Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN WAHANA/FORUM (PSM)

Makalah
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata kuliah asuhan kebidanan komunitas

Disusun Oleh:
Natalia Lusiana ( 1609000954 )

Dosen:
Susanna, SKM.,M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN SANTA BENEDICTA


PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2018/2019
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah Askeb V Komunitas mengenai Pengembangan Wahana/

Forum PSM. Saya juga menyadari akan kekurang sempurnaan penulisan makalah

ini oleh karena itu kritik dan saran selalu saya harapkan untuk bahan perbaikan di

kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin

PONTIANAK,25 APRIL 2018

Penulis,

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN.....................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3

A. Posyandu............................................................................................3
B. Polindes..............................................................................................10
C. KB – KIA..........................................................................................11
D. Dasolin...............................................................................................12
E. Tabulin...............................................................................................12
F. Donor Darah Berjalan........................................................................12
G. Ambulan Desa...................................................................................14
H. Pembinaan Peran Serta Masyarakat..................................................15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................17
B. Saran................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa adalah derajat kesehatan

masyarakat.Masyarakat merupakan subsistem dari sistem bangsa yang memegang

peranan penting khususnya dalam masalah kesehatan. Masyarakat merupakan

sumber daya yang dapat digunakan untuk mewujudkan derajat kesehatan, sumber

daya tersebut diwujudkan dalam peran serta masyarakat.


Membina peran serta masyarakat adalah pengembangan wahana yang ada

dengan menggunakan pendekatan edukatif dan persuasif, sehingga wahana peran

serta masyarakat dapat berkembang secara maksimal. Bentuk wahana peran serta

masyarakat di antaranya adalah Posyandu, Dasawisma, dan Tabulin.


Pengembangan pelayanan kesehatan di posyandu meliputi : KIA, KB,

imunisasi, perbaikan gizi dan penanggulangan diare mempunyai kontribusi

terhadap penurunan AKB dan anak balita. Adanya keterbatasan dalam pelayanan

yaitu pelayanan kesehatan bagi ibu tidak dapat dilaksanakan dengan baik,

sehingga perlu diupayakan peningkatan pelayanan kesehatan ibu melalui polindes.

Adanya kebijakan dari Departemen Kesehatan untuk menemparkan tenaga bidan

di desa di bawah pembinaan dokter puskesmas.

IV
B. Tujuan
1. Agar memahami tentang pengembangan wahana / forum PSM berperan dalam

berbagai kegiatan.
2. Untuk mengetahui pengertian, fungsi, tujuan, manfaat, penyelenggaraan, syarat,

sasaran, dalam setiap forum PSM.


3. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang termasuk pengembangan wahana /

forum PSM.

BAB II

PEMBAHASAN 2
A. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

1. Pengertian
a. Posyandu merupakan kegiataan nyata yang melibatkan partisipasi

masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari oleh untuk

masyarakat yang dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan

adalah warga setempat yang telah dilatih oleh puskesmas.


b. posyandu merupakan suatu forum komunikasi,alih teknologi dan

pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya

manusia sejak dini. Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat

dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.


c. posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan keluarga berencana

dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh

masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam

rangka pencapaian norma keluarga kecil bahagia sejahtera

(NKKBS).
2. Tujuan Posyandu
a. Menunjang percepatan penuruan angka kematian ibu (AKI) dan

angka kematian bayi (AKB) diindonesia.


b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
c. Mempercepat penerimaan NKKBS.
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan

kegiatan kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan

hidup sehat.
e. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

penduduk berdasarkan letak geografi

3
f. Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat dalam rangka

alih teknologi untuk mampi mengelola usaha usaha kesehatan

masyarakat secara mandiri.


g. Meningkatkan peran lintas sektor dalam penyelenggaraan posyandu

terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

3. kegiatan posyandu
Kegiatan posyandu meliputi panca krida posyandu dan sapta krida

posyandu.
a. lima kegiatan posyandu ( panca krida posyandu ) meliputi :
1) kesehatan ibu dan anak (KIA)
2) keluarga berencana (KB)
3) imunisasi
4) peningkatan gizi
5) penanggulangan diare.
b.Tujuh kegiatan posyandu (sapta krida posyandu) meliputi :
1) Kesehatan ibu dana anak (KIA)
2) Keluarga berencana (KB)
3) Imunisasi
4) Peningkatanatan gizi
5) Penanggulangan diare
6) Sanitasi dasar
7) Penyediaan obat esensial

4. Sasaran Posyandu
a. Bayi yang berusia kurang dari 1 tahun
b. Balita, usia 1-5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas,
d. Wanita usia subur ( WUS)

5. Manfaat Posyandu
a. Bagi masyarakat
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan dasar terutama berkaitan dengan penurunan

AKI dan AKB.


2) Memperoleh bantuan secara professional dalam pemecahan

masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.


4
3) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan

sektor lain terkait.


4) Bagi kader , pengurus posyandu dan tokoh masyarakat
5) Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya upaya kesehatan

yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.


6) Dapat diwujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI

dan AKB.

6. Cara Menyelengarakan Posyandu


a. Pengelola Posyandu

Pengelola posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat

musyawarah pembentukan pengurus posyandu sekurang-kurangnya

terdiri dari ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara.

Kriteria pengelola posyandu :

1) Diutamakan adalah para dermawan dan tokoh masyarakat setempat

2) Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi, dan mampu

memotivasi masyarakat.

3) Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.

b. Letak dan Lokasi Posyandu


1) . Posyandu berlokasi disetiap desa atau kelurahan atau nagari.
2) . Tempat penyelenggaraan posyandu sebaiknya berada pada

lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.


3) . Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.

c. Langkah-langkah Pembentukan Posyandu

5
1) . Mempersiapkan para petugas atau aparat, sehingga bersedia

dan memiliki kemampuan mengelola serta membina posyandu.


2) . Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh masyarakat,

sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan posyandu.


3) . Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) untuk menimbulkan

rasa memiliki bagi masyarakat melalui penemuan sendiri masalah

yang dihadapi serta potensi yang dimiliki


4) . Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk

mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat sehingga

pembentukan posyandu dapat diwujudkan.


5) . Membentuk dan memantau kegiatan posyandu melalui

kegiatan :
6) . Pemilihan pengurus dan kader posyandu.
7) . Orientasi pengurus dan pelatihan kader posyandu .
8) . Pembentukan dan peresmian posyandu.
9) . Penyelenggaraan dan pemantauan kegiatan posyandu.
10) Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti pos

penimbangan balita, pos immunisasi, pos keluarga berencana, pos

kesehatan, pos lainnya yang bentuk baru.

d. Persyaratan posyandu

1) Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang

balita.

2) Terdiri dari 120 kepala keluarga.

3) Disesuaikan dengan kemampuan petugas (bidan desa).

4) Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam 1 tempat atau

kelompok tidak terlalu jauh.

e. Alasan pendirian posyandu

7
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya

dalam upaya pencegahan penyakit dan pertolongan pertama pada

kecelakaan sekaligus dengan pelayanan KB.


2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh

masyarakat sehingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat

terhadap upaya dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana.


f. Pelaksanaan Posyandu

Dilaksanakan sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan.

Apabila diperlukan hari buka posyandu dapat lebih dari satu kali

dalam sebulan. Hari dan waktu dipilih sesuai kesepakatan.

g. Sistem Informasi di Posyandu (sistem 5 meja)

1) Meja I

Layanan meja I merupakan layanan pendaftaran, kader

melakukan pendaftaran pada ibu dan balita yang datang ke

Posyandu. Alur pelayanan posyandu menjadi terarah dan jelas

dengan adanya petunjuk di meja pelayanan. Petunjuk ini

memudahkan ibu dan balita saat datang, sehingga antrian tidak

terlalu panjang atau menumpuk di satu meja.

