BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang
dilakukan.
sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam satu
organisasi.
Menurut Jones and Pendlebury (1996) proses perencanaan dan pengendalian
manajerial pada organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
1. Tingkat diskonto
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat resiko dan ketidakpastian
4. Sumber pendanaan untuk investasi yang akan dilakukan.
Perbedaan penilaian investasi di sektor publik dengan sektor swasta :
2.4.4 Penganggaran
Akuntansi manajemen memainkan peran yang vital dalam proses pemilihan
program, penentuan biaya program, dan penganggaran. Akuntansi manajemen
membahas tentang perencanaan dan pengendalian yang sangat erat hubungannya
dengan penganggaran. Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran publik yang efektif. Tiga fungsi anggaran, meliputi :
1. Alat alokasi sumber daya publik
2. Alat distribusi
3. Stabilisasi
Akuntansi manajemen ini perlu didukung dengan manajemen sumber daya
manusia yang handal, sebab akuntansi manajemen hanya merupakan alat manajemen
untuk perencanaan dan pengendalian.
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan sistem
pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian manajemen sektor publik
memiliki dua komponen, yaitu :
PRAKTEK AKUNTANSI PEMERINTAH – KELOMPOK 1 KELAS KONVERSI AKUNTANSI 6
Daftar Rujukan