Akun Pajak Format 2003
Akun Pajak Format 2003
meliputi:
d. Tarif PPh 17 untuk WP badan dalam negeri yang berbentuk PT Tbk. Yang
pling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan pada bursa efek di indonesia dan memenuhi persyaratan
tertentu lainnya (PP 81 Tahun 2007 jo. PMK-238/PPK.03/2008 jo. SE-
42/PJ/2009) dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah. Untuk tahun pajak
2009 dari 28%-23% dan mulai tahun pajak 2010 sebesar 25%-20%.
Kompensasi Kerugian
Contoh:
a) Peredaran bruto PT Bening dalam tahun pajak 2009 sebesar Rp
4.200.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 500.000.000. Perusahaan
memperoleh fasilitas pasal 31E secara penuh maka jumlah PPh yang
terutang adalah sebesar (50% x 28%) x Rp 500.000.000= Rp 70.000.000
b) Peredaran bruto PT Berlian dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp
30.000.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 3.000.000.000. Perusahaan
hanya sebagian memperoleh fasilitas pasal 31E untuk bagian penghasilan
bruto s.d. Rp 4,8 miliar maka jumlah PPh yang terutang adalah sebesar
total PPh fasilitas dan PPh non fasilitas yaitu Rp 60.000.000 + Rp
630.000.000= Rp 690.000.000, terdiri atas:
PPh fasikitas sebesar (50% x 25%) x Rp 480.000.000 = Rp 60.000.000
untuk jumlah PhKP dari bagian peredaran bruto yang memperoleh
fasilitas sebesar (Rp 4.800.000.000 : Rp 30.000.000.000) x Rp
3.000.000.000= Rp 480.000.000; dan
PPh nonfasilitas sebesar 25% x Rp 2.520.000.000 = Rp 630.000.000,
untuk jumlah PhKP dari bagian peredaran bruto yang tidak
memperoleh fasilitas sebesar Rp 3.000.000.000 - Rp 480.000.000 = Rp
2.520.000.000.
Peredaran bruto PT Binar dalam tahun 2011 sebesar Rp
200.000.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 12.000.000.000.
Perusahaan tidak memperoleh fasilitas pasal 31E maka jumlah PPh
yang terutang adalah sebesar 25% x Rp 12.000.000.000 = Rp
3.000.000.000.
Pajak yang dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeridapat
dikreditkan di indonesia (PPh 24). Pengkreditan PPh 24 dilakukan pada
tahun pajak digabungkannya penghasilan tersebut. Namun, kerugian di
luar negeri tidak boleh digabungkan.
Apabila untuk suatu tahun pajak kredit oajak < PPh terutang, maka timbul PPh
kurang bayar sebesar selisihnya. Hal ini dicatat perusahaan dengan jurnal sebagai
berikut.
Kas/Bank - xxx
PPh kurang bayar akan disajikan dalam neraca sebagai utang pajak dalam
kelompok kewajiban lancar.
Sementara itu, apabila untuk suatu hukum pajak kredit pajak > PPh terutang,
maka terjadi PPh lebih bayar sebesar selisihnya yang dicatat perusahaan dengan
jurnal sebagai berikut.
Contoh:
Diminta:
Jawaban:
= Rp 9.000.000 + Rp 7.000.000 +
Rp 5.000.000 + Rp 10.000.000
= Rp 31.000.000
Kas/Bank - 12.750.000