Anda di halaman 1dari 6

Penghasilan baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar indonesia,

meliputi:

 Penghasilan yang dikenai pph bersifat final;


 Penghasilan yang dikenai PPh tidak bersifat final; dan
 Penghasilan yang dikecualikan dari objek pajak.

d. Tarif PPh 17 untuk WP badan dalam negeri yang berbentuk PT Tbk. Yang
pling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan pada bursa efek di indonesia dan memenuhi persyaratan
tertentu lainnya (PP 81 Tahun 2007 jo. PMK-238/PPK.03/2008 jo. SE-
42/PJ/2009) dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah. Untuk tahun pajak
2009 dari 28%-23% dan mulai tahun pajak 2010 sebesar 25%-20%.

Kompensasi Kerugian

Kerugian fiskal suatu tahun pajak da pi at dikompensasikan dengan penghasilan


mulai tahun pajak berikutnya berturut-turut sampai dengan 5 tahun. Perusahaan
yang mengoperasikan cabang di luar negeri tidak dapat mengonsolidasikan
kerugian yang diderita oleh cabang tersebut. Kompensasi kerugian hanya dapat
dilakukan oleh WP badan atau WP orang pribadi yang menyelenggarakan
pembukuan.

Penghasilan Neto Fiskal. xxx

-/- kompensasi kerugian selama 5 tahun xxx

Penghasilan kena pajak – PhKP xxx

Contoh:
a) Peredaran bruto PT Bening dalam tahun pajak 2009 sebesar Rp
4.200.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 500.000.000. Perusahaan
memperoleh fasilitas pasal 31E secara penuh maka jumlah PPh yang
terutang adalah sebesar (50% x 28%) x Rp 500.000.000= Rp 70.000.000
b) Peredaran bruto PT Berlian dalam tahun pajak 2010 sebesar Rp
30.000.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 3.000.000.000. Perusahaan
hanya sebagian memperoleh fasilitas pasal 31E untuk bagian penghasilan
bruto s.d. Rp 4,8 miliar maka jumlah PPh yang terutang adalah sebesar
total PPh fasilitas dan PPh non fasilitas yaitu Rp 60.000.000 + Rp
630.000.000= Rp 690.000.000, terdiri atas:
 PPh fasikitas sebesar (50% x 25%) x Rp 480.000.000 = Rp 60.000.000
untuk jumlah PhKP dari bagian peredaran bruto yang memperoleh
fasilitas sebesar (Rp 4.800.000.000 : Rp 30.000.000.000) x Rp
3.000.000.000= Rp 480.000.000; dan
 PPh nonfasilitas sebesar 25% x Rp 2.520.000.000 = Rp 630.000.000,
untuk jumlah PhKP dari bagian peredaran bruto yang tidak
memperoleh fasilitas sebesar Rp 3.000.000.000 - Rp 480.000.000 = Rp
2.520.000.000.
 Peredaran bruto PT Binar dalam tahun 2011 sebesar Rp
200.000.000.000 dengan PhKP sebesar Rp 12.000.000.000.
Perusahaan tidak memperoleh fasilitas pasal 31E maka jumlah PPh
yang terutang adalah sebesar 25% x Rp 12.000.000.000 = Rp
3.000.000.000.

Kredit Pajak Tahun Berjalan

Kredit pajak tahun berjalan dapat terdiri atas berikut.

1. Kredit Pajak Dalam Negeri


Untuk WP orang pribadi, kredit pajak dalam negeri daoat terdiri atas PPh
yang dipotong/dipungut pihak lain, meliputi PPh 21, 22, atau 23.
Sementara itu untuk WP badan, kredit pajak dalam negerinya dapat terdiri
atas PPH 22 atau 23. Sedangkan untuk WP dalam negeri atau BUT terdiri
atas PPH 26 ayat (5).
2. Kredit Pajak Luar Negeri

Pajak yang dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeridapat
dikreditkan di indonesia (PPh 24). Pengkreditan PPh 24 dilakukan pada
tahun pajak digabungkannya penghasilan tersebut. Namun, kerugian di
luar negeri tidak boleh digabungkan.

3. PPh Yang Dibayar Sendiri

Pembayaran pajak yang dilakukanoleh WP sendiri berupa angsuran PPh 25


yang dibayar setiap bualan ataupun fiskal luar negeri.

Pencatatan dan Penyajian Kurang/Lebih Bayar PPh

PPh terutang. xxx

-/- Kredit Pajak (xxx)

PPh Kurang/Lebih Bayar. xxx

Apabila untuk suatu tahun pajak kredit oajak < PPh terutang, maka timbul PPh
kurang bayar sebesar selisihnya. Hal ini dicatat perusahaan dengan jurnal sebagai
berikut.

Keterangan Debit Kredit

PPh Badan xxx -

PPh 22 Dibayar di muka - xxx


PPh 23 Dibayar di muka - xxx

PPh 24 Dibayar di muka xxx


-
PPh 25 Dibayar di muka xxx
-
Utang PPh 29 xxx

PPh kurang bayar tersebut harus dilunasi selambat-lambatnya sebelum SPT


tahunan PPh disampaikan, pada akhir bulan ke 4 setelah tahun pajak berakhir.
Jurnal yang dibuat perusahaan pada saat pembayaran kekurangn PPh tersebut
dengan formulir SSP pph 29 dilampirkan dalam SPT tersebut, yaitu sebagai
berikut.

Keterangan Debit Kredit

Utang PPh 29 xxx -

Kas/Bank - xxx

PPh kurang bayar akan disajikan dalam neraca sebagai utang pajak dalam
kelompok kewajiban lancar.

Sementara itu, apabila untuk suatu hukum pajak kredit pajak > PPh terutang,
maka terjadi PPh lebih bayar sebesar selisihnya yang dicatat perusahaan dengan
jurnal sebagai berikut.

Keterangan Debit Kredit

PPh badan xxx -

PPh 28A xxx -

PPh 22 Dibayar di muka - xxx


PPh 23 Dibayar di muka - xxx

PPh 24 Dibayar di muka - xxx

PPh 25 Dibayar di muka - xxx

PPh lebih bayar ini, setelah dilakukan pemeriksaan kelebihan pembayaran


tersebut, daoat direstitusi atau dikompensasikan setelah diperhitungkan dengan
utang pajak dan sanksi-sanksinya (PPh Pasal 28A). PPh lebih bayar disajikan
dalam neraca sebagai biaya dibayar di muka dalam kelomook aset lancar.

Contoh:

PT Aldi mempunyai penghasilan neto fiskal tahun 2011 sebesar Rp 500.000.000.


Tahun lalu PT Aldi menderita kerugian sebesar Rp 150.000.000. Pajak yang dapat
dikreditkan adalah PPh 22 sebesar Rp 9.000.000, PPh 23 sebesar Rp 7.000.000,
dan PPh 24 sebesar rp 5.000.000.

Selama tahun 2011, PT Aldi membayar angsuran PPh 25 sebesar Rp 10.000.000.

Diminta:

1. Hitunglah besarnya PPh terutang.


2. Berapa besarnya total pajak yang dapat diperhitungkan PT Aldi sebagai
kredit pajak.
3. Hitunglah besarnya PPh kurang/lebih bayar.
4. Buatlah jurnal yang dibuat PT Aldi.

Jawaban:

1. Menghasilkan neto fiskal. = Rp 500.000.000

-/- komoensasi kerugian = Rp 150.000.000


Penghasilan kena pajak. = Rp 350.000.000

PPh terutang = (50% x 25%) x Rp 350.000.000 = Rp 43.750.000

2. Kredit pajak PT Aldi = PPh 22 + PPh 23 + PPh 24 + PPh 25

= Rp 9.000.000 + Rp 7.000.000 +

Rp 5.000.000 + Rp 10.000.000

= Rp 31.000.000

3. PPh terutang = Rp 43.750.00000


-/- kredit pajak. = Rp 31.000.000
PPh kurang bayar = Rp 12.750.000

4. Jurnal yang dibuat PT Aldi adalah sebagai berikut.

Keterangan Debit Kredit


PPh badan 43.750.000 -
PPh 22 Dibayar di muka - 9.000.000
PPh 23 Dibayar di muka - 7.000.000
PPh 24 Dibayar di muka - 5.000.000
PPh 25 Dibayar di muka - 10.000.000
Utang PPh 29 - 12.750.000
Jurnal saat pembayaran PPh kurang bayar adalah sebagai berikut.

Keterangan Debit Kredit

Utang PPh 29 12.750.000 -

Kas/Bank - 12.750.000

Anda mungkin juga menyukai