Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Disampaikan pada
SOSIALISASI PETUNJUK OPERASIONAL DAN KONSULTASI
PROGRAM PENYELENGGARAAN DAK INFRASTRUKTUR TA 2018

Oleh:
BAHRI
KASUBDIT FASILITASI DANA ALOKASI KHUSUS
DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH, KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OUTLINE

I. REGULASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


II. PERCEPATAN PELAKSANAAN DAK INFRASTRUKTUR PADA
APBD TA 2018
III. HIBAH DAN BANSOS BERSUMBER DAK

2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. REGULASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3
LANDASAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN
DALAM PENYELENGGARAAN DALAM NEGERI
PEMERINTAHAN DAERAH TERMASUK
(BGN DARI 32 URUSAN)
YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

UU 5/74

Omnibus UU 22/99
PP 105/00
Regulation KMDN 29/02
UU 25/2004 UU 17/2003 UU 1/2004 UU 15/2004 UU 33/2004 UU 30/2014

PP PP PP
misal: SAP, dstnya
PP 58/2005
UU 32/2004 (Psl 15, 16, (Omnibus
17, 21,22,23
Regulation)
155, 156) dan PP 38/07
UU 23/2014 : Psl 8, 279
s/d 343 PERMENDAGRI 13/06 PP 41/07
PERMENDAGRI 59/07 PP 18/16
PP No.12 Tahun 2017 PP 2/12
PERMENDAGRI 21/11
PP 24/05
PERMENDAGRI 32/11, 39/12 &14/16
PP 71/10
PERMENDAGRI 64/13 4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2. PERCEPATAN PELAKSANAAN DAK INFRASTRUKTUR PADA


APBD TA 2018

5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Pasal 15 ayat (4) huruf c Undang- PMK 112/PMK.07/2017 tentang


Undang Nomor 18 Tahun 2016 Pengelolaan Transfer Ke Daerah
tentang APBN TA 2017 a)Pengendalian pencapaian target output
Ketentuan penyaluran anggaran DAK Fisik melalui penyaluran berdasarkan
transfer ke daerah dan dana desa kinerja pelaksanaan: Kinerja Penyerapan
diatur c. Dilakukan berdasarkan dan Kinerja Capaian Output
kinerja pelaksanaan sesuai b)Perubahan mekanisme penyaluran
tahapannya. dengan meningkatkan syarat besaran
penyerapan untuk penyaluran DAK Fisik
setiap Triwulan/Tahap.

KATA KUNCI
PERCEPATAN PENGELOLAAN DAK

6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Daerah dituntut Kesiapan dan
Kedisiplinan Pengelolaan
DAK
1 Kenali Petunjuk Teknis Penggunaan
DAK/Petunjuk Operasional DAK
Penguatan
Penyaluran DAK
berdasarkan kinerja Penetapan Target Output Kegiatan
Penyerapan dan 2
dan Lokasi Kegiatan DAK
capaian output
kegiatan
3 Penganggaran DAK Dalam APBD
1. Penyaluran Per Bidang,dengan
pembatasan waktu laporan per triwulan;
2. Penyaluran berdasarkan kinerja
pelaksanaan (laporan penyerapan dan 4 Percepatan Pengadaan Barang/Jasa
capaian output);
3. Penyaluran melalui KPPN setempat
sehingga lebih memudahkan bagi Pemda.

Strategi Percepatan Pengelolaan DAK

7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Juknis DAK Fisik

Perpres tentang Rincian APBN


(Bidang/Subbidang/Jenis DAK)

Pasal 60 ayat (1)


PP No.55 Tahun
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota
2005 1. Mencantumkan dalam APBD
2. Penggunaan dilakukan sesuai Petunjuk
Pasal 60 ayat (2) Teknis DAK Fisik Pasal 59 ayat (1)
PP No.55 Tahun PP No.55 Tahun
2005 2005

Peraturan Menteri …… tentang Petunjuk


Pepres tentang Petunjuk Teknis DAK Operasional Penggunaan Dana Alokasi
Fisik Khusus Fisik Bidang …….. TA …..

