Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

PENAMBAHAN LAHAN PUSKESMAS SEKARDANGAN

1. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan sebuah organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok yang wajib diselesengarakan oleh pemerintah
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Puskesmas dengan
tujuan yaitu mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional yakni meningkatkan kesadara, kemauan, dan keamanan hidup
sehat bagi setiap orang yang beetempat tinggal di wilayah kerja puskesmas
agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pusat kesehatan masyarakat ,disingkat Puskesmas adalah
organisasi fungsional yang menyelenggarakanyang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan penggunakan hasil pengembangan ilmu
dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut dselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai
derajad kesehatan yang optimal,tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan.
Puskesmas bertujuan untuk mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujudnya derajad kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah
supervise Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota. Secara umum, puskesmas
harus memberikan pelayanan preventif,promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitative baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya
kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan
rwat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas
dan Dinas Kesehatan, dalam melasanakan kegiatan mengacu pada
Standart Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan oleh Dinas Popinsi
Jawa Timur, serta di era Jaminan Pelayanan Kesehatan (JKN).
Dimana semua FKTP diwajibkan mempunyai 24 Jam Pelayanan.
Berkaitan dengan operasional pelayanan tersebut, maka diperlukan
sarana dan prasarana yang memadai untuk pendukung pelayanan antara
lain :
a. Lahan/Luas tanah dan letak /posisi pelayanan
b. Ruang tunggu yang nyaman
c. Lahan parkir pengunjung
d. Parkir Ambulance ( untuk memudahkan akses keluar masuk dengan
cepat)

2. TUJUAN
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Dan
Tersedianya penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu demi terwujutnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal meliputi :
1. Terselenggaranya pelayanan yang optimal sehingga tercapainya
pelayanan
2. Untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana yang memadai,sehingga
dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
3. Untuk mewujudkan lingkungan puskesmas yang memadai.

3. Keadaan Puskesmas
 Lokasi Puskesmas Sekardangan terletak di perkotaan dari 5 kelurahan
dan 1 Desa dengan luas wilayah 32,08 km2.
 Puskesmas ada di antara masyarakat dengan kebutuhan pelayanan
akan sarana yang berkualitas dan terjangkau untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan bersama, kami mohon bantuan dan kebijakan
di Kabupaten sidoarjo masih sangat kami butuhkan.
 Puskesmas dalam pelaksanaannya pelayanan Ruang dan halaman yang
belum memenuhi Standart yang ada.
 Dengan melihat ruang dan halaman fasilitas yang belum memadai,
maka puskesmas sangat membutuhkan bangunan Rumah Dagang dan
Industri (KADIN) untuk perluasan/menambah Ruang pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sekardangan.
4. Fakta yang berpengaruh terhadap persoalan :
a. Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan di suatu wilayah kerja tertentu dan merupakan jenis
fasilitas pelayanan kesehatan Tingkat Pertama.
b. Wilayah kerja Puskesmas meliputi wilayah kerja Administrasi yaitu satu
wilayah kecamatan atau beberapa desa/kelurahan disatu wilayah
kecamatan.
c. Faktor wilayah ,kondisi dan jumlah penduduk merupakan dasar
pertimbangan untuk membangun dan menentukan wilayah kerja
Puskesmas (sebagaimana standart Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia , rasio kecukupan jumlah penduduk adalah 1 : 30.000
penduduk)
d. Penyelenggara Puskesmas perlu ditata ulang untuk meningkatkan
aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta mensuseskan
program jaminan sosial nasional.
e. Dalam memberikan pelayanan Kesehatan khusunya tungkat pertama
harus berstandart berdasarkan pada kebutuhan dan kondisi masyarakat
dengan :
 Kemampuan Penyelenggaraan anatara lain :
- Puskesmas Non Rawat Inap (Puskesmas Rawat Jalan)
 Standart Puskesmas dengan 8 (delapan) karakteristik meliputi
- Standar manajemen dan Administrasi
- Standart manajemen opersaional
- Standart manajemen mutu
 Standart sumber Daya
 Standart Upaya Promosi Kesehatan
 Standart Upaya Kesehatan Lingkungan
 Standart Upaya Kesehatan Ibu dan anak dan Keluarga
Berencana
 Standart Upaya meningkatan Gizi Masyarakat
 Standart Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
 Standar Upaya Pengobatan
- Standar Upaya pengobatan
- Standar Upaya penanganan Gawat Darurat
- Standar Upaya Pengobatan Gigi dan Mulut
- Standar Upaya laboratorium
Adapun Standar Minimal yang harus ada :
 Standar Puskesmas memiliki unsur antara lain standar input,
satandar proses dan standar output.
1. Standar Input adalah tolok ukur yang digunakan menilai sumber
daya, sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan
Puskesmas
Misalnya :- Standar alat, standar bangunan dan ruang,standar
ketenagaan, standar manajemen dan standar upaya
pelayanan kesehatan
2. Standar Prose adalah tolok ukur yang digunakan untuk penilaian
pelayanan yang meliputi kegiatan dalam gedung, luar
gedung,rencana kegiatan,pencatatan,pelaporan,visualisasi data
dan evaluasi program secara berkala.
3. Standar outpu adalah tolok ukur yang digunakan Penialaian
Kinerja Puskesmas (PKP) setiap akhir tahun.

5. Analisa
A. Secara umum
Untuk memenuhi standar yang dibutuhkan pada pelayanan
kesehatan tingkat pertama adalah dengan beberapa kriteria lain
ketenagaan, sarana, prasarana, perlengkapan dan peralatan .
Standar pelayanan kesehatan dengan beberapa kriteria tersebut saat ini
sudah dilakukan dan dipnuhi , mengingat pelayanan kesehatan tingkat
pertama pada Puskesmas Sekardangan ada peningkatan kunjungan
pasien, hal tersebut dari evaluasi yang kami lakukan, maka tahapan-
tahapan yang perlu dilakukan perbaikan kualitas dan penambahan
kualitas terhadap standar pelayanan kesehatan dengan urutan adalah :
1. Ketenagaan
2. Prasarana
3. Peralatan
4. Perlengkapan
5. Sarana
A.1.Ketenagaan
Kami sudah mengusulkan formasi kebutuhan melalui formasi CPNS
dan kebutuhan untuk tenaga medis usulan Pegawai tidak Tetap
Daerah ( PTTD).
A.2. Prasarana
A.3. Peralatan
Saat ini untuk peralatan sudah dapat dipenuhi melalui droping dari
Dinas Kesehatan dan pemberian yang dilakukan Upt Puskesmas
sendiri, hanya kebutuhan kalibrasi peralatan secara periodik untuk
keakuratan fungsi dari peralatan.
A.4. Perlengkapan
Secara rutinitas dan berkelanjutan
A.5. Sarana
Sementara masih mencukupi hanya dipelukan pengamanan dan
pemeliharaan secara intensif, yang sesuai ketentuan tentang
pengelolaan barang milik Daerah (BMD)
B. Secara Khusur
Dari urutan prioritas kebutuhan standar pelayanan kesehatan tersebut
adalah prioritas kedua yang perlu dilakukan dengan penambahan
gedung/ruangan, tetapi lahan /tanah yang ada di Puskesmas
Sekardangan tidak memungkinkan.Salah satu yang diperlukan adalah
penambahan ruang unit Gawat Darurat (UGD) ,Ruang Tunggu Pasien
serta lahan parkir Ambulance,sehingga diperlukan penambahan
lahan/tanah beserta bangunannya milik KADIN yang berada di sebelah
timur Puskesmas.
C. Kesimpulan
Sesuai dengan prioritas kebutuhan untuk mencukupi standar pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sekardangan adalah kebutuhan prasarana
lahan/tanah beserta bangunan milik KADIN yang berada di sebelah
timur Puskesmas.

