Anda di halaman 1dari 10

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/275524464

EVALUASI SISTEM NSW LAYANAN CUSTOM


CLEARENCE EKSPOR KPPBC TANJUNG PERAK

Conference Paper · February 2013

CITATIONS READS

0 424

2 authors, including:

Lutfi Harris
Brawijaya University
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lutfi Harris on 28 April 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

Makalah Nomor: KNSI-26

EVALUASI SISTEM NSW LAYANAN CUSTOM CLEARENCE


EKSPOR KPPBC TANJUNG PERAK
Ardian Fahmi1, Lutfi Harris2

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya


Jl. MT Haryono 165 Malang 65145
1
ardianfahmi@yahoo.com, 2lutfiharris@gmail.com

Abstract

National Single Window (NSW) integrates all government agencies related to licensing imports and exports
activities. Indonesia government fully applies NSW export system in KPPBC Tanjung Perak Surabaya. The goal
of this research is to know implementation of the NSW system and to evaluate the efficiency and effectiveness
of export custom clearance both before and after NSW implementation.
This is descriptive research with KPPBC Tanjung Perak Surabaya as the research object. The data that was
collected then to be analyzed based on export customs services process before and after the implementation of
the NSW system.
The results of this research show that NSW System in KPPBC Tanjung Perak Surabaya integrated custom
service system with OGA system through single NSW portal. The export processing efficiency in KPPBC
Tanjung Perak not changes significantly. There are no significantly changes in time, cost and documentation
required to obtain export approval both before and after NSW system. However, export customs clearance
operation which is supported by NSW system at Tanjung Perak KPPBC running quite effective. It can be seen
from the increase in circulation of goods to be exported via Tanjung Perak Surabaya.

Kata Kunci: national single window, customs clearance, export

1. Latar Belakang Kelemahan tersebut berdampak pada kinerja


National Single Window adalah suatu sistem layanan lalu lintas barang ekspor-impor.
yang memungkinkan penyampaian data dan Sistem NSW pertama kali diterapkan di
informasi secara tunggal, pemrosesan data dan KPPBC Tanjung Perak pada tangggal 18 Januari
informasi secara tunggal dan sinkron, dan 2010 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
pembuatan keputusan secara tunggal untuk Bea dan Cukai Nomor: KEP- 50/BC/2010 tentang
pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang Penerapan Secara Penuh (Mandatory) Sistem
(Susiwijono, 2007:4). Salah satu tujuan penerapan National Single Window (NSW) Ekspor. Penerapan
sistem ini adalah meminimalisasi waktu dan biaya sistem NSW juga dilakukan oleh KPPBC Tanjung
yang diperlukan dalam penanganan lalu lintas Emas, KPPBC Belawan, KPPBC Tanjung Priok
barang ekspor, terutama terkait dengan proses dan Soekarno Hatta. Pasca dikeluarkannya
customs clearance and release of cargoes. NSW Keputusan DJBC tersebut, KPPBC Tanjung Perak
juga diwujudkan untuk mengoptimalkan kinerja berupaya menerapkan sistem NSW ekspor dengan
pelayanan pabean ekspor impor berbasis Electronic lebih baik. Namun belum pernah dilakukan suatu
Data Interchange (EDI) yang masih lemah. analisis kajian untuk mengetahui sejauh mana
Pelaksanaan sistem EDI di lapangan masih kemanfaatan NSW ini dalam mendorong efisiensi
dipenuhi birokrasi yang panjang yang proses perijinan ekspor.
mengakibatkan penumpukan pekerjaan dan justru Fakta menunjukkan bahwa di lapangan masih
memperlambat prosedur ekspor maupun impor ditemukan keluhan-keluhan pengguna NSW. Pada
(Leng, 2007:87). Lebih lanjut Tristianto (2009) sesi wawancara Presiden Republik Indonesia
mengungkapkan bahwa dalam penerapan EDI dengan pengguna NSW, masih terdapat beberapa
petugas kepabeanan masih mewajibkan penyertaan hal yang dikeluhkan eksportir terkait penerapan
dokumen secara manual dan eksportir harus datang sistem NSW di KPPBC Tanjung Perak diantaranya
langsung ke bagian pelayanan kepabeanan. sering terjadinya gangguan akibat shutdown server

142
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

(Sparingga, 2010). Sistem yang down tersebut mengurangi penggunaan kertas maupun media
menyebabkan terjadinya penundaan barang yang cetak lainnya sebagai sarana penyampaian pesan.
akan dikirim, sehingga akan berdampak pada Meski demikian, penggunaan jaringan EDI
kenaikan biaya transportasi dan potensi kehilangan memiliki beberapa konsekwensi antara lain
konsumen. Salah satu tujuan penerapan sistem tingginya investasi awal dan biaya operasional
NSW ini adalah untuk meningkatkan efisiensi yang dibutuhkan untuk implementasi EDI, dalam
waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses proses implementasi memerlukan penyesuaian
customs clearance dan release of cargoes. Oleh proses bisnis yang dapat mengakibatkan
karena itu perlu dilakukan penelitian secara terhambatnya proses pelayanan serta implementasi
mendalam apakah penerapan sistem NSW dalam EDI membutuhkan adanya standardisasi perangkat
pelayanan custom clearence di KPPBC Tanjung yang digunakan. (Rainer dan Cegielski, 2011)
Perak Surabaya telah efektif dan efisien. Sistem pelayanan kepabeanan customs
Penelitian ini difokuskan pada penerapan clearence berbasis EDI, yaitu suatu sistem
sistem NSW pada pelayanan ekspor untuk pelayanan dengan menggunakan suatu sistem
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Umum di pertukaran dokumen elektronik yang
KPPBC Tanjung Perak. Untuk pelayanan ekspor dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan
yang mendapatkan fasilitas KITE (Kemudahan Cukai (DJBC) untuk penyampaian dokumen
Impor Tujuan Ekspor) dan pelayanan impor tidak pabean secara elektronik memanfaatkan jaringan
dibahas dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini EDI, BiznizNET (Robby, 2008:12).
waktu dibatasi satu tahun sebelum dan sesudah
penerapan NSW sesuai dengan Keputusan Direktur 2.2 Sistem Layanan Terpadu Satu Jendela
Jenderal Bea Dan Cukai Nomor: KEP- 50/BC/2010 (National Single Window)
tentang Penerapan Secara Penuh Sistem NSW Sistem single window adalah suatu sistem
Ekspor, yaitu tahun 2009 dan tahun 2010. yang memungkinkan para pedagang untuk
mengajukan informasi secara tunggal dalam rangka
2. Telaah Pustaka memenuhi semua persyaratan peraturan terkait
2.1 Customs Clearance Berbasis Electronic dengan impor atau ekspor (Barroso 2006).
Data Interchange (EDI) Mengacu pada definisi tersebut, pada dasarnya
Customs clearance ekspor adalah proses single window adalah sistem yang memungkinkan
pemenuhan kewajiban pabean mulai dari pengajuan international (cross-border) traders baik impor
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) hingga maupun ekspor untuk melakukan pengiriman
diperolehnya Persetujuan Ekspor berupa Nota dokumen melalui satu gateway-portal yang dapat
Pelayanan Ekspor (Tata, 2011). Prosedur ekspor diakses dari lokasi atau entitas mereka. Sistem ini
mengacu pada Peraturan Dirjen Bea dan Cukai merupakan integrasi dari sub-sub sistem dan
Nomor P-30/BC/2009 tentang tata laksana melibatkan beberapa instansi terkait, seperti balai
kepabeanan dibidang ekspor. EDI Kepabeanan karantina hewan dan tumbuhan, Badan Pengawas
adalah penyerahan pemberitahuan pabean oleh Obat dan Makanan (BPOM), Jasa Pelabuhan,
mitra kerja pabean serta pemberian keputusan oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian
administrasi pabean dengan menggunakan format Perindustrian dan Direktorat Jenderal Bea dan
standar internasional melalui sistem komputer dan Cukai sebagai ujung tombaknya.
sarana komunikasi data. Penerapan sistem Indonesian National Single
Electronic Data Interchange (EDI) adalah Window diamanatkan dalam Peraturan Presiden
pertukaran dokumen antar organisasi dalam bentuk Nomor 10 Tahun 2008. Dalam peraturan tersebut
dokumen elektronik terstandarisasi dari satu disebutkan bahwa INSW adalah sistem nasional
aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu
(Clarke, 1993). EDI juga dapat didefinisikan penyampaian data dan informasi secara tunggal
sebagai pertukaran informasi bisnis melalui (single submission of data and information),
komputer ke komputer antar organisasi atau pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan
berbagai unit dalam organisasi (Arunachalam, sinkron (single and synchronous processing of data
1995:60). Berdasarkan definisi diatas, dapat and information), dan pembuatan keputusan secara
diketahui bahwa EDI merupakan pertukaran data tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan
elektronik antar organisasi atau berbagai unit dalam pengeluaran barang (single decision making for
organisasi dengan format standar. customs clearance and release of cargoes).
Informasi yang dikirimkan melalui jaringan Indrawati (2007:4-5) mengungkapkan bahwa
EDI memiliki keunggulan sekaligus membawa tujuan utama dilakukannya penerapan sistem Single
konsekwensi. Keunggulan yang ditawarkan model Window (SW) ini pada dasarnya menyangkut dua
transmisi informasi melalui EDI adalah aspek. Pertama untuk melakukan percepatan atas
kemungkinan kesalahan yang minimal, keamanan penyelesaian proses ekspor-impor, serta
dalam proses transmisi data yang lebih baik serta peningkatan efektifitas dan kinerja penanganan atas

