BRONKOPNEMUMONIA
Disusun oleh:
Gustian Satria Pratama
030.14.076
Pembimbing:
dr. Ani Yuniar, Sp.A
i
LEMBAR PENGESAHAN
“BRONKOPNEUMONIA”
030.14.076
Telah diterima dan disetujui oleh dr. Ani Yuniar, Sp.A selaku dokter pembimbing
ii
PENDAHULUAN
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian dan derajat
pneumonia adalah defek anatomi sistem respirasi bawaan, immunodefisiensi, polusi,
gizi buruk, BBLR, tidak mendapatkan ASI, GERD, gangguan sistem neurologi
(aspirasi), imunisasi tidak lengkap, terdapat anggota keluarga serumah yang
menderita batuk, dan kamar tidur yang terlalu padat penghuninya.(1)
Bronkopneumonia paling banyak manifestasi klinis umum pneumonia pada
populasi pediatrik. Penyebab infektif utama kematian pada anak-anak di bawah usia 5
tahun. Pada tahun 2013, bronkopneumonia disebabkan kematian di 935.000 anak di
bawah 5 tahun.(3) Diketahui bahwa jumlah kasus pneumonia pada balita (< 5 tahun)
lebih tinggi dibandingkan dengan usia ≥ 5 tahun.(4) Balita yang mendapat imunisasi
campak, DPT, akan terhindar dari penyakit ini karena komplikasi yang paling sering
terjadi ialah pneumonia.(5)
Bronkopneumonia termasuk pneumonia yang mengacu pada inflamasi paru
yang terfokus pada area bronkiolus dan memicu produksi eksudat mukopurulen yang
dapat mengakibatkan obstruksi saluran respiratori yang mempunyai ukuran kecil dan
menyebabkan konsolidasi yang merata ke lobulus yang berdekatan.(6) Terjadinya
pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas
cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.(1) Terkadang seseorang akan
3
mengalami mual, diare, dan / atau dada rasa sakit. Gejala bisa saja akan muncul
secara perlahan.(7)
Agen penyebab etiologi bronkopneumonia adalah bakteri, virus, parasit, dan
jamur. Gangguan sistem imunitas tubuh pasien dapat meningkatkan resiko terjadinya
pnemumonia. Sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Bakteri penyebab pneumonia
dibagi menjadi organisme gram positif atau gram negatif seperti, Streptococcus
pneumoniae (pneumococus), Staphylococcus aureus, Enterococcus, Streptococus
piogenes, Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, dan Haemophillus
influenzae. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur jarang terjadi, tetapi hal ini
mungin terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang rendah, obat – obatan
imunosupresif atau masalah kesehatan lain. Pneumonia yang disebabkan jamur paling
sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, Cryptococcus neoformas, Candida
sp., Aspergillus sp., Pneumocystis jiroveci dan Coccidioides immitis. Virus yang
tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory Syncial Virus (RSV).(8)
4
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama :H Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 bulan 9 hari Suku Bangsa : Sunda
No.RM : 00.72.05.89 Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah Anak ke- :3
Alamat : Pebayuran Bekasi
Orang Tua / Wali
Profil Ayah Ibu
Nama Tn. M Ny. K
Umur 34 tahun 26 tahun
Alamat Pebayuran Bekasi Pebayuran Bekasi
Pekerjaan Guru TU Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir D1 SMA
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua : Pasien merupakan anak kandung
I. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu kandung pasien:
Lokasi : Ruang 149 Rawamerta, RSUD Karawang
Tanggal/Waktu : 8 Mei 2018, 13.00 WIB
Tanggal masuk : 8 Mei 2018, pukul 12.20 WIB Melalui IGD
Keluhan utama : Sesak napas sejak 1 hari SMRS
Keluhan tambahan : Batuk dan pilek 2 hari SMRS, muntah kental berisi makanan.
5
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang tanggal 8 Mei 2018 dengan keluhan
sesak napas sejak 1 hari SMRS. Sesak napas dirasakan terus menerus. Sesak napas
kadang timbul sehabis pasien menangis. Pasien juga mengeluh batuk berdahak kental
sejak 2 hari SMRS dan pilek berlendir berwarna bening. Pasien juga mengeluh
muntah setiap abis makan, namun tidak ada mual. Ada riwayat tersedak sebelum
sesak. BAB dan BAK lancar. Tidak ada demam.
B. Riwayat Kehamilan/Kelahiran
Terdapat flek saat hamil, tidak ada hipertensi ,
Morbiditas tidak ada diabetes melitus , tidak ada penyakit
kehamilan jantung, tidak ada penyakit paru, tidak merokok,
Kehamilan
tidak ada infeksi , tidak minum alkohol.
Perawatan > 4x (setiap sebulan sekali kontrol sampai lahir)
antenatal
Tempat persalinan Rumah Bersalin
Penolong Bidan
persalinan
Cara persalinan Spontan Pervaginam
Masa gestasi 40 minggu
Berat lahir: 4000 gram
Kelahiran
Panjang lahir: 50 cm
Lingkar kepala : Keluarga pasien tidak ingat
Keadaan bayi Langsung menangis (+)
Kemerahan: (+)
Nilai APGAR: orang tua pasien tidak ingat
Kelainan bawaan: (-)
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir di Rumah Bersalin
ditolong oleh bidan, spontan, cukup bulan, dengan berat badan lahir normal, sesuai
masa kehamilan.
6
C. Riwayat Perkembangan
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : Umur 3 bulan (Normal: 3-5 bulan)
Duduk masih dibantu : Umur 6 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Memegang benda ditangan, tertawa, berbicara beberapa kalimat seperti “mama, dada,
papa”, merangkak : Umur 8 bulan
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: Tidak terdapat
keterlambatan pada pertumbuhan dan perkembangan pasien.
D. Riwayat Makanan
Umur
ASI/PASI Buah/ Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
0–6 ASI - - -
6 – 12 - + - +
12 – 18 - - - -
18 – 24 - - - -
Daging -
Ikan -
Telur +
Tahu/Tempe +
7
E. Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
Hepatitis B 0 bln 2 bln 3 bln 4 bln
Polio 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln
BCG 1 bln
DPT / PT 2 bln 3 bln 4 bln
Hib 2 bln 3 bln 4 bln
Campak -
Kesimpulan riwayat imunisasi: Imunisasi dasar pasien lengkap
F. Riwayat Keluarga
a. Corak Reproduksi
b. Riwayat Pernikahan
Ayah Ibu
Nama Tn. M Ny. K
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 27 tahun 19 tahun
Pendidikan terakhir D1 SMA
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
8
c. Riwayat Penyakit Keluarga : Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami gejala
yang sama seperti pasien, namun terdapat riwayat penyakit di keluarga seperti
hipertensi pada ayahnya. Tetapi tidak ada riwayat penyakit lain seperti diabetes
melitus, penyakit paru, penyakit ginjal dan penyakit jantung.
9
J. Riwayat Pengobatan: Pasien pernah mendapat pengobatan selama dirawat
ketika didiagnosa pneumonia.
I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan sakit : Tampak Sakit Sedang
Kesan gizi : Gizi kurang
Keadaan lain : Anak tidak tampak pucat, tidak tampak ikterik, tidak
dyspnea, tidak tampak sianosis
Data antropometri
Berat badan : 7 kg
Panjang badan : 67 cm
Kesan gizi:
- Berat badan baik / normal
- Tinggi badan normal
- Gizi normal
Tanda vital
Nadi : 165 x/menit, regular
Pernapasan : 48 x/menit
Suhu : 37,4 ºC
SpO2 : 97%
10
Status generalis
Kepala : normocephali, tidak tampak deformitas, ubun-ubun belum
menutup dan rata.
Rambut : warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Wajah : tidak tampak oedem, tidak nampak sianosis
Mata :
Air mata : tidak tampak Ptosis : tidak tampak
Sklera ikterik : tidak tampak Lagofthalmus : tidak tampak
Konjungtiva anemis : tidak tampak Cekung : tidak tampak
Exophtalmus : tidak tampak Kornea jernih : tidak tampak
Enophtalmus : tidak tampak Strabismus : tidak tampak
Lensa jernih : tidak tampak Nistagmus : tidak tampak
Visus : tidak dilakukan
Refleks konvergensi : tidak dilakukan
Pupil : bulat, isokor
Refleks cahaya : langsung +/+, tidak langsung +/+
12
II. Pemeriksaan laboratorium
Darah rutin, 08 Mei 2018
Jenis Nilai Rujukan
Hasil Satuan
Pemeriksaan
Leukosit 18,22 x103/µL 6,3-14
Eritrosit 4,12 x106/µL 3.6 ~ 5.2
Hemoglobin 10,1 g/dL 10,5 ~ 14,0
Hematokrit 31,7 % 35 ~ 53
Trombosit 815 x103/µL 150 ~ 400
Basofil 0 % 0~1
Eosinofil 1 % 1~3
Neutrofil 63 % 54 ~ 62
Limfosit 29 % 25 ~ 33
Monosit 7 % 3~7
RDW-CV 15,8 % -
MCV 77 fL 72-88
MCH 25 pg 24-30
MCHC 32 g/dL 32 ~ 36
GDS 117 Mg/dl 50-90
13
III. Resume
An. H, perempuan, berusia 9 bulan 9 hari datang ke IGD RSUD Karawang
dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari SMRS. Sesak napas dirasakan terus menerus.