6. Harapan
Dari telaah dimaksud mohon perkenan Stake Holder di Kabupaten Sidoarjo
dapat memenuhi sebagai berikut :
1. Membantu dalam proses penamabahan laha/tanah milik KADIN sebelah
Timur Puskesmas Sekardangan.
2. Luas tanah milik KADIN adalah + 250 M2
Mohon kiranya Pemangku Kebijakan di Kabupaten Sidoarjo dapat
menyetujui usulan penembahan lahan/tanah beserta bangunan mili KADIN
agar dapat dipergunakan untuk kepentingan penambahan ruang
pelayanan kesehatan (UGD, Loket,laboratorium,poli gigi, poli gizi, poli
lansia, ruang obat ,pojok gizi, poli KIA/KAB,ruang tunggu, gudang obat,
ruang imunisasi,ruang TB, gudang obat, gudang Alkes, gudang
Umum,Ruang Pertemuan, lahan parkir dan ruang tunggu).

7. ANGGARAN
Anggaran Perbaikan menyesuaian aturan kabupaten Sidoarjo.

PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Sekardangan mohon kiranya untuk

di tindak lanjuti permohonan kami.

Sekardangan, Juni 2017

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SIDOARJO
KEPALA PUSKESMAS SEKARDANGAN

dr. WILUJENG EKA ARISWATI


Penata Tk. I
NIP.197809112007012011
3.Maksud :
a.Kebutuhan lahan/Tanah beserta bangunan Kamar Dagang dan
Indutri untuk menambah ruang pelayanan kesehatan di
Puskesmas Sekardangan.
b.Meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi
penunjang/pasien Puskesmas Sekardangan.
c.Untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas Sekardangan

3. JENIS KEGIATAN
Lokasi kegiatan di wilayah Kabupaten Sidoarjo untuk Perluasan Puskesmas
Sekardangan pembuatan rumah Dinas,Pembuatan Aula,perluasan Loket,
Labotarorium ,Poli Gigi,Poli Gizi, Poli Lansia,Kamar Obat,Poli Umum, Poli
KIA/KB ,Pojok Gizi, Poli Imunisasi, Poli TB, Gudang Obat,Gudang Umum,
Gudang Alkes ada di Puskesmas Sekardangan :

1. Perbaikan Rumah Dinas (9 m2 x 6 m2 = 54 m2 )

2. Pembangunan Gudang (4,5 m2 x 3 m2 = 13,5 m2 )

3. Pafingisasi (17 m2 x 4 m2 = 68 m2 )

- Pemasangan Pagar ( 17m )


4. Pemasangan Pagar besi Pustu Damarsi Kanan dan Kiri (40 m x 2 )
5. Renovasi 2 (dua) Kamar mandi Pkm. Buduran (2 m2 x 1,5 m2 x 2 = 6 m2)
8. SASARAN
Puskesmas memerlukan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
sesuai Standart, berkaitan dengan hal tersebut di Puskesmas Sekardangan
dalam hal sarana dan prasarana terdapat kekurangan berupa adanya
bangunan yang kurang layak digunakan.
Kerusakan/kekurangan di Puskesmas Sekardangan perlu perluasan
(keterbatasan ruangan yang belum memenuhi standart), sehingga perlu
perbaikan .Keadaan sesungguhnya dapat dilihat dalam foto terlampir.
9. ANGGARAN
Anggaran Perbaikan total Rp. 150.000.000 (Seratus lima puluh juta
rupiah ) Dengan Rincian sebagai berikut :

RINCIAN PERBAIKAN DAN PEMBUATAN GUDANG


I.Perbaikan Rumah Dinas
1. Pasir 1 Truk : Rp. 1.300.000
2. Semen 20 Sak : Rp. 1.100.000
3. Kayu Meranti 6/12 10 Batang : Rp. 3.375.000
4. Kayu Usuk 4/6 50 Batang : Rp. 4.530.000
5. Kayu Reng 2 Ikat : Rp. 300.000
6. Meni 1 Kg : Rp. 150.000
7. Cat Tembok 1 Pil : Rp. 650.000
8. Cat Kayu 2 Kg : Rp. 200.000
9. Semen Putih 1 Sak : Rp. 300.000
10. Tegel/Keramik 40 M : Rp. 4.000.000
11. Paku B/K 10 Kg : Rp. 225.000
12. Calsium 1 Sak : Rp. 100.000
13. Pintu Kusen 2 Set : Rp. 6.500.000
14. Genting 1.000 Biji : Rp. 2.400.000
15. Ongkos Tukang : Rp. 20.000.000
Total : Rp. 45.130.000

II. Pembangunan Gudang Barang


1. Batu Bata 8.000 biji Rp. 5.200.000
2. Genting 2.000 biji Rp. 9.000.000
3. Pasir 3 Truk Rp. 3.640.000
4. Semen 70 Sak Rp. 3.500.000
5. Kayu Meranti 6/12 10 Batang Rp. 3.375.000
6. Kayu Usuk 4/6 100 Batang Rp. 4.530.000
7. Kayu Reng 3 Ikat Rp. 450.000
8. Besi (10 mm) 60 Biji Rp. 4.200.000
9. Besi (6 mm) 10 Biji Rp. 600.000
10. Koral 3 truk Rp. 3.000.000
11. Meni 2 kg Rp. 300.000
12. Cat Tembok 1 pil Rp. 650.000
13. Cat Kayu 3 Kg Rp. 300.000
14. Semen Putih 2 Sak Rp. 600.000
15. Sertu Uruk 2 Truk Rp. 1.000.000
16. Tegal/Keramik 30 M Rp. 3.000.000
17. Paku B/K 10 Kg Rp. 450.000
18. Calsium 1 Sak Rp. 100.000
19. Pintu & Kusen 2 Set Rp. 6.500.000
20. Ongkos tukang dan kuli Rp 50.000.000
21. Batu Kali 3 Truk Rp. 1.500.000
22. Genteng 1.500 Biji Rp. 3.600.000
23. Papan Risplang 8 Biji Rp. 800.000
________________
Rp.106.295.000
________________

III. Pafingisasi dan Pembuatan pagar Pustu Pagerwojo

a. Pafingisasi
1. Tanah Uruk 2 truk : Rp. 1.000.000
2. Pafing : Rp. 3.400.000
3. Pasir 1 Col : Rp. 200.000
4. Semen 5 Sak : Rp. 1.560.000
5. Ongkos Tukang 25/m : Rp. 1.700.000
b. Pagar Besi
1. Batu Merah 3000 Biji : Rp. 1.650.000
2. Pasir 2 Truk : Rp. 500.000
3. Semen 5 Sak : Rp. 1.560.000
4. Pagar Besi 350/m : Rp. 5.950.000
5. Ongkos Tukang : Rp.10.000.000
Total : Rp. 27.520.00

IV.Pembuatan Pagar Pustu Damarsi

1. Bata merah 3.000 Biji : Rp. 1.800.000


2. Pasir 2 Truk : Rp. 500.000
3. Semen 10 Sak : Rp. 3.120.000
4. Batu Kali 3 Truk : Rp. 1.500.000
5. Pasir Uruk/Sirtu 3 Truk : Rp. 1.500.000
6. Pagar Besi 350/m : Rp.14.000.000
7.Ongkos Tukang : Rp.15.000.000

Total : Rp. 37.420.000


V. Renovasi Kamar Mandi
1. Pasir 1 Truk : Rp. 500.000
2. Semen 20 Sak : Rp.1.100.000
3. Cat Tembok 2 Galon : Rp. 600.000
4. Keramik(tembok dan Lantai) 30 M : Rp.3.000.000
5. Pintu /Kusen 2 Set : Rp.4.000.000
6. Asbes 8 Biji :Rp.400.000
7.

PROPOSAL

PERBAIKAN GEDUNG PUSKESMAS BUDURAN

KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2013

1. LATAR BELAKANG

Pusat Pembangunan pembinaan dan pelayanan kesehatan dalam


pembangunan kesehatan masyarakat. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kesehatan. Salah
satu fungsi adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi Masyarakat
untuk dapat menjalankan fungsinya diperlukan sumber daya manusia
sarana dan prasarana yang memadai.

2. TUJUAN
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Dan
Tersedianya penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu demi terwujutnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.