143
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

lalulintas barang ekspor-impor. Tujuan kedua analisis untuk membandingkan efisiensi customs
terkait dengan upaya meminimalisasi waktu dan clearance ekspor berbasis EDI dengan customs
biaya yang diperlukan dalam seluruh kegiatan clearance ekspor berbasis NSW dari sisi waktu,
penanganan atas lalulintas barang ekspor impor, biaya, dan dokumen. Kelima, melakukan analisis
terutama terkait dengan proses customs clearance efektifitas tujuan penerapan sistem NSW dengan
and release of cargoes. melihat perkembangan arus petikemas dan ekspor
Topologi sistem NSW menggunakan serta dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang.
pendekatan Single Integrated Portal, yang
mengintegrasikan seluruh proses bisnis dalam 3. Pembahasan
kerangka pembangunan sistem NSW. Portal ini 3.1 Penerapan Sistem National Single Window
akan menjadi access point bagi semua pihak yang pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
terlibat dalam proses pelayanan kegiatan customs dan Cukai Tanjung Perak
release and clearance of cargoes. Dengan demikian
hanya dibutuhkan satu portal (common portal) Prosedur ekspor di KPPBC dimulai dari
untuk melayani seluruh proses pelayanan transaksi pengajuan PEB oleh eksportir sampai dengan
dalam kegiatan ekspor dan impor. perolehan persetujuan ekspor berupa Nota
Pelayanan Ekspor. Selama ini pelayanan ekspor di
2.3 Efisiensi dan Efektifitas Customs Clearance KPPBC Tanjung Perak sudah dilakukan secara
Ekspor elektronik.
Penerapan sistem NSW di KPPBC Tanjung
Dalam penelitian ini, pengukuran dimensi Perak Surabaya mengintegrasikan sistem Bea Cukai
efisiensi custom clearence diukur dari efisiensi dengan sistem instansi pemerintah yang lain
waktu, biaya, dan dokumen yang dikeluarkan (Others Government Agency). Berikut ini disajikan
dalam hal menyelesaikan proses custom clearance gambaran proses customs clearance ekspor sesudah
ekspor. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa adanya penerapan Sistem NSW.
efisiensi customs clearance ekspor terjadi jika
dalam proses perijinan kepabeanan dalam rangka Gambar 1 Customs clearance ekspor sesudah
ekspor lebih hemat dalam menggunakan sumber adanya penerapan Sistem NSW
daya yang ada baik dari segi waktu, biaya, dan
dokumen. Sebagai perbandingan, berikut disajikan tabel
Efektifitas program, operasional, dan perbandingan customs clearance ekspor sebelum
organisasional merupakan pencapaian tujuan atau dan sesudah penerapan NSW di KPPBC Tanjung
sasaran yang telah direncanakan. Dengan demikian Perak:
tujuan yang telah direncanakan tersebut adalah
tujuan dari NSW seperti yang diungkapkan oleh Tabel 1 Perbandingan Customs Clearence ekspor
Indrawati (2007:4) yaitu: sebelum dan sesudah NSW
1. Untuk melakukan percepatan atas penyelesaian
proses ekspor-impor, serta peningkatan 3.2 Efisiensi sistem National Single Window
efektifitas dan kinerja penanganan atas dalam pelayanan Customs Clearance Ekspor
lalulintas barang ekspor-impor. pada KPPBC Tanjung Perak Surabaya
2. Upaya meminimalisasi waktu dan biaya yang Sistem National Single Window merupakan
diperlukan dalam seluruh kegiatan penanganan sistem nasional Indonesia yang mengintegrasikan
atas lalulintas barang ekspor impor, terutama instansi pemerintah terkait perizinan ekspor impor
terkait dengan proses customs clearance and guna mempercepat penanganan customs clearance.
release of cargoes. Berikut ini merupakan analisis efisiensi customs
Teknik analisa yang digunakan pada penelitian clearance ekspor di KPPBC Tanjung Perak setelah
ini adalah Pertama; memahami tentang prosedur penerapan sistem NSW yang ditinjau dari segi
customs clearance ekspor di KPPBC Tanjung waktu, biaya, dan dokumen.
Perak untuk mengetahui latar belakang dari KPPBC Waktu penanganan custom clearance ekspor
Tanjung Perak. Kedua, melakukan wawancara sebelum dan sesudah penerapan sistem NSW di
dengan Kepala Seksi Dukungan Teknis Distribusi KPPBC Tanjung Perak tidak terjadi perubahan
Dokumen KPPBC Tanjung Perak, Eksportir, dan yang signifikan, dalam penanganan kegiatan ekspor
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) tanpa pemeriksaan fisik dibutuhkan waktu kurang
selaku pengguna sistem NSW. Ketiga, menghitung lebih selama 30 menit, sedangkan untuk kegiatan
waktu tenggang (lead time) customs clearance ekspor yang memerlukan pemeriksaan fisik oleh
ekspor sebelum dan sesudah penerapan NSW, petugas bea dan cukai dilakukan selama satu hari
dimulai dari saat pengajuan Pemberitahuan Ekspor kerja. Sebelum dan sesudah penerapan sistem NSW
Barang (PEB) sampai dengan penerbitan tidak terjadi perubahan waktu pelayanan ekspor.
Persetujuan Ekspor (PE). Keempat, melakukan Hal ini dikarenakan selama ini sistem pelayanan