8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Menu DAK Fisik Reguler Bidang Infrastruktur TA 2017


DAK FISIK REGULER DAK FISIK REGULER DAK FISIK REGULER DAK FISIK REGULER
AIR MINUM SANITASI PERUMAHAN DAN JALAN
PERMUKIMAN

Pemanfaatan idle capacity 1. Pembangunan baru SPALD 1. Pembangunan rumah 1. Pemeliharaan Berkala;
SPAM terbangun dari sistem Terpusat Skala Komunal yang terdiri baru. 2. Peningkatan (struktur
IKK/PDAM/Komunal (satuan dari Instalasi Pengolahan Air 2. Peningkatan kualitas dan kapasitas);
sambungan rumah (SR). Limbah Domestik (IPALD) rumah swadaya bagi 3. Pembangunan jalan
permukiman, jaringan pengumpul Masyarakat baru beserta
dan SR dengan jumlah layanan Berpenghasilan pemasangan fasilitas
minimal 50 KK. Rendah (MBR). perlengkapan jalan; dan
2. Pembangunan baru SPALD 4. Pembangunan/pemeliha
Terpusat skala permukiman yang raan/peningkatan jalan
terdiri dari IPALD permukiman skala sesuai dengan prioritas
komunal, jaringan pengumpul dan daerah.
SR dengan jumlah layanan minimal
50 KK serta prasarana Mandi Cuci
Kakus (MCK).
3. Pembangunan tangki septik skala
komunal (5-10 KK).

9
Menu DAK FisikKEMENTERIAN
PenugasanDALAM NEGERI
Bidang Infrastruktur TA 2017
DAK FISIK PENUGASAN DAK FISIK PENUGASAN DAK FISIK PENUGASAN DAK FISIK PENUGASAN
AIR MINUM SANITASI JALAN IRIGASI

1. Pemanfaatan idle capacity SPAM 1. Pembangunan SPAL terpusat 1. Preservasi 1. Pembangunan jaringan
terbangun dari sistem berupa :
IKK/PDAM/Komunal (satuan (pemeliharaan irigasi.
• Pembangunan baru SPAL Terpusat
sambungan rumah (SR) dan jiwa berkala/rehabilitasi 2. Rehabilitasi jaringan
Skala Komunal Domestik beserta
terlayani). dan peningkatan irigasi/rawa.
SR; - Pembangunan baru IPAL
2. Pembangunan baru bagi daerah yang Usaha Skala Kecil (USK) yang terdiri
belum memiliki layanan air minum,
struktur).
dari IPAL Batik, IPAL Digester
peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM Ternak, dan IPAL Usaha Tahu; 2. Pembangunan baru.
BJP terlindungi, serta SPAM BJP 3. Pembangunan/pemeli
• Penambahan SR bagi kab/kota yang
terlindungi menjadi SPAM JP, dengan
telah memiliki SPAL terpusat (skala haraan/peningkatan
pilihan jenis kegiatan:
kota, kawasan, dan/atau komunal);
• Pembangunan SPAM JP (satuan serta
jalan sesuai dengan
liter/detik, SR dan jiwa terlayani). prioritas daerah.
• Pengadaan dan pembangunan alat
• Pembangunan SPAM JP berbasis pemantauan air sungai otomatis.
masyarakat (satuan liter/detik, SR dan 2. Pembangunan SPAL setempat
jiwa terlayani).
berupa :
• Pembangunan SPAM BJP Terlindungi
dengan pilihan modul: Umur dangkal • Pembangunan tangki septik individu
(satuan KK dan jiwa terlayani); Sumur di perkotaan;
pompa (satuan KK dan jiwa terlayani); • Pengadaan truk tinja untuk
Bak penampungan air hujan (satuan mendukung Layanan Lumpur Tinja
KK dan jiwa terlayani); Terminal air Terjadwal (LLTT);
(satuan KK dan jiwa terlayani); dan • Pembangunan baru IPLT; serta
Bangunan penangkap mata air (satuan • Pembangunan fasilitas sanitasi
KK dan jiwa terlayani). individual swadaya untuk perbaikan
3. Penambahan kapasitas dan/atau fasilitas individual
volume dari sarana dan prasarana 3. Pembangunan TPS 3R beserta
SPAM terbangun (satuan liter/detik dan sarana pengumpulan dan
jiwa terlayani). pengolahan sampah skala komunal.
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Menu DAK Fisik Afirmasi Bidang Infrastruktur TA 2017


DAK FISIK REGULER DAK FISIK REGULER DAK FISIK REGULER
AIR MINUM SANITASI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

1. Pemanfaatan idle capacity SPAM 1. Pembangunan baru SPALD Terpusat 1. Pembangunan Rumah Baru.
terbangun dari sistem IKK/PDAM/Komunal skala permukiman yang terdiri dari 2. Peningkatan Kualitas Rumah
(satuan sambungan rumah (SR) dan jiwa IPALD permukiman skala komunal, Swadaya bagi Masyarakat
terlayani).
jaringan pengumpul dan SR dengan Berpenghasilan Rendah
2. Pembangunan baru bagi daerah yang
jumlah layanan minimal 25 KK serta
belum memiliki layanan air minum,
peningkatan SPAM BJP menjadi SPAM prasarana Mandi Cuci Kakus (MCK).
BJP terlindungi, serta SPAM BJP 2. Pembangunan tangki septik skala
terlindungi menjadi SPAM JP, dengan komunal (5-10 KK). iii) Pembangunan
pilihan jenis kegiatan: tangki septik skala individual perdesaan
• Pembangunan SPAM JP (satuan dari akses dasar menjadi akses layak
liter/detik, SR dan jiwa terlayani). pada lokasi yang telah dinyatakan
Pembangunan SPAM JP berbasis sebagai kawasan Open Defecation Free
masyarakat (satuan liter/detik, SR dan
(ODF) selama minimal 2 tahun,
jiwa terlayani).
berdasarkan data STBM, satu titik lokasi
• Pembangunan SPAM BJP Terlindungi
atau satu KSM minimal 50 unit.
dengan pilihan modul.
3. Penambahan kapasitas dan/atau volume
dari sarana dan prasarana SPAM
terbangun (satuan liter/detik dan jiwa
terlayani).
11
2. Penetapan Target
KEMENTERIAN DALAMOutput
NEGERI DAK

1. Dalam rangka persiapan teknis, SKPD 3. Rencana kegiatan dibahas oleh SKPD dengan K/L;
teknis berkoordinasi dengan Bappeda 4. Rencana Kegiatan yang telah dibahas ditetapkan
menyusun usulan rencana kegiatan oleh SKPD menjadi Rencana Kegiatan
masing-masing bidang DAK Fisik. berdasarkan persetujuan dari K/L paling lambat
2. Rencana Kegiatan paling sedikit: bulan Desember sebelum TA berjalan
a) Rincian dan lokasi kegiatan; 5. Dalam hal diperlukan perubahan atas rencana
b)Target output kegiatan; kegiatan, Kepala Daerah dapat mengajukan
c) Prioritas lokasi kegiatan; usulan perubahan kepada menteri/pimpinan
d) Rincian pendanaan kegiatan; lembaga
e) Metode pelaksanaan kegiatan; dan 6. Rincian dan lokasi kegiatan serta target output
f) Kegiatan penunjang ditetapkan oleh Menteri/pimpinan lembaga
sesuai prioritas nasional paling lambat minggu
kedua bulan Januari

Usulan Rencana Kegiatan (URK) yang telah dibahas dan disetujui K/L menjadi
dasar penyusunan RKA-SKPD (Penetapan Kegiatan akan inline kegiatan yang
ditetapkan dalam APBD)

12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Alokasi DAK berdasarkan Penetapan Kegiatan DAK


Perpres tentang Rincian APBN
TA 2018
Penetapan Kegiatan DAK (Target Ouptut
dan Lokasi Kegiatan) dari Kementerian
Teknis
a. Usulan Rencana
Kegiatan (URK) Inline
dibahas
bersama antara
Pemda penerima RKA SKPD/OPD Pencantuman/Penganggaran
dgn K/L Program/ Kegiatan APBD
b. URK ditetapkan DAK
Menjadi RK oleh
K/L terkait
output kegiatan Dasar Pelaksanaan
dan lokasi DAK di Daerah
kegiatan Pepres No.123 Tahun 2016 tentang
Petunjuk Teknis DAK Fisik (Lampiran
angka 1 s.d 14)

Peraturan Menteri Teknis tentang


Petunjuk Operasional Penggunaan Dana
Alokasi Khusus Fisik Bidang ……… TA
2017
13
3. Penganggaran Dalam
KEMENTERIAN DALAM APBD
NEGERI

Alokasi DAK berdasarkan 1. Dalam hal Perpres mengenai Rincian APBN


Perpres tentang Rincian APBN diterima setelah ketentuan KUA dan PPAS
TA 2018 ditetapkan, maka penganggaran DAK Fisik
langsung ditampung dalam mekanisme
pembahasan APBD.
2. Dicantumkan dalam Perkada ttg Penjabaran APBD
a. Usulan Rencana mendahului P-APBD (Dalam hal belum dicantumkan
Kegiatan (URK) APBD atau pencantuman APBD tidak sesuai Juknis)
dibahas
bersama antara
Pemda penerima RKA SKPD/OPD
dgn K/L menjadi Pencantuman/Penganggaran
Program/ Kegiatan APBD
RK DAK
b. RK ditetapkan
oleh K/L terkait
output kegiatan
dan lokasi
kegiatan Pepres No.123 Tahun 2016 tentang Dicantumkan
Petunjuk Teknis DAK Fisik (Lampiran dalam Perkada ttg
angka 1 s.d 14) Penjabaran APBD
dan dilaporan
dalam LRA bagi
Peraturan Menteri Teknis tentang daerah yang tidak
Petunjuk Operasional Penggunaan Dana melakukan P-
Alokasi Khusus Fisik Bidang ……… TA APBD
2017
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Strategi Penyusunan APBD

 Menerapkan Prinsip Efisiensi, Efektifitas, Transparansi, Akuntabilitas, dan


Partisipasi;
 Keterpaduan dan Sinkronisasi Antar Kegiatan;
 Disesuaikan dengan TUPOKSI SKPD dan Urusan yang menjadi Kewenangan
Daerah;
 Taati Jadwal sesuai dengan Tahapan Penyusunan APBD.
Jadwal Penyusunan
KEMENTERIAN dan Penetapan
DALAM NEGERI APBD

NO URAIAN WAKTU KET


1. Penyusunan RKPD Akhir Bulan Mei
2. Penyampaian KUA dan PPAS oleh TAPD kpd KDH Minggu I Bulan Juni 1 Minggu

3. Penyampaian KUA dan PPAS oleh KDH kpd DPRD Awal Minggu ke-2 (dua) Bulan Juni 6 Minggu

4. Kesepakatan antara KDH & DPRD atas Rancangan Akhir Bulan Juli
KUA dan PPAS
5. Penerbitan SE KDH perihal Pedoman RKA-SKPD dan Minggu Ke-1 Bulan Agustus
RKA-PPKD
6. Penyusunan dan Pembahasan RKA-SKPD & RKA- Minggu Ke-1 Bulan Agustus
PPKD
7. Penyampaian RAPBD kpd DPRD Paling lambat 60 hari kerja sebelum
pengambilan persetujuan bersama DPRD
dan KDH
8. Pengambilan Kep.Bersama (DPRD & KDH) Paling lama 1 (satu) Bulan sebelum
dimulainya tahun anggaran berkenaan (tgl
30 Nopember)
9. Penyampaian Rancangan Perda tentang APBD dan 3 hari kerja setelah persetujuan bersama
Rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kpd
Menteri Dalam Negeri/Gubernur ut Evaluasi

16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lanjutan….

NO URAIAN WAKTU KET


10. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lama 15 hari kerja setelah Rancangan
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Peraturan Daerah tentang APBD dan
tentang Penjabaran APBD Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD diterima oleh Menteri
Dalam Negeri /Gubernur
11. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima
APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan dengan keputusan hasil evaluasi)
keputusan pimpinan DPRD tentang penyempurnaan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
12. Penyampaian keputusan DPRD tentang 3 hari kerja setelah keputusan pimpinan DPRD
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang ditetapkan
APBD kepada menteri dalam negeri/Gubernur
13. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan Paling lambat akhir Desember (31 Desember)
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD
sesuai dengan hasil evaluasi
14. Penyampaian Peraturan Daerah tentang APBD dan Paling lambat 7 hari kerja setelah Peraturan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur ditetapkan

17
KEMENTERIAN
Proses DALAM APBD
Penganggaran NEGERI 2018

PERTENGAHAN JUNI –
MEI-2017 JULI 2017

RPJMD RKPD KUA & PPAS


(Nota Kesepakatan)

PAGU/JUKNIS DAK INFO RESMI KEMENKEU PAGU SEMENTARA

DES-2017 30 Nov -2017 OKT-NOP 2017 AGUST-SEPT 2017


DES-2017
PENYAMPAIAN
RAPBD
PERDA APBD &
Evaluasi PMBHSN MITRA
RKA-SKPD
RKA-PPKD
PERSETUJUAN BERSAMA ANTARA
PERKADA TTG KDH & DPRD
& KOMISI
PENJABARAN Mendagri
APBD

JANUARI 2018 JAN-DES 2018 AGS-SEP 2018


Pencermatan/
Ketaatan dan
DPA-SKPD
Kepatuhan DPA PPKD PELAKSANAAN
atas hasil
PROG&KEG P-APBD
Evaluasi SPD
Mendagri

18
Penganggaran DAK
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DANA ALOKASI KHUSUS


(Perpres mengenai Rincian APBN TA 2018 atau
PMK mengenai Alokasi DAK TA 2018)
Perpres Perpres atau
atau PMK PMK
Belum terbit setelah
Ditetapkan Perda

Pemda harus menyesuaikan alokasi


Alokasi DAK daerah provinsi, DAK dimaksud dengan melakukan
kabupaten dan kota TA 2018 perubahan Perkada tentang
Penjabaran APBD TA 2018 dengan
pemberitahuan kepada Pimpinan
DPRD, untuk ditampung dalam Perda
tentang P-APBD TA 2018 atau
dicantumkan dalam LRA bagi Pemda
yang tidak melakukan P-APBD TA
2018.

Permendagri No.33/2017, Lampiran III.b.3)


19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Penganggaran DAK setelah KUA/PPAS ditetapkan

Dalam hal Perpres mengenai Rincian APBN diterima setelah ketentuan KUA
dan PPAS ditetapkan, maka penganggaran DAK Fisik langsung ditampung
dalam mekanisme pembahasan APBD.

Pasal 4 ayat (3) Peraturan Presiden No.123 Tahun 2016


tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik

20
Percepatan Pelaksanaan
KEMENTERIAN DAK
DALAM NEGERI

Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT yang bersifat earmark, DBH-SDA
Tambahan Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus, DBH-DR, DAK
dan/atau DAK Tambahan, Dana Otonomi Khusus, Dana Tambahan Infrastruktur untuk
Provinsi Papua dan Papua Barat, Dana Keistimewaan DIY, Dana Darurat, Bantuan
keuangan yang bersifat khusus dan dana transfer lainnya yang sudah jelas
peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau
mendesak lainnya yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan dapat
dilaksanakan mendahului penetapan peraturan daerah tentang Perubahan APBD
dengan cara:
(Permendagri No.33/2017 Lampiran V.22)
dengan cara

Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD, dan memberitahukan
kepada Pimpinan DPRD selanjutnya ditampung dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang
A
Perubahan APBD atau disampaikan dalam LRA apabila Pemerintah Daerah tidak melakukan
perubahan APBD. APBD-P
APBD-P
Dalam hal program dan kegiatan yang bersumber dari dana transfer yang sudah jelas peruntukannya
serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya sebagaimana tersebut
B diatas diterima oleh Pemerintah Daerah setelah penetapan Peraturan Daerah tentang Perubahan
APBD, penganggaran program dan kegiatan dimaksud dilakukan dengan mengubah Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran Perubahan APBD selanjutnya disampaikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran
21
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Penganggaran sesuai Petunjuk Teknis

Pemerintah Daerah wajib menganggarkan dana transfer ke daerah yang


penggunaannya sudah ditentukan dengan petunjuk teknis sesuai peraturan
perundang-undangan.

Dalam hal penganggaran dana transfer ke daerah dimaksud penggunaannya tidak


sesuai dengan petunjuk teknis tahun berkenaan, Pemerintah Daerah
melakukan penyesuaian atas penggunaan dana transfer dimaksud dengan cara
menganggarkan kembali mendahului perubahan APBD Tahun Anggaran 2018
dengan terlebih dahulu mengubah peraturan Kepala Daerah tentang
penjabaran APBD dan diberitahukan kepada pimpinan DPRD untuk selanjutnya
diusulkan ditampung dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.

Permendagri No. 33 Tahun 2016 Lampiran V.23

Dana Transfer yang penggunaannya sudah ditentukan antara lain: DBH-CHT yang bersifat earmark, DBH-SDA Tambahan
Minyak Bumi dan Gas Bumi dalam rangka Otonomi Khusus, DBH-DR, DAK dan/atau DAK Tambahan, Dana Otonomi
Khusus, Dana Tambahan Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, Dana Keistimewaan DIY, Dana Darurat,
Bantuan keuangan yang bersifat khusus.

22
4. Percepatan Pengadaan
KEMENTERIAN Barang/Jasa
DALAM NEGERI

Dasar Pelaksanaan INPRES NO. 1 TAHUN 2015 TENTANG


1 PERCEPATAN PENGADAAN BARANG/JASA
2
Menyelesaikan RUP tahun anggaran berikutnya
PEPRES NO.4 TAHUN 2015 TENTANG sebelum berakhirnya tahun anggaran berjalan.
PERUBAHAN KEEMPAT PEPRES NO.54/2010
Menyelesaikan proses PBJP paling lambat akhir bulan
a. Rencana Umum Pengadaan (RUP) Maret TA berjalan khususnya untuk pengadaan
segera diumumkan setelah RAPBD konstruksi
disetujui bersama Kepala Daerah dan
DPRD untuk pengadaan barang/jasa yang Melaksanakan seluruh PBJP melalui Sistem Pengadaan
Secara Elekronik (E-Procurement).
dibiayai dari dana APBD
b. Pokja ULP segera mengumumkan
Mendorong Pelaksanaan PBJP di masing-masing
pelaksanaan pemilihan secara luas kepada K/L/Pemda secara terkonsolidasi.
masyarakat setelah RUP diumumkan
c. Untuk Pengadaan Barang/Jasa tertentu, Kepala Daerah untuk bersinergi secara aktif dengan
Pokja ULP dapat mengumumkan DPRD guna mempercepat penetapan APBD, sesuai
pelaksanaan pemilihan sebelum RUP dengan tenggat waktu yang ditetapkan dalam peraturan
diumumkan. perundang-undangan.

23
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2 PEPRES NO.4 TAHUN 2015 TENTANG Lanjutan…..


PERUBAHAN KEEMPAT PEPRES NO.54/2010

a. Pelaksanaan pemilihan penyedia dapat dimulai b. Dalam hal proses pemilihan


sebelum RUP diumumkan, untuk: dilaksanakan mendahului
1) Pengadaan barang/jasa yang membutuhkan waktu pengesahan DIPA/DPA dan alokasi
perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan anggaran dalam DIPA/DPA tidak
barang/jasa yang lama; disetujui atau ditetapkan kurang dari
2) Pekerjaan kompleks; dan/atau nilai pengadaan barang/jasa yang
3) Pekerjaan rutin yang harus dipenuhi di awal TA dan diadakan, proses pemilihan
tidak boleh berhenti. dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak setelah
dilakukan revisi DIPA/DPA atau
proses pemilihan dibatalkan
Pelaksanaan Pengadaan melalui E-Procurement c. Apabila proses pemilihan
dibatalkan, kepada penyedia
E-Procurement barang/jasa tidak diberikan ganti
rugi.

Pelaksanaan Pengadaan Mendahului RUP

E-Tendering E-Puchasing

E-Lelang E-Seleksi Katalog


Elektronik

24
Alur Percepatan Pengadaan
KEMENTERIAN Barang/Jasa
DALAM NEGERI

Penetapan Kegiatan DAK Pengumuman Mendahului Pelaksanaan


Bulan Desember RUP Pengadaan
Barang/Jasa

a. Usulan Rencana
Kegiatan (URK)
dibahas
bersama antara
Pemda penerima RKA SKPD/OPD
dgn K/L Program/ Kegiatan Pencantuman APBD
b. URK ditetapkan DAK
menjadi RK oleh
K/L terkait
output kegiatan
dan lokasi
kegiatan Penetapan DPA SKPD

Alokasi DAK berdasarkan


Perpres tentang Rincian APBN Penandatanganan
TA 2018 Kontrak

25
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

3. HIBAH/BANSOS BERSUMBER DAK

26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENGECUALIAN PENGELOLAAN DAK BERSUMBER DAK

PASAL 42 AYAT (5) PERMENDAGRI No.32/2011 JO PERMENDAGRI No.14/2016

“Dalam hal pengelolaan hibah dan/atau bantuan sosial tertentu diatur lain
dengan peraturan perundang-undangan, maka pengaturan pengelolaan
dimaksud dikecualikan dari peraturan menteri ini”.

Kriteria Penerima dan Syarat Penerima Hibah.


1. Dalam hal Juknis menetapkan kriteria dan syarat penerima hibah maka kriteria
dan syarat penerima hibah tidak mengikuti ketentuan Permendagri No.14/2016.
2. Dalam hal Juknis tidak menetapkan kriteria dan syarat penerima hibah maka
kriteria dan syarat penerima hibah mengikuti ketentuan Permendagri No.14/2016.

Penganggaran DAK.
1. Dalam hal Juknis menetapkan tata cara penganggaran hibah/Bansos maka
penganggaran hibah/Bansos tidak mengikuti ketentuan Permendagri No.14/2016.
2. Dalam hal Juknis tidak menetapkan tata cara penganggaran maka penganggaran
hibah/Bansos mengikuti ketentuan Permendagri No.14/2016 tetapi tidak masuk
KUA/PPAS.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Terima Kasih

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK IINDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
Jl. Veteran Nomor 7 Jakarta 10110, Telp/Fax (021) 3504042
http://keuda.kemendagri.go.id Email: dak.djkd@kemendagri.go.id

Anda mungkin juga menyukai