3. JENIS KEGIATAN
Lokasi kegiatan di wilayah Kabupaten Sidoarjo untuk Perluasan dan
perbaikan ruang yang ada di Puskesmas Buduran :
10. Perbaikan Ruang KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak,KB,Gizi )
11. Perluasan Ruang KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak,KB,Gizi )

Volume Ruangan (4,2M x 3,65M = 15,33 M2)

12. Perluasan Ruang Gigi


Volume Ruangan (3,5M x 3,3,65M) = 12,775 M2 )
4. Perbaikan ruang (kantor) (5M x 8M) = 40 M2)
5. Pemasangan keramik diding

13. SASARAN
Puskesmas memerlukan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
sesuai Standart, berkaitan dengan hal tersebut di Puskesmas Buduran
dalam hal sarana dan prasarana terdapat kekurangan berupa adanya
bangunan yang kurang layak digunakan.
Kerusakan di Puskesmas Buduran berupa keretakan pada tiang penyangga
, lantai menurun, dinding ruang KIA, KB, GIZI yang sewaktu-waktu dapat
roboh dan membayakan jiwa , serta ruang poli gigi yang perlu perluasan
karena terdapat kursi dan alat pemeriksaan gigi yang belum dioperasikan
(keterbatasan ruangan yang belum memenuhi standart), sehingga perlu
perbaikan ruang kantor dan pemasangan keramik dinding. Keadaan
sesungguhnya dapat dilihat dalam foto terlampir.

14. ANGGARAN
Anggaran dari rehab gedung sebanyak total Rp. 150.000.000 (Seratus
lima puluh juta rupiah )
Dengan Rincian :
RINCIAN PERBAIKAN RUANG KIA DAN RUANG GIGI

24. Batu Bata 8.000 biji Rp. 5.200.000


25. Genting 2.000 biji Rp. 9.000.000
26. Pasir 6 Truk Rp. 5.280.000
27. Semen 185 Sak Rp. 10.175.000
28. Kayu Meranti 6/12 10 Batang Rp. 3.375.000
29. Kayu Usuk 4/6 150 Batang Rp. 6.800.000
30. Kayu Reng 6 Ikat Rp. 900.000
31. Besi (10 mm) 60 Biji Rp. 4.200.000
32. Besi (6 mm) 20 Biji Rp. 1.250.000
33. Koral 1 truk Rp. 1.000.000
34. Harplek 70 M Rp. 1.400.000
35. Cat Tembok 3 pil Rp. 2.000.000
36. Cat Kayu 5 Kg Rp. 770.000
37. Semen Putih 1 Sak Rp. 300.000
38. Sertu Uruk 6 truk Rp. 3.000.000
39. Tegal/Keramik 180 M Rp. 8.100.000
40. Paku B/K 10 Kg Rp. 450.000
41. Calsium 3 Sak Rp. 300.000
42. Pintu & Kusen 2 Set Rp. 6.500.000
43. Ongkos tukang dan kuli Rp .60.000.000
44. Keramik dinding Rp. 20.000.000
________________
Rp.150.000.000
________________

PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Buduran mohon kiranya untuk

di tindak lanjuti permohonan kami.

Buduran, Januari 2013

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN


KABUPATEN SIDOARJO

dr. RITA SUKMAWANTI


Penata Tk. I
NIP.19740430 200212 2 005
PROPOSAL
PERBAIKAN GEDUNG PUSKESMAS PEMBANTU SIDOKEPUNG

DI PUSKESMAS BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

TAHUN 2012

1. LATAR BELAKANG

Upaya dalam bidang kesehatan telah dijabarkan dalam Sistem


Kesehatan Nasional yang pada hakekatnya adalah berupa pemikiran dasar
yang memberikan arah dan tujuan dalam bentuk serta sifat kesehatan
sebagai kesatuan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
sebagai bagian dari Pembangunan Nasional. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
Nasional.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Propinsi Jawa Timur Tahun 2009-2004, maka pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan kebijakan
pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan hasil guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya tersebut perlu dilakukan pendekatan akses dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan. Dan salah satunya adalah Puskesmas
Pembantu di wilayah desa. Untuk lebih mendekatkan lagi akses pelayanan
kesehatan dalam upaya penanggulangan penderita gawat darurat, maka
pembangunan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Pembantu
Layani Gawat Darurat dan Observasi.

2. TUJUAN
Tersedianya Pedoman penyelenggaraan Puskesmas Pembantu
sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang aman, efektif dan efisien
agar terwujunya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah
kerja Puskesmas.

3. JENIS KEGIATAN
Lokasi kegiatan di wilayah Puskesmas Buduran Kabupaten
Sidoarjo untuk Rehab Pembangunan Puskesmas Pembantu Sidokepung
terletak di Desa Sidokepung sebagai berikut :
1. Perbaikan atap
2. Perbaikan dinding
3. Perbaikan lantai keramik

4. SASARAN

Puskesmas Pembantu memerlukan sumber daya manusia, sarana


dan prasarana yang sesuai Standart, berkaitan dengan hal tersebut di
Puskesmas Pembantu untuk sarana dan prasarana terdapat kekurangan
berupa adaya bangunan yang kurang layak digunakan.
Kerusakan di Puskesmas Pembantu berupa atap , kerusakan pada dinding
pecah yang berhubungan dengan aliran listrik dan lantai keramik pecah-
pecah keadaan sesungguhnya dapat dilihat dalam foto terlampir.

5. ANGGARAN

Anggaran rehab gedung total Rp.9.000.000.00

(Sembilan juta rupiah )

6. PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Pembantu Desa Sidokepung


Kecamatan Buduran mohon kiranya untuk di tindak lanjuti permohonan
kami.

Buduran, Desember 2012

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN


KABUPATEN SIDOARJO

dr. RITA SUKMAWANTI


Penata Tk.I
NIP.19740430 200212 2 005

PROPOSAL

PERBAIKAN GEDUNG PUSKESMAS PEMBANTU DAMARSI

DI PUSKESMAS BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

TAHUN 2012
1. LATAR BELAKANG

Upaya dalam bidang kesehatan telah dijabarkan dalam Sistem


Kesehatan Nasional yang pada hakekatnya adalah berupa pemikiran dasar
yang memberikan arah dan tujuan dalam bentuk serta sifat kesehatan
sebagai kesatuan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
sebagai bagian dari Pembangunan Nasional. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
Nasional.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Propinsi Jawa Timur Tahun 2009-2004, maka pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan kebijakan
pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan hasil guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya tersebut perlu dilakukan pendekatan akses dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan. Dan salah satunya adalah Puskesmas
Pembantu di wilayah desa. Untuk lebih mendekatkan lagi akses pelayanan
kesehatan dalam upaya penanggulangan penderita gawat darurat, maka
pembangunan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Pembantu
Layani Gawat Darurat dan Observasi.

2. TUJUAN
Tersedianya Pedoman penyelenggaraan Puskesmas Pembantu
sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang aman, efektif dan efisien
agar terwujunya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah
kerja Puskesmas.

3. JENIS KEGIATAN

Lokasi kegiatan di wilayah Puskesmas Buduran Kabupaten


Sidoarjo untuk Rehab Pembangunan Puskesmas Pembantu Damarsi
terletak di Desa Damarsi sebagai berikut :
4. Perbaikan atap samping kanan dan kiri
5. Mengganti kunci pintu
6. Pengecatan dinding
7. Pemasangan Pafing halaman depan 170m

4. SASARAN

Puskesmas Pembantu memerlukan sumber daya manusia, sarana


dan prasarana yang sesuai Standart, berkaitan dengan hal tersebut di
Puskesmas Pembantu untuk sarana dan prasarana terdapat kekurangan
berupa adaya bangunan yang kurang layak digunakan.
Kerusakan di Puskesmas Pembantu berupa atap samping kanan dan kiri,
kerusakan pada kunci pintu, diding yang sudah kusam dan halaman depan
becek keadaan sesungguhnya dapat dilihat dalam foto terlampir.

5. ANGGARAN

Anggaran rehab gedung total Rp.29.315.000 (Dua puluh


sembilan ribu tiga ratus limabelas ribu rupiah )

6. PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Pembantu Desa Damarsi Kecamatan


Buduran mohon kiranya untuk di tindak lanjuti permohonan kami.

Buduran, Desember 2012

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN


KABUPATEN SIDOARJO

dr. RITA SUKMAWANTI


Penata Tk.I
NIP.19740430 200212 2 005

PROPOSAL

PERBAIKAN GEDUNG PUSKESMAS PEMBANTU PAGERWOJO

DI PUSKESMAS BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

TAHUN 2013

1. LATAR BELAKANG

Upaya dalam bidang kesehatan telah dijabarkan dalam Sistem


Kesehatan Nasional yang pada hakekatnya adalah berupa pemikiran dasar
yang memberikan arah dan tujuan dalam bentuk serta sifat kesehatan
sebagai kesatuan yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
sebagai bagian dari Pembangunan Nasional. Tujuan pembangunan
kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
Nasional.
Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Propinsi Jawa Timur Tahun 2009-2004, maka pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan arah dan kebijakan
pembangunan daerah yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari
masyarakat, swasta dan pemerintah secara sinergis dan hasil guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya tersebut perlu dilakukan pendekatan akses dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan. Dan salah satunya adalah Puskesmas
Pembantu di wilayah desa. Untuk lebih mendekatkan lagi akses pelayanan
kesehatan dalam upaya penanggulangan penderita gawat darurat, maka
pembangunan Puskesmas Pembantu menjadi Puskesmas Pembantu
Layani Gawat Darurat dan Observasi.

2. TUJUAN
Tersedianya Pedoman penyelenggaraan Puskesmas Pembantu
sehingga tercapainya pelayanan kesehatan yang aman, efektif dan efisien
agar terwujunya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah
kerja Puskesmas.

3. JENIS KEGIATAN

Lokasi kegiatan di wilayah Puskesmas Buduran Kabupaten


Sidoarjo untuk Rehab Pembangunan Puskesmas Pembantu terletak di
JL.Kauman RT.005/RW.002 Pagerwojo sebagai berikut :
1. Luas bangunan (17m x 12 m = 204m2)
2. Menambah Ketinggian (pengurukan) (17m x 12m = 204m2 dan
ketinggian = 30Cm
3. Pemasangan Pafing halama depan (4m x 17m = 68m2 )

4. SASARAN

Puskesmas Pembantu memerlukan sumber daya manusia, sarana


dan prasarana yang sesuai Standart, berkaitan dengan hal tersebut di
Puskesmas Pembantu untuk sarana dan prasarana terdapat kekurangan
berupa adaya bangunan yang kurang layak digunakan.
Kerusakan di Puskesmas Pembantu berupa Kuda - kuda genteng mulai
menurun, atap samping gedung ambrol/runtuh, lantai keramik yang pecah
– pecah, kusen pintu yang sudah keropos dan halaman depan becek maka
perlu penambahan pafing Keadaan sesungguhnya dapat dilihat dalam foto
terlampir.

5. ANGGARAN

Anggaran rehab gedung total Rp.438.940.000.00 (Empat ratus


tiga puluh delapan juta sembilan ratus empat puluh ribu rupiah )

DENGAN RINCIAN :
N VOLUME (M2) KEGIATAN HARGA/M2 APBD Kab.(Rp)
O
1 17m x 12m = 204m2 - 2.000.000 408.000.000
2 17m x 12m = 204m2 Pengurukan 120.000 24.480.000
3 4m x 17m = 68m2 Pafingisasi 95.000 6.460.000

TOTAL 438.940.000

6. PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Pembantu Desa Pagerwojo


Kecamatan Buduran mohon kiranya untuk di tindak lanjuti permohonan
kami.

Buduran, Januari 2013

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN


KABUPATEN SIDOARJO

dr. RITA SUKMAWANTI


Penata Tk.I
NIP.19740430 200212 2 005
PROPOSAL

PERBAIKAN GEDUNG PUSKESMAS BUDURAN

KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2012

1. LATAR BELAKANG

Pusat Pembangunan pembinaan dan pelayanan kesehatan dalam


pembangunan kesehatan masyarakat. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Kesehatan Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kesehatan. Salah
satu fungsi adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi Masyarakat
untuk dapat menjalankan fungsinya diperlukan sumber daya manusia
sarana dan prasarana yang memadai.

2. TUJUAN
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Dan
Tersedianya penyelenggaraan Puskesmas sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu demi terwujutnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal

3. JENIS KEGIATAN
Lokasi kegiatan di wilayah Kabupaten Sidoarjo untuk Perluasan dan
perbaikan ruang yang ada di Puskesmas Buduran :
15. Perbaikan Ruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak,KB,Gizi )
16. Perluasan Ruang KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak,KB,Gizi )
Volume Ruangan (4,2 x 3,65 = 15,33 M2)
17. Perluasan Ruang Gigi
Volume Ruangan (3,5 x3,3,65 = 12,775 M2 )

18. SASARAN
Puskesmas memerlukan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang
sesuai Standart , berkaitan dengan hal tersebut di Puskesmas Buduran
dalam hal sarana dan prasarana terdapat kekurangan berupa adaya
bangunan yang kurang layak digunakan.

Kerusakan di Puskesmas Buduran berupa keretakan pada tiang penyangga


, lantai menurun dan dinding ruang KIA, KB, GIZI yang sewaktu-waktu
dapat roboh dan membayakan Jiwa . Di samping itu luas ruang Pelayanan
KIA, KB dan GIZI belum memenuhi Standart . Selain itu perlu perluasan
ruang poli Gigi terdapat kursi dan alat pemeriksaan Gigi yang belum
dioperasikan karena keterbatasan ruangan. Keadaan sesungguhnya dapat
dilihat dalam foto terlampir.

19. ANGGARAN
Anggaran dari rehab gedung sebanyak total Rp.43.756.000 (Empat puluh
tiga juta tujuh ratus lima puluh enam ribu rupiah )
Dengan Rincian :

RINCIAN PERBAIKAN RUANG KIA DAN RUANG GIGI

45. Batu Bata 6.000 biji Rp. 3.416.000


46. Genting 1.500 biji Rp. 4.800.000
47. Pasir 2 Truk Rp. 2.100.000
48. Semen 60 Sak Rp. 4.080.000
49. Kayu Meranti 6/12 10 Batang Rp. 1.500.000
50. Kayu Usuk 4/6 100 Batang Rp. 460.000
51. Kayu Reng 3 Ikat Rp. 1.100.000
52. Besi (10 mm) 25 Biji Rp. 1.750.000
53. Besi (6 mm) 20 Biji Rp. 400.000
54. Koral 2 Col Rp. 300.000
55. Harplek 50 M Rp. 1.000.000
56. Cat Tembok 1 pik Rp. 1.000.000
57. Cat Kayu 5 Kg Rp. 250.000
58. Semen Putih 1 Sak Rp. 100.000
59. Sertu Uruk 2 truk Rp. 800.000
60. Tegal/Keramik 60 M Rp. 2.700.000
61. Paku 10 Kg Rp. 300.000
62. Calsium 1 Sak Rp. 300.000
63. Pintu& Kusen 1 Set Rp. 2.400.000
64. Ongkos tukang dan kuli Rp.15.000.000
______________
Rp.43.756.000
______________

PENUTUP

Demikian keadaan Puskesmas Buduran mohon kiranya untuk di tindak


lanjuti permohonan kami.

Buduran, 23 Nopember 2012

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN


KABUPATEN SIDOARJO

dr. RITA SUKMAWANTI


Penata Tk.I
NIP.19740430 200212 2 005
Dasar Hukum

1. Undang – undang Nomor 36 tahun tentang Kesehatan


2. Peraturan Gubernur Jawa timur Nomor 38 Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-
2014

kesehatan sebagai bagian dari pembangunan yang mempunyai tujuan untuk


meningkatkan derajat kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujutnya kesehatan masyarakat yang optimal

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar isi . ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................... I


1.2. Tujuan Penulisan . ............................................................... I
1.2.1. Tujuan Umum. ........................................................... I
1.2.2. Tujuan Khusus. .......................................................... I
1.3.Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ................................. 2
1.3.1.Rumusan Masalah ....................................................... 2
1.3.2.Batasan Masalah ......................................................... 2
1.4. Manfaat .................................................................................. 2
1.4.1. Manfaat Bagi Instansi. ............................................... 2
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat. ......................................... 2
1.4.3. Manfaat Bagi Penulis. ................................................ 2
1.5. Metode Penulisan dan Pengumpulan Data. ............................
1.5.1. Metode Penulisan ......................................................
1.5.2. Pengumpulan Data ...................................................
1.6. Waktu dan Tempat ................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................
2.1. Pengertian ..............................................................................
2.2. Pembagian Masa Nifas.............................................................
2.3. Perubahan dari Alat Kandungan..............................................
2.4. Perawatan Post Partum............................................................
2.5.Tanda – tanda Bahaya Nifas......................................................
2.6. Frekuensi Kunjungan Masa Nifas............................................

BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................


BAB IV PEMBAHASAN ...........................................................................
4.1. Pengkajian .............................................................................
4.2. Identifikasi Diagnosa Masalah, Kebutuhan.............................
4.3. Antisipasi Masalah Potensial .................................................
4.4. Identifikasi Kebutuhan Segera.................................................
4.5. Intervensi................................................................................
4.6. Implementasi .........................................................................
4.7. Evaluasi ................................................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................
5.1. Kesimpulan ..........................................................................
5.2. Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Post Partum disebut juga masa nifas. Masa nifas atau masa
pueerperium merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 1 bulan atau 7 hari.

Pada masa nifas terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu :


perubahan fisik, involusi urerus, dan pengeluaran lochea, laktasi atau
pengeluaran ASI, perubahan sistem lainnya dan perubahan psikis.

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode waktu ini, karena


merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa
60% kematian ibu akiat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
kematian pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

Masa neotatom merupakn masa kritis dari bayi, 2/3 kematian bayi
terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60 % kematian bayi bru
lahir terjadi pda waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat
dan asuhan pada ibu dan bayi masa – masa nifas dapat mencegah dapt
mencegah beberapa kematian pad saat ini (Saifuddin, 2006 :122)

Saat ini kematian ibu dan bayi mencapai 125 orang dari 100.000
angka kelahirna.Tingginya kelahiran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
langsung dan tidak langsung seperti perdarahan ,infeksi, keracunan
partus lama, aborsi dan kejang – kejang.
Tidak langsung karena lambatnya fasilitas pelayanan kesehatan,
lambatnya menerima pelayanan kesehatan memadai, keterlambatan
rujukan dari bidan ke bidan ke Puskesmas maupun Rumah Sakit di
Sidoarjo, angka kematian ibu pada tahun 2007 mencapai 28 orang.(Berita
kash,2006: Internet).

1.1 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Diharapkan bidan/petugas kesehatan dapat melaksanakan atau


memberi asuhan pada post partum dengan mengenali dan mencegah
komplikasi yang mungkin terjadi.

1.2.2 Tujuan Khusus

Diharapkan semua bidan atau petu kesehatan, dapat melakukan :


1.Pengkajian data
2. Interprensi Data Dasar
3. antisipasi Masalah Data Diagnosa potensial.
4. Identifikasi Kebutuhan Segera
5.Intervensi
6.Implementasi
7.Evaluasi dan Asuhan kebidanan yang diberikan.

1.3 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.3.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan kenyataan


yang ada, maka penulis merumuskan masalah yaitu “ ASKEB pada
P20002 Post Partum hari ke 1 dengan nyeri luka episitomi derajat II.

1.3.2 Batasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan tentang kasus ibu nifas,


sedangkan waktu tersedia terbatas maka penulis membatasi pada
ASKEB pada P20002 Post Partum hari ke I dengan luka nyeri episiotomi
derajat 2.

1.1. Manfaat
1.4.1 Bagi Instansi
Memberi tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan
dibidang kebidanan 2 sebagai wacana.

1.4.2 Bagi masyarakat

Memberikan informasi bagi klien dan masyarakat dan masyarakat


tentang tentang ibu nifas dan masalah – masalah yang mungkin
menyertai..

1.4.3. Bagi Penulis

Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah


didapat dengan nyata, dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan.

1.5 Metode Penulisan dan Pengumpulan Data


1.5.1 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam asuhan kebidanan ini data metode
deskriptif brupa studi kasus yaitu melakukan pengkajian suatau unit
tunggal secara intensif tergabung dari kasus dan tetap
mempertimbangkan waktu sehingga mendapat suatau gambaran satu
unit subyektif yang jelas.
1.5.2 Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan penulis
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
- Wawancara yaitu ananesa
- Observasi yaitu pengamatan langsung pada klien.
- Melaksanakan pemeriksaan fisik dengan inpeksi,palpasi, auskulasi
dan pemeriksaan penunjang lainya.
- Dokumentasi yaitu data yang diperoleh dri status klien selama
dirumah bersalin.

1.6 Waktu Tempat

Asuhan Kebidanan dilakukan pada saat praktek klinik Medika


Utama di Balongbendo, Sidoarjo pada Tanggal 18- 07 – 2007.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN

- Nifas adalah nama persalinan yang diperlakukan untk pulihnya kembali


alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Obsteteri Fisiologis UNPAD
1983, Hal.315)
- Nifas adalah masa mulai setelah partus selesai sampai alat – alat
kandungan kembali seperti prahamil lamanya 6-8 minngu. (Ilmu
Kebidanan Sarwono,1999,Hal 227)
- Nifas adalah masa pulih setelah partus selesai sampai alat –alat
kandungan kembali seperti prahmil lamanya 6-8 minggu.
- Nifas adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat – alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. ( Pelayanan
Kesehatan Maternal 2002,Hal 423)

2.2 PMBAGIAN MASA NIFAS

a. Puerperium Dini

Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan –


jalan dalam agama Islam telah bersih dan boleh bekerja 40 hari.

b. Puerperium Intermedial

yaitu keputihan menyeluruh alat-alat penetalia yang lmanya 6-8


minggu.

c. Late Puerperium

yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila ibu selama hamil atau wktu persalinan mempunyai koplikasi.
Waktu sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau
tahunan.(sinopsis obstetri jilid I 1998, hal 115)
2.3 PERUBAHAN-PERUBAHAN DARI ALAT-ALAT KANDUNGAN

a. involusi uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil sampai kembali


seperti sebelum hamil.

Involusi Tinggi fundus uteri Berat uteri


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gr
1 minggu Pertengahan pusat 500 gr
symphisis
2 minggu Tidak teraba diatas 350 gr
symphisis
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Sebesar normal 30 gr

b. involusio tempat plasenta

tempat plasenta mengecil karena kontraksi, menonjol k cavum uteri


dengan diameter 7,5 cm sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm dan pada
minggu k-6 menjadi 2,4 cm dan akhirnya pulih.

c. luka-luka jalan lahir akan sembuh setelah + 6-7 hari bila tidak disertai
infeksi.

d. rasa sakit ateu after pain (mules-mules) adalah disebabkan kontraksi


rahim biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan.

e. lochea adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas.

- Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa selaput ketuban, desiduda vornik, lanungo
dan menconium selama 2 hari post partum.
- Lochea sanguinolenta
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke-3 post
partum.
- Lochea serosa
Berwaena cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14
- Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minngu

f. Servik dan vagina


Setelah melahirkan bentuk servik agak menganga seperti corong
berwarna mrah kehitaman.
Konsistennya melunak kadang terdapat perlukaan – permukaan kecil,
setelah bayi keluar, tangan masih bisa masuk rongga rahim setelah 2
jam dapat dilalui 2-3 jari dan setelah 7 hari vagina yang sangat teregang
waktu persalinan lamabat laun mencapai ukuran –ukuran yang normal
pada minngu ke 3 post partum rugae kembali normal.

g.Ligamen – ligamen

Pada saat partus ligament meregang, setelah lahir secara berngsur-


rangsur pulih kembali tidak jarang uterus jatuh ke belakang karena
ligamentum rotundum kendor apalagi melahirkan dengan cara berbalut.
Karena intra abdumen bertambah tinggi sehingga wanita tesebut dapat
mengeluh turun atau terbalik.

h.Saluran Keming

Dinding kandung kencing memperlihatkan oedeum dan hipertemia,


kandung kencing dalam puerperium kapasitasnya bertambah sehingga
kandung kencing penuh atau sesudah kencing masih tertinggal urine
residual.

i. Laktasi
Keadaan mammae pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan
dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu
melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola
mammae. Colostrum adalah cairan kencing kuning yang keluar kira-kira
pada hari 1-3 setelah melahirkan.(sinopsis obsteri jilid,1,1998, hal 116)

2.1 PERAWATAN POST PARTUM


A. Istirahat
Setelah proses persalinan ibu harus banyak istirahat, anjuran untuk
kembali melakukan kegiatan-kegiatan rumahtangga secara perlahan-
lahan serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.

