Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN & KELENGKAPAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN TUGAS

PERANCANGAN ARSITEKTUR
( RESEP MASAKAN ME - RANCANG ARSITEKTUR )

Dalam penyajian tugas - tugas terutama tugas besar mencakup ketentuan penyajian visual gambar pra
rancangan pada umumnya, agar sajian rancangan dianggap sempurna, untuk menyajikan masing-masing
item bagian gambar, perlu ceklis sub item yang harus tertuang dan terbaca dalam memenuhi kelengkapan
yang dipakai sebagai tolak ukur, guna mengangkat nilai tugas anda, antara lain untuk gambar - gambar
dibawah ini :

1. Site Plan / Tapak harus memuat :


 Gambar Tapak
 Ukuran site
 Legenda atau keterangan dari massa - massa yang ada
 Skala tulis atau Skala garis
 Mata angin
 Harus tergambar/disertakan, lingkungan sekitar termasuk didalamnya, jalan sekitar, kali, jembatan
space kota atau elemen - elemen kota yang ada seperti sculpture, patung, dsb.
 Ukuran peil (ketinggian alas pijak) masing-masing titik perubahan tinggi pijak (lahan parker, trotoar,
pedestrian, plaza, lantai teras, dst.) jalan raya sebagai tolak ukur awal ±0,00
 Vegetasi dan shadow dari massa - massa nya ke alas pijak. /Site .

2. Lay Out Plan harus memuat :


 Denah lantai 1 dan tatanan lahan sekitarnya (pedestrian, taman, parker, kolam, lapangan, atau space -
space yang sengaja dirancang, dsb)
 Peil masing - masing ketinggian lantai pijak bangunannya. Sebagai tolak ukur adalah jalan raya yang
ada disepan site dengan ketinggian ±0,00. Dst.
 Skala tulis atau Skala garis.
 Nama - nama ruang langsung pada denah atau dengan keterangan/legenda.
 Pada denah terbaca jelas “notasi” untuk kolam utama, kolom praktis, dinding, jendela, pintu, peil
lantai, dll.
 Perbedaan penyajian arsitektural, antara lantai gedung, pedestrian, rumput, lahan parker, dan elemen
lansekap yang lain.
 Mata angin (untuk mengetahui arah bukaan - bukaan dan jendelanya)
3. Denah harus memuat :
 Nama masing - masing ruang, atau dapat diwakili dengan adanya gambar perabot.
 Gambar denah, peil lantai satu gedung, dapat dipakai sebagai pedoman tolak ukur ±0,00. Dst. (bukan
+ 0,60 atau +0,90 , seperti yang tergambar pada Lay Out Plan.
 Ukuran panjang dan lebar massa, ukuran jarak trafe antara kolom, atau ukuran-ukuran ruang
 Cantumkan skala tulis / skala garis.
 Mata angin (untuk mengetahui/ceking fasade dan jendelanya menghadap kearah mana) (climate)
 Terbaca jelas notasi kolom utama, kolom praktis, dinding, jendela, pintu.
 Untuk ruang-ruang kegunaan dan selasar / koridor sebaiknya dibedakan warna dasarnya.

4. Tampang harus memuat :


 Sebutan “Tampang” disebutkan untuk gambar yang telah lengkap, dan disebut “Tampak” bila gambar
belum lengkap.
 Harus lengkap dengan shadow, elemen apa saja yang menjadikan bayangan pada dinding atau jendela
harus tertuang, dipergunakan warna yang senada dengan bidang yang digelapi.
 Sajian bidang massif, lubang tanpa kaca, jendela kaca, tekstur, pola garis, kesan lengkung, selinder,
dsb harus terungkap dalam gambar tampang.
 Agar obyek muncul lebih dominan, background perlu digambar tidak terlalu gelap (soft), atau bila
obyek soft background perlu pekat.
 Rendering perlu ada, namun dengan memilih hanya satu atau dua jenis vegetasi saja.
 Perlu dibedakan ketebalan garis atau permainan tebal tipis garis (alas pijak paling tebal, kolom-kolom
lebih tebal ketimbang gambar jendela dan pintu paling tipis)

5. Potongan harus memuat :


 Ukuran horizontal dan vertical (ukuran tinggi tiap - tiap lantai & ukuran bentang, serta ukuran traffe
antara kolom)
 Minimal digambar 2 (dua) buah gambar potongan melintang dan memanjang, lebih dihargai dengan
nilai tambah , bila ditambah gambar potongan ditempat yang sulit, missal pada tangga, void, dsb.
 Gambar mencakup hingga potongan alas pijak, sehingga muka tanah sampai lantai 1 (satu) jelas
perbedaannya.
 Untuk gambar potongan seluruh site, terlihat jelas garis perbedaan tinggi alas pijak (peil) masing-
masing tempat. Dengan garis yang tebal (0.8)
 Gambar potongan harus jelas mana yang terpotong, dan mana yang tidak terpotong (yang terpotong
di-blok hitam penuh, yang tidak terpotong tetap putih dan mewakili gambar tampak lihat modul
empat)
 Bila dalam skala besar (1:100) perlu ditampilkan dengan siluet gambar seorang figure manusia
sebagai pembanding dimensi ruang.
 Skala tulis / skala garis
 Notasi dinding, kolom, pintu, jendela, dan ketinggian lantai serta plafond jelas tergambar semua.
 Bila dimungkinkan ditambah keterangan-keterangan tentang bagian-bagian bangunan dan bahannya.

6. Mekanikal & Elektrikal harus memuat


 Secara diagramatik tergambar arah saluran air hujan hingga saluran jalan. Saluran vertical, air bersih,
air kotor, kotoran/faekal, dari puncak sampai pembuangan.
 Penempatan septictank dan resapan dilengkapi dengan pipa salurannya, saluran air hujan sampai pada
pematusan saluran kota.
 Penempatan sumur alami dan tendon air, pompa, dsb.
 Penempatan tenaga listrik artificial (genset), lengkap dengan rumahnya
 Potongan gambar saff, (ruang saluran ME vertical)

7. Gambar sketsa tiga dimensi atau perpektif


 Tidak diperlukan gambar perspektif udara (bird eye view), karena sudah diwakili dengan maket tugas
sebagai syarat pemasukan tugas.
 Sangat diperlukan gambar-gambar “perpektif normal” dari beberapa sudut/ posisi lingkungan obyek
rancangan (sequence). Yang paling estetik dan baik, menurut pandangan anda.
 Gambar perspektif harus dapat dibaca secara komunikatif (pergunakan teori menggambar perspektif
normal)
 Bila telah diizinkan menggambar dengan program digital, manfaatkan seoptimal mungkin agar
menghasilkan gambar yang representative dan menarik. Termasuk diantaranya warna, shade &
shadow-nya, suasananya dengan rendering, orang, kendaraan, serta cari dan tempatkan kamera pada
posisi angle agar menghasilkan sajian yang paling menarik.

SPA 2,3,4,5,6,7,
Baskoro W. Isworo

Anda mungkin juga menyukai