Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KESEHATAN ASI EKSKLUSIF DAN

MANAJEMEN ASI PADA IBU BEKERJA

Disusun oleh:
Kelompok 3

1. Adelina Damayanti (201411002)


2. Atmiatie (201411012)
3. Bernadeta Susetyo Endang (201411015)
4. Depi Prasetiyo W (201411019)
5. Elsa Eunike (201411022)
6. Fransiska Riati Sutanti (201411028)
7. Klara Anggela (201411033)
8. Lenny Widjayanti (201411035)

STIKES ST. ELISABETH SEMARANG


PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016 / 2017
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN MANAJEMEN
ASI PADA IBU BEKERJA PADA IBU PKK DESA TLOGO KELURAHAN
JATIBARANG , SEMARANG

A. Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. Menurut World Health
Organization (WHO), cara terbaik menyediakan nutrisi bagi bayi dengan
memberikan nutrisi yang mereka butuhkan yaitu dengan memberikan Air
Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan. Sejak tahun 2004, sesuai
anjuran WHO, pemberian ASI eksklusif ditingkatkan menjadi 6 bulan
sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 tahun 2004.1

Jika kita memperhatikan lingkungan sekitar, sudah banyak wanita yang


bekerja untuk menafkahi keluarga. Penyebab tersebut terjadi karena
pertumbuhan penduduk dan konsumsi rumah tangga yang tinggi sehingga
wanita mulai berkeinginan untuk bekerja.. Secara keseluruhan, tenaga kerja
wanita di Indonesia menurut hasil Sensus Penduduk tahun 1980 mencapai
sekitar 33 persen dari seluruh Angkatan Kerja yang bekerja secara aktif.
Sedangkan pada tahun 1990 tenaga kerja wanita yang aktif menjadi 34,5
persen. Dengan demikian, ada kenaikan pertumbuhan tenaga kerja wanita
selama perode tahun 1980 – 1990. Berdasarkan SDKI 2007 menunjukkan
bahwa 57% tenaga kerja Indonesia adalah wanita. Faktor-faktor yang
menghambat keberhasilan menyusui pada ibu bekerja adalah pendeknya
waktu cuti kerja, kurangnya dukungan tempat kerja, pendeknya waktu
istirahat saat bekerja sehingga waktu untuk memerah ASI tidak cukup, tidak
adanya ruangan untuk memerah ASI, pertentangan keinginan ibu antara
mempertahankan prestasi kerja dan produksi ASI .2 Sehingga bayi tidak
mendapatkan ASI secara eksklusif yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan secara optimal.

Pada Desa Tlogo Kelurahan Jatibarang didapatkan data banyak ibu


yang bekerja di pabrik dan sedang menyusui . Keadaan ibu yang bekerja
membuat waktu menyusui berkurang, padahal ASI eksklusif perlu diberikan
hingga usia 6 bulan dan setelah 6 bulan hingga 2 tahun tetap diberikan ASI
serta MPA. 1

Dari fenomena diatas maka penulis melakukan pendidikan kesehatan


kepada ibu PKK Desa Tlogo Kelurahan Jaatibarang khusus untuk ibu yang
sedang menyusui dan bekerja. Sehinngga ibu tersebut dapat bekerja dengan
tetap memenuhi kecukupan ASI untuk bayi.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Sesudah diberikan pendidikan kesehatan selama 40 menit kepada


ibu PKK Desa Tlogo Kelurahan Jaatibarang diharapkan dapat
mengetahui ASI eksklusif dan menerapkan mmanajemen ASI eksklusif.

2. Tujuan khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dan


manajemen ASI eksklusif, ibu PKK yang menyusui dan bekerja
diharapkan mampu :

a. Menjelaskan kembali pengertian ASI eksklusif


b. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi bayi dan ibu
c. Menjelaskan kandungan ASI
d. Menjelaskan manajemen ASI eksklusif pada ibu bekerja
e. Mejelaskan hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian dan
manajemen ASI eksklusif

C. Manfaat
1. Mengetahui tentang ASI eksklusif
2. Mengetahui manajemen ASI eksklusif
3. Menerapkan manajemen ASI eksklusif pada ibu bekerja dengan baik
dan benar

D. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Sasaran dan Target


Sasaran : Ibu PKK Desa Tlogo Kelurahan Jatibarang , Semarang
Target : Ibu yang bekerja dan sedang menyusui

F. Media dan Alat

Media : Flipchart, leaflet


Alat : Microphone , Speaker

G. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Minggu , 26 Maret 2017
Waktu : 15.00 – 15.40 WIB
Tempat: Aula Desa Tlogo

H. Setting Tempat
: pembicara dan moderator

: audiens ( ibu PKK )

: fasilitator

I. Tahap Pelaksanaan
TAHAP/ KEGIATAN KEGIATAN
NO
WAKTU MAHASISWA AUDIENCE
1. Pembuka 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam
5 menit 2. Menjelaskan maksud 2. Mendengarkan
dan tujuan pendkes. penjelasan
3. Apersepsi
3. Menyampaikan
persepsi materi
pendidikan
kesehatan
2. Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
25 menit
pengertian ASI penjelasan
2. Mendengarkan
eksklusif
2. Menjelaskan manfaat penjelasan dan
ASI bertanya bila tidak
3. Menjelaskan
jelas
kandungan ASI
4. Menjelaskan 3. Mendengarkan
manajemen ASI pada penjelasan
ibu bekerja
5. Menjelaskan hal –
hal yang perlu
diperhatikan dalam
manajemen ASI
eksklusif
3. Penutup 1. Mengeval 1. Menjawab
10 menit
usi dengan pertanyaan yang
memberikan diberikan
pertanyaan secara
lisan 2. Mendengarkan
2. Menyimp
kesimpulan
ulkan materi yang
3. Mengucapkan
telah disampaikan
3. Mengucap terima kasih
4. Menjawab salam
kan terimakasih
4. Megucapk
an salam penutup

J. Pengorganisasian
a. Moderator dan Fasilitator :
1. Elsa Eunike
2. Bernadetta Susetyo Endang
b. Notulis :
1. Fransiska Riati S.
2. Depi Prasetiyo Wati
c. Pembicara :
1. Lenny Widjayanti
2. Klara Angela
3. Adelina Damayanti
4. Atmiatie

K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu dengan ibu PKK 1 hari sebelumnya.
b. Mempersiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan rencana tindakan
kegiatan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dan manajemen
ASI pada ibu bekerja.
2. Evaluasi Proses
a. Ibu PKK ikut serta saat pendidikan kesehatan.
b. Alat dan media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
d. Ibu PKK berpartisipasi aktif dalam diskusi.
3. Evaluasi hasil
a. Ibu PKK dapat menjelaskan pengertian ASI eksklusif
b. Ibu PKK dapat menyebutkan 3 dari 5 manfaat ASI untuk ibu dan bayi
c. Ibu PKK dapat menyebutkan 3 dari 5 kandungan ASI.
d. Ibu PKK dapat menyebutkan dan menjelaskan kembali manajemen
ASI pada ibu yang bekerja
e. Ibu PKK dapat menyebutkan 2 dari 3 hal –hal yag perlu diperhatikan
dalam manajemen ASI ibu yang bekerja
LAMPIRAN
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
ASI EKSKLUSIF DAN MANAJEMEN ASI PADA IBU BEKERJA

A. Pengertian ASI Eksklusif


ASI ekslusif merupakan pemberian ASI tanpa memberikan makanan
lain pada bayi yang berusia 0-6 bulan.

B. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif


1. Bagi Bayi
a. Mudah dicerna ketika pencernaannya belum begitu sempurna
(dibawah usia 6 bulan).
b. Menyempurnakan tumbuh kembang bayi.
c. Membuat bayi sehat dan cerdas
d. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi terutama yang berhubungan
dengan penyakit infeksi
e. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak

2. Bagi Ibu
a. Mencegah perdarahan setelah persalinan.
Mengurangi Pendarahan Setelah Melahirkan. Apabila bayi
disusukan segera setelah dilahirkan, maka kemungkinan terjadinya
pendarahan setelahmelahirkan (post partum) akan berkurang. Pada
ibu menyusui terjadipeningkatan kadar oksitosin yang berguna juga
untuk kontraksi ataupenutupan pembuluh darah sehingga

pendarahan akan lebih cepat berhenti.3


b. Mempercepat mengecilnya rahim.
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat
membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil.3
c. Menunda masa subur.
Pemberian ASI secara eksklusif dapat sebagai kontrasepsi selama 6
bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang prolaktin
yang menghambat terjadinya ovulasi/ pematangan telur sehingga
menunda kesuburan
d. Mengurangi anemia.
Meningkatnya kadar oksitosin pada ibu post partum membuat
pembuluh darah menutup sehingga mengurangi pendarahan yang
dapat menyebabkan ibu post partum terhindar dari anemia.
e. Mencegah kanker ovarium dan kanker payudara.
Karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon
esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu
pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan
hormon esterogen dan progesteron.3

C. Kandungan ASI
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan susu pertama keluar berbentuk cairan kekuning
kuningan yang lebih kental dari ASI matang. Kolostrum mengandung
protein, vitamin yang larut dalam lemak, dan mineral yang lebih banyak
dari ASI matang. Kolostrum sangat penting untuk diberikan karena selain
tinggi immunoglobulin A (IgA) sebagai sumber imun pasif bayi,
kolostrum juga berfungsi sebagai pencahar untuk membersihkan saluran
pencernaan bayi baru lahir.4
2. Lemak ASI
ASI menjamin bayi mendapat jenis lemak yang tepat untuk pertumbuhan
dan perkembangan, ASI mengandung enzim lipase untuk mencerna lemak.
Lemak (omega 3, omega 6, DHA dan AA) merupanan komponen penting
untuk pertumbuhan otak bayi. Komponen lemak yang penting lainnya
adalah kolesterol. Kolesterol juga berfungsi meningkatkan pertumbuhan
otak bayi.4
3. Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa. Laktosa diperlukan untuk
pertumbuhan otak. Laktosa juga meningkatkan penyerapan kalsium(yang
penting untuk pertumbuhan tulang). Manfaat lainnya, Laktosa dapat
meningkatkan pertumbuhan bakteri usus baik. Dimana hasil fermentasi
laktosaakan menjadi asam laktat yang akan memberikan suasana asam di
dalam usus bayi dan menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya.4
4. Protein 
Protein adalah bahan utama untuk proses pertumbuhan. Dala ASI terdapat
2 protein yaitu whey dan casein. protein yang utamadalam ASI adalah
whey. Whey adalah protein yang halus, lembutdan mudah dicerna. Protein
istimewa lain yang terdapatdalamASI adalah taurin. Taurin adalah protein
yang dibutuhkan untukpertumbuhan otak syaraf dan retina. 4
5. Vitamin dan Mineral ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah
diserap oleh bayi.4

D. Manajemen Asi Eksklusif Pada Ibu Bekerja


1. Susuilah bayi sebelum ibu bekerja
2. ASI dikeluarkan untuk persediaan di rumah sebelum bekerja
3. Pengosongan payudara ditempat bekerja, setiap 3-4 jam
4. ASI dapat disimpan di lemari pendingin dan dapat diberikan pada bayi
saat ibu bekerja, dengan cangkir
5. Pada saat ibu di rumah, sesering mungkin bayi disusui dan ganti jadwal
menyusuinya sehingga banyak menyusui di malam hari
6. Ketrampilan mengeluarkan ASI dan merubah jadwal menyusui sebaiknya
telah mulai dipraktekkan sejak satu bulan sebelum kembali bekerja
7. Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja dan
selama menyusui bayinya.
8. Siapkan persdiaan ASI peras di rumah dua minggu sebelum ibu mulai
bekerja.

E. Kualitas ASI yang baik


a. Tidak berwarna pink
ASI berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI.5
b. ASI segar , berbau dan beraroma manis
Dalam kondisi normal, ASI segar , berbau dan beraroma manis5
c. Tidak berbau sabun.
Jika ASI beku yang dicairkan beraroma seperti sabun menandakan
sudah terjadi perubahan struktur lemak dalam ASI akibat
perubahan suhu yang mendadak.5
d. Tidak berbau asam, pahit dan anyir.

F. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Meskipun bayi telah mendapatkan ASI perasan, ibu tetap harus
menyusuinya guna memperoleh ASI akhir (hindmilk).
2. Cara yang benar untuk menyimpan ASI.
a. Tempat penyimpanan ASI peras disarankan menggunakan botol kaca,
karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel.
b. Pastikan botol yang akan digunakan sudah dicuci bersih dengan sabun
dan sebelum digunakan bilas dengan air panas.
c. Botol jangan diisi terlalu penuh karena bisa menyebabkan botol pecah
saat disimpan di dalam freezer.
d. Simpan ke dalam botol steril dan tutup dengan rapat.
e. Botol diberi label berupa nama, jam, dan tanggal pemerasan.
f. ASI peras harus disimpan dalam lemari pendingin, karena:
1) ASI yang disimpan pada suhu 19 – 250 C ( suhu ruang) untuk
kolostrum (1-7 hari) dapat bertahan sampai 12 jam.
2) ASI yang disimpan dalam lemari es pada suhu 0-4 0C bisa
bertahan selama 1-2 hari.
3) ASI yang disimpan dalam freezer mampu bertahan hingga 3-4
bulan.
4) Pisahkan ASI peras dengan bahan makanan lain yang tersimpan
dalam lemari pendingin.
3. Tata cara pemberian ASI peras yang benar.
a. Sehari sebelumnya ASI peras beku yang tersimpan di freezer
diturunkan ke lemari pendingin.Tujuannya agar pelelehan ASI
peras beku mencair secara bertahap.
b. ASI peras dikeluarkan dari lemari es secara berurutan dari jam
peras paling awal atau FIFO (First ln First Out).
c. Mengambil ASl peras sesuai kebutuhan, yang kira-kira langsung
bisa dihabiskan.
d. ASI peras dihangatkan dengan cara merendam botol berisi ASI
peras dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti
dengan air yang lebih hangat.
e. ASI peras tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus
karena akan merusak kandungan gizi.
f. Jika ASI peras sudah mencair, ASI mesti dikocok perlahan
(memutar searah jarum jam) agar cairan di atas bercampur dengan
cairan bawah. Cairan atas biasanya terlihat agak kental,
dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti
ASI peras tersebut sudah basi.
4. Ibu jangan memberikan sisa ASI perasan yang sudah diminum oleh bayi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes. Keputusan menteri kesehatan RI No. 450/Menkes/SK/IV/.


tentang pemberian ASI eksklusif. Jakarta. 2004.

2. Paul Burin. Pertumbuhan Jumlah Pekerja Perempuan Meningkat.2016.


Sumber: Kompas.com diunduh dari
http://kupang.tribunnews.com/2016/01/07/pertumbuhan-jumlah-
pekerja-perempuan meningkat pada Selasa , 20 Maret 2017 pukul
17:25.

3. http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:GxqtKh3uMXsJ:dyah­

purnamasari.blog.unsoed.ac.id/files/2011/03/ASI   EKSKLUSIF­

PDF.pdf+&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=id, jumat 17 Maret 18.00

4. http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:W8WHhytg3MQJ:digilib.unila.ac.id/2319/10/BAB

%2520II.pdf+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id, jumat 17 Maret 18.00.

5. Prasetyono, Dwi Sunar. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif Pengenalan,

Praktik, dan Kemanfaatan­kemanfaatannya. Jogjakarta : DIVA Press. 

Anda mungkin juga menyukai