Anda di halaman 1dari 10

TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

1 / 10
RSUD LAHAT

Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit Direktur RSUD Lahat

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Hj. Laela Cholik, M.Kes


Nip : 197003292002122002
Tindakan HEMODIALISIS ( HD ) adalah suatu tindakan yang merupakan
terapi pengganti pada gagal ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa
PENGERTIAN
metabolisme tubuh, cairan dan elektrolit dari darah melalui membran semi
permiable dengan menggunakan ginjal buatan atau Dializer.

TUJUAN Untuk meningkatkan kwalitas hidup klien.


Tindakan HEMODIALISIS harus dilakukan oleh perawat yang mahir dan
KEBIJAKAN
terampil.
1. Peralatan HD :
a. Dialyzer atau ginjal buatan
b. Air untuk dialisis
c. Cairan Dialisat yaitu yang mengandung acetat dan bikarbonat
d. Mesin Dialisis yang terdiri dari :
 Blood pump
 Sistem penghantaran cairan dialisate yaitu : Proportioning
system dan Batc system.
 Monitoring.
PROSEDUR
2. Persiapan alat dan obat – obatan
a. Ginjal buatan atau dialyzer ( 1 set ).
b. IV Catheter Arterio- venous Fistula No. 18 G ( 2 buah ).
c. Infus set atau blood set ( 1 buah )
d. Syringe 1 cc, 10 cc ( 1 buah ).
e. Syringe 3 cc ( 2 buah ).
f. Heparin injeksi ( 1 cc )
g. Lidocain injeksi ( 1 ampil )
h. Nacl 0,9 % ( 2 kolf ).
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

2 / 10
RSUD LAHAT

i. Kassa steril atau gaas steril ( 10 lembar ).


j. Sarung tangan steril, dan sarung tangan non steril ( 1 pasang ).
Bak instrumen kecil steril dan klem arteri ( 1 buah ).
 Setelah hollow fiber bersih dari darah, lepaskan klem pada
venous line dan buang semua H2O2 yang tersisa.
 Pasang hollow fiber pada alat reused.
 Buka kran water in let dan buka kran pada alat reuse hingga
maximal, biarkan kondisi ini selama 5 – 10 menit.
 Lepaskan sarung tangan dan masker.
 Cuci tangan.
 Dokumentasikan
k. Proses pembersihan
 Cara kerja :
 Tutup klem pada selang orterial in.
 Tutup dialysate out dengan hansen connector.

PROSEDUR  Atur kran pada mesin reused hingga meter pada alat
menunjukan angka 25 psl.
 Sesekali klem selang venous outlet dengan
menggunakan klem biarkan pada kondisi 10 – 15 menit.
l. Pembilasan Akhir
 Cara kerja :
 Buka klem selang pada bagian arterial in
 Lepaskan hansen connector pada bagian dialysate out
 Buka kran mesin reuse semaksimal mungkin
 Biarkan selama 5 menit
Pencucian hollow fiber sudah selesai kemudian uji fungsi
apakah hollow fiber layak pakai
m. Uji fungsi hollow fiber
 Cara kerja :
 Keringkan atau buang semua air yang ada di hollow
fiber.
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RSUD LAHAT
3 / 10

 Tutup bagian dialysate in dan dialysate out dengan


penutup
 Masukkan air melalui arterial line in dan tutup bagian
venous out
 Setelah penuh tutup bagian arterial in dan tutup bagian
venous line out.
 Siapkan gelas ukur 100 cc yang bersih dan kering.
 Plester, alkohol, bethadin secukupnya
 Gelas ukur (1 buah).
 Timbangan berat badan (1 buah).
 Formulir HEMODIALISIS (1 rangkap) .
 Pengalas (1 buah).
Doek bolong
 (2 buah).
3. Persiapan klien :
PROSEDUR
a. Persiapan mental.
b. Sudah konsultasi ke dokter Spesialis Ginjal dan membawa surat
keterangan Dialisis
c. Surat ijin tindakan
 Persiapan fisik :
a) Timbang berat badan (bila memungkinkan)
b) Observasi keadaan umum, ukur TTV
 Haemoglobin > 7 gr %, bila kurang persiapkan untuk
transfusi sebelum HEMODIALISIS

a. Mempunyai sarana hubungan sirkulasi yang permanen atau


temporer.
b. Persiapan pemeriksaan penunjang :
 Pemeriksaan darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, Trombosit),
ureum atau creatinin, kalium darah, glukosa darah, Analisa
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

4 / 10
RSUD LAHAT

 Gas Darah ( TCO2, HCO3 ), CCT urine, HbsAg, HAV,


HCV Pemeriksaan EKG
 Pemeriksaan Ro Thorax
 Pemeriksaan USG Abdomen
4. Cara kerja
a. Dengan akses internal AV shunt Fistula Cimino :
 Jelaskan klien akan tindakan yang akan dilakukan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan
 Petugas cuci tangan dan dekatkan alat
 Pasang sampiran
 Bebaskan akses yang akan dipungtie
 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan steril
 Lakukan desinfeksi secara sirkulair pada akses yang akan
dipungtie