144
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

kepabeanan ekspor sudah dilakukan secara pelabuhan dan bea cukai, KPPBC Tanjung
elektronik dengan jaringan EDI. Perak menjalankan pelayanan 24 jam sehari
Biaya clearance ekspor di KPPBC Tanjung dan 7 hari seminggu. Pelayanan tersebut
Perak tidak mengalami perubahan sebelum dan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
sesudah penerapan sistem NSW. Begitu juga pada Nomor 504/PMK.04/2009 dan Keputusan
sisi eksportir, tidak terjadi perubahan biaya yang Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor
dikeluarkan dalam memperoleh persetujuan ekspor. 92/BC2009. Dengan pelayanan nonstop
Pada tahun 2010 tarif biaya pelayanan tersebut akan dapat meningkatkan produktifitas
Pemberitahuan Ekspor Barang ditetapkan sebesar dan mengurangi closing time (kapal yang
Rp 60.000,- per dokumen PEB. Efisiensi tinggal di pelabuhan) untuk menghindari pula
penggunaan dokumen ekspor di KPPBC Tanjung waiting time (waktu tunggu kapal untuk antri
Perak tidak terjadi. Hal ini disebabkan dalam masuk kepelabuhan). Sehingga arus barang
pertukaran data elektroniknya belum menggunakan ekspor kepelabuhan menjadi lebih cepat.
single-document yaitu dokumen Pemberitahuan Peningkatan kecepatan arus barang ekspor
Pabean-Single Administrative Document (PP-SAD). tersebut dapat dilihat dari peningkatan arus
Meskipun tidak memberikan efisiensi waktu, petikemas dibawah ini:
biaya, dan dokumen jika dibandingkan dengan
penerapan sistem pelayanan pabean dengan EDI. Tabel 2 Arus petikemas ekspor di Pelabuhan
Sistem pelayanan pabean dengan NSW tetap Tanjung Perak
memberikan manfaat pada KPPBC Tanjung Perak
dan eksportir. Manfaat pada KPPBC Tanjung Perak
adalah data yang dipertukarkan dalam customs
clearance ekspor lebih valid dan penerimaan negara
dari ekspor lebih optimal. Sedangkan manfaat pada
eksportir adalah dapat menggunakan fasilitas NSW
track and trace guna mengetahui sejauh mana
dokumen yang diajukan diproses.

3.4 Efektifitas Customs Clearance Ekspor pada


Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang
Cukai Tanjung Perak Surabaya Dalam Rangka Tanjung perak
Penerapan Sistem National Single Window
Efektifitas baik program, operasional, maupun Dengan demikian tujuan dari penerapan
organisasi merupakan pencapaian tujuan atau sistem NSW yaitu percepatan atas penyelesaian
sasaran yang telah direncanakan. Customs proses ekspor, serta peningkatan efektifitas dan
clearance ekspor adalah proses pemenuhan kinerja penanganan atas lalulintas barang
kewajiban pabean mulai dari pengajuan ekspor tersebut tercapai.
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) hingga
diperolehnya Persetujuan Ekspor (PE). Ada 2. Terjadi minimalisasi waktu dan biaya yang
beberapa kriteria bilamana sebuah program diperlukan dalam seluruh kegiatan penanganan
penerapan sistem NSW dikatakan efektif, yaitu atas lalulintas barang ekspor, terutama terkait
tercapainya: dengan proses customs clearance and release
1. Percepatan atas penyelesaian proses ekspor, of cargoes.
serta peningkatan efektifitas dan kinerja Dalam pengembangan sistem NSW selain
penanganan atas lalulintas barang ekspor. pada Port System, pengembangan juga
Dalam penerapan sistem NSW yang dilakukan pada Trade System. Sistem ini
berkaitan dengan penanganan lalulintas barang merupakan sistem yang mengintegrasikan
ekspor, terjadi pengintegrasian sistem antara sistem Kepabeanan (DJBC) dengan
kepabeanan dengan sistem kepelabuhan sistem Perijinan (Seluruh Instansi Pemerintah
melalui Port System. Port System merupakan penerbit perijinan/rekomendasi ekspor dan
sistem yang mengintegrasikan antara sistem impor), dalam rangka mendorong percepatan
kepabeanan dengan sistem kepelabuhan atau customs clearance and release of cargoes
kebandarudaraan dalam rangka mendorong (Indrawati, 2007:19). Trade system ditujukan
percepatan customs clearance and release of untuk mendorong percepatan dalam
cargoes yang ditujukan untuk mendorong penyelesaian dokumen pelayanan ekspor dan
percepatan dalam penanganan lalulintas fisik impor (Flow of Document).
barang ekspor dan impor (Indrawati, 2007:19). Penerapan system NSW yang didukung
Dalam mendukung pelaksanaan NSW dengan pelayanan ekspor di KPPBC Tanjung
yang membutuhkan koordinasi antara instansi Perak 24 jam nonstop member dampak pada
145
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

