Tari Saman
Level Rendah
2. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring dimainkan dengan menggunakan piring
sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian
diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur,
tanpa terlepas dari genggaman tangan. Awalnya tari ini
diciptakan untuk memberi persembahan kepada para
dewa, ketika memasuki masa panen, tapi setelah
datangnya agama islam di Minangkabau tari piring
tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan
bagi majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para
raja atau para pembesar negeri.
Tari Piring
Level Sedang
3.Tari Payung Ditarikan oleh sepasang muda-mudi
dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala
sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki
terhadap wanita.
Tari Payung
Level Sedang
4. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu
dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan
gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas
merupakan tari pergaulan.
Tari Tor-Tor
Level Sedang
6. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang
berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta
perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan
gadis secara berpasangan pada malam hari dengan
diringi musik kolintang. Tarian ini juga digunakan
untuk menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Andun
Level Sedang
7. Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula
diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini
berasal dari Rejang Lebong.
Tari Jangget
Level Sedang
11. Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar
belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang
kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. Dari
segi fungsi, persembahan tari melinting telah bergeser
dari peragaan sakral menjadi tarian hiburan lepas atau
paling tidak menjadi persembahan pada tamu agung
yang berkunjung ke Lampung.
Tari Malinting
Level Sedang
12. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam
menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending
Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan
busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5
penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari.
Busana penari tepak atau tanggai ini tidak selengkap
busana dan asesoris penari Gending. Kelenturan gerak
dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa
tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada
tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni
lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara
melambangkan keharmonisan hidup masyarakat
Palembang
Tari Tanggai
Level Sedang
Tarian Serimpi
Level Tinggi
Tari Gambyong
Level Tinggi
Tari Remo
Level Tinggi
Tari Andun
Level Rendah
Tari Angguk
Level Rendah
23. Tari Badui termasuk dalam tarian folklasik atau
tari rakyat yang berasal dari Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Tari Badui merupakan tari religi,
konon dibawa oleh seseorang dari daerah Arab. Setelah
mengalami modifikasi dan diselaraskan dengan tradisi
dan kebudayaan Yogyakarta, maka dikenalah tari badui
ini sebagai tari rakyat Sleman
Tari Badui
Level Rendah
24. Tari Bangbarongan adalah permainan
dan kesenian yang menampilka tarian barong
atau binatang. Penari bangbarongan yang terdiri dari
satu orang memainkan karakter barong dengan
mengenakan topeng kayu dan kostum karung goni.
Tempat asal bangbarongan adalah Ujungberung,
Bandung, dan juga ada di Kampung Tarikolot, Desa
Cikeusal, KecamatanLuragung dan Cidehu serta Ciledu
g, Jawa Barat.
Tari Bangbarogan
Level Tinggi
25.Tari Campak merupakan tarian dari
daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan
keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka
Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen
padi atau sepulang dari ume (kebun).
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai
kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta
pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang
pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka
Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada
tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada
penari perempuan yang sangat kental dengan
gaya Eropa.
Tari Campak
Level Rendah
26.Tari Emprak adalah jenis pengembangan kesenian
rakyat Emprak, berupa seni peran yang mengangkat
pesan moral, diiringi dengan musik yang biasanya
berupa salawatan. Tari ini berasal dari Jepara, Jawa
Tengah
Tari Emprak
Level Rendah
27. Jaipongan adalah sebuah jenis tari
pergaulan tradisional masyarakat
Sunda, Karawang,Jawa Barat, yang sangat populer
di Indonesia.
Tari Jaipongan
Level Rendah
28. Tari Laweut adalah tari yang berasal dari Aceh.
Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang
ditujukan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Sebelum sebutan laweut dipakai, pertama sekali disebut
Akoon (Seudati Inong). Laweut ditetapkan namanya
pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini
berasal dari Pidie dan telah berkembang di seluruh
Aceh.
Tari Laweut
Level Rendah
29.Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan
yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat
Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan
selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius.
Tari Pandet
Level Rendah
30.Tari Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn"
yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut
rentak pukulan. Diperkirakan berasal
dari Yaman, Zapin merupakan
khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat
pengaruh Arab. Tarian tradisional ini
bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-
lagu zapin yang didendangkan.
Tari Zapin
Level Tinggi
Sejarah Tari Sajojo
Tari Sajojo
Level Rendah