PROSEDUR  Kemudian lakukan pungtie vena terlebih dahulu dengan iv.


catheter AV Fistula
 Pungtie berhasil bila terdapat darah di dalam kanule
 Fiksasi dengan benar dan tutup dengan kassa steril
 Lalu lakukan pungtie pada iriet (cimino), perhatikan darah
keluar dalam kanule dan fiksasi dengan kassa steril
 Kedua akses yang telah dipungtie disambungkan dengan
dialyzer atau ginjal buatan
 Aktifkan dialyzer
 Rapikan alat
 Lepaskan sarungtangan dan cuci tangan
 Dokumentasikan.
b. Dengan akses Scribner / Mahorkar :
 Jelaskan klien akan tindakan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan (bila memungkinkan)
 Petugas cuci tangan
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

5 / 10

RSUD LAHAT

 Dekatkan alat dan pasang sampiran


 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan steril
 Siapkan kassa steril yang telah diberi betadine
 Oleskan betadine pada kedua inlet dan outlet port 5 menit
sebelum dibuka
 Lakukan aspirasi pada kedua lumen, pastikan bahwa
Mahorkar masih berfungsi.Kemudian sambungkan inlet /
outlet Mahorkar ke dialyzer
 Aktifkan dialiyzer
 Rapikan alat
 Lepaskan sarungtangan dan cuci tangan
 Dokumentasikan
Perawatannya :
PROSEDUR  Ganti penutup luka sekitar exit site setiap kali selesai
tindakan
 Bersihkan kotoran atau bekuan darah sekitar exit site.
 Oleskan betadine dan tutup dengan kassa steril
 Catat setiap ada perubahan warna kulit seperti inflamasi
atau ada perdarahan.
 Pastikan penutup luka tidak menekan catheter atau tertarik.
 Catheter sebaiknya diberi label misal tidak dipakai untuk
mengambil darah atau dipakai untuk infus
c. Dengan akses femoralis
 Jelaskan klien akan tindakan
 Klien dianjurkan untuk cuci tangan
 Petugas cuci tangan dan dekatkan alat
 Pasang sampiran
 Bebaskan akses yang akan dipungtie
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

6 / 10
RSUD LAHAT

 Pasang pengalas
 Pakai sarung tangan

 Lakukan desinfeksi dengan cara sirkulai.


 Kemudian anestesi lokal dengan lidocain pada area yang
akan dipungtie.

Pungtie vena ( outlet ) besar seperti vena brachialis atau


vena cepalica
 Bila darah telah keluar bolus dengan heparin injeksi lalu
fiksasi dengan benar dan tutup dengan kassa steril

 Selanjutnya pungtie iriet (arteri femoralis) dengan cara


meraba arteri femoralis dan ditekan dengan 3 jari ke arah
medial, lalu desinfeksi secara sirkulair pada akses yang
akan dipungtie, beri anestesi lokal dengan lidocain lalu
 pungtie arteri tersebut, dikatakan berhasil bila terdapat
PROSEDUR
darah keluar lalu fiksasi yang benar tutup dengan kassa
steril
5. Memulai HEMODIALISIS
a. Ujung ABL line dihubungkan dengan pungtie inlet
b. Ujung ABL line dihubungkan dengan gelas ukur
c. Semua klem dibuka, kecuali klem infus set
d. Jalankan pompa darah (blood pump) dengan QB ± 100 ml/
menit sampai sirkulasi darah terisi darah semua
e. Blood pump stop, sambunglan ujung dari Vena Blood Line
dengan pungtie outlet.
f. Fiksasi Arterial Blood Line dan VBL (sehingga klien tidak sulit
untuk bergerak) biasanya menggunakan klem arteri.
g. Cairan priming yang ditampung di gelas ukur, diukur jumlahnya
dan dicatat (cairan yang dikeluarkan sesuai kebutuhan).
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

7 / 10
RSUD LAHAT

h. Jalankan pompa darah dengan QB 100 ml/ menit, setelah 15


menit dapat dinaikan sampai 300 ml/ menit (dilihat dari keadaan
klien).
i. Hubungkan selang- selang monitor : venous pressure, arteri
pressure.
j. Pompa heparin dijalankan (dosis heparin sesuai kebutuhan).
k. Observasi keadaan umum klien, TTV tiap jamnya, bila keadaan
umum klien tidak baik observasi dilakukan lebih sering.
l. Isi rekam medik dialisa antara lain : nama, umur, berat badan,
TTV, tipe ginjal buatan (faktor ukuran), cairan priming yang
masuk, makan- minum, keluhan dan masalah selama dan setelah
HEMODIALISIS.
6. Tahap – tahap mengakhiri HEMODIALISIS
a. Persiapan alat :
 Kassa steril
 Plester

PROSEDUR  Verban roll


 Alkohol
 Betadine
 Antibiotik powder
 Bantal pasir ½ kg – 1 kg
b. Cara kerja :
 Lima menit sebelum HD berakhir, QB diturunkan sekitar
100 ml / menit
 Ukur TTV
 Blood pump dihentikan
 Ujung ABL diklem, jarum inlet dicabut, bekas pungtie inlet
ditekan dengan kassa steril yang diberi betadine
 Hubungkan ujung ABL dengan infus set.
 Darah dimasukkan ke dalam tubuh dengan didorong Nacl 0,
9 % 50ml – 100 mlsambil QB dijalankan 100 ml / menit.
 Setelah darah masuk ke dalam tubuh, blood pump
dihentikan , ujung VBL diklem
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

8 / 10
RSUD LAHAT

 Jarum outlet dicabut, bekas puntie outlet ditekan dengan


kassa steril yang diberi betadine.
 Bila perdarahan pada pungtie sudah berhenti, bubuhi luka
dengan antibiotik powder lalu tutupi dengan kassa steril /
band aid lalu pasang verban roll.
 Ukur TTV.
 Timbang berat badan
7. Pembersihan Dializer Reuse
a. Persiapan alat
 Prefilter hoursing dan filter cortride 1 mikron
 On - off ball valve untuk water inlet Kitchen sink stainless
dengan 1 atau 2 lubang
 Cabinet untuk rak penyimpanan.
 Gelas ukur 100 cc atau 60 cc.
 Sarung tangan.

PROSEDUR  Masker.
 Kacamata pelindung.
 Klem.
 Dirigen untuk penyimpanan formaline 5 %.
 Connecting atau selang.
 Connector dan fitting.
 H2O2 dengan konsentrasi 3 %.
 Syringe 50 cc
b. Pembilasan Awal
 Cara kerja :
 Cuci tangan
 Pakai sarung tangan dan masker
 Tutup kedua bagian dialysate in dan dialysate out
 Pasang potongan blood line pada bagian venous line out
 Klem blood line bagian venous tersebut
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

9 / 10
RSUD LAHAT

 Isi H2O2 3 % dengan menggunakan syringe 50 cc yang


sudah disambung dengan potongan blood line melalui
arteri in.Tekan flunger syringe berulang kali sambil
sesekali melepaskan klem bagian venous

 Setelah hollow fiber bersih dari darah, lepaskan klem


pada venous line dan buang semua H2O2 yang tersisa.
 Pasang hollow fiber pada alat reused.
 Buka kran water in let dan buka kran pada alat reuse
hingga maximal, biarkan kondisi ini selama 5 – 10
menit.
 Lepaskan sarung tangan dan masker.
 Cuci tangan.

Dokumentasikan
 Proses pembersihan
 Cara kerja :
PROSEDUR
 Tutup klem pada selang orterial in.
 Tutup dialysate out dengan hansen connector.
 Atur kran pada mesin reused hingga meter pada alat
menunjukan angka 25 psl.
 Sesekali klem selang venous outlet dengan
menggunakan klem biarkan pada kondisi 10 – 15 menit.
 Pembilasan Akhir
 Cara kerja :
 Buka klem selang pada bagian arterial in
 Lepaskan hansen connector pada bagian dialysate out
 Buka kran mesin reuse semaksimal mungkin

 Biarkan selama 5 menit


Pencucian hollow fiber sudah selesai kemudian uji fungsi
apakah hollow fiber layak pakai.
 Uji fungsi hollow fiber
TINDAKAN HEMODIALISIS

No. Dokumen No Revisi Halaman

10 / 10
RSUD LAHAT

 Cara kerja :
 Keringkan atau buang semua air yang ada di hollow fiber
 Tutup bagiandialysate in dan dialysate out dengan penutup

 Masukkan air melalui arterial line in dan tutup bagian venous out

 Setelah penuh tutup bagian arterial in dan tutup bagian venous


line out
 Siapkan gelas ukur 100 cc yang bersih dan kering.
 Gunakan syringe 50 cc yang bersih untuk mendorong semua sisa
air yang ada di hollow fiber Jika jumlah air yang tertampung
masih > 80 cc dari priming volume dari hollow fiber artinya
hollow fiber tsb. Masih layak pakai
 .Jika jumlah air yang tertampung kurang dari jumlah priming
volume maka hollow fiber tsb. tidak layak pakai.

PROSEDUR o Sterilisasi dan penyimpanan


 Cara kerja :
 Tutup bagian venous line out, dialisate in dan dialisate out
 Isi formaline 5 % dari bagian arterial line in
 Setelah penuh terisi formaline tutup bagian arterial in tsb.
o Pembilasan saat pemakaian ulang
 Cara kerja :
 Buang semua formaline yang ada dalam hollow fiber dengan
membuka semua penutup yang terpasang
 Jika sudah pasang hollow fiber pada mesin HD
 Lakukan primming dengan Nacl 0,9 % sebanyak 1 liter – 1,5 liter
 Gunakan line test untuk mengecek apakah masih ada formaline
yang tersisa atau tidak
 Jika sudah bersih dari formaline maka hollow fiber sudah dapat
siap pakai.
1. Dokter Pelaksana
UNIT TERKAIT
2. Perawat Hemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai