Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN H Dengan PK
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada TN H Dengan PK
1. Identitas Klien
Nama : Tn. “ H”
Umur : 31 th
Alamat : malang
Pendidikan : SD
Agama : islam
No RM : 688XX
1. Alasan Masuk
2. Data Primer
klien mengatakan dibawa kesini karena marah-marah dan memukul tetangganya.
2. Data sekunder
Status: Klien marah-marah, mengancam, memukul tetangga, bicara dan tertawa sendiri,
menganggu lingkungan, melempar kaca mobil tetangga dengan batu.
1. Faktor Predisposisi
2. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Pasien sakit sejak tahun 2006, dirawat di RSJ LAWANG 7 kali yaitu dibuktikan dengan data
yang didapatkan dari status, sebagai berikut:
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil: dikatakan berhasil karena klien mampu beradaptasi dengan masyarakat dibuktikan
dengan klien bisa bekerja sebagai kuli bangunan.
3. Riwayat NAPZA
Status: Klien mempunyai riwayat minum-minuman keras dan merokok, hinga saat pengkajian
klien masih perokok aktif.
4. Trauma
Klien pernah mengalami aniaya fisik sebagai pelaku yaitu memukul orang lain,merusak kaca
jendela dan kaca mobil dengan cara dilempar dengan batu. Klien tidak pernah mengalami aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam rumah tangga, dan tindakan kriminal baik sebagai pelaku,
korban, dan saksi.
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Diagnosa keperawatan : –
1. Pemeriksaan Fisik
Tanggal: 17 Februari 2015
1. Keadaan umum
pandangan mata tajam, raut wajah tegang, cara berjalan kaku, nada bicara ketus.
2. Tanda Vital
TD: 110/70 mmhg
N : 82 x/menit
S : 36 oC
P : 22 x/menit
3. Ukur:
TB : 154 cm
BB: 55 kg
4. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.
1. Psikososial
2. Genogram
Keterangan:
: Laki – Laki
: Perempuan
: Klien
: Tingga serumah
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Orang Terdekat
: Garis Perkawinan
Penjelasan:
Klien tinggal dirumah sendirian,kedua orang tuanya sudah meninggal dunia klien merupakan
anak ke-6 dari 7 bersaudara, saudara yang ke-5 merupakan orang yang terdekat baginya.
1. Pola asuh
Klien mengatakan sejak kecil sampai dewasa pasien diasuh dengan didikan keras
1. Pengambilan keputusan
Klien mengatakan bila klien mengalami permasalahan yang menyelesaikan dirinya sendiri
terkadang minta bantuan saudaranya.
1. komunikasi
klien mengatakan jika ada masalah klien lebih suka memendamnya.
1. Identitas diri
Klien mengetahui bahwa klien benama “H” alamatnya dimalang, jenis kelaminnya laki-laki dan
klien bangga menjadi laki-laki. Karena bisa menjadi penguasa. Klien puas dengan statusnya
meskipun klien belum menikah.
1. Peran
klien mengatakan saat dirumah tinggal sendiri dan sebagai kepala keluarga,klien dirumah bekerja
sebagai kuli bangunan dan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Sedangkan klien dirumah
sakit, klien sebagai pasien dan klien melakukan aktivitas sesuai jadwal diruangan.
1. Ideal diri
Klien mengatakan dulu sebelum masuk rumah sakit klien ingin mempunyai toko sepeda.
Sedangkan saat di rumah sakit, klien ingin segera pulang dan bebas lalu klien ingin bekerja lagi
sebagai kuli bangunan.
1. Harga diri
klien merasa malu, karena orang lain menjauhinya karena dikira gila, dan orang- orang takut
kepadanya.
1. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan selama dirumah klien jarang sholat, karena malas, sedangkan dirumah sakit,
klien tidak pernah melakukan sholat, karena klien merasatidak enak kalau sholat tidak di
mushollah.
Diagnosa keperawatan : –
Status Mental
1. Penampilan
Klien terlihat rambutnya bersih, giginya bersih, tubuh bersih tidak berbau dan cara berpakaian
sudah tepat dan sesuai.
Diagnosa keperawatan : –
1. Pembicaraan
klien berbicara dengan intonasi keras dan jelas. klien menjawab semua pertanyaan yang
diberikan, klien juga mengerti isi pembicaraan yang diajukan oleh lawan bicara. klien bicara
apabila ditanya dan klien jarang berbicara dengan temannya.
Diagnosa keperawatan : –
1. Aktivitas motorik
Wajah klien tampak tegang, tatapan mata tajam kearah lawan bicara, cara berjalan kaku, klien
juga sering membuat gerakan-gerakan seperti mau meninju.
Diagnosa keperawatan : –
Emosi
klien terlihat pandangan mata tajam, raut wajah tegang, seperti ingin marah , cara berjalan kaku,
dan nada bicara ketus
Diagnosa keperawatan : –
1. Persepsi-sensori
Halusinasi pendengaran : klien bicara dan tertawa sendiri,serta klien sering marah-marah sendiri.
