Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FITOKIMIA
PERCOBAAN KE III
DISUSUN OLEH
NIM : 1606067005
Gol/Kel. : A/1
LABORATORIUM FITOKIMIA
2018
HALAMAN PENGESAHAN DAN PERNYATAAN
Laporan Praktikum Fitokimia Percobaan Ke III dengan Judul Isolasi Flavonoid dari Temu
Kunci (Boesenbergia pandurata) adalah benar dan sesuai dengan hasil praktikum yang telah
dilaksanakan. Laporan ini saya susun sendiri berdasarkan data hasil praktikum yang telah
dilakukan.
Data Laporan
Hari, Tanggal Praktikum Hari, Tanggal Pengumpulan Laporan
Senin, 30 April 2018 Senin, 21 Mei 2018
Nilai Laporan
No Aspek Penilaian Nilai
1. Ketepatan waktu pengumpulan (10)
2. Kesesuaian laporan dengan format (5)
3. Kelengkapan dasar teori (15)
4. Skematika kerja (10)
5. Penyajian hasil (15)
6. Pembahasan (20)
7. Kesimpulan (10)
8. Penulisan daftar pustaka (5)
Uplod data via blog/wordpress/scribd/academia.edu
9.
(10)
TOTAL
PERCOBAAN III. ISOLASI FLAVONOID DARI
TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mengetahui langkah – langkah isolasi, mampu melakukan isolasi
pinostrobin dari temu kunci dan mengidentifikasi isolat yang diperoleh.
C. Kromatografi
Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu.
Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fase yaitu fasa tetap
(stationary) dan fasa gerak (mobile), pemisahan tergantung pada gerakan relatif dari dua
fasa tersebut. Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari
fasa tetap, yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fasa tetap berupa zat padat maka
cara tersebut dikenal sebagai kromatografi serapan, jika zat cair dikenal sebagai
kromatografi partisi. Karena fasa bergerak dapat berupa zat cair atau gas maka semua
ada empat macam sistem kromatografi yaitu kromatografi serapan yang terdiri dari
kromatografi lapis tipis dan kromatografi penukar ion, kromatografi padat, kromatografi
partisi dan kromatografi gas-cair serta kromatografi kolom kapiler (Hostettmann,dkk,
1995)
Kromatografi lapisan tipis digunakan pada pemisahan zat secara cepat, dengan
menggunakan zat penyerap berupa serbuk halus yang dilapiskan serba rata pada lempeng
kaca. Lempeng yang dilapisi dapat dianggap sebagai kolom kromatografi terbuka dan
pemisahan didasarkan pada penyerapan, pembagian atau gabungannya, tergantung dari
jenis zat penyerapnya dan cara pembuatan lapisan zat penyerap dan jenis pelarut.
Kromatografi lapisan tipis dengan menyerap penukar ion dapat digunakan untuk
pemisahan senyawa polar. Harga Rf yang diperoleh pada kromatografi lapisan tipis tidak
tetap jika dibandingkan dengan yang diperoleh pada kromatografi kertas. Karena itu pada
lempeng yang sama disamping kromatogram dari zat yang diperiksa perlu dibuat
kromatogram dari zat pembanding kimia, lebih baik dengan kadar yang berbeda-beda
(Depkes RI, 1980)
hRf : adalah pembanding jarak perambatan suatu zat terhadap jarak perambatan fase
gerak dihitung dari titik penutulan (penetesan) larutan, dikalikan dengan angka
100. hRf yang dinyatakan dengan dua bilangan menunjukan lebar bercak yang
bersangkutan.
hRx : adalah perbandingan jarak perambatan suatu zat dengan jarak perambatan zat
warna dihitung dari titik penutulan (penetesan) larutan, dikalikan dengan angka
100. hRx yang dinyatakan dengan dua bilangan menunjukan lebar bercak yang
bersangkutan.
D. Temu kunci
Nama tanaman asal : Boesenbergia pandurate
Famili : Zingiberaceae
Zat berkhasiat : mminyak atsiri, damar, pati
Pemerian : bau khas aromatik, rasa agak pahit menimbulkan rasa agak tebal
Temu kunci adalah (Boesenbergia pandurata) adalah sejenis rempah-rempah yang
rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam masakan Asia Tenggara. Bentuk temu kunci
agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang vertikal kebawah.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan lebat hingga ketinggian 1000 meter dan
penyebarannya dari Yunan ke selatan hingga Indonesia dan ke barat hingga India dan
Sri Lanka, namun umumnya dibudidayakan di Indocina. Di Thailand temu ini dikenal
dengan nama krochai, sementara pustaka Inggris menyebut fingerroot atau Chinese
ginger. Menurut penelitian, rimpang atau temu kunci berkhasiat untuk mengatasi
gangguan pencernaan dan daunnya diketahui memiliki efek antiracun.
III. Alat dan Bahan
Alat
1. Seperangkat alat maserasi
2. Seperangkat alat KLT
3. Beaker glass
4. Stirrer
5. Rotavapour
6. Cawan porselin
Bahan
1. Simplisia temu kunci (Boesenbergia pandurata)
2. Etanol
3. Etil asetat
4. Heksan
5. Standar pinostrobin
Campuran
Disaring
Hasil saringan
Diuapkan dengan
rotavapour
Ekstrak
2. Isolasi dengan KLT Preparatif
Ekstrk kental
Ditotolkan 10x
Pengembang etil asetat : heksan (1:4)
Bercak
Ditandai, dikerok
Dilarutkan etanol
Diuapkan 1 minggu
Kristal padatan
3. Identifikasi
Padatan/sampel
Larutkan etanol
Dianalisis kualitatif
Preparasi KLT
Fase diam Silika Gel GF 254
Fase gerak etil asetat : heksan (1:4)
Sampel dan pembanding temu kunci dan pinostrobin
KLT
Hitung harga Rf
V. Hasil
Nama simplisia : Temu Kunci (boesenbergia pandurata)
Metode ekstraksi : maserasi
Jumlah pelarut : 200 ml
Pemerian ekstrak
Aroma : aromatic
Warna : coklat kekuningan
Bentuk : ekstrak kental
Pengamatan kromatografi
Fase diam : silica gel GF 254
Fase gerak : etil asetat : heksan = 1:4
Pembanding : Pinostrobin
Deteksi : UV 366
Rendemen
Berat serbuk : 5 gram
Berat ekstrak : 3,409 gram
3,409 𝑔𝑟𝑎𝑚
Rendemen : × 100% = 68,18 %
5 𝑔𝑟𝑎𝑚
Deteksi UV 366
A = Pembanding (Pinostrobin)
8 cm
5,8 cm
A B
5,8
Harga Rf = = 0,6823
8
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini, diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak simplisia daun temu
kunci mengandung zat aktif flavonoid. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Harga
Rf sampel sebesar 0,6823 dengan HRf 68,23. Hasil rendemen sebesar 68,18%.
Frindryani, L. F. & Atun, S., 2016. Isolasi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa Dalam
Ekstrak Etanol Temu Kunci Dengan Metode DPPH. Jurnal Kimia Dasar, Volume
5 No.6.
Neldawati, Ratnawulan & Gusnedi, 2013. Analisis Nilai Absorbansi Dalam Penentuan Kadar
Flavonoid Untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat. Pillar Of Physics, Volume
2, pp. 76-83.
Rahman, I., 2016. Kromatografi Lapis Tipis Preparatif Fraksi Aktif. [Online]
Available at: http://irmarahman86.blogspot.co.id/2016/04/kromatografi-lapis-
tipis-preparatif.html
[Accessed 21 May 2018].
Sjahid, L. R., 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru (Eugenia
uniflora L.), Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.