B. GIZI
Makanan harus bermutu dan bergizi, cukup kalor, protein, banyak
cairan sayur-sayuran dan buah-buahan, ibu menyusui sebaiknya :
1. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
2. Makan dengan diet berimbang
3. Minum sedikitnya 3 lier air tiap hari
4. Pil zat besi untuk menambah zat gizi sedikitnya 40 hari
5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit

C. Miksi

Hendaknya kencing secepatnya dapat dilakukan sendiri kadang-


kadang wanita aulit kencing karena spingter uretra mengalami
tekanan kepala janin dan spasme oleh iritasi maskulus spinter ani
selama persalinan bila kandung kemih penuh dan wanita sulit
kencing sebaiknya dilakukan keteterisasi.

D. Defaksi

Bab harus ada 3-4 hari post partum, bila BAB dan terjadi obstipasi,

berikan obat laksana peroral atau perietal.

E. Perawatan payudara

- Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu


- Menggunakan BH yang menyokong
- Bila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu tiap kali selesai menyusui
- Bila lecet yang sangat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok
- Untuk menghilangkan nyeri dpat minum paracetamol 1 tablet 4-
6 jam

F. Senggama

Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya kedalam
vagina an tidak nyeri. Begitu darah merah berhenti dan tidak merasa
nyeri lagiaman untuk melakukan hubungan suami istri kpan saja ibu
siap.

G. Mobilisasi

- Sarankan ibu untuk memulai kembali kegiatan-kegiatan rumah


tangga secara perlahan-lahan.
- Diskusikan pentignya otot perut dan panggul kembali normal ibu
akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnyakuat
sehingga mengurangi rasa sakit punggung.

H. Keberrsihan diri
1. Anjurkan ibu bagaiman membersihkan daerah kelamin dengan

sabun dan air.

2. Mengajrkan pada ibu untuk membersihkan pembalut tiap terasa

penuh.

3.Jika ibu mempunyai luka apisotomi/alaserasi, sarankan untuk


menghindari menyentuh daerah luka.

I. Menyusui

Asi mengadung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna,


memberikan perlindungan terhadap infeksi, selalu segar dan bersih
serta siap untuk diminum.

J.Keluarga berencana.

- Idielnya pasangan harus menunggu sekurang – kurangnya 2 tahun


untuk hamil lagi

- Biasanya wanita tidak menghasilkan telur (Ovulasi sebelum ia


mendapatkan lagi haidnya)

Selam meneki, sehingga metode aminorhoe dapat dipakai sebelum


haid pertamakembali untuk mencegah kehamilan.(pelayanan
Kesehatan Materal dan neotanal 2002).

2.5 TANDA - TANDA BAHAYA NIFAS

Ibu post partum harus segera pergi atau memeriksa diri ke tempat
pelayanan kesehatan atau Puskesmas jika dalam masa nifasnya terdapat
tanda – tanda bahaya nifas antara lain :

- Pendarahan lewat lahir


- Keluar cairan berbau dari jalan lahir
- Demam lebih dari 2 hari
- Bengkak dimuka , tangan atau kaki sakit kepala dan kejang- kejang.
- Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit – sakit.

2.6 FREKUENSI KUNJUNGAN NIFAS


a.Kunjungan 1 (6-8 jam setelah persalinan

Tujuan :

- Mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri


- Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan rjuk jika
perdarahan berlanjut .
- Memberikan konseling pada ibu tau keluarga bagamana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
- Pemberian asi awal
- Melakukan hubungan antara ibu dan bayi lahir
- Menjaga bayi tetap sehat dengan cara hipertemia.
- Jika petugas kesehatan menolong persalinan ia harus tnggal
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai ibu dan dalam keadaan stabil.

b.Kunjungan II (6 hari setelah persalinan )

- Memastikan involusio uterus berjalan normal : uterus berkontraksi


fundur dibawah umblilikus tidak ada pendarahan abnorma dan tidak
berbau.

- Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal

- Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan cukup


istirahat.

- Memastikan ibu menysui dengan baik tanpa memperhatihatikan

tanda – tanda penyulit.

- Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali

pusat untuk menjaga bayi tetap hangat dan merawat sehari – hari.

c. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)

Sama seperti 6 hari setelah persalinan.

d. Kunjungan IV (6minggu setelah persalinan)

- Menanyakan penyulit yang dialami ibu mampu bayi

- Memberikan konseling untuk KB secara diri.


BAB III

TINJAUAN KASUS

No Reg :

Tanggal : 19 – 7 – 2008

Jam : 09.00 WIB

Oleh : S.R. Yuliasih

Tempat : Klinik Medika Utama Blang – Bendo

I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS

Nama Istri : Ny’’M’’ Nama suami : Th’’Y’’

Umur : 29 th Umur : 86 th

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan SMA Pendidikan : SMP

Suku/Bangsa : Jawa/ind Suku/Bangsa : Jawa/ind

Pekerjaan : Tenaga Kebersihan Pekerjaan : Swasta

Penghasilan :- Penghasilan : -

Alamat : Ds.Seduri Rt 5/1 Alamat : Ds.SeduriRt 5/1

Balong – Bendo Balong – Bendo

2. STATUS PERKAWINAN
Perkawinan =1
Umur perkawinan = 22 th
Lama Kawin = 7 th

3. KELUHAN UTAMA

Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya dengan normal jam 15.30 WIB
tanggal 18 – 7 – 08. Terasa nyeri pada alat kelaminnya

4. RIWAYAT KEBIDANAN
a. HAID

Menarche : 12 th

Status : teratur, 28 hari

Banyaknya : + 3 kotek / hari

Lamnya : 7 hari

Warna : hari 1-4 Warnanya merah segar, hari ke 6-7 kecoklatan

dua flek-flek

Baunya : Anyir

Keluhan : Tidak megalami dismenorea

Flour albus : Ya, setelah menstruasi

b. RIWAYAT OBSTET YANG LALU

Per Kehamil Persalin Anak Nifas KB KE


an T
Kawina KE UK Jeni P Tem Pe B J Hi U Pe A
n s e pat ny D k. du si ny SI
ke n ul L K p/ a ul
o el ma a
l ti n
a
k
s
k
g
1 1 38 Spo bi BPS - 2 - 1 Su
mn n d 4 th nti
g tan a 0 k
n 0
gr

c. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

HPHT : 20 – 10 – 07 TD : 27 – 07 – 08

ANC : -TM I :1x, PPt (+) Uk 2 bln

-TM II : 3x, tak ada keluhan, diberikan terapi fe dan


vitamin

-TM III : 3x, tak ada keluhan, diberikan terapi fe dan


vitamin

Gerakan Janin : Ibu mengatakan bahwa gerakan janin terasa

sejak 4 bulan

Imunisasi TT : 2 x, pada TM I dan III

Penyuluhan yang pernah di dapat

- Istirahat yang cukup


- Makan makanan yang bergizii
- Mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan
d.RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG
Bayi lahir sekarang Uk : Uk mgg
Jenis persalinan : Spontan
Penolong : Bidan
Tempat persalinan : Klinik
Penggunaan obat selama persalinan: Oxytocin10 unit lidocain 2 %
Kondis bayi saat dilahirkan : Normal
BB Bayi lahir : 2700 gr
Pb bayi lahir : 50 gr
A-5 : 7-8
e.RIWAYAT NIFAS SEKARANG
Perdarahan : + 30 cc lochea rubra
Kontraksi uterus : Baik
TFU : Asi belum keluar
Infeksi : Tidak terdapat
5. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Ibu menyatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti
AIDS, Hepatitis,TBC,menurun seperti hipertensi, kencing manis dan
menurun seperti jantung.
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu meyatakan bahwa dari pihak keluarga maupun suami tidak
mempunyai riwayat penyakit menular seperti AIDS,hepatitis,TBC menurun
seperti darah tinggi,kencing manis dan menahun jantung.
7.RIWAYAT KB
Ibu menyatakan sebelum hamil anak keduanya menggunakan KB suntik 3
bulan .Ibu mengatakan masih belum merencanakan metode kontrasepsi
yang akan digunakan.
8.POLA KEBIASAAN SEHARI _ HARI
a.Pola Nutrisi
Selama Hamil
Makan : frekuensi : 3x4 x.hari
Menu : Nasi,Lauk dan sayur
Porsi : Sedang
Minum : + 8 gelas /hari
b.Pola Eliminasi
Selama Hamil
BAB : 1x/hari,konsistensi lunak dan warna kuning tergiling
baunya khas.
BAK : + 8x/hari Konsistensi cair dan warna kuning jernih
baunya khas.
Setelah melahirkan :
BAB : + Ibu belum BAB
BAK : + 2x/sehari Konsistensi cair dan warna kuning jernih
baunya khas.
c.Pola Aktifitas sehari –hari
Selama Hamil : Ibu bekerja sebagai tenaga kebersihan di lingungan
Puskesmas
Selama melahirkan : Ibu hanya tiduran, tidak melakukan mobilitas
bertahap, miring kaki, dudu dan mulai berjalan.
d. Pola personal Hygrene.
Selama Hamil Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/ hari
Ganti celanadalam : 2x/hari
Setelah melahirkam Mandi : Ibu diseka 1x/hari
Gosok gigi :-
Ganti celanadalam : 1x/hari
e. Pola Istirahat
Selama hamil : Tidur siang : + 2 jam/hari
Tidur malam : + 8 jam/hari
Setelah Melahirkan : Tidur siang : + jam/hari
Tidur malam :-

f. Pola sexual
Selama hamil : 1x /hari
Setelah melahirkan : belum melakukan
9.DATA PSIKOSOSIAL
Ibu mengatakan merasakan senang dan lega setelah melahirkan
bayinya yang sehat.Ibu berharap nifas ini berjalan dengan lancar.
Ibu mengatakan hubungan dengan suami dan keluarga baik – baik saja.
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
10.DATA SOSIAL BUDAYA
Ibu mengatakan bahwa tidak perlu mendapat pantangan makanan
maupun minum.
Selama nifas ini ibu juga tidak pernah minum jamu, merokok maupun
minum – minuman keras.
B. DATA OBYEKTIF
1.PEMERIKSAAN FISIK UMUM
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : Compomentis
c. TTV =TD =110/70 mm Hg
S = 367 0 C
RR = 20x/hari
N = 80 x/menit
d.TB/BB = 153 cm/43 kg
2. PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Inspeksi,palpasi, auskultasi dan perkusi (mulai dari ujung rambut
sampai ujung kaki)
Kepala : Inspeksi = Rambut be sih, warna hitam dan tidak
rontok
Palpasi = Tidak ada benjolan
Muka : Inspeksi = Simetris, tidak oedem dan ekpresi wajah
mengerngai.
Mata : Inspeksi = Simetris, konjungtiva Merah muda ,sciera
putih palpasi = tidak oedem.
Hidung : Inspeksi = Simetri tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung tidak ada sekret.
Telinga : Inspeksi = Simetris, tidak ada serumen dan
pendengaran normal.
Mulut : inspeksi = Simetris, bibir tidak kering, tidak ada
stomatitis, lidah tidak kotor dan tidak
karies.
Leher : inspeksi = - Tidak ada pembesaran vena jagularis.
- Palpasi = Tidak ada pembesaran tyroid
- Tidak ada pembesaran kelenjarlimfe
- Tidak ada pembesaran vena jagularis
Dada : Inspeksi = Simetris ,hiperpgmentasi arcola
mamae,putting susu menonjol.

Palpasi = Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

colostrum belum keluar.


Auskultasi = Tidak ada ronchi, tidak ada whzing.
Abdomen : Inspeksi = terdapat linea nigra, terdapat stirae
gravidum, tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi = Kontraksi baik TFU 1 Jari bawah pusat

Aukultasi = Terdapat bising usus 8 x/mnt

Perkusi = Tidak ada meteorismus.

Genetalia : Inspeksi = tidak ada kondeloma akuminata ada luka


jahit episiotomi derajat 2 fluxus + 20 cc
(lochea rubra).
Palpasi = tidak ada pembesaran kelenjar bartholini.
Anus : Inspeksi = Terdapat hemoroid Negatif

Ekstremitas atas
Inspeksi = Simetris, tidak oedem,tidak terpasang infus dan
pergerakan sendi bebas.
Palpasi = Tidak ada oedem, tidak ada varises dan tidak nyeri

Ekstremitas bawah
Inspeksi = Simetris, tidak oedem dan pergelangan sendi bebas.
Palpasi = tidak oedem, tidak varises dan tidak nyeri.

3.KESIMPULAN
P20002 Post Partum hari ke -2 dengan nyeri luka episotomi derajat 2.
II. INTERVENSI DATA DASAR
DX=Ny”M” P20002 Post Partum hari ke -2 dengan nyeri luka episotomi
derajat 2.
DS= Ibu menyatakan merasa senang telah melahirkan anak ke duanya
laki-laki dengan selamat jam 15.30 WIB Tanggal : 16 -07 -2007
DO= k/u Cukup
Sadaran : composmetis
TTV = TD = 110/70 mm Hg RR : 20 x/mnt
S = 3670c N : 80 x/mnt
Abdomen = Palpasi = Kontraksi baik, TKU 1 jari bawah pusat
Genetalia = = Inspeksi = Fluxus + 30 cc (lochea rubia)
terdapat t luka jahitan episiotomi derajat 2.

Bayi,lahir spontan belakang , BB= 270 gr, PB= 49 cm, A-5 =7-8, jenis
kelamin Laki –laki

Masalah = nyeri

DS = Ibu mengatkan bahwa ibu merasa nyeri pada alat kemaluanya

DO = - K/U = Cukup

- Terdapat luka jahitan episiotomi derajat 2 pada perineum.


- Ekpresi wajah ibu menyeringai bila berpindah posisi.
- Skala nyeri derajat 2

III. ANTISIPASI MASALAH/POTENSIAL


- Terjadi inspeksi pada luka episiotomi
- HPP
IV.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V. INTERVENSI
DX=Ny”M” P20002 Post Partum hari ke -2 dengan nyeri luka episotomi

derajat 2.

Tujuan jangka pendek=


Setelah dilakukan askeb selama 1 x15 menit diharapkan ibu mengerti
tentang kondisi saat ini, dengan kriteria hasil :
- Ibu lebih kooperatif dengan tindakan petugas.
- Ibu mengerti penyebab nyeri dan mengeti cara mengatasinya.

Tujuan Jangka panjang


- Setelah dilakukan askeb,diharapkan masa nifas berjalan lancar
dengan kriteria hasil .
- Tidak tejadi HPP primer.
Intervensi
1. Berikan penjelasan pada ibu dan kelurga tentang kondisinya
R/dapat menjalin kerja sama antara keluarga mengeti dan kooperatif
dengan penjelasan petugas.
2. Lakukan pemantauna TTV,TFU Kontraksi, lochea dan kandung kemih R/
parameter utama mendeteksi adanya kelainan.
3. Lakuka Vulva hygiene R/agar pasien merasa nyaman dan tidak infeksi
4. Jelaskan pentingnya mobilitasi dan relaksasi dini R/memperlancar aliran
daerah dan membuat nyaman ibu.
5. Berkan HE tentang tanda- tanda bahaya nifas
R/ memandikan ibu dalam mendeteksi kelaianan karena informasi yang
dibuat cukup
6. Berikan terapi
R/pemenuhan kebutuhan nutrisi dan obat – obatan.
VI.IMPLEMNTASI

Tanggal : 18 Juli 2007


DX = Ny”M” P20002 Post Partum hari ke 2 dengan nyeri luka episiotomi
derajat II.
Jam Implementasi
09.00 WIB 1. Memberkan penjelasan kepada ibu dan keluarg
tentang kondisinya bahwa kondisi ibu baik dan
bayinya sehat.
09.05 WIB 2. Melakukan observasi TTV,TFU,UC dan lochea
kandung kemih yaitu :
- TD = 110/70 mmHg
-N = 80x/menit
- Kontraksi baik
- S = 367 oc
- RR = 20 x/menit
- Lachea rubra + 20 cc
09.15 WIB 3. Melakukan valva hygiene pada daerah genetalia
dengan cara membersihkan daerah genetalia ibu
dengan air dan sabun lalu sering mengganti
softek untuk mencegah infeksi puerpuralis.
09.25 WIB 4. Menganjurkan pada ibu cara mengurangi nyeri
dengan tehnik relaksasi dengan cara menarik
nafas panjang dan tehnik mobilitasi secara
bertahap miring kaki.
09.30 WIB 5. Memberikan HE Tentang :

Tanda – tanda perdarahan

a. Perdarahan yang hebat

b. Pengeluaran darah yang berbau busuk

c. Panyudara tampak merah panas dan nyeri

d. Pembengkaan pada wajah dan tangan untuk

segera periksa ke klinik.

6. Memberikan Terapi
a. Bimoxil 3x1

b. Erobron 3x1

c. Fenamin 3x1

d. Pospargin 2x1

IV. EVALUASI
DV = Ny”M” Umur 29 tahun P20002 Post Partum hari ke 2 dengan luka
episiotomi derajat 2.
Jangka Pendek :
Tanggal : 18 -07-2007 Jam,09.35 WIB

S = Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan oleh petuas


O = - Ibu dapat kooperatif dan mau melaksankan saran dari petgas
- Ibu mengerti keadaannya
- Skala nyeri derajat 1
A = Ny”M” Umur 29 tahun P20002 Post Partum hari ke 2dengan nyeri luka
episiotomi derajat 2.
P = Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV,TFU dan UC lochea kemih
- Penemuan nutrisi
- Perawat payudara
- Terdapat luka jahitan episiotomi derajat 2
- Tidak terdapat tanda – tanda infeksi
- Ibu sudah bisa jalan – jalan dan duduk

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny”M” P20002 Post Partum


hari ke-2 dengan nyeri luka episiotomi derajat 2 yang dilakukan pada tanggal
18 juli 2007 membandingkan tinjauan pustaka dan menjelaskan kasus, maka
penulis menentukan beberapa hal yaiti :

4.1 Pengkajian

Pengkajian antara pengumpulan data merupakan awal untuk


mendapatkan data klien. Beberapa data subyektif dan obyektif yang
didapatkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada
taha pengumpulan data saat klien di BPS Ny Atk, Tarik Sidoarjo. Penulis
tidak mengalami kesulitan karena keluarnya Klien kooperatif episiotomi
menyebabkan ibu merasakan nyeri pada alat kemaluanya ibu, untuk itu
pada pembahasan ini penulis mengangkat nyeri sesuai masalah yang
dirasakan oleh ibu akibat premium yang kakis maka dlakukan episiotomi.
Dengan adanya hal tersebut diatas antara tinjauan pustaka dan kasus ada
kesesuaian.

4.2.Identifikasi diagnosa masalah,kebutuhan

Pada identifikasi diagnosa,masalah dan kebutuhan dimana pada


tujuan pustaka indkasi episiotomi adalah untuk mencegah robekan
permanen yang keluar, mencegah kerusakan jaringan pada ibu dan bayi.
Sedangkan pada kasus ditemukan bahwa dilakukan karena parineum ibu
kaku dan untuk mencegah robekan tobolos, sehingga adanya kesesuaian
antara tinjauan pustaka dan terjadinya kasus.

4.3 Antisipasi Masalah potensial

Pada antisipasi masalah potensial tujuan disebutkan bahwa


masalah yang sering terjadi pada episiotomi adalah terjadinya infeksi pada
luka bekas episiotomi dan terjadinya HPP primer pada hari pertama post
partum.Pda tinjaunan asus didapatkan asalah potensial yang sama denga
teori sehingga dperoleh kesesuain antara tujuan pustaka dan tinjauan
teori yang sama.

4.4 Idetifikasi Kebutuhan Segera

Pada tinjauan pustaka identifikasi kebutuhan segera pada ibu post


partum dengan nyeri luka episitomi terhadap didapatkan. Pada tinjauan
kasus pun disebabkan seperti tinjauan pustaka berarti terjadi kesenjangan
antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.

4.5 Intervensi
Penulis pada tinjauan teori menulikan intervensi semua yang sering
terjadi pada ibu post partum dengan nyeri luka episiotomi,tetapi pada
tinjauan kasus penulis hanya menuliskan intervensi pada ibu post partum
dan gangguan rasa nyaman (nyeri). Sehingga terdapat kesesuain antara
tinjaun pustaka dan tinjauan kasus.

4.6. Implementasi

Dalam implementasi terdapat dalam perencanaan mengajari ibu


meneteki sendiri mungkin karena ibu post partum, sehingga bayi setelah
lahir diberi PASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Setelah ibu
diperbolehkan pulang, diharapkan ibu mulai belajar meneteki
bayinya.Dengan penjelasan yang diberikan oleh petugas serta ibu
kooperatif sehingga implementasi dapat dilaksakan dengan baik.

4.7. Evaluasi

Pada tahap evaluasi penulis melakukan penilain berdasarkan


kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam bnetuk soal ibu post partum
sehingga masalah ibu dapat teratasi. Dengan asuhan kebidanan ibu
yang sesuai keadaan ibu dapat teratasi. Dengan asuhan sayang ibu yang
sesuai keadaan ibu buruk, maka ibu diperbolehkan pulang dan masalah
sesuaikan intevensi perawatan.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah
paetus selesai dan berakhir sampai kira-kira 6 mgg.
Selain itu perbahan – perubahan fisiologis yang
meliputi perbahan fisik maupun peubahan psikis
terjadi pada masa nifas dan hal tersebut harus
diperhatikan. Krena sudah kita ketahui bahwa 50%
dan 60 % kematian ibu disebabkan timbulnya
infeksi dan perdarahan masa nifas. Oleh karena itu
perawatan post partum sangat penting untuk
menghindari terjadinya komplikasi masa nfas. Untuk
itu personal hygrene harus dieperhatikan pola
nutrisi yang baik untuk proses persembuhan luka.

Pengunjung atau tamu sehat boleh mengunjungi ibu


dalam masa nifas, karena jika tidak sehat maka
akan menulari ibu nifas dan bayinya rawan akan
penyakit maupun infeksi. Ketika pulang, ibu nifas
harus deberikan penjelasan dan motivasi dalam
merawat diri dan bayinaya. Oleh karena hal-hal
tersebut di atas. Petugas kesehatan harus dapat
memberikan asuhan kebidanan secara menyeluruh
pada ibu nifas dan bayinya. Untuk mengurangi
terjadinya komplikasi pada ibu nifas yang berakibat
kematian.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi lahan praktek
Diharapkan dapat memberikan ASKEB secara
komprehensif sehingga klien dapat ditangani secara
maksimal.
5.2.1 Bagi instituti pendidikan
Sebagai bahan perpustakaan yang dapat bermanfaat
oleh pembaca.

5.2.1 Bagi pelaksana

Agar belajar sesuai dengan teori dan


melaksanakannya dengan baik dan teliti.

DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, hanifa, 2000. Ilmu Bedah kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka.
Mochtar, Rustan, 1998. Sinopsis Obsteri Jilid 2, Jakarta : EGC

Sastrawinata, sulaiman. 1984, Obsteri patologi, Bandung : Fakultas

Kedokteran UI.

Prawirahardjo, Sarwono, 1994. Ilmu kandungan, jakarta : Yayasan Bina

Pustaka.

Mansjoer Arief, 2001. Kapita Selekta kedokteran Jilid I, Jakarta : Media

Aesculopius, FKUI.

Ida Bagus, Gede Mauaba, 1998. Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan dan

Keluarga Berencana untuk pendidikan Bidan, Jakrta : FGC.

Mochtar Rustan, 1998, Sinopsis Dostetri Jilid I, Jakarta : EGC.

Mansjoer Arief, 201. Kapita Selekta Kedoketran Jilid II Jakarta : Media

Aesulepius, FKUI

Sarwono Perawirahardjo, 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


Jakarta = Bina Pustaka.

Saifudin Abdulbari, 2002. Pelayanan Kesehatan Maernaldan Neoranal,

Jakarta = Tridarsa Printer.

Buduran, 23 Nopember 2012

KEPALA UPTD PUSKESMAS BUDURAN

Anda mungkin juga menyukai