Anda di halaman 1dari 6

DKM Assalaam Bandung

Ziarah Wali Songo


ZIARAH KUBUR
A. HUKUM ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur ialah mengunjungi kuburan untuk mendo’akan agar senantiasa mayat yang di dalam
kubur itu diampuni dosa dan kesalahannnya oleh Allah SWT. Rasulullah pada awalnya melarang
manusia ziarah kubur, mengingat kondisi masyarakat saat itu sangat rentan keimanannya, sehingga
dihawatirkan mereka cenderung melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti
menangis sampai menggaruk-garuk kepalanya, menangis sambil merobek-robek bajunya (terutama
bagi wanita), berhiruk pikuk, bermaki-maki dipekuburan. Di samping itu juga mereka dihawatirkan
datang ke kuburan untuk menyembah dan memujanya atau meminta wangsit kepada orang yang di
dalam kubur tersebut seperti yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah. Tetapi setelah mereka
meninggalkan perbuatan yang dilarang itu, maka Rasulullah menganjurkan untuk ziarah kubur,
sebagaimana hadits beliau :

Artinya :”Sesungguhnya (dahulu) aku pernah melarang kamu sekalian ziarah kubur, tetapi (sekarang)
ziarahlah kalian”. (HR Muslim)
Dalam ilmu Ushul Fiqih, apabila ada perintah setelah larangan maka hukumnya menunjukkan
mubah/boleh, sebagaimana dalam kaidah Ushul :

Artinya : “Perintah setelah larangan menunjukkan boleh”.


Jadi hukum asalnya bahwa ziarah kubur itu hukumnya mubah/boleh. Rasulullah SAW sendiri pernah
menziarahi kubur ibunya dan menangis. Maka menangislah para sahabat yang bersamanya. Beliau
berkata, “Saya meminta izin kepada Allah agar saya boleh memohon ampunan dosa bagi ibu saya.
Allah tidak mengizinkan. Kemudian saya memohon izin agar saya boleh menziarahi kubur ibu saya.
Allah mengizinkannya. Karena itu ziarahilah kubur, karena menziarahi kubur itu mengingatkan kita
akan kematian”. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ashabus Sunan lainnya selain
Turmudzy.
Namun jika kita lihat darpada unsur-unsur lainnya, maka ziarah kubur itu menunjukkan sunnah
(dikerjakan dapat pahala, ditinggalkan tidak berdosa). Oleh karena itu ziarah kubur itu HUKUMNYA
SUNNAT, apabila :
1. Mengingatkan kita akan kematian. Kita sadar bahwa kitapun akan mati, hanya tinggal
menunggu waktunya.seperti orang yang kita ziarahi itu sebagaimana hadits Rasulullah SAW:

Artinya :”Rasulullah SAW bersabda,”Perbanyaklah mengingat akan hal yang membinasakan


kelezatan (yaitu kematian)”. (HR.Turmudzi)
2. Menyadari akan kematian itu, maka kita mudah-mudahan dapat mengoreksi diri kita untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Mengingat kematian akan melahirkan sifat zuhud (tidak rakus/hidup sederhana) di dunia.
4. Meyakini dengan hak bahwa dibalik kehidupan dunia, ada lagi kehidupan yang lebih kekal yaitu
akhirat.
5. Dapat menambah tingkat keimanan kepada Allah SWT.

B. TATA CARA ZIARAH KUBUR


1. Apabila seorang penziarah telah sampai ke kubur, hendaklah ia berdiri menghadap bertepatan di
depan muka orang yang di dalam kubur dan mengucapkan salam :

Artinya :”Semoga keselamatan dilimpahkan atas kamu sekalian wahai penghuni kubur dari kaum
mukminin dan muslimin, dan kami insya Allah akan menyusul kalian. Kalian bagi kami adalah
pendahulu dan kami bagi kalian adalah pengikut. Kami memohon afiyah kepada Allah bagi kami dan
kamu sekalian”. (HR. Ahmad)

Pada hadits lain dijelaskan dari Abu Hurairoh berkata,”Abu Rozin berkata, Ya Rasulallah di
perjalanannku ini melalui kubur orang mati, maka apakah ada kata-kata yang harus saya katakan jika
melalui mereka ? Jawaban Nabi SAW ;”Katakanlah : Selamat sejahtera kamu wahai ahli kubur dari
kaum muslimin dan mukminin, kamu mendahului kami dan kami mengikutimu, dan kami insya Allah
akan mengeraj kamu. Abu Rozin bertanya : Apakah mereka mendengar ? Jawab Nabi SAW : Mereka
17-20 Juli 2010 1
DKM Assalaam Bandung
Ziarah Wali Songo
mendengar tetapi tidak dapat menjawab yang dapat didengar oleh orang yang hidup, yakni suara
orang mati itu karena tidak memakai alat jasmani, maka tidak dapat didengar oleh telinga. Kemudian
Nabi SAW bersabda : Hai Abu Rozin apakah kamu tidak rela bila salammu itu dijawab oleh malaikat
sebanyak orang yang mati di kubur itu”. (HR. Al ‘Uqoily).
Dan pada hadits lain bahwa orang-orang yang mati itu mengenal orang yang berziarah padanya pada
hari Jum’at, sore hari Kamis, dan pagi hari Sabtu.
Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dan Baihaqi.
Artinya :”Barangsiapa yang ziarah ke kubur ayah bundanya atau salah satunya pada tiap hari
Jum’at, maka akan diampunkan baginya dan ditulis sebagai anak yang bakti”. (HR. Ibnu Abi Dunya
dan Al Baihaqi, hadits Mursal)
2. Kemudian kita membaca bacaan berikut : (Bacaan ziarah tatkala kita sampai dimakam, terutama di
makam-makam orang-orang sholeh)

# #
# #
# #
# #
# #
# #
3. Hadloroh fatihah untuk ahli kubur

4. Kemudian baca SURAT YAASIIN (Diturunkan di Mekkah, 83 ayat)

…………….         
5. Tahlil

            

3          

17-20 Juli 2010 2


DKM Assalaam Bandung
Ziarah Wali Songo

            

                  

          

               

          

             

             

                 

               

               

                      

    


                 

                 

                   

                  

                

                 

                    

   
 
    
 
 
          
 
    
 
  
          
    
    
  
   
 

  
 
   
  
    
   
     
     
 
  

x7

17-20 Juli 2010 3


DKM Assalaam Bandung
Ziarah Wali Songo

x3

X100

X 33 X3

X3
6. Doa untuk ahli kubur, diantaranya :

17-20 Juli 2010 4


DKM Assalaam Bandung
Ziarah Wali Songo
Setelah membaca Fatihah, lalu lanjutkan dengan doa berikut :

17-20 Juli 2010 5


DKM Assalaam Bandung
Ziarah Wali Songo

Bandung, 26 April 2004


Penulis :
Drs. H. Supyan Sulaeman
Drs. Lukman Hakim
Panitia :
H. Bob O. Tedjasulaksana
H. Muhamad Yusuf Husin, B.Sc.
H. Muhammad Ropandi
H. Nasutiawan
H. Muhammad Suhendi ZA.
Drs. H. Supyan Sulaeman
Hj. Atit Sumiati
Hj. Rosmalinda
Hj. Nina Siti Hasanah
Hj. Erna Setiawati

SEMOGA AMALAN ZIARAH INI BERMANFAAT DUNIA AKHIRAT, AMIIN


MOHON MAAF JIKA TERDAPAT KESALAHAN, PENULIS

17-20 Juli 2010 6

Anda mungkin juga menyukai