Anda di halaman 1dari 3

HPP (PERDARAHAN POST PARTUM)

No. Dokumen No. Dokumen No.Dokumen

STANDAR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur Rumah Sakit Walisongo I

Pengertian Perdarahan pasca persalinan atau perdarahan post partum


adalah perdarahan melebihi 500 ml yang terjadi setelah bayi
lahir
Tujuan
Kebijakan - Dokter
- Bidan
Prosedur Kejadian Perdarahan Post partum
Kejadian perdarahan pasca persalianan atau perdarahanpost
partum sekitar 10-15 % (4% pasca persalianan per vaginam
dan 6-8% pasca persalianan bedah sesar)

Klasifikasi Perdarahan Post Partum


1. Perdarahan post partum dini (early postpartum
hemorrhage) adalah perdarahanyang terjadi setelah
bayi lahir dalam 24 jam pertama persalinan
2. Perdarahan post partum sekunder (late postpartum
hemorrage) adalah perdarahan yang terjadi setelah 24
jam persalinan, kurang dari 6 minggu pasca persalinan

Penyebab Perdarahan Post Partum


Perdarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri,
robekan jalan lahir, retensio plasenta, sisa plasenta, inversio
uteri dan kelainan pembekuan darah

Gejala Klinik Perdarahan Post Partum


Lemah,limbung, keringat dingin, menggigil, hiperpnea,
sistolik < 90 mmHG, nadi >100x/m, Hb < 8 g%

Diagnosa Perdarahan Post Partum


Atonia Uteri
Faktor resiko : over distensi uterus oleh karena
polihidramnion, hamil kembar, makrosomia janin, multi
paritas, persalian cepat atau lama, infeksi, riwayat atonia
uteri, pemakaian obat relaksasi uterus
Gejala : uterus tidakberkontraksi dan lembek, perdarahan
segera setelah anak lahir.
Penyulit : syok, bekukan darah pada serviks atau posisi
terlentang akan menghambat aliran darah keluar

Robekan jalan lahir


Faktor resiko : persalinan per vaginam dengan tindakan,
makrosomia janin, tindakan episiotomi
Gejala : darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir,
uterus berkontraksi keras dan plasenta lengkap
Penyulit : pucat, lemah dan menggigil

Retensio Plasenta
Gejala : plasenta belum lahir setelah30 menit, perdarahan
segera, uterus berkontraksi dan keras
Penyulit : tali pusat putus akibat traksi berlebihan, inversio
uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.

Retensio Sisa Plasenta atau ketuban


Gejala : plasenta atau sebagian selaput (mengandung
pembuluh darah) tidak lengkap, perdarahan segera
Penyulit : uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus tidak
kurang

Inversio Uteri
Insedensi : 1 dari 2500 kelahiran
Faktor resiko : atonia uteri, traksi tali pusat
berlebihan,manual plasenta.
Plasentasi abnormal, kelainan uterus dan plasentasi pada
fundus
Gejala : uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa,
tampak tali pusat.
Nyeri perut akut dan syok (30%)
Penyulit : Neurogenik syok, pucat dan limbung

Ruptur Uteri
Insidensi : 1 dari 2000 kelahiran
Faktor resiko : riwayat pembedahan uterus sebelumnya,
persalinan terhambat, pemakaian oksitosin berlebihan,
posisi janin abnormal, manipulasi uterus dalam persalinan

Plasentasi abnormal
Paling sering adalah plasenta akreta
Faktor resiko : riwayat pembedahan uterus sebelumnya,
plasenta previa, kebiasaan merokok, multi grande para
Koagulopati
Koagulopati kongenital dapat menjadi komplikasi pada 1-2
per 10.000 kehamilan
Penyebab : terapi antikoagulan dan koagulan konsumtif
yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik

Endometritis atau sisa fragmen plasenta


Gejala : sub Involusi uterus, nyeri tekan perut bawah dan
pada yterus. Perdarahan, lokia mukopurulen dan berbau bila
disertai infeksi
Penyulit : anemi dan demam

Penanganan Umum Perdarahan Post Partum


1. Selalu siap dengan tindakan gawat darurat
2. Penatalaksanaan manajemen aktif kala III persalinan
3. Meminta bantuan/pertolongan kepad petugas kesehatan
lain
4. Melakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi
kesadaran, nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu
5. Penanganan syok apabila terjadi
6. Pemeriksaan kandung kemih, apabila penuh segera
kosongkan
7. Mencari penyebab perdarahan dan melakukan
pemeriksaan untuk menentukan penyebab perdarahan
UnitTerkait Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai