah, S.T selaku asisten praktikum yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis berharap laporan ini tidak hanya menjadi sekedar syarat kelulusan mata kuliah
Geostatistik untuk Pemodelan Sumberdaya, tetapi juga dapat bermanfaat sebagai alat
pembelajaran yang efektif. Penulis menerima kritik serta saran yang membangun menyangkut
kekurangan laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajian laporan,
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan presentasi ini dapat
bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambangan merupakan suatu kegiatan usaha padat modal dengan resiko tinggi. Faktor
terpenting dalam meyakinkan investor dan kegiatan penambangan dapat terjadi. Oleh karena itu
dibutuhkanlah suatu metode untuk memastikan keberadaan sumberdaya dan cadangan yang dapat
dipastikan keberadaannya. Selain itu pun, pemodelan sumberdaya memiliki peran penting bagi
insinyur teknik pertambangan yang akan mendesain suatu penambangan
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam estimasi bentuk sumberdaya dan cadangan adalah
dengan menggunakan software Datamine Studio 3. Penggunaan Datamine mempermudah usaha
dalam kegiatan penambangan, karena Datamine dapat digunakan untuk menentukan geometri bijih
dan juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah cadangan dan sumber daya alam yang ada
sehingga lebih mempermudah proses perencanaan tambang kedepannya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya praktikum ini adalah memperkenalkan perangkat lunak dalam melakukan
pemodelan geologi dan estimasi sumberdaya, serta dapat memahami filosofi estimasi
sumberdaya/cadangan serta mampu menyelesaikan pekerjaan estimasi sumberdaya/cadangan
batubara dengan bantuan perangkat lunak.
Batasan masalah dalam praktikum ini adalah perhitungan dilakukan pada endapan nikel laterit.
BAB II
DATA KOMPOSIT
2.1 Komposit
Komposit adalah metode penggabungan beberapa data kadar individu pada suatu area yang
memiliki karakteristik identic hingga menghasilkan suatu kadar rata-rata. Tujuan dari pembuatan
data komposit adalah supaya data awal dapat direduksi sesuai informasi yang dibutuhkan sehingga
waktu perhitungan lebih cepat.
Ni (%berat)
LITHOLOGI
Min Max
Topsoil < 1
Limonit 1 1.4
Low Saprolite Ore Zone 1.4 1.8
High Saprolite Ore Zone 1.8 >
2. Data assay
Data ini memuat informasi mengenai kedalaman lubang bor serta hasil pengujian kadar di
laboratorium atau assay. Pada praktikum kali ini data assay digabungkan dengan data
litologi.
ANALISIS STATISTIK
Analisis statistik digunakan untuk mengetahui tingkat kebenaran dari data yang sudah diperoleh
dari hasil eksplorasi. Dengan menggunakan analisis statistik kita dapat mengetahui nilai kadar
maksimum dan minimum dari bijih, nilai kadar rata-rata, standar deviasi, skewness, dan kurtosis.
Dengan menggunakan analisis statistik juga kita dapat melihat korelasi anatar satu data dengan
data lainnya. Analisis Statistik yang dapat digunakan antara lain:
Pada praktikum kali ini analisis statistik yang dilakukan adalah analisis deskriptif,
pembuatan histogram kadar Ni dan Fe serta analisis bivarian dengan diagram pencar. Analisis
deskriptif dilakukan pada setiap data kadar dalam setiap data kadar dalam setiap horizon yang
diketahui dari data assay. Adapun perhitungan statistik ini dilakukan dengan Microsoft Excel yaitu
dengan Data Analysis.
3.2.Histogram
Histogram didapatkan dari hasil pengolahan data di atas,
1. Histogram Kadar Ni
Histogram Kadar Nikel (%)
40 120.00%
35
100.00%
30
80.00%
FREQUENCY
25
20 60.00%
15
40.00%
10
20.00%
5
0 0.00%
1.4909
3.0632
0.4024
0.5234
0.6443
0.7653
0.8862
1.0072
1.1281
1.2490
1.3700
1.6119
1.7328
1.8538
1.9747
2.0957
2.2166
2.3375
2.4585
2.5794
2.7004
2.8213
2.9423
3.1842
-
BIN
Frequency Cumulative %
25
60.00%
20
15 40.00%
10
20.00%
5
0 0.00%
Bin
Frequency Cumulative %
2. Histogram Kadar Fe
Histogram Fe
350 120.00%
300 100.00%
250
Frequency
80.00%
200
60.00%
150
100 40.00%
50 20.00%
0 0.00%
Bin
Frequency Cumulative %
Histogram Fe Top-Cut
350 120.00%
300 100.00%
Frequency
250 80.00%
200
60.00%
150
100 40.00%
50 20.00%
0 0.00%
Bin
Frequency Cumulative %
3.Scatter Plot
4. QQ Plot
5.PP Plot
6. Variogram Ni
7.Variogram Fe
BAB IV
PEMODELAN GEOLOGI
Langkah yang harus dihadapi setelah penyusunan data basis lubang bor selesai dilakukan,
se;amkitmya adalah pembuatan rangka tiga dimensi model dari badan bijih di tiap zona nikel
laterit. Pembuatan kerangka model badan bijih dilakukan secara manual agar meningkatkan
ketelitian dan mendapatkan model endapan yang mendekati model sebenarnya.
Pada setiap tahapan kita perlu memastikan model bijih mendapatkan hasil yang baik dan
diisi dengan blok model sehingga didapatkan jumlah tonase dari nikel laterit. Model badan bijih
menjadi batasan bagi pembuatan blok model unutk kemudian dilakukan penaksiran kadar.
Penentuan ukuran blok model ini didasarkan pada geometri endapan yang diperoleh dari analisis
statistik yang telah dilakukan sebelumnya.
Setelah itu kita dapat membuat string untuk membuat pemodelan badan bijih antar lapisan.
String kita buat dengan perintah design → new string. Kemudian kita hubungkan titik-titik batas
antar lapisan. Kita juga membuat string dengan memasukkan daerah pengaruh dari kadar hasil
pengeboran. String kita buat pada masing-masing lapisan dengan mengambil arah north – south,
sehingga dari hasil pengeboran tersebut dapat dibuat 5 lapisan. String tersebut menghubungkan
daerah yang memiliki batas lithology tertentu. String yang dibuat memisahkan daerah dengan
litologi Top Soil, Limonite, Low Saprolit Ore Zone (LSOZ), dan High Saprolit Ore Zone (HSOZ).
Pada tahap ini kita dapat menganalisis data hasil persebaran lubang bor. Analisis yang
dilakukan dengan cara membuat penampang vertikal dengan arah perpotongan utaraselatan. Dari
penampang tersebut, dapat dilihat lapisan yang ada pada tiap-tiap lubang bor berdasarkan warna
yang diberikan pada legenda untuk setiap lapisan. Dengan adanya lapisan-lapisan tersebut pada
tiap lubang bor nantinya dapat ditentukan bentuk geometri endapan tiap lapisan.
Untuk membuat pemodelan badan bijih antar lapisan maka diperlukan pembuatan string.
String dibuat dengan perintah design → new string. Kemudian titik-titik batas antar lapisan
dihubungkan. Dalam pembuatan string juga diperhatikan daerah pengaruh dari kadar hasil
pengeboran. String tersebut menghubungkan daerah yang memiliki batas litologi masingmasing.
String yang dibuat memisahkan daerah dengan horizon Top Soil, Limonite, Low
Saprolit Ore Zone (LSOZ), dan High Saprolit Ore Zone (HSOZ).
4.2. Kerangka Badan Bijih Nikel Laterit
Kerangka Badan Bijih dibuat dengan wireframe yang menghubungkan string-string yang
dibuat pada masing-masing horizon.
Berikut merupakan hasil visualizer wireframe tiap lapisan Top Soil, Limonite, Low Saprolit
Ore Zone (LSOZ), High Saprolit Ore Zone (HSOZ), dan Bedrock, yaitu:
Setelah semua lapisan dibuat wireframe-nya, maka akan didapatkan suatu kerangka
badan bijih seperti dibawah ini:
Setelah semua lapisan dibuat desainnya, maka dapat dilihat visualisasi dari kerangka
badan bijih seperti dibawah ini:
7. Lalu klik ‘Models’ pada toolsbar, kemudian pilih ‘Evaluate’ dan klik ‘Inside Strings’,
lalu kita masukkan beberapa parameter seperti
1. Pemodelan geologi dari endapan timah alluvial dapat dilakukan dengan menggunakan
software Datamine Studio 3.
2. Analisis statistik dari endapan timah alluvial ini dilakukan dengan bantuan software
Microsoft Excel 2013 dan software SgeMS.
3. Estimasi sumberdaya yang berhasil diperoleh
Secara umum, kurangnya pengalaman saya sebagai pengguna software Datamine Studio 3
menyebabkan adanya kesalahan, belum lagi jika ditambahkan kesalahan dalam interpretasi di
komposit data di awal seperti yang saya alami pada pengerjaan tugas ini dan kesalahan manusia
lainnya seperti salah dalam menginput data-data akan yang diproses.
7.2. Saran
Software Datamine Studio 3 merupakan software yang sudah cukup baik dalam membantu
proses estimasi sumberdaya, tetapi adabeberapa hambatan dalam penggunaannya. Software yang
saya gunakan bukan merupakan Datamine Studio 3 yang original sehingga menimbulkan banyak
hambatan pada saat membuat string untuk membentuk lapisan dan mengkorelasikan antar lubang
bor. Sarannya adalah adanya penyediaan software yang baru agar tidak timbul hambatan serupa.
Pembelian software yang original dirasa kurang memungkinkan bagi pihak laboratorium karena
harganya yang sangat mahal. Selain hal tersebut, ketelitian peserta praktikum dan persepsi atau
asumsi dalam melakukan komposit data harus baik agar didapatkan data yang valid untuk
perhitungan sumberdaya.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum TA3201 Pemodelan Sumberdaya dan Evaluasi Cadangan
Slide Kuliah TA3201 Geostatistik dalam Pemodelan Sumberdaya
Datamine Software Limited, Studio 3 User Guide Wireframes and Wireframing Functions,
Datamine Corporate Limited, England.