Sesak napas kadang timbul sehabis pasien menangis. Pasien juga mengeluh batuk
berdahak kental sejak 2 hari SMRS dan pilek berlendir berwarna bening. Pasien juga
mengeluh muntah setiap abis makan, namun tidak ada mual. Ada riwayat tersedak
sebelum sesak, namun tidak ada demam. BAB dan BAK tidak terdapat keluhan.
Sebelumnya pada usia 7 bulan pasien pernah dirawat di RSUD Karawang yang
didiagnosa bronkopneumonia. Dalam keluarga tidak ada yang riwayat penyakit
seperti yang pasien derita. Pasien lahir di salah satu rumah bersalin di Garut, yang
persalinannya ditolong oleh bidan dengan keadaan cukup bulan, berat badan lahir
normal, dan sesuai masa kehamilan. Tidak terdapat keterlambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan pasien. Pasien mendapatkan ASI ekslusif, dan
imunisasi lengkap. Lingkungan rumah pasien tidak terlalu padat, namun ventilasi
kurang sehingga pencahayaan di rumah kurang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, compos mentis.
Status gizi (menggunakan kurva CDC)
𝐵𝐵 7
= 8,6 𝑋 100% = 81,4% (berat badan baik / normal)
𝑈
𝑇𝐵 67
= 70 𝑋 100% = 95,7% (tinggi badan normal)
𝑈
𝐵𝐵 7
= 7,7 𝑋 100% = 90,9% (gizi normal)
𝑇𝐵
14
Jantung: Bunyi jantung I dan II regular, tidak terdengar murmur dan
gallop.
Abdomen : Supel, BU terdengar (+), timpani seluruh lapang perut, tidak ada
nyeri tekan.
V. Diagnosa banding
Bronkiolitis.
VII. Tatalaksana
1. Medika mentosa
IVFD 4:1 21 tpm/ mikro
Ampisilin 350 mg i.v
Gentamicin 52 mg i.v
Nebulisasi dengan Nacl 3 % 2,5 cc
15
Tirah baring.
Monitoring tanda vital :
– Suhu, pernafasan, nadi, SpO2, dan infeksi.
3. Edukasi
Memberikan informasi mengenai penyakit yang diderita pasien.
Memberi informasi kemungkinan terdapat komplikasi pada pasien.
Memberi tahu faktor resiko apa yang dapat memicu penyakit yang
diderita.
Menjaga lingkungan yang bersih dan bebas dari asap rokok.
48 46
56
55
165 160
141
122
16
VIII. Follow up
TANGGAL PEMERIKSAAN
08 Mei 2018 09 Mei 2018 10 Maret 2018
S
Sesak napas + + +
Batuk + + +
Pilek + + +
Demam - - -
Mual - - -
Muntah + + -
BAB + + +
BAK + + +
Napsu makan + + +
O
Berat badan 7 kg 7 kg 7 kg
Keadaan umum compos mentis, compos mentis, compos mentis,
tampak sakit tampak sakit tampak sakit
sedang. sedang. sedang.
17
fusiformis, ronkhi simetris fusiformis, ronkhi
basah halus kedua fusiformis, ronkhi basah halus kedua
lapang paru, basah halus kedua lapang paru,
wheezing ada, lapang paru, wheezing ada,
terdapat retraksi wheezing ada, terdapat retraksi
subcostal dan terdapat retraksi subcostal dan
suprasternal. subcostal dan suprasternal.
suprasternal.
Abdomen supel, bising usus supel, bising usus supel, bising usus
(+), tidak ada nyeri (+), tidak ada (+), tidak ada nyeri
tekan perut. nyeri tekan perut. tekan perut.
Extremitas atas dan akral hangat (+), akral hangat (+), akral hangat (+),
bawah tidak tampak edema, tidak tampak tidak tampak
tidak tampak edema, tidak edema, tidak
sianosis, CRT <2’’ tampak sianosis, tampak sianosis,
CRT <2’’ CRT <2’’
18
- Nebulisasi dengan Nacl 3 % 2,5 cc
Nacl 3 % 2,5 cc
TANGGAL PEMERIKSAAN
11-05-2018
S
Sesak napas -
Batuk +
Pilek +
Demam -
Mual -
Muntah -
BAB +
BAK +
Napsu makan +
O
Berat badan 7 kg
Keadaan umum Compos mentis
SPO2 98%
HR 160x/menit
RR 46x/menit
Suhu 36,7oC
19
jantung: bunyi jantung 1 dan 2 reguler,
tidak ada mur-mur , tidak ada gallop.
X. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
20
DAFTAR PUSTAKA
21