Klien mengatakan terkadang dibisiki suara orang seperti menyuruh memukul orang dan
melempar batu kekaca mobil, klien mendengar bisikan itu pada saat dia sedang sendiri, kurang
lebih 1 hari 1-2 kali. Klien tiduran, bicara sendiri, jarang berinteraksi dengan orang lain.
Diagnose keperawatan: –
1. Isi pikir
klien selalu tanggap, waktu diajak berbicara tepat sesuai isi yang dibicarakan
Diagnose keperawatan : –
1. Bentuk pikir
realistik : cara berfikir klien masuk akal dan sesuai dengan kenyataan.
Diagnosa keperawatan : –
1. Tingkat kesadaran
Kuantitatif : compos mentis,GCS : 4-5-6
Diagnosa keperawatan : –
1. Orientasi
Klien waktu diwawancari,klien dapat mengetahui waktu,tempat dan orang dengan benar dan
jelas. Yang ditandai dengan klian waktu dikaji,ditanya oleh perawat hari ini hari apa ? klien
menjawab hari selasa,klien juga mampu menyebutkan beberapa nama perawat. Tetapi klien tidak
dapan menyebutkan tanggal karena klien lupa.
1. Memori
Gangguan daya ingat saat ini (< 24 jam)
Klien menceritakan tadi pagi sudah mandi dan makan .
Diagnosa keperawatan : –
1. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik saat diberi pertanyaan hitung-hitungan, klien mampu
menjawabnya dengan benar, dan klien dapat memfokuskan konsentrasi dengan baik. Salah
satunya 5+ 4 = 9 dan 2×5= 10.
Diagnosa keperawatan : –
1. Kemampuan penilaian
Klien sudah menyadari dan mampu menilai bahwa suatu masalah yang dilakukan dengan marah-
marah itu sangat merugikan dirinyaa sendiri dan orang lain.
Diagnosa keperawatan : –
1. Daya tilik diri
Klien mengatakan mampu mengenali penyakit yang dideritanya dan tidak mengingkari terhadap
penyakitnya karena klien mampu menyebutkan kenapa klien bisa seperti ini dan penyebab
mengapa klien bisa sakit jiwa.
Diagnosa keperawatan : –
Kebutuhan Pasien Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan sehari – hari
2. Makan
Klien mampu makan secara mandiri tanpa bantuan,klien makan 3x sehari dengan komposisi
nasi,sayur,lauk pauk dan klien minum kurang lebih 8 gelas/hari.
1. Istirahat tidur
Klien selama ini tidak mengalami gangguan tidur,klien dapat tidur dengan kualitas 6-9 jam/hari.
Tidur siang mulai 10.00-11.30 dan tidur malam 21.00-04.30 dan klien sebelum dan sesudah tidur
merapikan tempat tidurnya.
1. Penggunaan obat
Klien mengatakan dirumah sakit selalu minum obat-obatan yg diberikan oleh perawat.yaitu obat
1. Pemeliharaan kesehatan
Klien memiliki sistem pendukung,sistempendukungnya adalah perawat yang terlibat dalam
pemenuhan ADLnya dan pengawasan minum obat.
Diagnosa keperawatan: –
Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika sedang ada masalah klien memilih untuk memendamnya sendiri, klien
juga suka minum-minuman keras dan merokok,serta melampiaskan kemarahan dengan memukul
orang lain.
Axis 2 : pendiam,tertutup
Axis 3 : tidak didapatkan
1. Terapi medis
Tablet chlorpromazine 100 mg 0-0-1
Analisa data
Nama : Tn. “H”
No. RM : 688XX
DS:
klien mengatakan pernah memukul tetangganya,
memukul kaca jendela dan memecahkan kaca mobil
dengan melempar batu.
DO:
DS:
klien mengatakan jika ada masalah klien lebih suka
memendamnya, dan klien mengatakan jika sedang ada
masalah klien memilih untuk memendamnya sendiri,
klien juga suka minum-minuman keras dan merokok,
serta melampiaskan kemarahan dengan memukul orang
lain.
DO:
2. Koping individu inefektif
No Data Diagnosa Keperawatan
DS:
klien merasa malu, karena orang lain menjauhinya
karena dikira gila, dan orang- orang takut kepadanya.
DO:
DS:
Pasien mangatakan klien lebih senang duduk sendiri
daripada berbicara dengan orang lain karena merasa
dirinya sudah sembuh dan yang lainnya masih gila.
DO:
DS:
klien mengatakan terkadang dibisiki suara orang seperti Perubahan persepsi sensori :
5. menyuruh memukul orang dan melempar batu kekaca Halusinasi dengar
No Data Diagnosa Keperawatan
DO:
– Klien tiduran
– Bicara sendiri
DS:
Klien mengatakan tidak mengerti tentang perilaku
kekerasan dan cara mengontrolnya, untuk obat-obatan
klien hanya mengetahui warnanya, sedangkan nama
,dosis dan kegunaannya klien tidak mengetahui.
DO :
Core Problem
Causa
isolasi social
Yang mengkaji
Kelompok 8