2) Meja II
Layanan meja II merupakan layanan penimbangan.
3) Meja III
Kader melakukan pencatatan pada buku KIA setelah ibu dan balita

mendaftar dan di timbang. Pencatatan dengan mengisikan berat

badan balita ke dalam skala yang di sesuaikan dengan umur balita.

Di atas meja terdapat tulisan yang menunjukan pelayanan yang di

berikan.
8
4) Meja IV
Diketahuinya berat badan anak yang naik atau yang tidak naik, ibu

hamil dengan resiko tinggi, pasangan usia subur yang belum

mengikuti KB, penyuluhan kesehatan, pelayanan PMT, oralit,

vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom.


5) Meja V
Pemberian makanan tambahan pada bayi dan balita yang datang

ke posyandu dilayani di meja V. Kader menyiapkan nasi, lauk,

sayur dan buah-buahan yang akan dibagikan sebelum pelaksanaan

Posyandu. Pemberian makanan tambahan bertujuan mengingatkan

ibu untuk selalu memberikan makanan bergizi kepada bayi dan

balita.

B. Poskesdes (pos kesehatan desa)

1. pengertian poskesdes

Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)

yang dibentuk didesa dalam rangka mendekatakan/menyediakan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat desa.

Pelayanan poskesdes meliputi upaya promotif,preventif dan kuratif yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader

atau tenaga suka rela.

2. Tujuan poskesdes

a. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan

kesehatan diwilayah 9 desanya.


b. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.

3. Kegiatan utama poskesdes

a. Pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit,surveilans

gizi,surveilans perilaku beresiko dan surveilans lingkungan dan

masalah kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan

dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar.

4. Fungsi poskesdes

1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat dibidang kesehatan

2. Sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah

kesehatan.

5. Manfaat poskesdes

a. Bagi masyarakat

1. Permasalahan didesa dapat terdeteksi dini,sehingga bisa ditangani

cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi, potensi dan kemammpuan yang

ada

2. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat

b. Bagi kader

1. Mendapat informasi awal dibidang kesehatan

2. Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat

C. KP-KIA
1. pengertian 10
KP- KIA adalah suatu kelompokm yang mempunyai kegiatan

belajar tentang kesehatan ibu dan anak, yang beranggotakan semua ibu

hamil dan menyusui yang ada diwilayah desa.


2. Tujuan
a) Tujuan
1) agar ibu hamil dan menyusui mengetahui cara yang baik dan

menjaga kesehatan sendiri daan anaknya


2) agar ibu hamil dan menyusui mengetahui pentingnya dan

melakukan pemeriksaan kepuskesmas dan posyandu sejak hamil

dini dan setelah melahirkan


3) agar ibu hamil dan menyusui mengetahui dan mempergunakan

kontrasepsi yang efektif dan tepat


3. pelaksana
a. pelaksana utama : dokter puskesmas,pengelola KP-KIA

kecamata,kader,ibu hamil dan menyusui.


b. pelaksana pendukung :camat,sektor tingkat kecamatan, PKK, kepala

desa, LKMD, tokoh masyarakat.


c. pelaksana pembina : subdit binkes kebidanan dan kandungan

pusat,subdin KIA propinsi,tim pengelola peminat KIA kabupaten

D. Dasolin (dana sosial bersalin)


1. pengertian
Dasolin (dana sosial bersalin) adalah dana bersama yang

dikumpulkan warga dan dikekola oleh pengurus berdasarkan kesepakatan

bersama dengan warga, bahkan bentuk tabungan bisa dengan

mengumpulkan barang yang bisa diuangkan.

E. Tabulin (tabungan ibu bersalin)


1. Pengertian
Tabulin adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil dan

disimpan sendiri 12
11 dirumah,dibank atau dibidan yang
akan membantu persalinan. Selain berbentuk uang,simpanan dapat

berbentuk hewan ternak(seperti kambing,sapi,dll)


2. Tahapan Tabulin
a. Ibu yang sudah mengetahui kehamilannya, diminta untuk mulai

menabung untuk persalinannya.


b. Tabulin merupakan tabungan keluarga, bukan hanya ibu yang

bertanggung jawab untuk menyisihkan uang untuk persalinan, tetapi

suami juga.
c. Jika ibu hamil merasa kesulitan untuk menyampaikan masalah ini

kepada suaminya, maka anggota siap antar jaga lain perlu membantu

membicarakan dengan para suami.


d. Waktu kelahiran biasanya dapat diperhitungkan, jadi pasangan juga

sudah dapat memperhitungkan kapan dana itu dibutuhkan. Jadi warga

yang tidak berpenghasilan tetap, tabulin dapat diperhitungkan dengan

masa panennya.
e. Tabulin dalam bentuk uang, dapat disimpan dirumah, bank, atau pada

ibu bidan dapat dilakukan setiap kali memeriksakan kehamilannya.

F. Donor Darah Berjalan


1. pengertian
Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan

Departemen Kesehatan dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan Ibu. Melalui

program pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, dalam upaya

mempercepat penurunan AKl.


Adapun donor darah dapat dilakukan melalui beberapa tahapan,

yaitu :
1. Fasilitasi warga untuk menyepakati pentingnya mengetahui golongan darah.
2. Jika warga belum mengetahui golongan darahnya, maka perlu dilakukan

pemeriksaan golongan darah bagi seluruh warga yang memenuhi syarat

untuk menjadi donor darah.


12
3. Hubungi pihak Puskesmas untuk menyelenggarakan pemeriksaan darah. Jika

Puskesmas tidak mempunyai layanan pemeriksaan darah, maka mintalah

Puskesmas melakukan rujukan. Jika diperlukan hubungi unit tranfusi darah

PMI terdekat.
4. Buatlah daftar golongan darah ibu hamil dan perkiraan waktu lahir,

kumpulkan nama warga yang mempunyai golongan darah yang sama

dengan ibu hamil. Catat nama dan alamat mereka ataupun cara

menghubungi yang tercepat dari semua warga yang bergolongan darah sama

dengan ibu hamil.


5. Usahakan semua ibu hamil memiliki daftar calon donor darah yang sesuai

dengan golongan darahnya.


6. Buatlah kesepakatan dengan para calon donor darah untuk selalu siap 24

jam, sewaktu-waktu ibu hamil memerlukan tranfusi.


7. Buat kesepakatan dengan Unit Tranfusi darah, agar para warga yang telah

bersedia menjadi pendonor darah diprioritaskan untuk diambil darahnya,

terutama tranfusi bagi ibu bersalin yang membutuhkannya.


8. Kader berperan memotivasi serta mencari sukarelawan apabila ada salah

seorang warganya yang membutuhkan darah.

G. Ambulan Desa
1. Pengertian
a. Ambulan desa adalah salah satu bentuk semangat gotong royong dan

saling peduli sesama warga desa dalam sistem rujukan dari desa ke

unit rujukan kesehatan yang berbentuk alat transportasi.


b. Ambulan desa adalah suatu alat transportasi yang dapat digunakan

untuk mengantarkan warga yang membutuhkan pertolongan dan

perawatan di tempat pelayanan kesehatan.

13
2. Sasaran
Pihak-pihak yang berpengaruh terhadap perubahan prilaku individu

dan keluarga yang dapat menciptakan iklim yang kondusif terhadap

perubahan prilaku tersebut. Semua individu dan keluarga yang tanggap

dan peduli terhadap permasalahan kesehatan dalam hal ini kesiapsiagaan

memenuhi sarana transportasi sebagai ambulan desa.


3. Kriteria
a. Kendaraan yang bermesin yang sesuai standart (mobil sehat)
b. Mobil pribadi, perusahaan, pemerintah pengusaha .
c. ONLINE (siap pakai)
4. Indikator Proses Pembentukan Ambulan Desa
a. Ada forum kesehatan desa yang aktif
b. Gerakan bersama atau gotong royong oleh masyarakat dalam upaya

mencegah dan mengatasi masalah kesehatan. bencana serta kegawat

daruratan kesehatan dengan pengendalian faktor resikonya.


c. UKBM berkualitas.
d. Pengamatan dan pemantauan masalah kesehatan.
e. Penurunan kasus masalah kesehatan, bencana atau kegawat daruratan

kesehatan.

H. PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT


1. pendataan sasaran
Pendataan dapat dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan

dipantau tenaga kesehatan.data sasaran yang diperoleh anatara lain data

jumlah ibu hamil, jumlah bayi dan balita, jumlah pasangan usia subur,

jumlah ibu nifas, jumlah lanjut usia, dan lain lain.


2. pencatatan kelahiran dan kematian bayi dan ibu
Masyarakat diharapakan lebih perhatian terhadap masyarakat

sekitarnya,apabila ada kelahiran atau kematian bayi dan ibu segera dicatat

dan dilaporkan.
3. penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA

15
14
Dalam memberikan pelayanan KIA,tidak semua masyarakat mau untuk

menerimanya.
4. pengaturan transportasi setempat yang siap pakai untuk rujukan
Apabila terjadi kegawatdaruratan didaerah tersebut dan

memerlukan tindakan rujukan segera ketempat pelayanan kesehatan yang

lebih tinggi,ambulan desa dapat digunakan. Ambulan desa dalam hal ini

adalah kendaraan yang digunkan untuk proses rujukan baik milik pribadi

yang telah disepakati untuk ambulan desa maupun kendaraan milik

bersama ,dapat berupa kendaraan bermotor,mobil,becak,dll.


5. pengaturan bantuan biaya bagi masyaarkat yang tidak mampu
Salah satu bentuk bantuan biaya adalah sana sosial bagi ibu

bersalin.apabila disuatu didaerah ditemukan warganya yang secara

kemampuan ekonomi kurang akan tetapi dihadapkan pada suatu keadaan

yang membutuhkan pelayanan kesehatan, warga bertanggung jawab untuk

membantu biayannya.
6. pengorganisasian donar danar berjalan
Masyarakat yang siap menjadi donar didata golongan darahnya,alamat

dan bagaimana cara menghubungi apabila sewaktu waktu dibutuhkan

donor darah.
7. pelaksanaan pertemuan rutin gerakan sayang ibu dalam

promosi”suami,bidan dan desa siaga”

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengembangan wahana / forum PSM berperan dalam kegiatan posyandu,

polindes, KB – KIA, dasa wisma, tabulin, donor darah berjalan, dan

ambulan desa.
2. Merupakan kegiatan terpadu dengan mempertimbangkan seluruh aspek

kehidupan masyarakat dan merupakan suatu proses yang

berkesinambungan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.


3. Dari setiap forum PSM tersebut memiliki tujuannya masing-masing,

kegiatannya berbeda-beda, tapi secara umum tujuan dari dibentuknya

forum tersebut ialah untuk mencapai kesejahteraan keluarga.


4. Setiap kegiatan dari wahana tersebut selalu melibatkan masyarakat,

keluarga, bahkan aparat-aparat pemerintah daerah setempat.


B. Saran
Sebaiknya masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengembangan

wahana / forum PSM dan dapat memanfaatkan kegiatan pengembangan

wahana dengan baik agar terwujud perilaku hidup sehat.


Sabagai seorang bidan atau kader sebaiknya lebih mengenali lingkungan yang

ada dikomunitasnya agar memudahkan dalam melakukan berbagai kegiatan

yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Daftar pustaka
Meilani, niken, 2013. Kebidanan komunitas. yogyakarta: fitramaya

17

Anda mungkin juga menyukai