Anda di halaman 1dari 34

1.

Tari Saman, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar


dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair
penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam.
ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik,
akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan
tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan
dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke
berbagai arah.

Tari Saman
Level Rendah
2. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat
Tari Piring dimainkan dengan menggunakan piring
sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian
diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur,
tanpa terlepas dari genggaman tangan. Awalnya tari ini
diciptakan untuk memberi persembahan kepada para
dewa, ketika memasuki masa panen, tapi setelah
datangnya agama islam di Minangkabau tari piring
tidak lagi untuk persembahan para dewa tapi ditujukan
bagi majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para
raja atau para pembesar negeri.

Tari Piring
Level Sedang
3.Tari Payung Ditarikan oleh sepasang muda-mudi
dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala
sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki
terhadap wanita.

Tari Payung
Level Sedang
4. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu
dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan
gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas
merupakan tari pergaulan.

Tari Serampang Dua Belas


Level Tinggi
5.Tor tor adalah tari tradisional Suku Batak.Gerakan
tarian ini seirama dengan iringan musik (magondangi)
yang dimainkan menggunakan alat-alat musik
tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan
lain-lain.Tari Tor Tor berlatar belakang falsafah
peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

Tari Tor-Tor
Level Sedang
6. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang
berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta
perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan
gadis secara berpasangan pada malam hari dengan
diringi musik kolintang. Tarian ini juga digunakan
untuk menyambut para tamu yang dihormati.

Tari Andun
Level Sedang
7. Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula
diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini
berasal dari Rejang Lebong.

Tari Bidadari Teminang Anak


Level Tinggi
8. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan.
Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari
Melayu.

Tari Sekapur Sirih


Level Rendah
9. Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan
muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi. Tari
Selampit Delapan banyak ditampilkan pada kegiatan-
kegiatan pesta, seperti pesta adat dan promosi budaya

Tari Selampir Delapan


Level Sedang
10. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacara-upacara
peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi
dan susila rakyat Lampung.

Tari Jangget
Level Sedang
11. Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar
belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang
kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. Dari
segi fungsi, persembahan tari melinting telah bergeser
dari peragaan sakral menjadi tarian hiburan lepas atau
paling tidak menjadi persembahan pada tamu agung
yang berkunjung ke Lampung.

Tari Malinting
Level Sedang
12. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam
menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending
Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan
busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5
penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari.
Busana penari tepak atau tanggai ini tidak selengkap
busana dan asesoris penari Gending. Kelenturan gerak
dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa
tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada
tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni
lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara
melambangkan keharmonisan hidup masyarakat
Palembang
Tari Tanggai
Level Sedang

13. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta


Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk
menghormati tamu negara.
Tari Yapong
Level Sedang

14. Tari-tarian Daerah Jawa Barat


Tari jaipong atau Jaipongan adalah sebuah
kesenian dari sunda berupa seni tari dengan diiringi
musik Degung, yang dulunya bernama ketuk tilu. ciri
utama Jaipongan adalah gaya kaleran,alami dan apa
adanya, ceria, erotis, humoris, bersemangat,
berspontanitas, dan kesederhanaan.
Tari Jaipong
Level Sedang

15. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta


Tarian Serimpi adalah suatu jenis tarian yang
diperagakan 4 putri ini masing-masing mendapat
sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain
melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan
empat penjuru mata angin. Tarian ini merupakan tarian
keraton pada masa lalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut.

Tarian Serimpi
Level Tinggi

16. Bedhaya berasal dari bahasa Sanskerta budh yang


berarti pikiran atau budi. Dalam perkembangannya
kemudian berubah menjadi bedhaya atau budaya.
Penggunaan istilah tersebut dikarenakan tari bedhaya
diciptakan melalui proses olah fikir dan olah rasa.
Tari Bedhaya
Level Tinggi

11. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah


17. Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan
Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah
perlambang penumpasan angkara murka.
Tari Blambangan Cakil
Level Tinggi

18. Tari Gambyong, merupakan suatu tarian yang


disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu
resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan
gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok
apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan
irama kendang dan gending.

Tari Gambyong
Level Tinggi

19. Tari-tarian Daerah JawaTimur


Tari Remo atau Tari Remong adalah salah satu
tarian untuk penyambutan tamu agung, yang
ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian
ini berasal dari Provinsi Jawa Timur. Tari Remo berasal
dari Jombang, Jawa Timur. Tarian ini pada awalnya
merupakan tarian yng digunakan sebagai pengantar
pertunjukan ludruk.

Tari Remo
Level Tinggi

20. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur


yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan
kegagahan.
Reog Ponorogo
Level Tinggi

21. Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang


berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta
perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan
gadis secara berpasangan pada malam hari dengan
diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini
biasanya digunakan sebagai sarana
mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai
bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah
satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang
gadis.

Tari Andun
Level Rendah

22. Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal


dari Yogyakarta dan menceritakan kisah tentang
Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono
dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara
berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum
menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok
barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam,
dan kaus kaki warna merah atau kuning dan
mengenakan kacamata hitam. Tarian ini biasanya
dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam.

Tari Angguk
Level Rendah
23. Tari Badui termasuk dalam tarian folklasik atau
tari rakyat yang berasal dari Kabupaten
Sleman, Yogyakarta. Tari Badui merupakan tari religi,
konon dibawa oleh seseorang dari daerah Arab. Setelah
mengalami modifikasi dan diselaraskan dengan tradisi
dan kebudayaan Yogyakarta, maka dikenalah tari badui
ini sebagai tari rakyat Sleman

Tari Badui
Level Rendah
24. Tari Bangbarongan adalah permainan
dan kesenian yang menampilka tarian barong
atau binatang. Penari bangbarongan yang terdiri dari
satu orang memainkan karakter barong dengan
mengenakan topeng kayu dan kostum karung goni.
Tempat asal bangbarongan adalah Ujungberung,
Bandung, dan juga ada di Kampung Tarikolot, Desa
Cikeusal, KecamatanLuragung dan Cidehu serta Ciledu
g, Jawa Barat.

Tari Bangbarogan
Level Tinggi
25.Tari Campak merupakan tarian dari
daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan
keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka
Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen
padi atau sepulang dari ume (kebun).
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai
kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta
pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang
pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka
Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada
tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada
penari perempuan yang sangat kental dengan
gaya Eropa.

Tari Campak
Level Rendah
26.Tari Emprak adalah jenis pengembangan kesenian
rakyat Emprak, berupa seni peran yang mengangkat
pesan moral, diiringi dengan musik yang biasanya
berupa salawatan. Tari ini berasal dari Jepara, Jawa
Tengah

Tari Emprak
Level Rendah
27. Jaipongan adalah sebuah jenis tari
pergaulan tradisional masyarakat
Sunda, Karawang,Jawa Barat, yang sangat populer
di Indonesia.

Tari Jaipongan
Level Rendah
28. Tari Laweut adalah tari yang berasal dari Aceh.
Laweut berasal dari kata Selawat, sanjungan yang
ditujukan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Sebelum sebutan laweut dipakai, pertama sekali disebut
Akoon (Seudati Inong). Laweut ditetapkan namanya
pada Pekan Kebudayaan Aceh II (PKA II). Tarian ini
berasal dari Pidie dan telah berkembang di seluruh
Aceh.

Tari Laweut
Level Rendah
29.Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan
yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat
Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan
selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang
sakral-religius.

Tari Pandet
Level Rendah
30.Tari Zapin berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn"
yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut
rentak pukulan. Diperkirakan berasal
dari Yaman, Zapin merupakan
khazanah tarian rumpun Melayu yang mendapat
pengaruh Arab. Tarian tradisional ini
bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-
lagu zapin yang didendangkan.

Tari Zapin
Level Tinggi
Sejarah Tari Sajojo

Asal usul Tari Sajojo ini masih belum bisa diketahui


secara pasti. Namun beberapa sumber banyak yang
menyebutkan bahwa tarian ini sudah ada sejak tahun
1990-an. Karena gerakannya yang sangat khas dan penuh
keceriaan, Tari Sajojo kemudian mulai dipopuler dan
berkembang pesat di kalangan masyarakat Papua hingga
sekarang. Nama Tari Sajojo sendiri diambil dari judul
lagu yang mengiringinya, yaitu lagu “Sajojo”. Lagu
sajojo sendiri merupakan lagu daerah dari Papua yang
menceritakan tentang seorang gadis yang diidolakan dan
dicintai di kampungnya.

Tari Sajojo
Level Rendah

Anda mungkin juga menyukai