16650041
Gagasan tentang integrasi ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum bukan
merupakan fenomena baru dalam keilmuan Islam. Pada era modern Islam pasca kolonial
hingga sekarang, gagasan ilmu pengetahuan yang integratif bergaung kembali di dalam
berbagai macam konsep, semisal Islamisasi ilmu pengetahuan, saintifikasi Al-Qur’an,
objektifikasi ajaran Islam, dll.
Al-Qur’an tidak membedakan antara ilmu-ilmu agama (Islam) dan ilmu-ilmu umum
(sains-teknologi dan sosialhumaniora). Ilmu-ilmu agama (Islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-
teknologi dan sosialhumaniora) tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Bahkan Allah SWT
berfirman di dalam surat Al- Qashash ayat ke-77, yang artinya “Dan carilah pada apa yang
telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagian) negeri akherat, dan janganlah kamu
melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi”.
Namun banyak orang mengira perpaduan ilmu keIslaman dan ilmu umum ini dengan
salah kaprah. Mereka berpendapat jika ingin memadukan keduanya, maka haruslah dengan
mencampurkan kedua unsur tersebut menjadi padu. Hal ini akan mempersulit integrasi
interkoneksi keilmuan umum yang baru seperti teknik industri atau teknik informatika. Pada
dasarnya yang dimaksudkan oleh Bapak Amin Abdullah ialah integrasi interkoneksi keilmuan
Islam dan keilmuan umum dalam hal problem solving atau penyelesaian masalahnya.
Maksudnya ialah, dalam menyelesaikan suatu masalah, seseorang harus menggunakan ilmunya
yang berasal dari ilmu umum, namun tetap dalam landasan agama yang didapat dari keilmuan
Islam.