kecepatan penyelesaian dokumen perizinan NSW tidak terjadi perubahan. Dokumen


ekspor serta semakin banyak PEB ekspor yang digunakan juga tidak
(Pemberitahuan Ekspor Barang) yang dapat mengalami perubahan. Namun dengan
diselesaikan. Berikut tabel jumlah dokumen adanya integrasi sistem tersebut, data
PEB yang diproses melalui portal INSW customs clearance ekspor lebih valid dan
(Indonesia National Single Window). penerimaan negara dari ekspor lebih
optimal. Serta eksportir dapat melakukan
Tabel 3 Jumlah dokumen ekspor-PEB via track and trace untuk mengetahui sejauh
portal INSW mana dokumen ekspor diproses.
(Januari – Juni 2010) 3. Customs clearance ekspor dalam rangka
penerapan sistem NSW yang didukung
Total
Perubahan oleh pelayanan 24 jam sehari dan 7 hari
Month Exp-Dec
seminggu di KPPBC Tanjung Perak
Jan-10 3.447 - berjalan cukup efektif. Hal ini didasari
Feb-10 12.289 256,51% terjadinya percepatan atas penyelesaian
proses ekspor, akibat adanya integrasi
Mar-10 18.161 47,78% sistem kepabeanan dengan kepelabuhan
Apr-10 17.296 -4,76% maupun instansi pemerintah yang lain
(OGA) yang menunjang percepatan arus
Mei-10 16.041 - 7,26%
barang ekspor. Percepatan atas
Jun-10 21.257 32,52% penyelesaian ekspor tersebut tersebut
64,96% dapat dilihat dari semakin meningkatnya
Average 14.749 jumlah arus barang ekspor yang masuk ke
Sumber: Direktur Informasi Kepabeanan dan pelabuhan dan jumlah dokumen
Cukai Pemberitahuan Ekspor Barang yang
diselesaikan semakin meningkat.
Penerapan sistem National Single Window
di KPPBC Tanjung Perak telah terjadi integrasi Daftar Pustaka
antar inhouse system bea cukai dengan inhouse [1]. Arunachalam V. 1995. EDI: An Analysis
system instansi pemerintah yang terkait of Adoption, Uses, Benefits and Barriers.
perizinan kepabeanan. Sistem NSW mampu Journal of Systems Management,
memberikan kecepatan dalam proses customs March/April.
clearance dan release of cargoes yang [2]. Clarke R. 1993. EDI Is But One Element
menunjukkan sistem tersebut dapat of Electronic Commerce. Proceedings of
meminimalisasi waktu dan biaya. the 6th International EDI Conference,
Bled, Slovenia, June. Australian National
4. Kesimpulan University.
[3]. Indrawati, Sri M. 2007. Blue Print
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai National Single Window. Jakarta: Tim
berikut : Persiapan National Single Window
1. Penerapan sistem NSW di KPPBC Republik Indonesia.
Tanjung Perak telah terjadi integrasi [4]. Leng, Pwee. 2007. Evaluasi Pilot Project
sistem pelayanan pabean dengan sistem Electronic Data Interchange (EDI) di
instansi pemerintah yang lain (OGA) Bidang Kepabeanan (Studi Kasus pada
melalui portal NSW dalam proses customs Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC)
clearance ekspor. Dalam penerapan sistem Tanjung Perak, Surabaya). Jurnal
NSW tersebut terjadi perubahan dalam Manajemen Dan Kewirausahaan. Volume
analyzing point dan mandatory check yang IX; (82-88)
selama ini dilakukan di sistem Bea Cukai [5]. Rainer, R. Kelly, Casey G. Cegielski,
berganti pada portal NSW. 2011, Introduction to Information System.
2. Efisiensi dalam melakukan customs John Wiley & Sons.
clearance ekspor untuk memperoleh [6]. Robby, Rastra. 2008. Efektifitas Program
persetujuan ekspor berupa NPE (Nota Otomasi Sistem Pelayanan Kepabeanan
Pelayanan Ekspor) di KPPBC Tanjung Berbasis Elektronic Data interchange Di
Perak tidak mengalami perubahan yang Bidang Ekspor. Skripsi. Malang: Program
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu Sarjana Universitas Brawijaya.
dan biaya yang diperlukan untuk
memperoleh persetujuan ekspor baik
sebelum dan sesudah penerapan sistem

146
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

[7]. Sparringa, Daniel. 2010. Video Konferensi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
dengan Pengguna National Single Window Pusdiklat Bea dan Cukai.
di Surabaya dan Medan. Situs Web Resmi [10]. Tristianto, Arvian. 2009. Aplikasi
Presiden Republik Indonesia - Dr. H. EDI (Electronic Data Interchange) Bidang
Susilo Bambang Yudhoyono. (Online), Kepabeanan Dinas Bea dan Cukai.
(http:// www.presidenri. go.id), diakses 11 (Online),
Mei 2010. (http://arvianmmugm.blogspot.com),
[8]. Susiwijono, Mugiharso. 2007. Terms Of diakses 19 Mei 2011.
Refference Single Window (SW) System [11]. _______. Peraturan Direktur
Dalam Rangka National Single Window Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-
(NSW)-Implementation Dan Mendukung 30/BC/2009 Tentang Perubahan Kedua
Joint to ASEAN Single Window (ASW). Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan
Makalah disajikan dalam Workshop Cukai Nomor P-40/BC/2008 Tentang
Nasional Perumusan dan Pembahasan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang
Single Window System untuk Indonesia. Ekspor. 2009. Jakarta: Diperbanyak oleh
Jakarta, 14-16 Februari. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
[9]. Tata, Endang. 2011. Modul Ketrampilan
Pertukaran Data Elektronik. Jakarta:

147
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

Lampiran

Tabel 1 Perbandingan Customs Clearence ekspor sebelum dan sesudah NSW


Sebelum penerapan Sesudah penerapan
Uraian
sistem NSW sistem NSW
Perizinan antar Sistem Pelayanan Sistem Pelayanan
instansi pemerintah Perijinan ekspor OGA Perijinan ekspor OGA
terkait ekspor yang diterapkan masih yang diterapkan sudah
semi manual dan elektonik (e-licensing)
elektronik namun belum dan terintegrasi dengan
terintegrasi dengan portal portal NSW.
NSW.
Eksportir dalam Eksportir dapat
mendapatkan perijinan melakukan pengajuan
ekspor harus dilakukan izin secara tunggal
satu per satu melalui dengan Portal NSW,
website masing-masing proses penanganan
OGA untuk yang sudah perijinan ekspor dapat
menerapkan sistem dilakukan dengan
pelayanan elektronik memanfaatkan link
atau secara manual ke yang akan terhubung
masing-masing OGA website masing-masing
apabila OGA tersebut OGA.
sistem pelayanannya
semi manual.
Eksportir dalam Transfer data perizinan
melakukan transfer data ekspor antara OGA
perijinan antara OGA dengan KPPBC
dan KPPBC Tanjung Tanjung Perak
Perak masih dilakukan dilakukan secara
secara manual. elektronik melalui
portal NSW.
Dokumen PEB KPPBC Tanjung Perak Proses mandatory
melakukan proses check atas dokumen
mandatory check atas PEB dilakukan pada
dokumen PEB di inhouse portal NSW.
system-nya.
analyzing point analyzing point
dilakukan di KPPBC dilakukan di portal
Tanjung Perak. NSW.
Respon customs Respon customs
clearance ekspor dari clearance ekspor dari
inhouse KPPBC Tanjung inhouse KPPBC
Perak kepada OGA Tanjung Perak kepada
masih dilakukan secara OGA dilakukan secara
semi manual dan elektronik melalui
elektronik namun belum portal NSW.
terintegrasi dengan portal
NSW.
Sumber: diolah oleh peneliti

90
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram 14-16 Pebruari 2013

Gambar 1 Customs clearance ekspor sesudah adanya penerapan Sistem NSW

Sumber: diolah oleh peneliti

91
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai